Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

GETARAN DAN SIFAT-SIFAT GELOMBANG

Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Fisika Untuk SD

Dosen Pengampu : Piyantina Rukmini, M.Eng.

Disusun oleh :

Sullamuddiyanah 1986206099

Wulandari 1986206102

Kelas 6C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP NU INDRAMAYU

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan hasil praktikum kelompok guna memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah
Konsep Dasar Fisika umtuk SD dengan judul “Laporan Hasil Pengamatan Praktikum
Getaran dan Sifat-sifat Gelombang”.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki laoporan praktikum ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

.Indramayu, Juni 2022

Kelompok Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

a. Latar Belakang 1
b. Tujuan 1
c. Manfaat 2
BAB II LANDASAN TEORI 3

1. Suhu 3
a. Pengertian Suhu 3
b. Termometer dan Jenis-jenis nya 4
c. Skala suhu pada Termometer 6
d. Pemuaian 7
2. Kalor 8
a. Fenomena Kalor 8
b. Perpindahan Kalor 8
BAB III METODOLOGI 10

1. Pelaksanaan Praktikum 10
BAB 1V PEMBAHASAN 17

2. Pengamatan Praktikum 17
3. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum 18
BBAB V PENUTUP 19

1. Kesimpulan 19
2. Saran dan Kritik 19
DAFTAR PUSTAKA 20

3
LAMPIRAN 21

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan gerak yang sifatnya berul ang-
ulang atau bolak-balik. Misalnya aktivitas kita sehari-hari, seperti makan pagi, berangkat ke
sekolah, dan kegiatan rutin lainnya selalu berulang setiap hari. Contoh lain, misalnya bandul
jam yang berayun, pohon yang berayun tertiup angin, senar alat musik yang bergetar, atau
riak ai r pada kolam. Gerak berulang-ulang atau bolak-balik semacam ini, bila terjadi dalam
selang waktu yang tetap dinamakan gerak periodik. Selain itu, bila kita kita melihat tetesan
air pada sebuah kola m, kita akan menemukan contoh terbentuknya muka gelombang. Muka
gelombang ini merambat dalam a rah radial dari pusatnya, yakni dalam hal ini tempat asal
tetesan air yang mengenai permukaan air kolam. Untuk memahami lebih lanjut mengenai
peristiwa getaran dan gelombang ini, maka pada modul ini akan dibahas hal-hal yang
berkaitan dengan konsep getaran dan gelombang serta sifat-sifatnya.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum “Penerapan Suhu dan Kalor” adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian Getaran dan Gelombang

2. Menjelaskan pengaruh getaran pada benda.

3. Mengidentifikasi jenis-jenis gelombang.

4. Menjelaskan peristiwa perubahan bentuk rambatan gelombang pada benda melalui


peristiwa kehidupan sehari-hari.

C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memahami pengertian getaran dan gelombang.


2. Memahami pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari.

4
3. Membedakan jenis-jenis gelombang.
4. Menambah wawasan dalam menggali pengetahuan yang bersifat kognitif.
5. Menganalisis pengaruh rambatan gelombang terhadap benda.
6. Merangkum hasil praktikum berbentuk laporan agar memudahkan memecahkan
hasil dari penelitian.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Getaran
a. Pengertian Getaran

Sebuah benda akan bergerak bila mendapatkan tarikan atau dorongan, atau dengan
kata lain bila diberi gaya. Tentunya gerak benda ini bergantung pada gaya dan arah gaya itu
sendiri. Diantara sejumlah gerak benda yang dapat kita amati, ada benda yang geraknya
secara bolak-balik. Gerak benda yang berge rak bolak-balik semacam ini biasanya dinamakan
berosilasi. Biasanya gerak osilasi terjadi di sekitar titik k esetimbangan, yaitu titik awal
dimulainya gerak bolak-balik. Osilasi benda dapat b erlangsung secara periodik ataupun tidak
periodik. Gerak osilasi secara periodik yang melalu i titik kesetimbangan dinamakan getaran.
Perhatikanlah gerak osilasi pada bandul sebuah jam antik, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar.

Bila kita amati, bandul jam antik tersebut akan ber gerak dari kiri ke tengah kemudian
ke kanan dan kembali ke tengah kemudian ke kiri dan se terusnya. Gerakan ayunan dari

5
tengah ke kanan atau ke kiri dinamakan simpangan. Ujung posisi bandul paling kanan atau
paling kiri (atau dinamakan juga simpangan terjauh) dinamakan amplitudo.

Getaran merupakan gerak bolak-balik (berosilasi) se cara periodik di sekitar titik


kesetimbangan. Gerak semacam ini sering juga disebut gerak harmonik. Oleh karenanya,
tinjauan secara lebih mendalam dari gerak harmonik selalu da pat dinyatakan dalam fungsi
sinus atau fungsi cosinus. Di alam banyak ditemukan gerak osilasi, mi salnya bandul jam
antik, dawai gitar atau biola, beban yang tergantung pada pegas, molekul udara ket ika ada
gelombang bunyi, penggaris yang diletakkan pada meja dan ujungnya digetarkan, serta atom-
atom yang terdapat dalam kisi zat padat.

Gambar bandul menunjukkan gerak osilasi sebuah bandul. Titik O merupakan titik
kesetimbangan bandul.

b. Jenis-jenis Besaran Getaran


Besaran-besaran yang terkait dengan getaran antara lain:
1. Amplitudo (A)

Gerakan bandul dari titik kesetimbangan ke kiri ata u ke kanan dinamakan simpangan,
yaitu gerakan bandul dari titik O ke titik C. Sedangkan g erakan bandul dari titik
kesetimbangan ketitik terluar dinamakan simpangan maksimum atau amp litudo, yaitu
gerakan bandul dari titik O ke titik A atau ke titik B. Amplitudo biasanya diny atakan dalam

6
satuan panjang, yaitu meter. Coba Anda tunjukkan kembali pada gambar bandulan di atas ,
mana yang dimaksud dengan amplitudo dan mana yang dimaksud dengan simpangan?

