Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Fisika

Intensitas Bunyi

Disusun Oleh
Krisna Dwijayaputra Rusli
Manna Ruth K.L
Muhammad Gilang A.
Putu Kireina S.
Roihan Jamaluddin
Syauqi Nabil Falah

Guru Bidang Studi


Evi Wasitoh, S.Pd
19780107 200604 2017

SMAN 1 CIKARANG PUSAT


TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Fisika Intensitas Bunyi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagaimana mengukur intensitas bunyi dari kebisingan yang ada dikehidupan sehari-
hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Evi Wasitoh, S.Pd, selaku Guru bidang
studi Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 9 Maret 2023

Penyusun,
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
Pendahuluan.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
Kajian Teori............................................................................................................................................5
Metodologi Praktikum...........................................................................................................................7
3.1 Pelaksanaan Praktikum................................................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan............................................................................................................................7
3.3 Langkah - langkah.......................................................................................................................7
Hasil dan Pembahasan...........................................................................................................................8
4.1 Tabel Hasil Pengukuran...............................................................................................................8
4.2 Pembahasan.................................................................................................................................8
Penutup...............................................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
5.2 Saran..........................................................................................................................................11
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
menggangukesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalah satuan desibel
(dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai. Alat untuk
mengukur tingkat kuat bunyi kebisingan (taraf intensitas bunyi) di kenal dengan sound
level meter (selanjutnya disingkat SLM). SLM merupakan alat ukur dengan basis system
pengukuran elektronik. SLM banyak di jual di pasaran namun harganya tergolong mahal.
Di praktikum ini kita mengukur intensitas kebisingan dari salah satu sumber suara
dengan menggunakan bantuan aplikasi dalam handphone serta alat dan bahan pendukung
lainnya. Dengan mencari intensitas bunyi kita juga bisa mencari daya bunyi dari sumber
suara tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara


mengoperasikan alat sound meter, lalu kita juga dapat mengukur taraf intensitas bunyi
yang dihasilkan pada suatu kebisingan. Selanjutnya kita juga bisa mencari intensitas
bunyi dengan taraf intensitas yang sudah di ukur. Dan yang terakhir tentunya kita bisa
mencari daya suatu bunyi. Selain itu dilakukannya praktikum ini ialah tidak lain untuk
memenuhi salah satu syarat terlaksananya ujian sekolah.

1.3 Rumusan Masalah

 Bagaimana cara mengukur taraf intensitas dengan menggunakan sound level


meter?
 Apa itu taraf intensitas dan intensitas bunyi?
 Bagaimana cara mencari intensitas suatu bunyi?
 Bagaimana cara mencari daya suatu bunyi?

.
Kajian Teori

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
menggangukesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalah satuan desibel
(dB). Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai. Kebanyakan
suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni dapat dijelaskan secara teoritis
dengan kecepatan frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringan
bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh
manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 KHz pada amplitude umum dengan berbagai variasi
dalam kurva responnya. Suara diatas 20 KHz disebut Ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut
Infrosonik. (Wikipedia, 2009)

Kebisingan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia karena


kebisingan yang melampaui batas normal akan menyebabkan orang megalami gangguan
pendengaran, selain gangguan pendengaran kebisingan juga dapat menyebabkan gangguan
berupa penyakit akibat stress, kelelahan, perubahan penampilan, dan gangguan komunikasi.
Kebisingan dapat terjadi ketika berada di rumah, di jalan raya, dan di linkungan kerja yang
bersumber dari benda – benda yang mengeluarkan getaran.

Menurut Endah (1995 : 305), bising diartikan sebagai suara yang dapat menurunkan
pendengaran baik secara kuantitatif (peningkatan ambang pendengaran) maupun secara
kualitatif (penyempitan spektrum pendengaran), berkaitan dengan faktor intensitas, frekuensi,
durasi, dan pola waktu. Pada gelombang diamati dua fenomena sekaligus, yaitu osilasi titik
pada medium dan perambatan pada osilasi. Dua fenomena ini pasti diamati pada gelombang
apa saja ketika menggetarkan salah satu ujung tali maka akan terlihat pola simpangan pada
tali bergerak ke ujung tali yang lain. Jadi, gelombang adalah osilasi yang merambat pada
suatu medium tanpa diikuti perambatan bagian-bagian medium itu sendiri (Mikrajuddin,
2016 : 350).

Alat untuk mengukur tingkat kuat bunyi kebisingan (taraf intensitas bunyi) di kenal
dengan sound level meter (selanjutnya disingkat SLM). SLM merupakan alat ukur dengan
basis system pengukuran elektronik. Meskipun pengukuran bisa dibuat secara langsung
dengan cara mekanik, system pengukuran elektronik memberikan banyak keuntungan untuk
beberapa pengukuran, antara lain kecepatan system dalam mengambil, mengirim, mengolah,
dan menyimpan data. SLM banyak di jual di pasaran namun harganya tergolong mahal.

