Anda di halaman 1dari 25

PENERAPAN SIGN SYSTEM SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN DESA WISATA

STUDI KASUS : DESA SUMBERJO DAN JARAK, KECAMATAN WONOSALAM

(Wisata Air Terjun Grojogan Asmoro dan Wisata Coban Mrican)

Dosen Pembimbing :

Dr. Agus Widiyarta,M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Rosa Aida Afifah ( 20041010219 )


2. Vani Laila ( 20041010013 )

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : PENERAPAN SIGN SYSTEM SEBAGAI UPAYA


PENGEMBANGAN DESA WISATA STUDI KASUS : DESA
SUMBERJO DAN JARAK, KECAMATAN WONOSALAM
(Wisata Air Terjun Grojogan Asmoro dan Wisata Coban
Mrican)
Anggota Kelompok : 1. Rosa Aida Afifah
2. Vani Laila
Program Studi : Administrasi Publik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti ujian

PEMBIMBING

Dr. Agus Widiyarta,M.Si


NIP. 197108082021211005
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENERAPAN SIGN SYSTEM SEBAGAI UPAYA


PENGEMBANGAN DESA WISATA STUDI KASUS : DESA
SUMBERJO DAN JARAK, KECAMATAN WONOSALAM (Wisata
Air Terjun Grojogan Asmoro dan Wisata Coban Mrican)

Data Anggota Kelompok :


1. Rosa Aida Afifah (20041010219)
2. Vani Laila (20041010013)

Mengetahui,
PEMBIMBING

Dr. Agus Widiyarta,M.Si


NIP. 197108082021211005

KOORDINATOR PROGRAM STUDI


ADMINISTRASI PUBLIK

Dra.Susi Hardjati, MAP


NIP. 196902101993032001
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
populer dengan judul PENERAPAN SIGN SYSTEM SEBAGAI UPAYA
PENGEMBANGAN DESA WISATA STUDI KASUS : DESA SUMBERJO DAN JARAK,
KECAMATAN WONOSALAM (Wisata Air Terjun Grojogan Asmoro dan Wisata Coban
Mrican)
Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan penilaian program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mahasiswa
Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dengan tersusunnya makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Agus Widiyarta,M.Si,
selaku dosen pembimbing dengan penuh perhatian dan kesabaran selalu memberikan dorongan
dan semangat serta meluangkan waktu untuk penulis demi terselesaikannya makalah ilmiah
populer ini.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ilmiah populer ini,
diantaranya :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.MT selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur;
2. Bapak Dr. Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS, CHRA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur;
3. Ibu Dra.Susi Hardjati, MAP selaku Koordinator Program Studi Administrasi Publik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur;
4. Bapak Haris Aminuddin, S.STP selaku Kepala Kecamatan Wonosalam yang telah
memberikan dukungan;
5. Bapak Agus Darminto selaku Kepala Desa Jarak yang telah memberikan dukungan;
6. Ibu Ismiatun selaku Kepala Desa Sumberjo yang telah memberikan dukungan;
7. Karang Taruna Desa Jarak dan Desa Sumberjo yang telah memberi Dukungan;
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah membekali
penulis berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan;
9. Teman-Teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) Kelompok 13 dan Kelompok 17 yang memberikan dukungan, motivasi,
semangat, dan saling mendoakan.

Penulis menyadari atas kekurangan dan keterbatasan pengetahuan yang terdapat di


dalamnya, sehingga segala saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
penulisan yang selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap makalah ilmiah populer ini dapat
memberikan kebaikan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 19 Juni 2022

Penulis

v
ABSTRAKSI
Desa Jarak dan Desa Sumberjo merupakan salah satu desa yang terletak di kaki
gunung Anjasmoro, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Kecamatan Wonosalam ini
adalah salah satu daerah dengan banyak potensi dan daya tarik wisata, karena notabennya
adalah wilayah dataran tinggi, Kecamatan ini banayak menyuguhkan potensi alamnya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwa belum
dimaksimalkannya potensi wisata yang terdapat di Desa Jarak dan Desa Sumberjo. Untuk
wisata Coban Mrican di Desa Sumberjo, hal tersebut tercermin dari kurang spesifiknya
penempatan sign system untuk menuju wisata Coban Mrican. Hal itu dapat mengakibatkan
para wisatawan akan sedikit kesulitan mengenai pencarian lokasi wisata Grojogan Asmoro
dan Coban Mrican. Oleh karena itu, dilakukan penerapan dan pembuatan sign system yang
baik dan kokoh pada kedua wisata tersebut untuk mempermudah wisatawan mengakses
tempat wisata dan memudahkan pengelola wisata untuk memantau para wisatawan.

