Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH TSUNAMI ACEH TAHUN 2004

TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT


ACEH
Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Geografi

Disusun oleh:
1. Dearly Zenobia Ardi
2. Farhat Ardan Santiko

SMA NEGERI 1 SALAMAN


Tahun Pelajaran
2022/2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian berjudul “Pengaruh Tsunami Aceh 2004 Terhadap


Lingkungan Masyarakat Aceh” yang disusun oleh :
1. Dearly Zenobia Ardi Fase E8
2. Farhat Ardan Santiko Fase E8
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari/tgl : Selasa,8 November 2022
Tempat : SMAN 1 Salaman

Salaman, 8 November 2022


Yang Mengesahkan

Faizatun,S.Pd

2
3
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah-
Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Kami semua telah berusaha untuk menyusun laporan ini dengan semaksimal
mungkin. Namun demikian, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh kami
demi kesempurnaan dalam penulisan laporan.

Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kami selaku
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang bersangkutan dan Allah SWT.

Salaman, 1 November

4
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan...........................................................................................................1
Kata Pengantar ..................................................................................................................2
Daftar Isi ...........................................................................................................................3
Daftar Lampiran ...............................................................................................................4
BAB I Pendahuluan ..........................................................................................................5
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II Kajian Pustaka .....................................................................................................7
BAB III Metodologi Penelitian ........................................................................................8
A. Pendekatan Penelitian
B. Sumber Data
C. Teknik Mengumpulkan Data
D. Teknik Mengolah Data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan .....................................................................11
BAB V Penutup ..............................................................................................................13
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Untuk memenuhi penugasan mapel geografi. Memahami faktor-faktor terjadinya
peristiwa tsunami Aceh, serta mencari tahu hal-hal apa yang dilakukan pasca tsunami Aceh

1.2 Rumusan Masalah

-Faktor-Faktor terjadinya tsunami Aceh


-Pengaruh tsunami aceh tahun 2004 terhadap kondisi sosial ekonomi Aceh
-Upaya-upaya yang dilakukan pasca tsunami Aceh.

1.3 Tujuan Penelitian

-Mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari tsunami Aceh 2004


-Agar pembaca dapat mengetahui faktor-faktor penyebab tsunami

1.4 Manfaat penelitian

Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang penyebab tsunami Aceh 2004
terhadap lingkungan dan masyarakat Aceh.

6
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka
Tsunami (serapan dari bahasa Jepang: 津波, arti harfiah: "ombak besar di pelabuhan") adalah
gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan
gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil
(umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat
mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding
air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah
naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter,
menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer
dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.

Aceh (adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya berada di Banda Aceh. Aceh


merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga
diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan
provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020,
jumlah penduduk provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa.[13] Letaknya dekat dengan Kepulauan
Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan
dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di
sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi
tertentu, konvensi, dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya
yang membentuk suatu kesatuan

7
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian kami yang berjudul “Pengaruh Tsunami Aceh 2004 Terhadap
Lingkungan Masyarakat Aceh.” menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Pendekatan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
penelitian data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang,
perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh
akal sehat manusia. atau bisa juga diartikan .
B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis sumber data
berdasarkan bentuknya yang bersumber tulisan . Adapun sebagai berikut
1. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6189950/apa-saja-sektor-yang-
kena-dampak-tsunami-aceh
2. https://news.detik.com/berita/d-5310107/16-tahun-tsunami-aceh-2004-
begini-kronologi-dan-penyebabnya
3. https://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/tips-efektif-mengenai-tindakan-
saat-dan-sesudah-bencana-tsunami-terjadi

C. Teknik Mengumpulkan Data


Kami hanya menggunakan 1 metode atau teknik dalam mengumpulkan data.
Teknik pengumpulan data penelitian yang telah kami lakukan yaitu :
Pustaka
 1.https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6189950/apa-saja-sektor-yang-
kena-dampak-tsunami-aceh
 2. https://news.detik.com/berita/d-5310107/16-tahun-tsunami-aceh-2004-
begini-kronologi-dan-penyebabnya
 3. https://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/tips-efektif-mengenai-
tindakan-saat-dan-sesudah-bencana-tsunami-terjadi

