Dosen:
Disusun Oleh:
Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmat, karunia, serta hidayatnya saya diberi kesehatan dan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah getaran mekanik ini.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Misswar abd selaku
dosen mata kuliah getaran mekanis yang telah membimbing dan memberi saya
kesempatan untuk belajar lebih mandiri, dan orang tua saya yang senantiasa
terus memanjatkan do’a untuk keselamatan dan kelancaran saya dalam menimba
ilmu.
Terlepas dari semua usaha dan jerih payah yang telah saya berikan
pada makalah ini, saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar kedepannya
dapat lebih maksimal.
Akhir kata, penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dalam proses industri, banyak dijumpai adanya bermacam bentuk
serta ukuran mesin, yang selain kerjanya rumit juga bernilai mahal. Kerusakan
yang tejadi secara mendadak dari mesin-mesin yang sedang dioperasikan akan
berakibat terhentinya proses produksi, terbuangnya jam kerja karyawan serta
pengeluaran biaya perbaikan yang mahal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar getaran bebas tak teredam?
2. Bagaimana konsep dasar getaran bebas teredam?
3. Bagaimana pengaplikasian getaran bebas tak teredam?
4. Bagaimana pengaplikasian getaran bebas teredam
2
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar getaran bebas tak teredam.
2. Mengetahui konsep dasar getaran bebas teredam.
3. Mengetahui pengaplikasian getaran bebas tak teredam
4. Mengetahui pengaplikasian getaran bebas teredam.
D. Manfaat
1. Memenuhi tugas kelompok getaran mekanik.
2. Mengedepankan pembelajaran secara kolaborasi.
3. Melaksanakan sistem pembelajaran mandiri.
3
BAB II LANDASAN
TEORI
4
Karakteristik utama dari getaran suatu benda berupa kuantitas dari tiga
sinyal pokok yaitu: frekuensi, amplitudo, dan sudut fasa yang dapat dijelaskan
beserta kuantitas lainnya sebagai berikut.
1. Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang non-negatif dari besar
osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak
atau simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang
sinusoidal.
2. Frekuensi
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu,
menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan
panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan
ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman
Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama
kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali
per detik, yang terkadang digunakan juga satuan cps (cycle per second)
atau siklus per detik.
5
3. Sudut fase
Sudut fase mengacu pada hubungan antara dua gelombang sinus yang
tidak lulus melalui nol pada waktu yang sama. Mengingat satu siklus
penuh yang harus 360 derajat, sudut fase mengungkapkan seberapa jauh
kedua gelombang dalam hubungan satu sama lain dalam derajat.
5. Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali
getaran. Rumus untuk mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah
frekuensi dengan satuan detik atau sekon.
6
6. Frekuensi natural
Adalah frekuensi dari getaran bebas dari suatu benda yang bergetar
secara alamiah yang ditimbulkan oleh elastisitas pemegang benda dan
massa benda tersebut. Semakin besar elastisitas dari suatu pemegang maka
semakin besar pula natural frekuensinya dengan massa benda yang sama.
Tapi semakin besar massa benda dengan elastis yang sama semakin kecil
pula frekuensi naturalnya.
7. Displacement
Displacement atau perpindahan getaran merupakan jarak yang
ditempuh dari suatu puncak ke puncak yang lain. Perpindahan tersebut
umumnya dinyatakan dalam satuan mikron.
7
9. Acceleration (percepatan getaran)
Secara teknis, percepatan adalah laju perubahan dari kecepatan.
