Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PROYEK

SIMULASI DAN DETEKTOR GEMPA BUMI

Nama Anggota :
- Hafiza Naznin Zahida
- Kayla Nasyifa Ahmadsyeh
- Khansa Qanita Sakhi
- Nayuri Casimira Ardhiona Laksono
- Ratu Anindya Kirana
- Shafa Khaeirunnasya
- Zahwah Rasyidah

SMPIT ASY – SYUKRIYYAH


Jl. KH Hasyim Ashari No 3, RT 003/RW 002, Poris Plawad Indah, Kec.
Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15141
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan yang berjudul Laporan Proyek Simulasi dan Detektor Gempa


Telah dibaca dan disahkan pada tanggal …….

Menyetujui,
Koordinator Proyek, Pembimbing,

Yuni Setyo Utami M.Pd Naufal Hidayat S.Kom

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Maryono, M.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, mari kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Allah SWT
yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil
penelitian kelompok yang berjudul “LAPORAN PROYEK SIMULASI DAN
DETEKTOR GEMPA BUMI ” dengan baik dan benar.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin bisa terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tak lupa kami ucapkan terima kasih
banyak kepada guru pembimbing kami yaitu Bapak Naufal Hidayat S.Kom, teman-
teman tim peneliti proyek serta orang tua kami yang selalu mendoakan serta
memberikan dukungannya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini. Saran dan
masukan kami persilahkan kepada bapak/ibu agar kami bisa memperbaiki laporan ini.
Kami berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang membantu kami dalam penyusunan laporan ini, semoga laporan ini memberikan
manfaat untuk kita semua.

Tangerang, 3 Maret 2023

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Percobaan ................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Gempa Bumi ............................................................................... 3
2.2 Alat-alat simulasi gempa ...................................................................... 3
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Prosedur Percobaan ............................................................................. 6
3.1.1 Alat ................................................................................................... 6
3.1.2 Bahan ................................................................................................ 6
3.2 Langkah-Langkah Percobaan .............................................................. 7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan dan Pembahasan ....................................................... 9
4.1.1 Hasil Percobaan ............................................................................... 9
4.1.2 Analisis dan Percobaan .................................................................... 9
4.1.3 Hambatan yang dirasakan selama PTS ............................................ 10
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................................. 11
5.2 Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
LAMPIRAN ........................................................................................................... 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
atau penghidupan manusia yang disebabkan baik oleh faktor alam atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda, dan dampak psikologis. Adapun bencana
alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor.
Berdasarkan kondisi geologis Indonesia, Indonesia merupakan daerah pertemuan
tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng
Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai
Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukan dengan lempeng
Eurasia di utara Papua dan Maluku.
Tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia membentuk rangkaian pegunungan yang
sebagian menjadi gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Dampak dari kondisi geologis Indonesia ini yaitu munculnya fenomena gempa bumi
karena tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia.
Bencana gempa bumi terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi oleh manusia.
Dengan mengetahui bahwa gempa bumi belum bisa diduga secara ilmiah, perlu dilakukan
usaha mengurangi resiko akibat yang ditimbulkan gempa bumi. Salah satu faktor utama
penyebab timbulnya banyak korban akibat bencana seperti gempa bumi adalah kurangnya
pengetahuan tentang bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terutama
gempa bumi.
Oleh karena itu diperlukan pemahaman terkait hal tersebut, adanya kegiatan
eduvisit yang dilakukan di BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang pada Selasa 21
Februari 2023, memberikan pemahaman yang baik terkait gempa bumi. Mulai dari
pengertian, serta bentuk kesiapsiagaan terhadap gempa bumi. Kesiapsiagaan merupakan
rangkaian tindakan dalam menghadapi bencana untuk mengantisipasi dampak dari
bencana dengan melakukan pengorganisasian dan pengambilan tindakan yang efektif.
Salah satu bentuk kesiapsiagaan tersebut adalah dengan membuat simulasi dan alat
pendeteksi gempa bumi. Adanya simulasi gempa bumi dapat membantu seseorang dalam
menghadapi pra bencana, begitu juga dengan alat pendeteksi gempa yang akan dibuat.