Kata kunci : Desa wisata, kurang maksimal, sign system

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
ABSTRAKSI.........................................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup........................................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Gambaran Singkat Lokasi KKN..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Hasil Dan Pembahasan............................................................................................................4
2.2 Permasalahan Desa..................................................................................................................5
2.3 Konsep Perancangan................................................................................................................6
2.4 Pembuatan Sign System..........................................................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................15
3.2 Saran......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kecamatan Wonosalam................................................................................ 3
Gambar 2. Rancangan Desain Sign System Coban Mrican, Desa Sumberjo........................ 7
Gambar 3. Pintu Masuk Coban Mrican, Desa Sumberjo.......................................................9
Gambar 4. Pintu Masuk Coban Mrican, Desa Sumberjo.......................................................9
Gambar 5. Hasil Desain Akhir Sign System Wisata Coban Mrican, Desa Sumberjo..........10
Gambar 6. Kegiatan Survey dan Pemilihan Bahan Sign System.........................................10
Gambar 7. Kegiatan Survey Pembelian Bahan Sign System...............................................11
Gambar 8. Kegiatan Pemotongan Pola oleh Mahasiswa KKN............................................11
Gambar 9. Kegiatan Pengecatan sesuai Pola oleh Mahasiswa KKN...................................12
Gambar 10. Proses Penggalian Tanah dan Pemasangan Sign System di Coban Mrican.....12
Gambar 11. Hasil Pemasangan Sign System di Area Wisata Coban Mrican.......................13
Gambar 12. Hasil Pemasangan Sign System di Area Wisata Grojogan Asmoro.................13

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa adalah suatu wilayah tempat tinggal sekelompok orang dari berbagai golongan
dan latar belakang. Pariwisata sendiri adalah kegiatan wisata yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau kelompok orang yang mengunjungi suatu tempat tertentu untuk
hiburan/liburan, pengembangan pribadi atau penelitian tempat wisata yang dikunjungi
menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
(Mas’udah et al., 2022).
Selain itu menurut Sudibya, (2022), pariwisata adalah produk wisata yang
dikembangkan berdasarkan potensi desa atau berupa masyarakat, alam atau budaya yang
dimiliki desa. Dengan demikian dapat diartikan bahwa desa wisata adalah kawasan pedesaan
yang mencerminkan keasliannya baik secara sosial budaya, adat istiadat, tata wilayah desa,
serta adanya potensi yang dapat dikembangkan sebagai komponen wisata yang dapat
menciptakan kegiatan ekonomi dan meningkatkan peluang usaha dan kesejahteraan
masyarakat.
Dengan adanya desa wisata, sehingga perlu dilakukan adanya identifikasi beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan dan kemajuan desa wisata, yakni potensi
SDA (sumber daya alam) yang ada pada kedua desa tersebut, kurangnya infrastruktur yang
memadai untuk rute kearah tujuan wisata karena jarak wisata dengan pintu masuk cukup
jauh, jumlah wisatawan yang meningkat dan menurun serta adanya dukungan pemerintah
daerah dan masyarakat desa sekitar. Adapun tenaga professional yang ahli dalam bidang
kepariwisataan ini juga penting dalam pengelolaan desa wisata (Wahyudi et al., 2021).
Sistem tanda informasi, atau disebut dalam Bahasa Inggris dengan kata sign system,
yang merupakan sarana publik untuk berkomunikasi dengan ruang. Selain itu, sign system
juga berfungsi sebagai penunjuk dan penyampai informasi serta sebagai alat pengaman public
sign system saat ini di kawasan wisata Grojogan Asmoro dan Coban Mricani sangat terbatas
dan kondisinya sangat memprihatinkan. Mengingat tempat wisata Grojogan Asmoro dan
Coban Mrican merupakan salah satu tempat wisata terpenting di Kabupaten Jombang dengan
luas wilayah yang cukup luas, maka diperlukan sign system yang tepat dan lengkap untuk
memudahkan pengunjung menuju tempat yang ingin dituju (Halimi, n.d.).