Percepatan getaran biasanya dinyatakan dalam satuan ‘g’, dimana satu ‘g’
setara percepatan yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi pada permukaan
bumi. Puncak percepatan biasanya terletak pada simpangan terjauh positif
pada grafik sinusoidal
8
BAB III
PEMBAHASAN
Getaran Bebas
Sistem massa-pegas
9
Konsep Dasar Getaran Bebas Tak Teredam
10
Gambar sistem massa-pegas
k Δst = W
k Δst = m g
11
�� ( � )
Karena x(t) maka kecepatan = �
= ẋ (positif dalam arah ke bawah)
�
�2 � (� )
Dan percepatannya = ��
= ẍ (positif dalam arah ke bawah)
2
ma=ƩF (1.1)
a adalah percepatan ẍ
ƩF = W – k{ k Δst + x(t) }
Sehingga diperoleh:
m . ẍ = W – k{ Δst + x(t) }
m.ẍ=-kx (1.2)
12
Persamaan (1.2) menunjukkan persamaan differensial linear orde ke dua dari
sistem pada gambar sistem massa-pegas diatas. Persamaan (1.2) tersebut juga
dapat ditulis dalam bentuk:
�
ẍ=-� x (1.3)
Kalau kita perhatikan, persamaan (1.3) tersebut merupakan fungsi harmonik, yang
menyatakan bahwa: ẍ = - ��2 x maka didapatkan:
� �
ωn2 = � atau ωn = √� (1.4)
1
fn = √ (1.5)
�
2𝜋 �
Dari persamaan (1.3) didapat persamaan diferensial order dua linier yang sering
disebut sebagai persamaan gerak, yakni:
m.ẍ+kx=0 (1.6)
13
Contoh Pengaplikasian Getaran Bebas Tak Teredam
Solusi :
a. Kekakuan :
k = 0,2533 N/mm
= 253,3 N/m
Massa:
m = 0,5 kg
Jadi
1 �
�� = √
2𝜋 �
1 253,3
= √
2𝜋 0,5
= 3583
�𝑝
14
b. Simpangan statik
� ∆�� =
�. �
�𝑔
∆�� =
�
0 ,5 ×
=
9,81
253,3
= 0,019
�
c. Persamaan gerak
� + ��� = 0
0,5 𝑥 + 253,3 𝑥 = 0
15
Solusi :
Dari pelajaran mekanika teknik, defleksi yang terjadi pada balok konsol
akibat gaya terpusat diujung balok adalah :
���3
𝑥=
3𝐸𝐼
𝑎�𝑎�
3𝐸𝐼
𝑃= 𝑥
�3
�� =1 √3𝐸𝐼
2𝜋 ���3
16
Konsep Dasar Getaran Teredam
Dalam suatu sistem, selain gaya inersia dan gaya kekakuan, sebetulnya
terdapat juga gaya dissipasi. Karena gaya dissipasi bersifat meredam gaya luar,
maka lebih sering dikenal dengan nama gaya redaman (damping forces).
cc = 2√�
�
ζ = 2√� �
17
Sebagai contoh struktur logam akan memiliki rasio redaman lebih
kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.
Frekuensi dalam hal ini disebut frekuensi alamiah teredam, fd, dan
terhubung dengan frekuensi alamiah tak teredam lewat rumus berikut
fd = √1 − �� 2
1. Sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 44.5 N dan kekakuan pegas
k = 3504 N/m, dipengaruhi redaman liat (viscous damped) sehingga dua
amplitudo puncak secara berurutan adalah 1.00 sampai 0.85. Tentukan :
(a). Frekuensi natural dari sistem tak teredam (b). Pengurangan logaritmis
(logarithmic decrement) (c). rasio redaman (damping ratio) (d). koefisien
redaman (e). frekuensi natural teredam
Penyelesaian:
(a). Frekuensi natural dari sistem tak teredam per detik adalah:
�
ω = √��/𝑔
3504
= √(44.5/9,81)
= 27,79 rad/s
atau dalam Hz
18
𝜔
f= 2𝜋
27 , 79
= 2𝜋
= 4,42 Hz
�
δ = ln
1
�2
1. 00
= ln 0.85
= 0,163
𝛿
ζ= 2𝜋
0 ,163
= 2𝜋
= 0,026
c = ζ cc
= 0,026 (2 x √3504 (44,5/9,81) )
= 6,55 N s/m
ωD = ω √1 − �� 2
= 27,79 √1 − (0,026)2
= 27,78 rad/s
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Getaran bebas adalah getaran yang terjadi jika sistem berosilasi karena
bekerjanya gaya yang ada dala sistem itu sendiri yang timbul akibat
adanya harga awal tanpa pengaruh gaya luar. Getaran bebas dibagi
menjadi dua yaitu getaran bebas tak teredam dan getaran bebas teredam.
Getaran bebas tak teredam adalah getaran bebas dimana tidak ada kerugian
selama getaran tersebut berlangsung. Sedangkan getaran bebas teredam
adalah getaran bebas yang dipengaruhi gaya dissipasi atau gaya redaman
baik berupa kekentalan maupun tahanan lainnya.
B. Saran
1. Mahasiswa harus lebih mementingkan kolaborasi dalam melaksanakan
pembelajaran.
2. Mahasiswa harus lebih rajin mencari referensi yang lebih luas
20
DAFTAR PUSTAKA
Learning, 2009.
21