1
Alat pendeteksi gempa bumi ini bertujuan sebagai alarm, jika terjadi guncangan
yang terjadi di sekitar kita. dasarnya alat tersebut akan berbunyi ketika mengenai suatu
guncangan. maka dengan begitu dalam laporan ini akan dilakukan percobaan mengenai
simulasi dan alat pendeteksi gempa bumi. Selain itu, dalam laporan ini juga akan memuat
pembuatan kenclengan atau wadah untuk berdonasi bagi korban yang tertimpa musibah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat diungkapkan bahwa:
1. Bagaiamana pembuatan alat simulasi gempa bumi?
2. Bagaimana cara pembuatan alat pendeteksi gempa bumi?
3. Bagaimana cara pembuatan kenclengan donasi gempa bumi?

1.3 Tujuan Percobaan


Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui cara simulasi gempa bumi
2. Dapat mengetahui cara pembuatan alat pendeteksi gempa bumi
3. Dapat mengetahui pembuatan kencelengan donasi gempa bumi

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan, untuk manfaat dalam
penelitian ini yaitu :
1. Memberikan wawasan mengenai mitigasi bencana gempa bumi dengan pembuatan
alat simulasi gempa bumi
2. Memanamkan sikap mawas diri ketika terjadi gempa bumi dengan alat pendeteksi
gempa
3. Menumbuhkan jiwa sosial dari pembuatan kenclengan donasi bencana gempa bumi

2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Gempa Bumi
2.1.1 Pengertian gempa bumi
Gempa bumi merupakan hasil dari pelepasan tiba-tiba energi dalam kerak
bumi yang menyebabkan gelombang seismik (Bisa disesuaikan dengan macam-
macam getaran dan dampak nya terhadap lingkungan). Gempa bumi atau earthquake
merupakan getaran yang terasa dari permukaan bumi, cukup kuat untuk
menghancurkan bangunan utama dan membunuh ribuan orang. Tingkat kekuatan
getaran nya berkisar dari tidak dirasakan hingga cukup kuat untuk melemparkan
orang di sekitar.
2.2 Alat-alat yang digunakan
2.2.1 Pendeteksi Gempa dan Simulasi Gempa
2.2.1.1 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan
namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
2.2.1.2 LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju.
2.2.1.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar
2.2.1.4 Transistor
Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching),

3
stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada umumnya, transistor memiliki 3
terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan Kolektor.
2.2.1.5 Elco
Elco atau kapasitas elektrolit juga disebut sebagai kondensator. Kapasitor
elektrolit ini merupakan suatu komponen yang memiliki dua kaki yaitu kaki
bersimbol negatif dan kaki bersimbol positif
2.2.1.6 Switch
Tombol tekan adalaha tombol yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan rangkaian listrik dengan cara ditekan Sistem kerja unlock disini
berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus
listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar
akan kembali pada kondisi normal.
2.2.1.7 Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkanya. Jadi saklar pada dasar nya adalah
alat penyambung aliran listrik. Saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel
pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan
sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu.
2.2.1.8 Solder
Solder adalah salah satu jenis alat pemanas yang berguna untuk melelehkan
timah sehingga mudah menempel pada komponen atau kaki transistor elektronik.
Dalam dunia Teknik mesin, proses penyambungan logam ini banyak dikenal
dengan istilah las atau welding.
2.2.1.9 Kabel serabut merah hitam
Kabel ini berfungsi untuk menyambungkan alur listrik, kabel berwarna
hitam adalah kabel bersifat negative, sedangkan kabel yang berwarna merah adalah
kabel yang bersifat positive.
2.2.1.10 Baterai 3,7 volt
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang kemudian akan digunakan oleh suatu
perangkat Elektronik.
2.2.1.11 Timah
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam table periodic yang memiliki
symbol Sn. Timah termasuk logam pasca-transisi di kelompok 14 di dalam tabel
4
periodik. Timah merupakan jenis elemen ke 49 yang paling banyak melimpah di
bumi ini, serta memiliki 10 isotop yang stabil.
2.2.1.12 Mur
Mur adalah suatu pengikat yang memiliki lubang berulir. Mur hampir selalu
di gunakan Bersama dengan baut pasanganya agar dapat mengikat suku benda
tertentu secara bersama-sama. Umumnya baut mur saat ini adalah segi enam
(heksagonal)
2.2.1.13 Kawat
Kawat adalah benda yang terbuat dari logam yang Panjang dan lentur. Kawat
merupakan benda penghantar listrik. Fungsi kawat sebagai alat untuk
mentransmisikan daya mekanik.
2.2.1.14 Batrai 9 volt
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi listrik yang kemudian akan digunakan oleh suatu
perangkat Elektronik.
2.2.1.15 Dinamo
Dinamo adalah komponen vital pada kendaraan, terutama saat mesin
kendaraan hendak dinyalakan. Dinamo juga bekerja untuk menggerakan maupun
memutar roda dan menjalankan kendaraan bermesin