8
D. Teknik Menngolah Data
Pada Jenis penelitian kualitatif ini, pengolahan data tidak harus dilakukan setelah data
terkumpul atau pengolahan data selesai. Dalam hal ini, data sementara yang
terkumpulkan, data yang sudah ada dapat diolah dan dilakukan analisis data secara
bersamaan. Pada saat analisis data, dapat kembali lagi ke lapangan untuk mencari
tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. Suyanto dan Sutinah
(2006: 173), mengatakan pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan
dengan cara mengklasifikasikan atau mengkategorikan data berdasarkan beberapa
tema sesuai fokus penelitiannya.

9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Faktor Penyebab Tsunami Aceh.

Penyebab tsunami Aceh tahun 2004 sendiri diketahui dipicu oleh adanya gempa
tektonik yang juga merupakan gempa terbesar ketiga yang pernah tercatat di dunia
dan memiliki patahan lempeng terpanjang yang pernah diamati oleh para peneliti.

Tsunami Aceh 2004 diawali gempa bumi tektonik pada Minggu (26/12/04).
Gempa pada pukul 07.59 WIB berpusat di titik 3.316°N, 95.854°E dengan kekuatan
9,1 Mw.

Gempa tersebut memicu dan menjadi kronologi tsunami Aceh 2004, yang terus
diingat hingga sekarang. Getaran gempa ternyata dirasakan juga di Sri Lanka, India,
Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia dan Somalia.

2. Pengaruh Tsunami Aceh Tahun 2004 Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Aceh

Dampak kerugiannya mencapai Rp. 13,4 triliun, merupakan 32% dari semua
kerusakan dan kerugian yang diakibatkan bencana tersebut. Sektor pendidikan
diperkirakan sebanyak 45.000 siswa dan 1.870 guru hilang. Sekitar 1.962 sekolah
rusak dan hancur sehingga kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,041 triliun

Di sektor ekonomi, perkiraan kerugian yang terjadi di sektor pertanian dan irigasi
mencapai Rp 2,2 triliun. Sebanyak 320.000 orang kehilangan pekerjaan karena
rusaknya area tanaman pangan dan sawah. Perhitungan ini berdasarkan perkiraan
Kementerian Pertanian pada area sawah seluas 21.000 ha.

Di sektor peternakan, berdasarkan data BPS untuk populasi ternak dan kerusakan
lahan pertanian, diperkirakan 23.300 hewan ruminansia besar, 21.000 ruminansia
kecil dan 2,5 juta unggas hilang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 126 miliar.

10
Sementara itu di sektor enterprises, dampak yang terjadi tidak sebesar sektor
lainnya. Secara keseluruhan, kerusakan di sektor ini dinilai sekitar Rp 44 miliar,
sementara kerugian dari pengurangan produksi diperkirakan mencapai Rp 169 miliar.

3. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Pasca Tsunami Aceh


Untuk kerusakan infrastruktur yang terjadi pasca bencana gempa dan tsunami,
penanganan nya sudah direncanakan dan beberapa sedang dilakukan oleh
Departemen PU dengan instansiterkait lainnya. "Berdasarkan data terakhir dari
Posko PenanggulanganBencana NAD dan Sumatra Utara, gempa dan tsunami
menelan korban 93.482 orangmeninggal, 132.172 orang hilang dan 394.285 orang
pengungsi di Provinsi NAD danSumatra Utara,kata Menteri PU Djoko Kirmanto
dalam Rapat Kerja dengan KomisiV DPR RI hari ini (24/1). Bencana tersebut
mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang melumpuhkan seluruh kegiatan
ekonomi dan sosial di sebagian besar wilayah NAD dan Sumatra Utara.

Dalam penjelasannya, Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, kerusakan


infrastrukturterjadi di berbagai bidang antara lain prasarana jalan. Sebagian besar
badanjalan di pantai barat Provinsi NAD pecah dan putus, puluhan jembatan rusak
dan terputus, jalan dalam kota tertimbun lumpur dan puing-puing serta tidak
sedikit badan jalan yang retak. Dengan demikian, akses menuju Meulaboh dan
kota-kota dipantai barat lainnya terputus dan bantuan untuk kawasan tersebut
sangat terlambat. Dalam proses pembersihan kota, prioritas utaman adalah
pembersihan jaringan jalan yang diperlukan kehati-hatian karena masih banyak
jenazah yang berserakan.