Intensitas gelombang bunyi di suatu titik didefinisikan sebagai laju garis gelombang
bunyi rata-rata yang diasumsikan sebagai laju garis gelombang bunyi rata-rata yang
ditransmisikan dalam arah tertentu melalui satu satuan luasan yang tegak lurus. Intensitas
gelombang bunyi (I) secara matematis dinyatakan sebagai:
Intensitas suatu sumber gelombang bunyi juga bergantung pada jenis atau tipe sumber
tersebut. Untuk sumber yang berbentuk titik, misalnya sumber berupa mesin, pesawat atau
pabrik,intensitas gelombang tersebut merupakan fungsi jarak r dari sumber tersebut, yaitu:

Intensitas suatu sumber gelombang bunyi juga bergantung pada jenis atau tipe sumber
tersebut. Untuk sumber yang berbentuk titik, misalnya sumber berupa mesin, pesawat atau
pabrik, intensitas gelombang tersebut merupakan fungsi jarak r dari sumber tersebut, yaitu:

Tingkat kebisingan yang tinggi dapat berkontribusi pada efek kardiovaskular pada
manusia dan peningkatan insiden penyakit. Sehingga penggunaan sound level meter dapat
membantu dalam memantau tingkat kebisingan berbagai kawasan ekonomi di perkotaan serta
tetap waspada terhadap kesejahteraan masyarakat di perkotaan. (Simon, 2017: 659)
Metodologi Praktikum
3.1 Pelaksanaan Praktikum
Tempat Pelaksanaan Praktikum : Ruangan XII MIPA 3 dan 4 SMAN 1 Cikarang Pusat
Waktu Pelaksanaan Praktikum : 14.00 WIB
Metode Praktikum : 1. Metode Kuantitatif
2. Metode Ekesperimental
3. Metode Evaluasi

3.2 Alat dan Bahan


 Sound system atau speaker
 Sound level meter
 Scientific kalkulator
 Meteran atau Penggaris

3.3 Langkah - langkah


Berikut ini merupakan langkah kerja dalam Praktikum Pengukuran Menggunakan
Sound Level Meter, sebagai berikut:

1. Ukurlah Taraf Intensitas Bunyi dengan menggunakan aplikasi Sound Level Meter
yang dikeluarkan oleh suatu sumber bunyi dengan jarak yang sudah ditentukan dari
sumber bunyi.
2. Catat hasil pengukuran pada tabel data (dilakukan 2 kali)
3. Ulangi langkah 1 dengan jarak yang berbeda
4. Hitunglah besar intensitas bunyinya
5. Hitunglah besar daya bunyinya
Hasil dan Pembahasan
4.1 Tabel Hasil Pengukuran
Nama Penguji Percobaan Jarak Taraf Intensitas Intensitas Daya Bunyi (W)
(m) Bunyi (dB) Bunyi (W/m²)
Krisna 1 3,5 72,45 10^(-4,755) 2,7 x 10^(-3)
Dwijayaputra 2 2,5 75,35 10^(-4,465) 2,69 x 10^(-3)
1 3 68,95 10^(-5,105) 8,87 x 10^(-4)
Manna Ruth
2 2 68,85 10^(-5,115) 3,85 x 10^(-4)
1 5 140,6 10^(58,3) 6,26 x 10^(60)
Muhammad Gilang
2 4 238,4 10^(57,2) 3,18 x 10^(56)
1 2 66,85 10^(-5,315) 2,43 x 10^(-4)
Putu Kireina S.
2 1 68,4 10^(-5,16) 8,69 x 10^(-5)
1 2,5 66,9 10^(-5,31) 3,84 x 10^(-4)
Roihan Jamaluddin
2 1,5 68,2 10^(-5,18) 2,48 x 10^(-4)
1 4 68,85 0,0000001303 2,67 x 10^(-5)
Syauqi Nabil
2 3 74,15 0,000003875 2,34 x 10^(-4)

4.2 Pembahasan
1. Krisna Dwijayaputra

2. Manna Ruth
3. Muhammad Gilang

4. Putu Kireina S
5. Roihan Jamaluddin

6. Syauqi Nabil

Jika sumber bunyi memancarkan bunyi ke segala arah sama besar “Isotropik”, luas
yang dimaksud sama dengan luas permukaan bola, persamaan intensitas dapat dinyatakan: I =
P/4πR2. Taraf intensitas bunyi ialah logaritma perbandingan intensitas bunyi terhadap
intensitas ambang.
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari laporan praktikum diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa semakin jauh jarak
sumber bunyi maka bunyi akan terdengar lemah, sayup-sayup. Akan tetapi, jika sumber
tersebut mendekat atau terletak ditempat yang dekat maka bunyi tersebut akan terdengar
sangat keras. Hal ini dikarenakan adanya hubungan kuadrat terbalik antara intensitas bunyi
dan jarak pengamat terhadap sumber bunyi. Aplikasinya jika, jaraknya terhadap sumber
menjadi setengahnya maka intensitas bunyi akan menjadi 4 kali dari intensitas semula. Jika
jaraknya menjadi ¼ kali maka intensitasnya akan menjadi 16 kalinya..

5.2 Saran
 Dilakukan penelitian ini harus sesuai dengan ukuran dan ada baiknya ukuran yang
sudah di dapat tidak dibulatkan untuk menghasilkan data yang sebenarnya
 Dilakukan penelitian ini dengan kondisi sekitar penelitian tenang supaya pengukuran
berfokus pada suara yang akan di ukur.

Anda mungkin juga menyukai