5
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Solder
b. Gunting
c. Mur
d. Sarung Tangan
e. Cutter
f. Baterai 9 volt
g. Baterai 3,7 volt
h. Saklar
i. Kawat
j. Pinset
k. Lem Tembak
l. Tang
m. Sensor
n. Tectile Switch

3.1.2 Bahan
a. Buzzer
b. LED
c. Resistor
d. Baterai
e. Transistor
f. Timah
g. Stick Ice Cream
h. Kardus
i. Resistor
j. Selotip Kabel
k. Origami

6
3.2 Langkah-langkah percobaan
Di hari pertama, kami menonton video tutorial alat pendeteksi gempa bumi, lalu
dihari selanjutnya kita mulai membuat 3 produk yaitu, alat pendeteksi gempa bumi,
simulasi gempa bumi, dan yang terakhir kotak donasi untuk korban gempa bumi. Di
hari itu kita membagi tugas agar dapat mengefisienkan waktu. Ada yang merakit alat
pendeteksi gempa bumi, kotak donasi dan juga simulasi gempa. Sebelum kami
mengesekusi semua produk tersebut, kami diberikan refleksi video dan kemudian dari
video tersebut kami merancang produk yang di maksud. Adapun cara pembuatan alat
pendeteksi gempa bumi seperti berikut :
1. Potong kardus menjadi persegi dengan ukuran 19x19
2. Susun alat-alatnya diatas kardus seperti baterai, buzzer, sensor, transistor, resistor, elco,
LED, saklar dan tectical switch
3. Pada kabel merah buzzer di sambungkan ke led dan saklar, lalu pada kabel hitam di
sambungkan dengan transistor sisi C. sisi B di sambung dengan led , sisi E disambung
dengan transistor ke 2 sisi C.
4. Pada sisi B transistor di sambungkan dengan resistor , sisi E disambungkan ke tombol
dan holder baterai dan juga elco , lalu sambungkan resistor di sisi elco dan sensor dan
juga tombol, sisi bandul yang lainnya di sambungkan ke sisi led
5. Hias pinggirannya menggunakan kardus, sisakan celah untuk menekan saklarnya. lalu
hias atasnya menggunakan kertas mika
6. Hias pinggiran dan alas alatnya menggunakan origami

Pembuatan simulasi gempa :


1. Siapkan bagian bawah kardus yang sudah dipotong
2. Siapkan kardus dengan bahan keras sebagai penutup
3. Buat 4 tiang penyangga dan tempelkan di penutup kardus
4. Lubangi bagian penutup untuk memasukkan dinamo
5. Membuat alat getaran gempa bumi dari mur dan kawat lalu pasang dibagian bawah
dinamo
6. Pasang dan tempel baterai dibagian dalam kardus
7. Membuat lubang disamping bagian bawah kardus sebagai tempat saklar
8. Hubungkan kabel positif (+) dan kabel negatif (-) dengan dinamo dan baterai
9. Sambungkan kabel negatif (-) dinamo dengan kabel negatif (-) baterai menggunakan
solder
7
10. Lalu sambungkan juga kabel positif (+) dinamo dan baterai di saklar
11. Pasang penutup diatas bagian bawah kardus dan beri lem tembak
12. Tutupi bagian atas dinamo dengan bangunan-bangunan objek gempa bumi
13. Hiaslah kardus dengan cat dan origami

Pembuatan kotak donasi untuk gempa bumi :


1. Potong kardus ukuran 11x13 sebanyak 2 buah untuk bagian depan dan belakang
2. Potong kardus ukuran 11x16 sebanyak 2 buah untuk bagian samping kotak
3. Potong kardus ukuran 11x11 untuk alas kotaknya
4. Pada ukuran 11x16, sisakan 5cm untuk membuat segitiga
5. Beri warna putih pada kardus ukuran 11x13 menggunakan cat
6. Beri warna coklat pada kardus ukuran 11x16 menggunakan cat
7. Tempelkan potongan-potongan kardus tersebut menggunakan lem tembak
8. Jika sudah terbentuk bangunan nya, tempelkan bangunan tersebut ke alas yang sudah di
siapkan
9. Potong kardus kembali berbentuk 17x11 untuk bagian atapnya
10. Tempelkan bagian atapnya ke bangunan tersebut
11. Buatlah design, dan print menggunakan kertas hvs
12. Potong kertas design nya dan tempelkan menggunakan double tipe pada bagian depan
dan belakang bangunan
13. Buatlah lubang pada salah satu sisi atap, ukuran 7x2 untuk memasukan uangnnya

