Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FENOMENA MESIN

PRAKTIKUM
UJI GETARAN SATU DERAJAT KEBEBASAN I

Nama : Tommy Susanto


NIM : 515160046
Tahun akademik : 2018/2019
Semester : Ganjil
Asisten :

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2018
Tommy Susanto
515160046

PRAKTIKUM GETARAN SATU DERAJAT KEBEBASAN

I. Tujuan Praktikum
1. Mengamati fenomena-fenomena yang terjadi pada getaran paksa dengan
satu derajat kebebasan akibat putaran yang dihasilkan motor eksitator.
2. Mengamati serta menganalisis pengaruh dari peredam viskos terhadap
nilai amplitudo getar yang dihasilkan.
3. Menganalisis pengaruh perubahan nilai kecepatan putaran motor eksitator
terhadap nilai amplitudo yang dihasilkan.
4. Mengetahui kegunaan dari masing-masing alat praktikum dan cara
kerjanya.

II. Teorema Dasar


Yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur dari benda
atau media dengan arah bolak – balik dari kedudukan keseimbangan. Getaran
terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya
bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi di
sekitar sebuah titik (J.M. Harrington,1996:187). Vibrasi adalah getaran, dapat
disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alat-alat
mekanis lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96). Getaran merupakan efek suatu sumber
yang memakai satuan ukuran hertz (Depkes, 2003:21). Getaran (vibrasi)adalah
suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai daritangan sampai
keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang
dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim,2002:253). Getaran adalah gerakan
bolak balik dari suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan
(Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup No.49/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran). Getaran adalah gerakan teratur atau tidak teratur suatu benda dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (SNI 16-7054-2004). Getaran
adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah yang bolak-balik
dari kedudukan keseimbangannya (Kepmenaker No.51/MEN/1999 tentang
NABfaktor fisika).

7
Tommy Susanto
515160046

Gambar 1.1. Siklus Getaran

Siklus Getaran
Getaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Getaran Mekanik, yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan
peralatan kegiatan manusia.
2. Getaran seismik, yaitu getaran tanah yang disebabkan peristiwa alam dan
kegiatan manusia.
3. Getaran Kejut, yaitu getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat.

III. Peralatan Praktikum

Gambar 1.2. Susunan Peralatan Praktikum Getaran Satu Derajat Kebebasan


Keterangan:
1. Kerangka utama
2. Balok lentur

8
Tommy Susanto
515160046

3. Tumpuan engsel

Gambar 1.3. Tumpuan Engsel


4. Tumpuan rol

Gambar 1.4. Tumpuan Rol


5. Motor eksitator

Gambar 1.5. Motor Eksitator

9
Dewanto Sudino
515150005

6. Massa

Gambar 1.6. Massa


7. Mikrometer sekrup dengan tingkat kepresisian 0,01 mm

Gambar 1.7. Mikrometer Sekrup


8. Peredam viskos

Gambar 1.8. Peredam Viskos

10
Dewanto Sudino
515150005

9. Tachometer digital
Fungsi: mengukur kecepatan putaran objek yang berputar

Gambar 1.9. Tachometer Digital


10. Power supply
Fungsi: mengatur tegangan keluaran yang dihubungkan ke motor eksitasi
untuk mengatur kecepatan putaran motor.

Gambar 1.10. Power Supply

11
Dewanto Sudino
515150005

IV. Langkah Kerja Praktikum


1. Nyalakan power supply dan atur kecepatan putaran pada motor eksitator hingga
kecepatan yang telah ditentukan.
2. Nyalakan tachometer digital dan arahkan sinar infrared ke sisi motor eksitator
yang sedang berputar.

Gambar 1.11. Pemakaian tachometer dgital untuk mengukur kecepatan motor


esksitator
3. Catat nilai kecepatan putaran motor eksitator yang terbaca pada tachometer
digital pada tabel percobaan.
4. Mengatur posisi katup peredam viskos hingga dalam keadaan terbuka.