1
1.2 Ruang Lingkup
Dalam artikel ini, yang menjadi fokus bahasan adalah perlunya penerapan sign system
pada daerah sekitar daya tarik wisata sebagai upaya pengembangan desa wisata, dengan
fokus acuan yaitu pada daya tarik wisata air terjun Grojogan Asmoro dan daya tarik wisata
Coban Mrican yang ada di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Adanya penerapan
sign system pada tempat wisata akan membuat daya tarik wisatawan untuk datang. Hal ini
dikarenakan wisatawan tidak takut untuk menjelajah rute wisata dan tidak tersesat. Dengan
adanya sign system juga dapat menjadi solusi terbaik bagi pengelola wisata untuk dapat
memantau wisatawan yang hadir dari pintu masuk hingga di tempat wisata yang dituju. Hal
ini juga dianggap efektif bagi para pengelola wisata dan wisatawan karena adanya sign
system memudahkan pemantauan.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penulisan artikel ini adalah:
1. Mengidentifikasi dan menganalisa desa wisata di Desa Jarak dan Desa Sumberjo
beserta rute yang akan dilewati
2. Mengidentifikasi perlunya penerapan sign system pada daerah sekitar daya tarik
wisata sebagai upaya pengembangan desa wisata
3. Menganalisa keefektifan penerapan dan penggunaan sign system pada daya tarik
wisatawan di air terjun Grojogan Asmoro dan daya tarik wisata Coban Mrican.

1.4 Gambaran Singkat Lokasi KKN


Wonosalam merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Jombang,
Provinsi Jawa Timur. Kecamatan Wonosalam ini terletak di kaki dan lereng Gunung
Anjasmoro yang memiliki ketinggian sekitar 500 hingga 600 mdpl. Di kecamatan
Wonosalam ini terdapat 9 Desa, yaitu Desa Jarak, Sumberjo, Galengdowo, Carangwulung,
Sambirejo, Wonokerto, Wonomerto, Panglungan, dan Wonosalam. Kecamatan Wonosalam ini
adalah salah satu daerah dengan banyak potensi dan daya tarik wisata, karena notabennya
adalah wilayah dataran tinggi, Kecamatan ini banayak menyuguhkan potensi alamnya.

2
Gambar 1. Peta Kecamatan Wonosalam
Tempat lokasi KKN tepatnya di Desa Sumberjo dan Desa Jarak. Desa Sumberjo
adalah suatu desa yang berada di Kecamatan Wonosalam. Desa Sumberjo sendiri memiliki
enam dusun, yaitu Dusun Ngentak, Dusun Plosokerep (kedukuhan), Dusun Dolok, Dusun
Sambong, Dusun Bancang, dan Dusun Sumberjo. Desa Sumberjo memiliki batasan langsung
dengan Desa Sambirejo, kemudian dengan Kabupaten Kediri di area sebelah selatan, lalu
Kabupaten Malang di area sebelah timur dan kawasan hutan Kecamatan Mojowano dan
Kecamatan Mojoagung di area sebelah barat. DesaSumberjo mempunyai luas wilayah 566 Ha
dan dibagi menjadi 3 Dusun yaitu Dusun Babatan, Dusun Sumberjo, dan Dusun Sidolegi.
Adapun, Desa Jarak merupakan salah satu desa yang berada di bagian selatan
Kecamatan Wonosalam. Desa Jarak memiliki batas langsung di utara Desa Sambirejo,
kemudian dengan Desa Galengdowo pada area sebelah selatan, lalu Desa Wonomerto pada
area sebelah timur serta area sebelah timur kawasan hutan Kabupaten Malang. Sebagian
besar wilayah cakupan Desa Jarak adalah perhutanan serta perkebunan yang dikelilingi relief
perbukitan. Selanjutnya, Jarak tempuh Desa Jarak ke pusat Kecamatan Wonosalam adalah
sekitar 7 km dengan kendaraan bermotor selama 30. Akses jalan utama Desa Jarak sudah
cukup memadai, yakni dengan jalan beraspal, tetapi untuk jalan desa masih didominasi
dengan jalan rabat beton.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Dan Pembahasan
Desa Jarak dan Desa Sumberjo merupakan salah satu desa yang terletak di kaki gunung
Anjasmoro, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Selain Desa Jarak dan Desa
Sumberjo, juga terdapat desa-desa lainnya di Kecamatan Wonosalam, yaitu Desa
Carangwulung, Galengdowo, Panglungan, Sambirejo, Wonokerto, Wonomerto, Wonosalam.
Desa Jarak merupakan desa yang terletak di 5 sebelah tenggara Kabupaten Jombang dengan
jarak tempuh +- 40 km menuju pusat Kabupaten Jombang (Sabdopalon Kabupaten Jombang,
2023).
Desa Jarak memiliki perbatasan wilayah sebelah timur dengan Kawasan PERHUTANI
dan Taman Hutan Raya Raden Suryo, sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonomerto,
sebelah selatan berbatasan dengan Desa Galengdowo, dan sebelah utara berbatasan dengan
Desa Sambirejo. Desa Jarak memiliki jumlah penduduk kurang lebih 3.141 jiwa dengan
tingkat pendidikan rata-rata lulusan SD dan masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian
sebagai petani dan peternak. Desa yang terletak di kaki gunung Anjasmoro ini juga memiliki
tanah yang subur sehingga banyak warganya yang bermata pencaharian sebagai petani dan
peternak.
Selain itu, Desa Jarak juga merupakan bagian dari Taman Hutan Raya (TAHURA)
Raden Suryo. Hal ini menjadikan Desa Jarak memiliki pemandangan alam yang mampu
memanjakan mata, seperti Grojogan Asmoro, Wisata Bukit Pencaringan, Grojogan Sanggar,
Puncak Alang-Alang, Puncak Tapak Bunder, Puncak Gunung Argowayang, Puncak Cemoro
Sewu, Grojogan Tretes Kembar, Grojogan Lunggar Buntung, Grojogan Gentong
Gowah,Wisata Batu Pelangi, dan Puncak Tegalrejo Pg. Anjasmoro. Selain memiliki pesona
alam, Desa Jarak juga memiliki beberapa potensi usaha yang melimpah. Di sektor peternakan
terdapat hasil produksi susu kambing etawa. Sedangkan, di sektor perkebunan terdapat kopi
ekselsa, cengkeh, buah manggis, buah duku, buah salak, talas, pisang, hingga berbagai jenis
bambu.
Selain Wisata air terjun Grojogan Asmoro, adapula Wisata Coban Mrican, yang terletak
di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, yang merupakan salah satu
destinasi wisata yang juga dapat menarik perhatian banyak wisatawan baik lokal maupun
internasional. Desa Sumberjo merupakan desa agraris yang memiliki beberapa sumber air.
Desa Sumberjo berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto di sebalah utara, Kabupaten Malang
disebelah timur, Kabupaten Kediri disebelah selatan dan Kecamatan Mojowarno dan

