Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GELOMBANG DAN OPTIK

“GETARAN TEREDAM PADA RANGKAIAN”

Disusun Oleh:

Azizah Putri Islami (A1C322005)

Isyatun Rodiah (A1C322049)

Esra Yuliana Pasaribu (A1C322053)

Linda Helmalia Putri Hasibuan (A1C322063)

Dosen Pengampu:

Dra. Jufrida, M.Si.

KELAS REGULER A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan
berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Gelombang
dan Optik yang berjudul “Getaran Teredam Pada Rangkaian” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Gelombang dan Optik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang getaran teredam pada rangkaian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Jufrida, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Gelombang dan Optik yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 27 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................................4
A. Pengertian Getaran Teredam......................................................................................................4
B. Karakteristik Getaran Teredam..................................................................................................6
C. Pengaruh Getaran Teredam........................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
Kesimpulan........................................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Getaran adalah gerakan periodik dari suatu objek atau sistem yang mengalami
perubahan posisi atau bentuk dari waktu ke waktu. Fenomena ini dapat ditemukan dalam
berbagai konteks, seperti dalam mesin industri, struktur bangunan, kendaraan, peralatan
elektronik, dan lain sebagainya. Getaran yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan,
keausan, atau bahkan kegagalan pada komponen atau sistem tersebut. Sedangkan getaran
teredam merujuk pada getaran yang tidak terlihat atau tidak terdengar secara langsung tetapi
masih terasa atau dapat mempengaruhi sistem. Getaran terpendam dapat terjadi dalam
berbagai sistem seperti struktur bangunan, mesin, dan peralatan elektronik. Dalam bab ini,
akan dibahas mengenai pengertian, karakteristik, dan pengaruh getaran terpendam dalam
berbagai sistem.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana getaran teredam pada rangkaian?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui bagaimana getaran tereda pada rangkaian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Getaran Teredam

Getaran terpendam merupakan getaran yang muncul sebagai respons sistem terhadap
gaya-gaya eksternal atau faktor-faktor lingkungan tertentu yang berulang secara periodik.
Getaran terpendam seringkali tidak terlihat atau terdengar secara langsung, tetapi dapat
mempengaruhi kinerja dan tujuan sistem secara keseluruhan. contohnya adalah getaran dalam
struktur bangunan atau getaran pada mesin. Berikut contoh penerapan getaran teredam dalam
kehidupan sehari-hari:
 Ayunan, saat anda mendorong seorang anak pada ayunan, ia akan bergerak bolak-balik
sekitar posisi keseimbangan tetapi lama-kelamaan ayunan tersebut akan berhenti bergerak
karena adanya gaya gesekan atau gaya redaman.
 Pegas, ketika anda meregangkan atau mengompres pegas, ia akan bergetar bolak-balik di
sekitar posisi keseimbangan namun lama-kelamaan pegas tersebut akan berhenti begerak
karena adanya gaya gesekan atau gaya redaman.
 Getaran pada senar gitar, ketika senar gitar dipetik, ia bergerak dalam jarak tertentu,
tergantung seberapa keras pemain gitar memetik. Senar kembali ke titik awalnya dan
menempuh jarak yang hampir sama ke arah yang berlawanan. Namun senar gitar lama-
kelamaan akan berhenti bergetar karena adanya gaya gesekan atau gaya redaman.
 Viskositas, menghasilkan gaya gesekan internal dalam fluida saat partikelpartikel dalam
fluida bergerak terhadap satu sama lain. Ketika fluida mengalami getaran atau gerakan
osilasi, gaya gesekan ini menyebabkan peredaman getaran seiring dengan waktu. Ini
berarti bahwa semakin besar viskositas suatu fluida, semakin kuat peredaman dalam
sistem osilasi yang melibatkan fluida tersebut. Dalam konteks osilasi teredam, viskositas
dalam fluida akan meredam gerakan partikel dalam fluida tersebut, mengurangi
amplitudo osilasi seiring waktu
Getaran teredam adalah proses atau teknik untuk mengurangi amplitudo atau energi
getaran dalam suatu sistem. Tujuan utama dari getaran teredam adalah mengendalikan
getaran yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur,
mengganggu kinerja peralatan, atau mengurangi kenyamanan pengguna. Teknik ini
melibatkan penggunaan berbagai strategi dan material untuk meredam atau mengurangi
getaran dengan cara yang efektif. Terdapat beberapa metode atau strategi yang umumnya
digunakan untuk mengimplementasikan getaran teredam:
1) Peredaman Viscoelastic: Teknik ini melibatkan penggunaan material viskoelastis
seperti karet atau polimer yang memiliki sifat elastis dan viskositas. Ketika dikenai
getaran, material ini mengubah energi getaran menjadi panas melalui gesekan
internal, mengurangi amplitudo getaran.
2) Penyerap Getaran (Vibration Absorber): Penyerap getaran adalah massa tambahan
yang terpasang pada struktur utama. Mereka dirancang untuk memiliki frekuensi
resonansi yang berbeda dari struktur utama sehingga dapat menyerap energi getaran.
Ini membantu mengalihkan getaran dari struktur utama ke penyerap getaran.
3) Pengendalian Aktif: Teknik ini melibatkan penggunaan sensor untuk mendeteksi
getaran dan aktuator untuk menghasilkan gaya atau gerakan yang bertentangan
dengan getaran tersebut. Ini memungkinkan sistem untuk secara aktif merespons
getaran dan menghasilkan gaya yang mengimbangi efek getaran.
4) Pengendalian Pasif: Metode ini melibatkan penggunaan massa tambahan, pegas, atau
sistem isolasi elastis untuk meredam getaran melalui perubahan resonansi sistem. Ini
sering digunakan dalam struktur bangunan atau mesin besar.
5) Pengurangan Energi: Pendekatan ini melibatkan mengurangi sumber energi yang
menyebabkan getaran. Ini dapat dicapai melalui perancangan yang lebih baik,
penggunaan bahan yang lebih baik, atau penggunaan sistem penggerak yang lebih
efisien.
6) Damping Aktif: Teknik ini melibatkan penggunaan aktuator untuk menghasilkan gaya
yang memiliki fase berlawanan dengan gerakan getaran. Ini secara efektif mengurangi
amplitudo getaran dengan memasukkan energi ke sistem.
7) Isolasi Getaran: Metode ini melibatkan memisahkan sistem yang menghasilkan
getaran dari sistem yang harus dijaga bebas getaran. Ini sering digunakan dalam
peralatan sensitif atau ruang yang memerlukan isolasi getaran.
B. Karakteristik Getaran Teredam