Gambar 1.12. Peredam viskos pada Posisi Terbuka


5. Mengamati perubahan amplitudo pada kondisi peredaman viskos terbuka
dengan membaca nilai yang terdapat pada mikrometer sekrup.
6. Menunggu hingga gerakan mikrometer sekrup stabil dan mencatat nilai
amplitudo dari mikrometer sekrup pada tabel percobaan.

12
Dewanto Sudino
515150005

7. Mengulangi langkah kerja 5 sampai 6 untuk posisi peredam viskos setengah


terbuka dan tertutup.

(a) (b)
Gambar 1.13. Peredam viskos pada posisi: (a) Setengah terbuka dan (b)
Tertutup
8. Melakukan langkah kerja 3 sampai 8 untuk tiga kecepatan putaran yang
berbeda. Setelah selesai, matikan power supply dan merapikan kembali semua
peralatan praktikum yang sudah selesai digunakan.

V. Skema Pengujian

Gambar 1.14. Skema fenomena uji satu derajat kebebasan

13
Dewanto Sudino
515150005

VI. Hasil Praktikum


Tabel 1.1. Data Pengujian dengan Peredaman Viskos Terbuka
No. Putaran (rpm) Amplitudo (mm)
1 1041 0,20
2 1142 0,25
3 1211 0,34

Tabel 1.2. Data Pengujian dengan Peredaman Viskos Setengah Terbuka


No. Putaraan (rpm) Amplitudo (mm)
1 1041 0,16
2 1142 0,18
3 1211 0,30

Tabel 1.3. Data Pengujian dengan Peredaman Viskos Tertutup


No. Putaran (rpm) Amplitudo (mm)
1 1041 0,15
2 1142 0,16
3 1211 0,25

VII. Perhitungan dan Pengolahan Data


Diketahui:
m = 14,435 kg
L = 0,82 m
K = 20367,524 N/m
b = 0,026 m
X0 = 1,17
I = 1,109 x 10-9 m4
h = 0,008 m
ρ = 2,707 kg/m3

14
Dewanto Sudino
515150005

Perhitungan kecepatan putaran teoritis:


K 20367,524 N /m
ω teoritis=
√ √
m
=
14,435 kg
=37,563 rad /s

1. Peredam Viskos Terbuka


a. Putaran 1041 rpm
2 πn 2 π x 1041rpm
ω aktual= = =108,958 rad /s
60 60
ωaktual + ωteoritis 108,958 rad /s +37,563 rad /s
ω n= = =73,261rad /s
2 2

% kesalahan= |108,958108,958
rad /s−37,563 rad /s
rad /s |x 100 %=65,53 %
0,20
X= =0,141
√2
b. Putaran 1142 rpm
2 πn 2 π x 1142 rpm
ω aktual= = =119,53 rad /s
60 60
ωaktual + ωteoritis 119,538 rad /s+37,563 rad / s
ω n= = =78,546 rad / s
2 2

% kesalahan= |119,53 rad119,53


/ s−37,563 rad /s
rad / s |x 100 %=68,57 %
0,25
X= =0,177
√2
c. Putaran 1211 rpm
2 πn 2 π x 1211rpm
ω aktual= = =126,75 rad / s
60 60
ωaktual + ωteoritis 126,75 rad /s +37,563 rad /s
ω n= = =82,157 rad /s
2 2

% kesalahan= |126,75 rad /s−37,563 rad /s


126,75 rad /s |x 100 %=70,36 %
0,34
X= =0,24
√2

15
Dewanto Sudino
515150005

Tabel 1.4. Perbandingan Kecepatan Sudut Teoritis dan Aktual pada Peredaman
Viskos Terbuka

Kecepatan sudut Kecepatan sudut


Putaran Amplitudo X Kesalahan
No. teoritis aktual
(rpm) (mm) (mm) (%)
(rad/s) (rad/s)
1. 1041 0,20 37,563 108,958 0,141 65,53
2. 1142 0,25 37,563 119,53 0,177 68,57
3. 1211 0,34 37,563 126,75 0,24 70,36

Viskos Terbuka
0.4
0.34
0.35

0.3
0.25
0.25
Amplitudo (mm)