4
Kecamatan Mojoagung disebelah barat (Pemerintah Kabupaten Jombang, 2022). Desa
Sumberjo terbagi kedalam 3 dusun, yakni Dusun Sumberjo, Dusun Babatan dan Dusun
Sidolegi. Seperti yang telah dijabarkan diatas, Desa Sumberjo merupakan desa yang memiliki
beberapa sumber air, salah satunya sumber air Coban Mrican.
Coban Mrican sebagai cagar alam menawarkan panorama alam yang memukau, dengan
air terjun yang indah dan pepohonan hijau yang rimbun. Akan tetapi, upaya pemanfaatan
potensi wisata Coban Mrican terbilang belum maksimal dan masih memiliki beberapa
kendala, salah satunya kendala aksesibilitas dan sign system atau penunjuk arah yang dirasa
kurang memadai. Sign system yang ada pada Coban Mrican dinilai kurang spesifik. Hal
tersebut menyebabkan kurangnya kenyamanan dan kepuasan wisatawan saat hendak
berkunjung ke potensi alam Coban Mrican tersebut. Hal tersebut yang menjadi perhatian
utama kami guna meningkatkan jumlah wisatawan agar wisata Coban Mrican dapat
memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk dikunjungi.
Pada era saat ini, kebutuhan informasi menjadi salah satu hal yang diutamakan. Tidak
hanya di ruang publik, namun juga di tempat wisata. Pada desa wisata, media informasi yang
sangat diperlukan adalah penempatan sign system dan denah wisata. Media informasi yang
dimaksud diharapkan dapat mempemudah wisatawan untuk menuju suatu obyek wisata dan
menggambarkan posisi suatu obyek wisata yang diinginkan. Keberadaan Desa Sumberjo dan
Desa Jarak, selain dapat menjadi media edukasi wisata alam dalam menjaga kelestarian alam
dan budaya, diharapkan juga dapat sangat membantu kehidupan perekonomian masyarakat
sekitar.

