Anda di halaman 1dari 7

Seminar Tugas Juni

CENTRIFUGE DENGAN SISTEM KONTROL ARDUINO


(Eric Ristadiansyah, Torib Hamzah, Syaifudin)
JurusanTeknikElektromedikPoliteknikKesehatan Surabaya
Jln. PucangJajarTimur No. 10 Surabaya

ABSTRAK

Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan senyawa yang memiliki
berat molekul berbeda dengan memanfaatkan gaya centrifugal. Gaya centifugal yaitu gaya yang
bekerja pada benda yang berputar dengan kecepatan yang telah ditentukan den gan arah
gaya menjauhi pusat atau inti, sehingga dapat memisahkan larutan.
Pada pembuatan modul kali ini penulis mengoptimalkan putaran motor dengan settingan
kecepatan 1000 – 4000 rpm dengan keliptan 1000 rpm dan setting waktu mulai dari 0 – 30 menit
dengan kelipatan 1 menit untuk pengaturannya menggunakan tombol up, down, dan enter.
Menggunakan solenoid sebagai sensor pengunci otomatis yang digunakan sebagai kunci
pengaman pada pintu alat. Menggunakan optocoupler sebagai sensor pendeteksi putaran motor
yang nantinya akan di tampilkan pada disply LCD karakter 2x16.
Setelah melakukan pengukuran dan pengujian dengan menggunakan alat kalibrator
digital tachometer dan safety analyzer dan telah dikalibrasi di BPFK Surabaya didapat hasil
yaitu: Ketidakpastian Pengukuran dilaporkan pada Tingkat Kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k=2 .
Pada titik pengukuran 1000 rpm, kinerja alat melebihi kesalahan maksimal yang diijinkan . Modul diuji
Keselamatan Listriknya dalam klasifikasi kelas I tipe B. Pada UUT tidak terdapat pin grounding. Dari hasil
yang telah ditentukan alat dinyatakan layak untuk digunakan.

Kata Kunci : Centrifuge,RPM,Optocoupler


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Centrifuge merupakan alat yang terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat
digunakan untuk memisahkan organel perputaran yang dilakukan, semakin banyak
berdasarkan massa jenisnya melalui proses pula organel sel yang dapat diendapkan
pengendapan. Dalam prosesnya, centrifuge begitu juga sebaliknya. (Rafafara, 2012).
menggunakan prinsip rotasi atau perputaran
tabung yang berisi larutan agar dapat Gaya sentrifugal digunakan ketika gaya
dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. lebih besar dari gravitasi yang
Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu mengakibatkan pemisahan antara solid dan
supernatant yang berupa cairan dan pellet fluida karena perbedaan density atau untuk
atau organel yang mengendap. Peralatan pemisahan dengan penyaringan alami.
centrifuge terdiri dari sebuah rotor atau Sentrifugasi adalah proses pemisahan zat
tempat untuk meletakkan larutan yang akan padat dengan zat cair atau zat cair dan zat
dipisahkan. Rotor ini akan berputar dengan cair yang berbeda massa jenisnya dengan
cepat yang akan mengakibatkan larutan akan menggunakan gaya sentrifugal. Gaya
Seminar Tugas Juni