0.2
0.2

0.15

0.1

0.05

0
900 950 1000 1050 1100 1150 1200 1250
Putaran (rpm)

Grafik 1.1. Grafik Amplitudo terhadap Putaran pada Peredaman Viskos Terbuka

16
Dewanto Sudino
515150005

2. Peredam Viskos Setengah Terbuka


a. Putaran 1041 rpm
2 πn 2 π x 1041rpm
ω aktual= = =108,958 rad /s
60 60
ωaktual + ωteoritis 108,958 rad /s +37,563 rad /s
ω n= = =73,261rad /s
2 2

% kesalahan= |108,958108,958
rad /s−37,563 rad /s
rad /s |x 100 %=65,53 %
0,16
X= =0,11
√2
b. Putaran 1142 rpm
2 πn 2 π x 1142 rpm
ω aktual= = =119,53 rad /s
60 60
ωaktual + ωteoritis 119,538 rad /s+37,563 rad / s
ω n= = =78,546 rad / s
2 2

% kesalahan= |119,53 rad119,53


/ s−37,563 rad /s
rad / s |x 100 %=68,57 %
0,18
X= =0,127
√2
c. Putaran 1211 rpm
2 πn 2 π x 1211rpm
ω aktual= = =126,75 rad / s
60 60
ωaktual + ωteoritis 126,75 rad /s +37,563 rad /s
ω n= = =82,157 rad /s
2 2

% kesalahan= |126,75 rad /s−37,563 rad /s


126,75 rad /s |x 100 %=70,36 %

17
Dewanto Sudino
515150005

0,30
X= =0,212Tabel 1.5. Perbandingan Kecepatan Sudut Teoritis dan Aktual
√2
pada Peredaman Viskos Setengah Terbuka
Kecepatan sudut Kecepatan sudut
Putaran Amplitudo X Kesalahan
No. teoritis aktual
(rpm) (mm) (mm) (%)
(rad/s) (rad/s)
1. 1041 0,16 37,563 108,958 0,11 65,53
2. 1142 0,18 37,563 119,53 0,127 68,57
3. 1211 0,30 37,563 126,75 0,212 70,36

Viskos Setengah Terbuka


0.35
0.3
0.3

0.25
Amplitudo (mm)

0.2 0.18
0.16
0.15

0.1

0.05

0
900 950 1000 1050 1100 1150 1200 1250
Putaran (rpm)

Gambar 1.2. Grafik Amplitudo terhadap Putaran pada Peredaman Viskos


Setengah Terbuka

18
Dewanto Sudino
515150005

3. Peredam Viskos Tertutup


a. Putaran 1041 rpm
2 πn 2 π x 1041rpm
ω aktual= = =108,958 rad /s
60 60
ωaktual + ωteoritis 108,958 rad /s +37,563 rad /s
ω n= = =73,261rad /s
2 2

% kesalahan= |108,958108,958
rad /s−37,563 rad /s
rad /s |x 100 %=65,53 %
0,15
X= =0,106
√2
b. Putaran 1142 rpm
2 πn 2 π x 1142 rpm
ω aktual= = =119,53 rad /s
60 60
ωaktual + ωteoritis 119,538 rad /s+37,563 rad / s
ω n= = =78,546 rad / s
2 2

% kesalahan= |119,53 rad119,53


/ s−37,563 rad /s
rad / s |x 100 %=68,57 %
0,16
X= =0,113
√2
c. Putaran 1211 rpm
2 πn 2 π x 1211rpm
ω aktual= = =126,75 rad / s
60 60
ωaktual + ωteoritis 126,75 rad /s +37,563 rad /s
ω n= = =82,157 rad /s
2 2