2.2 Permasalahan Desa


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwa belum
dimaksimalkannya potensi wisata yang terdapat di Desa Jarak dan Desa Sumberjo. Untuk
wisata Coban Mrican di Desa Sumberjo, hal tersebut tercermin dari kurang spesifiknya
penempatan sign system untuk menuju wisata Coban Mrican. Hal itu dapat mengakibatkan
para wisatawan akan sedikit kesulitan mengenai pencarian lokasi wisata Grojogan Asmoro
dan Coban Mrican. Untuk Coban Mrican, Sign system yang ada belum mencukupi untuk
menyelesaikan hal itu dikarenakan hanya tersedia di beberapa titik dan tidak mencapai hingga
pintu masuk Coban Mrican. Seperti halnya Coban Mrican, Penempatan Sign system wisata
Grojogan Asmoro juga kurang spesifik, terlebih lagi lokasi wisata Grojogan Asmoro yang
ada di tengah hutan, mengakibatkan sangat rawan tejadi kesulitan dalam pencarian lokasi dan
besar potensi wisatawan tersesat, oleh karena itu, dalam menciptakan desa wisata yang

5
efektif, sign system sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan, selain berfungsi sebagai
penunjuk arah wisata, sign system juga diperlukan guna menambah image profesionalitas dan
keefektivan tempat wisata. Adanya sign system di berbagai kawasan, terutama di kawasan
wisata merupakan suatu keharusan utama. Kurangnya sign system dapat menurunkan citra
suatu wisata.

2.3 Konsep Perancangan


Berdasarkan penjabaran diatas, keberadaan sign system sangat penting bagi tempat
wisata. Perancangan sign system harus dikonsep sedemikian rupa guna menyesuaikan fungsi
dan tujuan dari sign system yang akan dibuat. Fungsi dan tujuan yang dimaksud dalam hal ini
adalah sign system harus efektif dan mempermudah wisatawan untuk mendapatkan
informasi, khususnya letak wilayah tempat wisata Grojogan Asmoro dan Coban Mrican.
Dengan harapan para wisatawan lebih menikmati kemudahan fasilitas yang tersedia di
kawasan wisata grojogan asmro dan coban mrican. Konsep sign system yang diterapkan tetap
mempertimbangkan aspek kondisi alam di wisata Grojogan Asmoro dan Coban Mrican.
Kondisi alam yang dimaksud adalah suhu udara, tidak menentunya cuaca, seringnya hujan,
dan lingkungann sekitar yang dominan tumbuhan, yang mana berwarna hijau. Oleh sebab itu,
pemilihan bahan yang tepat dapat lebih memberi sign system ketahanan terhadap segala
cuaca dan pemberian warna yang tepat dapat meningkatkan efektivitas fungsi dan tujuan dari
sign system. Konsep rancangan desain harus sesuai dengan fungsi dan tujuan sign yang akan
dibuat. Fungsi dan tujuan yang dimaksud dalam hal ini adalah mempermudah wisatawan
mendapatkan informasi letak obyek wisata yang diharapkan dapat mengurangi jumlah
wisatawan tersesat saat hendak berkunjung ke tempat wisata.

2.3.1 Kriteria Desain


1. Bentuk Sign System
Bentuk sign system pada tahap perancangan dibuat seefektif mungkin dengan
menjunjung fungsi dan tujuan serta mempertahankan bentuk sign system yang
universal. Diharapkan dari segi bentuk, sign system tersebut dapat mempermudah
wisatawan dalam mendapat informasi sekaligus menambah estetika objek wisata
tersebut.
2. Warna
Warna merupakan salah satu hal yang tak luput dari pembuatan sign system.
Selain dapat menarik perhatian, warna juga dapat mengurangi ketertarikan

6
wisatawan dalam membaca (Supriyono, 2010), yang mana biasanya hal tersebut
didasari oleh pemilihan warna yang salah. Sehingga dalam hal ini, pemilihan
warna yang tepat juga turut diperhatikan selain memfokuskan pada keestetikan,
perlu diperhatikan juga penyesuaian warna dengan lingkungan.
3. Tipografi
Tipografi yang digunakan pada rancangan sign system ini menggunakan satu
jenis font, yaitu Arial (Gambar 1). Jenis font ini digunakan sebab mempunyai
bentuk font yang modern, tegas, universal serta mudah dibaca.

Berikut merupakan uraian hasil akhir rancangan desain beserta spesifikasi


rancangan akhir sign system.
 Bahan/media: Tongkat besi, baut, plat kayu
 Ukuran: Tiang penyangga besi berukuran 100 cm x 1 cm dan Plat kayu berukuran
30 cm x 5 cm
 Tipografi: Arial bold
 Warna: Hitam
 Lokasi pemasangan: Di depan arah masuk Coban Mrican, di setiap persimpangan
menuju Coban Mrican setelah pintu masuk sebanyak 4 buah
 Visualisasi : Ibis Paint
 Keterangan: Pondasi ditanam ditanah, plat kayu direkatkan dan disambunh pada
tiang besi dengan baut.