Jalan regional dan jalan dalam kota sekitar 275 km rusak berat, 125 km rusak
sedangdan ringan dan 110 jembatan putus. Permukiman perkotaan dan perdesaan
porakporanda dengan ribuan rumah hancur total. Prasarana air bersih baik instansi
penjernihan maupun jaringan distribusinyadi beberapa kota mengalami kerusakan
cukup parah. Demikian pula prasarana airlimbah berupa instalasi pengolahan
limbah dan tinja serta truk tinja juga rusak.Belum lagi diperparah prasarana
persampahan berupa tempat penampungan akhir dandump truck rusak dan
beberapa pintu air serta jaringan drainase perkotaanmengalami kerusakan.

11
Terkait dengan prasarana sumber daya air, bencana gempa dan tsunami
mengakibatkan kerusakan jaringan irigasi baik di pantai dan non pantai yang
merusak ribuan hektar daerah irigasi. Kerusakan prasarana sumber daya air yang
telah teridentifikasi meliputi 11 daerah irigasi yang tersebar di 12
kabupaten/kotadan bangunan-bangunan air lain.

Penanganandari Departemen PU

Padatahap tanggap darurat penanganan yang dilakukan adalah evakuasi korban


baik yang masih dapat diselamatkan maupun mereka yang telah meninggal.
Menteri PU mengatakan, tugas Departemen PU sebagaimana ditetapkan dalam
rapat koordinasi di Posko Nasional adalah pembersihan sampah dan puing serta
evakuasi jenazah untuk membuka aksesibilitas dan pusat-pusat pelayanan publik;
perbaikansementara infrastruktur ke- PU-an untuk memfungsikan kembali
jalan/jembatan sehingga akses bagi penyaluran bantuan lebih mudah; penyediaan
air minum dansanitasi untuk kawasan permukiman yang masih bisa dihuni dan
fasilitas kesehatan;pembangunan barak-barak pengungsi termasuk sarana
pendukung.

Tahap rehabilitasi yang dilaksanakan pada tahun 2005 sampai 2006 diharapkan
dapat selesai sampai akhir 2005. Tahap rehabilitasi adalah upaya perbaikan
infrastruktur PU agar dapat berfungsi kembali paling tidak minimal agar dapat
mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Tahap rehabilitasi
dilakukanpada kawasan yang terkena bencana maupun yang tidak terkena
bencana.

Tahap rekonstruksi merupakan tahap pemulihan total seluruh infrastruktur PU


untuk pemulihan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat NAD dan Sumatra
Utara. Upaya tersebut dilakukan pada tahun 2005 sampai 2009. Pada tahap ini
diperlukan perencanaan tata ruang dengan memperhitungkan aspek fisik,
lingkungan, ekonomi serta sosial budaya masyarakat.

12
Dalamcpelaksanaan tahap tanggap darurat yakni pembersihan sampah dan
puingctelah dikerahkan peralatan berat. Saat ini, di Banda Aceh terdapat 521
dumptruck, 147 excavator, 40 bulldozer, 34 loader dan 7 grader. Sedangkan
diMeulaboh terdapat 163 dump truck, 50 excavator, 18 bulldozer, 6 loader, 3
graderdan 6 trado. Selain itu, dikerahkan teknisi dan operator peralatan dengan
perlengkapan Mobil Service Repair, 894 orang tenaga pembersih yang akan
ditambah menjadi 2.000 orang serta 293 orang di Meulaboh dan sekitarnya.
Beberapa peralatan tambahan lain berupa pompa air; alat bor air tanah,
penyemprot airtekanan tinggi juga telah dikerahkan ke NAD.

