0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang momen inersia, kerja motor DC, dan penggunaan penyearah 3 fasa pada praktikum. Momen inersia adalah ukuran kelembaman benda untuk berotasi, motor DC bekerja dengan menyalakan arus eksitasi terlebih dahulu sebelum arus jangkar, dan penyearah 3 fasa digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang dibutuhkan motor.
Dokumen tersebut membahas tentang momen inersia, kerja motor DC, dan penggunaan penyearah 3 fasa pada praktikum. Momen inersia adalah ukuran kelembaman benda untuk berotasi, motor DC bekerja dengan menyalakan arus eksitasi terlebih dahulu sebelum arus jangkar, dan penyearah 3 fasa digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang dibutuhkan motor.
Dokumen tersebut membahas tentang momen inersia, kerja motor DC, dan penggunaan penyearah 3 fasa pada praktikum. Momen inersia adalah ukuran kelembaman benda untuk berotasi, motor DC bekerja dengan menyalakan arus eksitasi terlebih dahulu sebelum arus jangkar, dan penyearah 3 fasa digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC yang dibutuhkan motor.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan momen inersia?
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Secara matematis momen inersia adalah hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak terhadap sumbu putarnya. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain. Mudahnya, momen inersia adalah ukuran yang seberapa tahan suatu benda terhadap perubahan gerak rotasinya. 2. Bagaimana motor DC bekerja pada praktikum yang sudah dilakukan? Motor dc pada pratikum menggunakan motor DC shunt. Yang dimana eksitasi dari motor DC ini memiiki sumber tersendiri (sumber yang diperlukan untuk motor tipe shunt ini adalah 2, yaitu untuk jangkarnya dan juga untuk eksitasinya). Pada saat motor akan dinyalakan, pertama-tama sumber yang digunakan untuk menggerakan jangkar tersebut dinyalakan akan tetapi hanya sedikit saja karena sebelum sampai ke maksimumnya, eksitasi perlu dinyalakan sampai nominalnya (arus eksitasi (IF = 0,56 A). Setelah eksitasi mencapai nominalnya, barulah sumber yang diberikan untuk menggerakan jangkar tersebut dinaikkan hingga mendapatkan putaran nominalnya (n = 3000 rpm). Karena pada praktikum pengujian momen inersia sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa momen inersia itu adalah seberapa lama suatu benda bertahan terhadap perubahan gerak rotasinya. Maka, dilakukan pencatatan waktu dari ketika putaran 3000 rpm seketika itu sumber untuk jangkar di putar hingga ke 0 V. Dari situ, terjadi pencatatan waktu setiap 5 detik, 3 detik, dan 2 detik. Untuk mengetahui putaran setiap waktu tersebut. 3. Mengapa praktikum pengujian momen inersia dilakukan dengan kondisi tanpa beban? Karena pada praktikum ini hanya menghitung seberapa besar kelembaman suatu benda untuk mempertahankan benda tetap diam atau bergerak. Pada saat praktikum saja, ketika mengukur putaran motor pada saat per 5 detikhanya mendapatkan data sebanyak 3 saja (data yang diambil dari 0-15 detik saja). Ketika digunakan beban, generator misalnya, maka data yang didapatkan hanya sedikit dan akan sulit melakukan perhitungan untuk mencari momen inersia tersebut atau lebih mudahnya ketika motor pada kondisi putaran nominal, kemudian sumber tegangan di posisikan pada 0 v. Maka motor tersebut akan lebih cepat diam atau kelembamannya sangat kecil. 4. Apa yang dimaksud Arus eksitasi? Jelaskan penggunaannya pada praktikum? Arus eksitasi adalah arus yang mengalir pada belitan medan otor untuk menghasilkan fluks magnet di dalamnya. Arus eksitasi ini memiliki funsi untuk membangkitkan atau mempengaruhi torsi ketika, motor akan dijalankan. 5. Bagaimana penyearah 3 fasa bekerja pada praktikum yang sudah dilakukan? Penyearah 3 fasa atau bisa disebut dengan rectifier pada praktikum ini berguna untuk mengubah input AC (yang berasal dari sumber AC 380 V 10 A 3 phasa) menjadi output DC. Hal ini karena motor yang digunakan saat praktiku menggunakan motor DC Shunt yang dimana motor ini memerlukan sumber atau tegangan Dc. Maka dari itu, rectifier ini berguna untuk mengubah sumber yang awalnya AC menjadi DC untuk di gunakan pada motor DC Shunt tersebut.