Gambar 2. Rancangan Desain Sign System Coban Mrican, Desa Sumberjo


Sumber : Dokumentasi Kelompok 17 KKNT UPN Veteran Jawa Timur 2023

7
2.4 Pembuatan Sign System
Penempatan sign system juga menjadi salah satu faktor yang sangat perlu diperhatikan.
Pasalnya, kurang spesifiknya penempatan sign system dapat mengurangi efektifitas dan
fungsi dari sign system itu sendiri. Akan lebih baik apabila sign system ditempatkan hingga
pada pintu masuk area tempat wisata. Penempatan sign system hingga pada pintu masuk area
tempat wisata akan sangat memudahkan kenyamanan para wisatawan dan memenuhi fungsi
dan tujuan dari sign system yang telah dibuat. Konsep desain yang diterapkan pada coban
mrican mengusung tema natural yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Dengan
mempertimbangkan kelembaban suhu dan cuaca, untuk wisata Coban Mrican dipilih sign
system berbahan kayu sebagai penunjuk arah dan besi sebagai penopang, dengan pemilihan
warna hitam sebagai perlambangan tanah dan coklat sebagai perlambangan batang tumbuhan.
Pemilihan bahan tersebut didasari oleh pertimbangan seringnya hujan dan kelembaban udara
di area pegunungan seperti kecamatan wonosalam.
Oleh sebab itu, pemilihan bahan yang telah ditetapkan diharapkan dapat menjadikan
sign system yang dibuat menjadi lebih kokoh. Seperti halnya Coban Mrican, konsep desain
yang di terapkan pada Grojogan Asmoro juga mengusung tema natural dengan
menyesuaikannya pada lingkungan alam. Untuk wisata Grojogan Asmoro sendiri sign system
yang digunakan menggunakan bahan dasar kayu sebagai petunjuk arah dan juga
penopangnya, dengan pemilihan warna hitam, putih, dan biru sebagai perlambangan rileksasi.
Pemilihan bahan tersebut juga sama seperti Coban Mrican yaitu didasari oleh pertimbangan
seringnya hujan dan kelembaban udara di area pegunungan seperti kecamatan wonosalam ini,
Oleh sebab itu, pemilihan bahan yang telah ditetapkan diharapkan dapat menjadikan sign
system yang dibuat menjadi lebih kokoh.
Alur pembuatan sign system terbagi menjadi 3 tahap, diantaranya :
1. Tahap Observasi
Pada tahapan ini, observasi tempat wisata dilakukan bersama salah satu
tokoh desa dan juga karang taruna untuk memahami permasalahan utama dan
kendala yang dialami obyek wisata dan solusi yang diharapkan pihak desa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa kendala yang
dihadapi adalah sebagai berikut.
1. Kurang efektifnya penempatan sign system Coban Mrican dan Grojogan
Asmoro. Yang mana hal tersebut berdampak pada sulitnya wisatawan
dalam menjangkau letak posisi Coban Mrican dan Grojogan Asmoro. Pada

8
objek wisata Coban Mrican, belum ditemukan sign system pada area pintu
masuk. Sedangkan pada objek wisata Grojogan Asmoro, petunjuk arah
yang ada, letaknya kurang strategis dan juga berpotensi membuat
wisatawan bingung dan tersesat, karena notabennya letak dari objek wisata
Grojogan Asmoro ini di tengah hutan.

Gambar 3. Pintu Masuk Coban Mrican, Desa Sumberjo.


Sumber : Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur
2023
2. Kurang kokohnya sign system pada pintu masuk wisata Coban Mrican.
Hal tersebut disebabkan oleh kurang tepatnya pemilihan bahan dalam
pembuatan sign system. Yang mana hal tersebut menyebabkan pintu
masuk Objek wisata tidak terlihat dan menyebabkan kurang dikenalnya
objek wisata dibandingkan objek pesaing.

Gambar 4. Pintu Masuk Coban Mrican, Desa Sumberjo


Sumber : Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur
2023

9
3. Minim adanya sign system di wilayah desa sekitar obyek wisata. Hal
tersebut akan berdampak pada sulitnya wisatawan dalam mencari lokasi
objek wisata, terlebih lagi apabila jalur akses ke lokasi wisata disediakan
lebih dari satu atau dua jalan, akan menyebabkan rawan wisatawan yang
tersesat.
2. Tahap Perancangan dan Pembuatan
Pada tahap perancangan, pembuatan desain dan penentuan bahan
disesuaikan dengan kebutuhan, lingkungan dan efektivitas fungsi sign system.
Dimulai dari tahap perencanaan, untuk wisata Coban Mrican dipilih sign
system berbahan kayu sebagai penunjuk arah dan besi sebagai penopang,
dengan pemilihan warna hitam sebagai perlambangan tanah dan coklat sebagai
perlambangan batang tumbuhan. Pemilihan bahan tersebut didasari oleh
pertimbangan seringnya hujan dan kelembaban udara di area pegunungan
seperti Kecamatan Wonosalam.