sentrifugal terjadi dari perpindahan massa di dimaksudkan agar tidak terjadi pelebaran
lengkungan dan digunakan dengan masalah. Adapun batasan-batasan tersebut
pengamatan dari pusat lengkungan. Gaya meliputi:
sentrifugal adalah gaya yang menggunakan
perpindahan massa dengan perbandingan 1. Alat centrifuge berbasis arduino dengan
terhadap pusat lengkungan dimana massa pemilihan kecepatan 1000 rpm, 2000
berpindah dalam jalur lengkungan. Jika gaya rpm, 3000 rpm, dan 4000 rpm
ini sama dengan partikel yang berlanjut 2. Menggunakan IC atmega 328
untuk berotasi dalam jalur sirkular 3. Memberikan timer dengan batasan
mengelilingi pusat. Sampel yang digunakan waktu 0 sampai dengan 30 menit pada
adalah Darah. alat centrifuge dengan memanfaatkan IC
atmega 328.
Pada penelitian sebelumnya alat 4. Pada saat pemilihan hanya menggunakan
semacam ini pernah dibuat oleh (Aiman tombol up dan down yang digunakan
Jauhan, 2011) dengan judul “Centrifuge untuk pemilihan waktu dan kecepatan
Dilengkapi Pengaturan Kecepatan Motor motor.
dan Timer Secara Digital”, alat ini 5. Digunakan untuk 8 tempat sempel.
menggunakan sistem digital, rpm maksimal 6. Memberikan safety lock.
3000 rpm dan untuk setingannya 7. Live Rpm
menggunakan rotari.(Fahmi Indra
Nirwana,2012) dengan judul “Cytocentrifuge Rumusan Masalah
Berbasis Mikrokontroler AT89S51”, alat ini Dapatkah dibuat alat “Centrifuge
menggunakan sistem assembly, rpm dengan Sistem Kontrol Arduino”?
maksimal 2500 rpm dan pada display
menggunakan seven segment. (Akhmad Dedi Tujuan
Setiawan,2012) dengan judul “Modifikasi Tujuan Umum
Centrifuge Berbasis Mikrokontroler Dibuatnya alat “Centrifuge dengan Sistem
Dilengkapi Dengan Timer”, alat ini Kontrol Arduino”.
menggunakan sistem assembly, rpm
maksimal 3000 rpm dan untuk timer
maksimal 30 menit dengan kelipatan 5 menit Tujuan khusus
untuk pengaturannya. 1. Membuat rangkaian pengatur kecepatan.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah 2. Membuat rangkaian minimum system IC
di atas, maka penulis akan membuat alat Atmega 328.
dengan judul “Centrifuge dengan Sistem 3. Membuat software pemrograman
Kontrol Arduino”yang merupakan arduino IC atmega 328.
penyempurnaan dari alat yang telah dibuat
sebelumnya. Penyempurnaan alat yang akan Manfaat
penulis buat sebagai kombinasi alat tersebut Manfaat Teoritis
diatas yaitu dengan merubah sistem menjadi 1. Untuk menambah pengetahuan
arduino dan kecepatan putaran pada alat. mahasiswa Teknik Elektromedik
mengenai alat Centrifuge dengan Sistem
Batasan Masalah Kontrol Arduino.
Pada perancangan modul ini, penulis 2. Sebagai referensi penelitian selanjutnya.
membatasi bagian-bagian yang berkaitan
dalam pembuatan alat. Hal tersebut Manfaat Praktis
Seminar Tugas Juni

Dengan adanya alat ini diharapkan membuktikanapakah settingan waktu yang


dapat memudahkan user dalam memantau dimasukkan sesuai dengan jumlah RPM
kondisi sampel saat menggunakannya. motor yang dihasilkan yang ditampilkan di
LCD karakter 2 x 16. Apabila settingan
waktu telah selesai maka motor akan berhenti
dan buzzer berbunyi, tekan tombol reset
untuk memulai dari awal kembali.
METODOLOGI
Diagram Blok Diagram Alir
Be gin

Setting
Waktu Disply NO

Pi ntu Te rtutup
(sa fety lo ck solenoid)

Setting Buzzer
Kecepatan YES

Inisial isas i LCD


Mikrokontroller
Driver Motor Motor AC NO

Safety Lock Pi ntu Te


rbuka
(sa fety lo ck
solenoid)

YES

Mas uka n Sa mpe l

optocoupler
Pi ntu Te
rtutup
(sa fety lo ck switch)

INPUT PROGRAMER OUTPUT


YES

Se ttin g Kec epa tan NO

Instruksikan pengaturan setting


kecepatan dan waktu dengan menekan ENTER

tombol up dan down lalu menekan tombol


Se ttin g waktu

YES

pada layar lcd. Settingan tersebut diproses ENTER

oleh mikrokontroller juga memberikan NO

inputan pada rangkaian driver motor.


Pintu Tut up
(safet y l ock
solenoi d)

Kecepatan motor AC tersebut diatur oleh Motor O n Ti mer On

mikrokontroller yang berupa PWM dimana


PWM digunakan untuk menentukan Da ta Di tampilkan
Pa da Di spla

kecepatan putaran pada motor, output PWM


y

tersebut akan mengaktifkan dan memberikan Time r Off

driver motor tersebut akan memberikan Motor O ff Buzze r On

tegangan ke motor sesuai dengan settingan Pi ntu Te


rbuka

pada PWM tersebut. Kecepatan putaran


(sa fety lo ck solenoid)

motor tersebut disensor oleh optocopler End

untuk mengetahui berapa RPM kecepatan


motor tersebut, output dari optocopler
tersebut masuk ke mikrokontroller untuk Pertama setting Timer dan Kecepatan
diproses kembali dan untuk Putaran, kemudian akan dioalah oleh IC
Mikrokontroller. Hasil dari setting timer dan
Seminar Tugas Juni