Getaran terpendam memiliki beberapa karakteristik yang perlu dipahami, antara lain:
a. Amplitudo: Merupakan ukuran besarnya getaran yang terjadi dalam sistem. Amplitudo
dapat diukur dengan menggunakan alat seperti pemantau getaran atau accelerometer.
b. Frekuensi: Merupakan jumlah siklus getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu.
Frekuensi dapat diukur dalam Hertz (Hz).
c. Fasa: Merupakan posisi suatu titik dalam siklus getaran yang terkait dengan titik
referensi. Posisi ini dapat dipahami dengan menggunakan diagram fasa.
d. Periode: Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu siklus getaran.
Periode dapat dihitung dengan rumus T = 1/f, dimana f adalah frekuensi.
C. Pengaruh Getaran Teredam

Getaran terpendam dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada sistem, terutama
jika frekuensinya mendekati frekuensi alami sistem tersebut. Beberapa pengaruh getaran
terpendam antara lain:
1. Kerusakan Struktural: Getaran terpendam yang berulang pada struktur bangunan
dapat menyebabkan retak atau kerusakan pada struktur tersebut.
2. Gangguan Operasional: Pada mesin atau peralatan, getaran terpendam yang kuat atau
tidak diinginkan dapat menyebabkan gangguan operasional, misalnya kerusakan pada
komponen atau kegagalan sistem.
3. Kebisingan: Getaran terpendam pada peralatan elektronik atau mesin dapat
menghasilkan suara atau kebisingan yang mengganggu, seperti berdengung atau
berdentum.
4. Kelelahan Material: Getaran terpendam yang berulang pada suatu material dapat
menyebabkan kelelahan material dan mengurangi umur pakai material tersebut.
Penurunan Rumus Getaran Teredam
Setiap gerak yang terjadi secara berulang / bolak-balik dalam selang waktu yang
sama dan melalui titik kesetimbangan disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi
secara teratur maka disebut juga gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan
gerak periodik pada lintasan sama serta perubahan medan yang periodik maka
gerakannya disebut gerak osilasi/ getaran. Bentuk sederhana dari gerak periodik
adalah osilasi dari pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana.
Gerak harmonik sederhana disebabkan oleh adanya gaya pemulih atau gaya balik
linear (F), yaitu resultan gaya yang arahnya selalu menuju titik kesetimbangan dan
besarnya sebanding dengan simpangannya. Gaya pemulih ini arah gaya selalu
berlawanan dengan arah simpangan. Sehingga :
F=−kx
Dimana:
k = konstanta pegas.
x = simpangan pegas (m)
F = gaya pemulih (N)
Jika faktor dan gaya pemulih osilasi di substitusikan dengan hukum II Newton, maka :