Gambar 5. Hasil Desain Akhir Sign System Wisata Coban Mrican, Desa
Sumberjo
Sumber : Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur 2023

Gambar 6. Kegiatan Survey dan Pemilihan Bahan Sign System

10
Sumber : Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur 2023

Gambar 7. Kegiatan Survey Pembelian Bahan Sign System


Sumber: Dokumentasi Kelompok 17 KKNT UPN Veteran Jawa Timur 2023
Pada tahap pembuatan, diawali dengan pemotongan dan penyambungan
kayu. Kayu yang telah dipotong dihaluskan lalu dilapisi dengan cat yang telah
dipilih. Kemudian pola desain yang telah dibuat disesuaikan dengan desain
yang telah dibuat sebelumnya. Desain yang telah dibuat lalu dicetak, setelah
dicetak kemudian di potong sesuai pola lalu diwarnai dengan cat. Setelah itu,
papan sign system diberi tiang besi sebagai tiang penyangga dan direkatkan
dengan menggunakan baut lalu di bor.

Gambar 8. Kegiatan Pemotongan Pola oleh Mahasiswa KKN


Sumber : Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur 2023

11
Gambar 9. Kegiatan Pengecatan sesuai Pola oleh Mahasiswa KKN
Sumber : Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur 2023

3. Tahap Pemasangan
Pada tahap ini, setelah semua sign system dibuat, proses pemasangan
dilakukan dengan tetap mempertimbangkan keefektifan dan tujuan
pemasangan sign system. Sign system diletakkan di beberapa titik yang telah
ditentukan, terutama titik yang menuju pintu masuk area wisata Coban Mrican
dan Grojogan Asmoro.

Gambar 10. Proses Penggalian Tanah dan Pemasangan Sign System


di Coban Mrican
Sumber: Dokumentasi Kelompok 17 KKNT UPN Veteran Jawa Timur

12
Gambar 11. Hasil Pemasangan Sign System di Area Wisata Coban Mrican
Sumber: Dokumentasi Kelompok 17 KKNT UPN Veteran Jawa Timur

Gambar 12. Hasil Pemasangan Sign System di Area Wisata Grojogan Asmoro
Sumber: Dokumentasi Kelompok 13 KKNT UPN Veteran Jawa Timur
Setelah sign system atau penanda jalan ini terpasang, diharapkan sign
system ini dapat berkontribusi pada peningkatan jumlah wisatawan yang akan
berkunjung ke wisata Coban Mrican dan Grojogan Asmoro. Selain itu,
diharapkan juga dapat berdampak baik pada perekonomian masyarakat sekitar,
terutama UMKM setempat dengan meningkatnya jumlah konsumen kuliner
maupun kerajinan setempat yang dijual masyarakat di sekitar area wisata
Coban Mrican dan Grojogan Asmoro.
Kelompok 13 dan kelompok 17 KKN Tematik MBKM UPN Veteran
Jawa Timur 2023 memutuskan untuk menggunakan teknik sederhana dalamm