kecepatan putaran akan ditampilkan display


LCD. Kemudian motor akan berputar sesuai
settingan apabila kecepatan putaran motor
lebih dari settingan maka motor akan mati
dan hidup kembali apabila kecepatan kurang
dari settingan. Sebelum switch tertekan
maka driver motor tidak akan bekerja IC
mikrokontroller juga memberi input pada
PWM. PWM berfungsi sebagai pengatur
kecepatan putaran motor sesuai dengan pada b. Test Point Output PWM 2000rpm
settingan. Pada saat motor berputar maka
rangkaian tachometer dengan sesnsor
otocopler akan menghiting kecepatan putaran
motor. Disaat timer belum selesai maka
motor akan tetap berputar dan jika saat timer
yang telah disetting telah selesai maka akan
menghentikan sistemnya, secara otomatis
motor akan berhenti berputar dan buzzer
berbunyi, apabila ingin memulai dari awal
tekan tombol reset.
c. Test Point Output PWM 3000rpm
Diagram Mekanis

d. Test Point Output PWM 4000rpm

HASIL DAN ANALISA


Hasil Pengukuran Test Point PWM Hasil Pengukuran Test Point Sensor
a. Test Point Output PWM 1000rpm Optocoupler
a. Test Point Sensor Optocoupler
1000rpm
Seminar Tugas Juni

Data Hasil Pengukuran


Setti
ng I II III IV V VI

1000 1775 1765 1753 1611 1747 1712


rpm rpm rpm rpm rpm rpm rpm

2000 1941 1996 1983 1913 1930 1891


b. Test Point Sensor Optocoupler rpm rpm rpm rpm rpm rpm rpm
2000rpm
3000 3162 2983 2848 3120 2781 3121
rpm rpm rpm rpm rpm rpm rpm

4000 4135 4277 4127 4133 4145 4188


rpm rpm rpm rpm rpm rpm rpm

Settin
Kesalah Kesalahan Ketidakpa
c. Test Point Sensor g Terukur
Optocoupler 3000rpm Param Kesalah an Maksimal stian
pada Rata-rata
eter an Relatif yang Pengukur
Alat Standart
(%) Diijinkan an (%)
(RPM)

1000 1727.17 -727.17 -72.72 ± 6.38


Akuras
i 2000 1942.33 57.67 2.88 ±2.12
Kecepa ± 10 %
tan 3000 3002.50 -2.50 -0.08 ±5.57
d. Test Point Sensor (RPM)
Optocoupler 4000rpm 4000 4175.83 -175.83 -4.40 ±1.51

Hasil Pengukuran Data


Seminar Tugas Juni

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Keselamatan Listrik PEMBAHASAN


Rangkaian Keseluruhan
Ambang
5V VCC
5V 5V
SW3
R3 5V
5V 1 2 SW 5

Batas

1
R7

5
2
J12 J11 R RESET
10K 1 2 J17 VCC ISO1 R8
SW UP R UP R9 OPTO ISOLATOR

Parameter Hasil Ukur 1 1 R ENTER


16

yang
3 5V

4
1
14

1
SW4 15 10k
2 2 SW ENTER R1 220
3

Diijinka

2
4 4 + C6 R6 220
5 5 SW2 10uF / 16V 1 2 13
SW RESET 12
VCC 5V 11 1

2
SW DOWN R DOWN 10

n J10
GND 9
8
7
MG1
OUTPUT

Tegangan 228.7 Volt ±10%


5 6 J6
4 5
3 1 1 2
2 4
1 U7 3
VCC

Jala- jala dari 220 1 2 PLN RL2


PC6 (RESET) 1 MOTOR AC J5
PROGRAMMER J8 3 1
8 14 2 LCD 4 IN+ LOAD 2 1
8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 IN- LOAD
5V R6 LCD

Volt C4 CAP 22pF 6


5
7
16
17
15
9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1
10/PB2 (OC1B) (INT0) PD2/2 4
11/PB3 (MOSI) (INT1) PD3/3 5
3
10K
SSR DC/AC PLN
4 18 12/PB4 (MISO) (T0) PD4/4 6
3 19 11
Y2 2 9 13/PB5 (SCK) (T1) PD5/5 12 J4 R10 D7
C5 1 10 14/PB6 (XT1) (AIN0) PD6/6 13
J1 1 Q1
15/PB7 (XT2) (AIN1) PD7/7 MOSFET_DEINO_DSEDGZENE