d²x d²x
F=m 2
−kx =m 2
dt dt
-kx
d²x
m + kx=0
d t2
d2 x k
2
+ x=0
dt m

Sehingga ω=
√ k
m mg

T
=
k
m √
T =2 π
√ m
k
Dalam keadaan nyata, osilasi lama kelamaan akan melemah menjadi diam
(teredam). Hal terseebut karena adanya gaya gesek benda dengan lingkungan.
Pengaruh gaya gesek inilah yang disebut dengan gaya non konservatif. Gaya gesek
akan menyebabkan amplitudo benda yang berosilasi secara perlahan menurun
terhadap waktu. Sehingga benda tidak berosilasi lagi (diam). Dengan kata lain bahwa
gaya gesek menyebabkan benda tersebut kembali setimbang.
Gaya gesek tersebut dinyatakan dengan :
R=−bv
dx
R=−b
dt
Dengan:
R = gaya gesek (N)
b = konstanta redaman
v = cepat rambat gelombang (m/s)
x = simpangan (m)
t = waktu (s)
Jika faktor gaya gesek dan gaya pemulih osilasi di substitusikan dengan hukum II
Newton, maka :
d²x dx
m =−kx−b
dt ² dt
d²x dx d
m +b + kx=0 ; asumsikan D=
dt ² dt dt
(m D ²+b D+k )x =0
Jadi persamaan karakteristiknya : m D ²+ b D+k =0
b k
D ²+ D+ =0
m m
Akar dari persamaan ini adalah

λ 1,2=
−b
2m
±
√( b
2m ) k
²− ; asumsikan ¿
m
b
2m

λ ₁ ‚ ₂=−± √ ²−ω ²
Dengan disebut faktor redaman per satuan massa
Sehingga solusinya adalah :
₁t ₂t
(t )=C1 e + C2 e
(t)=C1 e(−+√ ²−ω ² )t +C 2 e (−−√ ²−ω ²)t ...(1.1)
(t)=e
−t
( C 1 e √ ²−ω ² +C 2 e−√² −ω ² ) ...(1.2)
Dimana : e−t adalah faktor redaman.
Untuk lebih memahami osilasi teredam ada tiga kasus yang terjadi, yaitu :
1. Apabila ❑2 ≪❑2, maka √ ²−ω ²=i ω , sehingga persamaan (1.2) menjadi :
(t)=e−t ( C 1 e i t +C 2 e−i t ) ...(1.3)
dan bila C1=C2, maka :
(t)=C e ( e +e )
−t i t −i t

( t )=C e−t ( ei t + e−it )


( t )= A e−t sin ¿ ...(1.4)
Pada kasus ini disebut dengan osilasi teredam kurang (underdamped oscilation). Dari
persamaan (1.4) tampak bahwa osilasi ini sama dengan osilasi sederhana, namun yang
berbeda adalah amplitudonya (berubah secara exponensial. Grafik untuk osilasi
teredam kurang adalah sebagai berikut:

t
Grafik osilasi teredam kurang

2. Apabila 2 ≫❑2, maka √ ²−ω ²=i, sehingga persamaan (1.2) menjadi :

(t )=( C 1 e 0 +C 2 e−i t )

( t )= A+ B e−i t
Osilasi semacam ini disebut osilasi teredam (overdamped oscilation).
3. Apabila 2=❑2 , maka persamaan (1.2) menjadi :

(t)=e
−t
(C 1 e 0 +C 2 e 0 )
(t)=e−t ( C 1+C 2 )

Osilasi ini disebut teredam kritis (critically oscilation).

Teredam lebih

Teredam kritis
Grafik osilasi teredam lebih dan teredam kritis.

Untuk konstanta redaman b yang cukup kecil, b² < 4mk dalam kasus teredam
kurang maka solusi persamaannya dapat dituliskan:

λ 1,2=
−b
2m
±i
√k

m 2m
b
( )
²

ω ²=√ ω 0 ²−r ²

Dimana r =
b
2m
dan ω 0=
k
m
maka,

2 πf =
√ k


m 4m²
Dengan :
ω = frekuensi angular redaman ; ω=2 πf
k
ω0= frekuensi angular alami ; ω o ²=
m

r = konstanta redaman per satuan massa ; r ²=
4m
Untuk menghitung konstanta redaman pada fluida tertentu digunakan persamaan :

2 πf =
√ k


mb 4 mb ²
k b²
4 π ² f ²= −
mb 4 mb ²
b² k
= −4 π ² f ²
4 mb ² m b

(
b ²=( 4 mb ² )
) k
mb
−4 π ² f ²

√ m −4 π ² f ²)
b= ( 4 m ² )
b
( k
b

√ { ( )}
2
k 2π
b= 4 ( mb ) ² −
mb T

√ ( )
2
k 2π
b=2 mb −
mb T
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Getaran teredam merupakan getaran yang tidak terlihat atau terdengar secara langsung
tetapi masih terasa atau dapat mempengaruhi sistem. Getaran teredam adalah jenis getaran di
mana energi dari gerakan awal objek berkurang seiring waktu karena adanya gaya redaman
atau gaya gesekan. Terdapat beberapa contoh penerapan getaran teredam dala kehidupan
sehari-hari diantaranya; ayunan, pegas, getaran pada senar gitar dan viskositas. Getaran
teredam dapat memiliki pengaruh signifikan pada sistem, seperti kerusakan struktural,
gangguan operasional, kebisingan, atau kelelahan material. Untuk mengurangi pengaruh
getaran teredam, pengendalian dapat dilakukan melalui isolasi getaran, perbaikan desain, dan
perawatan rutin.

Anda mungkin juga menyukai