Hingga20 Januari 2005, pembersihan puing dan sampah dalam kota Banda Aceh
di jalan utama sudah selesai 95%, jalan kecil sudah selesai 48,5% dan 16,7 %
pada area publik. Di Meulaboh jalan utama sudah selesai 95%, jalan kecil 50%
dan 95%halaman perkantoran. Selain pembersihan sampah dan puing, dilakukan
juga perbaikan sementara prasarana jalan dan dukungan terhadap penampungan
sementara yang dikonsentrasikan pada penyediaan airbersih dan sanitasi
lingkungan serta penyiapan barak-barak penampungan sementara,menunggu
proses penyediaan rumah yang lebih layak untuk waktu yang cukup lama.Satu
barak yang mulanya dipersiapkan untuk 100 orang karena perubahan desainsatu
barak saat ini diperuntukkan bagi 60 orang.

Tahap rehabilitasi pada bidang prasarana permukiman akan segera dilakukan


identifikasi kondisi bangunan pasca bencana agar dapat menggunakan Kembali
bangunan pemerintahan dan fasilitas umum. Pada bidang prasarana air bersihdan
sanitasi lingkungan, kerusakan IPA Banda Aceh telah selesai diperbaikidengan
bantuan teknisi dari PDAM Medan dan Palyja sehingga IPA sudah dapat berfungsi
dengan kapasitas produksi 435 liter per detik dan kapasitas distribusi250 liter per
detik. Sedangkan kerusakan IPA di Meulaboh terjadi pada intake dansedang dalam
perbaikan. Dalam bidang prasarana sumber daya air dengan memfungsikan
kembali Provinsi NAD sebagai provinsi penghasil pangan dengan dilaksanakan
rehabilitasi jaringan irigasi, sungai dan bangunan sungai dan bangunan pantai.

Padatahap Rekonstruksi akan dilakukan peninjauan kembali Rencana Tata Ruang


Wilayahbagi kabupaten/kota yang terkena bencana. Tata ruang harus berlandaskan

13
studi kesesuaian lahan yang telah memperhitungkan aspek fisik dan lingkungan
baik sebagai potensi maupun kendala pengembangan.

Terkait pembiayaan seluruh tahapan (belum termasuk perumahan), untuk


pelaksanaan untuk tahap tanggap darurat perlu Rp 826 miliar, untuk tahap
rehabilitasi diperkirakan butuh Rp 1,328 triliun, sedangkan untuk tahap
rekonstruksi diperkirakan menelan dana Rp 5,541 tiliun. Dengan demikian biaya
keseluruhan penanganan pasca bencana di provinsi NAD dan Sumatra Utara
adalah Rp 7,695triliun.

14
BAB 5

PENUTUP

 Kesimpulan
Gempa dan Tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh
Darussalam pada tanggal 26 Desember tahun 2004 merupakan
peristiwa bencana besar yang membuat Indonesia sangat terpukul
karena jumlah korban jiwa yang besar, kerusakan dan kerugian
ekonomi yang mencapai milyaran rupiah. Akibat besarnya jumlah
korban dan kerusakan fisik maka bencana gempa dan tsunami ini
dapat diklasifikasi sebagai bencana nasional karena sifat kerugian
massif kerugian baik kerugian materil maupun juga imateril.
Peristiwa gempa dan tsunami Aceh telah memberikan pelajaran
besar bagi Indonesia dan dunia bahwa bencana tidak dapat diprediksi
terjadinya sehingga setiap negara sangat membutuhkan persiapan
dan upaya yang matang dalam mencegah kerugian bencana. Upaya
yang dilakukan negara dalam mencegah timbulkan kerugian besar
akibat bencana disebut dengan “Disaster Risk Reduction”.

 Saran
Pemerintah harus lebih banyak memberi edukasi tentang tanda-tanda
tsunami dan upaya-upaya yang dilakukan pasca tsunami

 Pustaka

1.https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6189950/apa-saja-sektor-yang-
kena-dampak-tsunami-aceh
2.https://news.detik.com/berita/d-5310107/16-tahun-tsunami-aceh-2004-
begini-kronologi-dan-penyebabnya
3.https://penanggulangankrisis.kemkes.go.id/tips-efektif-mengenai-tindakan-
saat-dan-sesudah-bencana-tsunami-terjadi

15

Anda mungkin juga menyukai