Tahanan Isolasi Over M Ω ≥20 M Ω


CRYSTAL 16 MHz
5v R
1

CAP 22pF PORT B 23 A0/PC0 (ADC0) 7 + C2 2 CON1 RESISTOR


24 VCC 8 0,1uF 3

Kabel Catu Daya


A1/PC1 (ADC1) GND
D5 R4 25 A2/PC2 (ADC2) 4
2 12 1 26 A3/PC3 (ADC3) AVCC 20
27 A4/PC4 (SDA) AREF 21
28 22 PWM DRIVER
A5/PC5 (SCL) AGND

dengan Chassis LED 220


J2
4
3
ATMEGA328
5v 5v
J7
1
R11
2 LS1

Q2
VCC

1
5V 2 NPN BCE
1 R6 aref

1
20k
SW1 CON1 RES

Tahanan - Ω ≤0,2 Ω 1
R5
2 SENSOR
R2
220
BUZZER

SW LOCK

Hubungan R LOCK D6
LED ON/OFF

Pentanahan
Title
<Title>

Size Document Number Rev Code>


A1 <Doc> <Rev

( Khusus Kelas I )
Date: Saturday , June 03, 2017 Sheet 1 of 1

Arus bocor pada 0.0 µA ≤100 µA


Tegangan 5V masuk ke pin Anoda
chassis dengan
sedangkan resistor 220 disini berfungsi
pembumian
sebagai pengaman, kemudian pin katoda di
Arus bocor pada 0.0 µA ≤500 µA groundkan, tegangan 5V juga memberikan
chassis tanpa inputan pada pin collector, sedangkan pada
pembumian pin emittor di berikan resistor 10K sebelum
ground. Ketika phototransistor saturasi
Arus bocor pada 0.0 µA ≤100 µA output berlogika high, tegangan yang masuk
chassis polaritas pada collector menuju ke resistor sehingga
terbalik dengan tegangan yang menuju ground kecil yang
pembumian kemudian akan di inputkan pada Port 2
mikrocontroller yang kemudian di olah
Arus bocor pada 0.0 µA ≤100 µA menjadi data digital untuk selanjutnya di
chassis polaritas tampilkan pada LCD 2x16.
terbalik tanpa
pembumian
Kinerja Sistem Keseluruhan
Cara kerja pembuatan sistem modul ini
yaitu dimulai dengan menghidupkan
modul,selanjutnya masukan sampel. Untuk
melakukan setting tutup pintu unit terlebih
dahulu. Selanjutnya melakukan setting
kecepatan. Setelah itu melakukan setting
timer dan alat bekerja sesuai dengan
settingan yang telah ditentukan.
Seminar Tugas Juni

Pengukuran modul menggunakan alat Pengembangan penelitian ini dapat


Tachometer di kampus Teknik Elektromedik dilakukan pada :
sebagai kalibrator
Dari hasil pengukuran RPM yang 1. Mengurangi nilai error pada
dibandingkan dengan alat Tachometer BPFK sensor pendeteksi putaran dengan
Surabaya pada setting kecepatan 1000 – 4000 menggunakan sensor yang lebih
RPM dimana masing - masing pengukuran sensitive dan lebih linier.
dilakukan sebanyak 6 kali. Alat ini lebih 2. Menambah kecepatan RPM.
khusus untuk mengukur kecepatan pada 3. Menambah pemilihan Timer.
motor guna mengetahui tingkat error pada 4. Menambah grounding pada alat.
modul. Pada titik pengukuran 1000 rpm,
kinerja alat melebihi kesalahan maksimal
yang diijinkan.

PENUTUP
Kesimpulan
Secara menyeluruh penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa :
1. Dibuatnya Centrifuge yang
dilengkapi dengan selonoid
sebagai safety lock bekerja
dengan baik.
2. Sensor Optocoupler untuk
mendeteksi hasil putaran pada
motor dapat menampilkan hasil
RPMnya pada disply.
3. Ketidakpastian Pengukuran
dilaporkan pada Tingkat
Kepercayaan 95% dengan faktor
cakupan k=2.
4. Pada titik pengukuran 1000 rpm,
kinerja alat melebihi kesalahan
maksimal yang diijinkan
disebabkan pengaturan pada
PWM.

6.2. SARAN

Anda mungkin juga menyukai