13
pembuatan sign system, yakni dengan cara menggunakan media kayu sebagai
plakat penunjuk jalan dan tiang besi sebagai penopang yang kokoh terhadap
segala cuaca dan suhu yang dimiliki desa Jarak dan desa Sumberjo,
Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yang terletak dibawah kaki
gunung yang notabene memiliki cuaca yang kerap kali tidak menentu dan suhu
yang sedikit lebih dingin.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wisata Coban Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro merupakan kawasan cagar wisata
alam dengan berbagai kenaekaragaman hayati. Dikarenakan berada di sekitar area desa
wisata, hal tersebut menyebabkan jarak antar tempat wisata bisa dibilang dekat dan tidak
terlalu jauh. Kurang spesifiknya peletakkan sign system dapat mengakibatkan tersesatnya
wisatawan dan menurunkan citra baik Wisata Coban Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro.
Peletakkan sign system juga sangat berpengaruh sebagi sumber informasi letak Wisata Coban
Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro. Dengan peletakkan sign system di area kawasan
Wisata Coban Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro, diharapkan akan menarik minat para
wisatawan yang penasaran dengan Wisata Coban Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro.
Berdasarkan hal tersebut pula diharapkan peletakkan tanda jalan atau sign system dapat
berdampak baik pada perekonomian warga sekitar, utamanya UMKM setempat.
Pemasangan sign system atau penanda jalan di sekitar area Wisata Coban Mrican dan
Wisata Grojogan Asmoro kini lebih spesifik, terlihat dan berfungsi secara maksimal sehingga
diharapkan dapat memudahkan wisatawan untuk menemukan letak obyek wisata Wisata
Coban Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro dan memudahkan untuk menuju Wisata Coban
Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro. Selain itu, dengan difungsikannya sign system atau
penanda jalan secara maksimal, diharapkan dapat membantu Desa Sumberjo dan Desa Jarak
dalam memenuhi visi misi, yang mana memiliki visi misi memanfaatkan cagar alam sekitar
guna menjadi salah satu tujuan destinasi wisata dan berperan sebagai desa wisata. Dalam hal
ini, obyek wisata yang telah difasilitasi sign system dan penanda jalan yang memadai
diharapkan dapat menjadikan Desa Sumberjo dan Desa Jarak sebagai desa wisata yang dapat
memnunjang perekonomian warga sekitar.

3.2 Saran
Diharapkan setelah pemasangan penanda jalan atau sign system ini, pihak desa dan
masyarakat dapat terus meningkatkan fasilitas Wisata Coban Mrican dan Wisata Grojogan
Asmoro dalam hal lainnya, sebagai contoh pembuatan akses jalan menuju obyek wisata dan
fasilitas lainnya yang lebih memadai. Selain itu, dengan adanya beberapa sign system atau
penanda jalan yang telah ditempatkan dibeberapa titik, diharapkan masyarakat sekitar dapat
selalu menjaga dan memelihara sign system penunjuk jalan ini dengan baik supaya fungsi
dari sign system tersebut dapat lebih efisien dan bermanfaat bagi wisatawan dan warga

15
sekitar. Dan diharapkan juga, setelah adanya sign system tersebut, pihak desa dan masyarakat
sekitar dapat semakin menayadari potensi wisata yang ada pada desa Sumberjo dan desa
Jarak agar potensi yang sangat besar tersebut dapat dikembangkan menuju konsep wisata
yang lebih baik agar Wisata Coban Mrican dan Wisata Grojogan Asmoro dapat semakin
menarik minat para wisatawan dan berdampak baik pada perekonomian desa dan warga
sekitar.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan Terima Kasih sebesar-besarnya disampaikan kepada Kepala Desa, Desa
Sumberjo dan Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yang telah menerima
kami dengan senang hati dan telah memberi kami izin untuk melaksanakan kegiatan KKN
Tematik MBKM 2023 dengan skema desa wisata. Ketua RT dan Ketua RW Desa Sumberjo
dan Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, tokoh masyarakat, dan seluruh
warga Desa Sumberjo dan Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yang
telah membantu kami dan bekerjasama dalam menjalankan kegiatan KKN Tematik MBKM
2023 sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar

16
DAFTAR PUSTAKA

Halimi, A. N. (n.d.). PERANCANGAN SIGN SYSTEM KAWASAN WISATA BESUKI


KEDIRI. 95–100.

Mas’udah, K. W., Nisa, H. M., Zalsabilla, G. L., Putri, A., Setyaningsih, Y., & Abdussalam,
M. (2022). Sistem Pengelolaan Wisata Dan Pemahaman Terhadap Badan Hukum Studi
Pada Pengurus Wisata Di Desa Jarak Wonosalam. Community Development Journal :
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 1018–1024.
https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.5308

Pemerintah Kabupaten Jombang. (2022). JBG Profil Kecamatan Wonosalam.


Jombangkab.Go.Id.

Sabdopalon Kabupaten Jombang. (2023). Selayang Pandang: Desa Jarak Kecamatan


Wonosalam Kabupaten Jombang.

Sudibya, B. (2022). Wisata Desa dan Desa Wisata. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(1), 22–
26. https://doi.org/10.51172/jbmb.v1i1.8

Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual : Teori dan Aplikasi (M. A. S (ed.)).
Yogyakarta : Andi.

Wahyudi, A., Firdaus, F., & Sebalor, M. D. (2021). DAERAH TUJUAN WISATA
DEVELOPMENT OF SEBALOR TOURISM VILLAGE INTO. XIV(1).

17

Anda mungkin juga menyukai