% kesalahan= |126,75 rad /s−37,563 rad /s


126,75 rad /s |x 100 %=70,36 %
0,25
X= =0 ,178
√2

19
Dewanto Sudino
515150005

Tabel 1.6. Perbandingan Kecepatan Sudut Teoritis dan Aktual pada Peredaman
Viskos Tertutup
Kecepatan sudut Kecepatan sudut
Putaran Amplitudo X Kesalahan
No. teoritis aktual
(rpm) (mm) (mm) (%)
(rad/s) (rad/s)
1. 1040 0,15 37,563 108,958 0,106 65,53
2. 1101 0,16 37,563 119,53 0,113 68,57
3. 1267 0,25 37,563 126,75 0,178 70,36

Viskos Tertutup
0.3
0.25
0.25
Amplitudo (mm)

0.2
0.16
0.15
0.15

0.1

0.05

0
900 950 1000 1050 1100 1150 1200 1250
Putaran (rpm)

Gambar 1.3. Grafik Amplitudo terhadap Putaran pada Peredaman Viskos


Tertutup

20
Dewanto Sudino
515150005

VII. Faktor Kesalahan dan Kesimpulan


Faktor Keasalahan:
1. Ketidaktelitian saat mengatur posisi peredam viskos untuk kondisi
terbuka, setengah terbuka dan tertutup.
2. Ketidaktelitian dalam membaca tachometer karena kecepatan putaran yang
terjadi tidak stabil sehingga nilai pada tachometer tidak pasti.
3. Ketidaktelitian dalam membaca skala mikrometer sekrup sehingga nilai
amplitudo tidak benar.
4. Kesalahan yang diakibatkan dari kondisi peralatan yang tidak dikalibrasi
dalam waktu yang lama.
5. Ketidaktelitian dalam mengatur kecepatan putaran.

Kesimpulan:
1. Getaran terdiri dari dua jenis yaitu getaran bebas dan getaran paksa.
2. Sebuah sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami suatu
getaran bebas atau getaran yang dapat terjadi tanpa adanya rangsangan
dari luar sistem tersebut.
3. Kecepatan putaran berbanding lurus dengan amplitudo sehingga semakin
tinggi kecepatan putaran maka semakin besar nilai amlitudonya.
4. Getaran yang terjadi pada suatu sistem dapat diperkecill dengan cara
memberikan suatu peredam pada sistem sehingga mengurangi
amplitudonya.
5. Pada saat kecepatan putaran yang sama, nilai amplitudo terbesar terjadi
pada kondisi katup peredam tertutup karena peredam viskos tidak
berfungsi begitu pula dengan yang lainnya.

21
Dewanto Sudino
515150005

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.scribd.com/doc/151705458/Pengujian-Getaran
2. https://karyatulisilmiah.com/pembuatan-alat-peraga-getaran-mekanis-satu-
derajat-kebebasan-tanpa-peredam/

22
LAMPIRAN
Dewanto Sudino
515150005

Jawaban Pertanyaan

Pertanyaan:
1. Jelaskan Fenomena yang terjadi pada uji getaran satu derajat kebebasan!
2. Sebutkan dua jenis getaran umum dan berikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari dari kedua jenis getaran tersebut!
3. Jelaskan Teorema dasar getaran

Jawaban:
1. Pada saat kecepatan putar yang sama, nilai amplitudo terbesar terdapat
pada saat posisi katup terbuka sedangkan nilai amplitudo terkecil terdapat
pada saat katup peredam tertutup, seharusnya nilai amplitudo pada saat
viskos terbuka lebih kecil daripada saat viskos tertutup. Hal ini disebabkan
karena sifat viskos yang membantu dalam meredam getaran sehingga nilai
amplitudo yang dihasilkan ketika katup viskos dibuka seharusnya lebih
besar daripada katup viskos yang tertutup.
2. -Getaran Mekanik, yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan
peralatan kegiatan manusia.
Contohnya: Shockbreaker pada mobil
-Getaran seismik, yaitu getaran tanah yang disebabkan peristiwa alam dan
kegiatan manusia
Contohnya: Gempa
3. Yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur dari benda
atau media dengan arah bolak – balik dari kedudukan keseimbangan.
Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga
pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah
gerakan ossilasi di sekitar sebuah titik (J.M. Harrington,1996:187). Vibrasi
adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis,
misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96

Anda mungkin juga menyukai