8
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
4.1.1 Hasil percobaan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, alat pendeteksi gempa akan berbunyi jika alat
sensor pada alat tersebut bergerak karena efek dari getaran yang ditumbulan dari gempa bumi.
Pada simulasi gempa bumi, getaran dari dinamo dapat membuat efek getaran seperti gempa
bumi dan dari getaran tersebut dapat merobohkan bangunan. Dan dari tabungan donasi yang di
buat, kami dapat menarik semua orang untuk membantu korban bencana gempa bumi

4.1.2 Analisis dan percobaan


Dari percobaan pembuatan alat simulasi gempa yang kami lakukan dan kami amati kami
belajar bagaimana cara gempa bumi bekerja dan merusak apapun yang ada di sekitar.
Dari pembuatan tabung donasi yang kami buat ini akan memiliki manfaat untuk
mengumpulkan donasi dan membantu korban gempa.
Dari percobaan pembuatan alarm pendeteksi gempa yang kami lakukan dan kami amati, kami
mempelajari cara kerjanya yaitu, alarm akan berbunyi jika sensor menerima getaran yang di
akibatkan dari gempa dan alat ini dapat membantu kita dalam memberitahukan terjadi nya
gempa.

9
4.1.3 Hambatan selama pelaksanaan
1. Saat alat pendeteksinya selesai, alat pendeteksinya tidak menyala
2. Beberapa anggota terkena solder
3. Getaranya tidak bergetar seperti yang kami harapan
4. Kesulitan dalam menyolder
5. Mur nya terlepas saat percobaan
6. Kesulitan dalam memakai baterai

10
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan yang di lakukan yaitu, kami dapat
mengetahui bagaimana gempa bumi terjadi dari alat simulasi tersebut dan dampak yang
ditimbulkan pasca terjadinya gempa, kami dapat mengetahui cara kerja dari alat pendeteksi
gempa bumi untuk memberikan informasi dini kepada orang-orang sekitar agar segera
menyelamatkan diri saat gempa terjadi dan kami dapat membantu korban bencana gempa
bumi melalu tabung donasi yang kami buat.
5.2 Saran
• Jika ingin menggunakan alarm pendeteksi gempa di letakan di tempat yang minim
guncangan yang di sebabkan aktifitas manusia
• Agar putaran dinamo menjadi lebih kuat, di sarankan menggunakan voltase yang
lebih besar
• Agar lebih mudah dalam pemasangan baterai, disarankan memakai holder sebagai
tempat baterai

11
DAFTAR PUSTAKA
1. Cara membuat alarm pendeteksi gempa dengan rangkaian elektronika sederhana
https://s.id/alarmgempa

2. Earthquake Working Model : How to Make Earthquake Working Model


https://youtu.be/W6aIlPKNZYg
3. IDE KREATIF | Cara Mudah Membuat Celengan Dari Kardus Bekas.
https://youtu.be/KNTHyIsvGXE
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Sakelar#:~:text=Sakelar%20adalah%20sebuah%20peran
gkat%20yang,penyambung%20atau%20pemutus%20aliran%20listrik Manoj Shenoy:
electroSome, 1 January 2018
5. https://www.klopmart.com/article/detail/apa-itu-solder
6. https://thecityfoundry.com/elco/
Januari 30, 2023 oleh Risky abadi

12
LAMPIRAN

Menyimak seminar potensi & kesigapan Mengamati alat-alat observasi yang ada di
menghadapi gempa bumi dan tsunami BMKG Tanah tinggi

Foto Bersama kelas 8C di BMKG Tanah Tinggi Membuat mind mapping hasil yang di
dapatkan di BMKG

13
Proses pembuatan alarm pendeteksi gempa bumi, tabung donasi dan juga simulasi gempa bumi

Hasil pembuatan simulasi gempa Hasil pembuatan pendeteksi Hasil pembuatan kotak
gempa donasi peduli gempa bumi

14

Anda mungkin juga menyukai