2. Periode (T)

Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali get aran dinamakan periode. Pada
gambar bandul diatas, periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk melakukan gerakan
dari A ke O, kemudian ke B kemudian ke O dan kembali ke A (A-O-B -O-A), atau gerakan
dari O ke B, kemudian kembali ke O kemudian ke A dan kemudian ke mbali ke O (O-B-O-A-
O). Periode dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu sekon atau detik.

3. Frekwensi (f)

Frekwensi menyatakan banyaknya getaran yang terjadi dalam satu satuan waktu (satu
detik). Frekwensi dinyatakan dalam hertz (Hz), dimana 1 Hz = 1/s (1/detik). Secara
matematis, hubungan antara periode dan frekwensi dinyatakan se bagai berikut.

F= 1/T. Dan T= 1/f

2. Gelombang
a. Pengertian Gelombang

Jika Anda melihat sekelompok anak yang sedang bermain lompat tali. Permainan ini
biasanya sering dimainkan oleh anak-a nak perempuan, meskipun terkadang ada satu atau
dua orang anak laki-laki yang ikut bermain. Bayangkan dua orang anak yang sedang
memegang ujung-ujung tali (biasanya terbuat dari untaian karet gelang), kemudian salah satu
diantaranya mencoba menggetarkan tali te rsebut. Apa yang akan terjadi? Ternyata bila kita
perhatikan, ada sesuatu yang bergerak dan merambat di sepanjang tali tersebut. Ilustrasi
semacam itu dapat ditunjukkan oleh dua or ang siswa yang melakukan kegiatan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar. Pada gambar tersebut, nampak dua orang siswa yang memegang

7
ujung-ujung sebuah tali t ambang. Seorang siswa mencoba menggetarkan salah satu ujung
tali dan siswa yang l ainnya menahan ujung tali yang lain. Apa yang terjadi? Ternyata ada
‘sesuatu’ yang bergerak dan merambat di sepanjang tali tersebut yang arahnya menjauhi
siswa yang menggetarkan ujung sebuah tali. Kasus lainnya, ada seorang anak yang
melemparkan se buah kerikil ke dalam kolam ketika melintasi sebuah kolam. Sesaat setelah
kerik il itu tenggelam, permukaan air kolam nampak beriak-riak dan ada sesuatu yang
bergerak me rambat di permukaan air kolam itu, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
dibawah ini :

b. Sifat-sifat gelombang

Dua ilustrasi gambar di atas menunjukkan bahwa ada yang bergerak dan merambat
pada sebuah tali tambang dan permukaan air kolam Rambatan itu diakibatkan karena adanya
gangguan pada masing-masing media. Ketika salah seorang anak memberikan gangguan pada
salah satu ujung tali, yaitu dengan cara menggetark an ujung tali tersebut, getaran itu
merambat sepanjang elemen tali dalam bentuk gelombang. Begitupun ketika ada anak lain
yang melemparkan kerikil ke dalam sebuah kolam, tim bul gangguan atau getaran pada
bagian air kolam dimana tepat jatuhnya kerikil tersebut. Getaran tersebut merambat
sepanjang airkolam dan permukaan air kolam secara radial dalam bentuk gelombang. Jadi,
gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat dengan energi tertentu.

Gelombang pada tali memerlukan medium dalam peramba tannya, yaitu tali itu
sendiri. Begitu pula gelombang pada air kolam memerlukan medium dalam perambatannya,
yaitu air kolam. Setiap gelombang memerlukan medium dalam perambatannya. Akan tetapi,

8
ada suatu gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium. Coba Anda
sebutkan contoh gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya?

Untuk memahami lebih lanjut mengenai peristiwa gelombang, mari kita tinjau salah
satu media perambatan gelombang, yaitu seutas tali. Ketika sebuah tali digetarkan secara
berulang-ulang atau periodik, maka gelombang akan bergerak merambat di sepanjang tali
tersebut yang arahnya menjauhi sumber getarnya. Apa kah talinya ikut bergerak? Sekilas
mungkin nampaknya tali ikut bergerak, tetapi sesung guhnya diam. Lalu, apa yang bergerak,
sehingga gelombang dapat bergerak? Gelombang membawa energi. Ingat kembali bahwa
gelombang pada tali berasal dari gangguan atau usik an ketika tali digerakkan atau
digetarkan. Kita tahu bahwa setiap benda yang bergerak selalu mempunyai energi. Energi ini
diteruskan melalui medium tali di sepanjang tali.

Sifat-sifat gelombang :

Dispersi Gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika merambat melalui satu
medium. Medium yang dilewati ketika gelombang tidak bergantung pada panjang maupun
frekuensi gelombang disebut medium dispersif.

Pemantulan Gelombang adalah Ketika gelombang menabrak penghalang atau berada pada
ujung dari medium rambatnya, sebagian gelombang akan dipantulkan. Sudut yang dibentuk
gelombang datang terhadap permukaan pantulan sama dengan sudut yang dibuat oleh
gelombang pantulnya, sesuai dengan hukum pemantulan

Pembiasan Gelombang adalah Gelombang yang melewati dua medium yang berbeda,
sebagian akan dipantulkan sementara sebagian lainnya akan diteruskan. Pembelokan berkas
gelombang yang diteruskan dikenal dengan istilah pembiasan atau refraksi. Salah satu
contohnya adalah ketika kita memasukkan pensil ke dalam gelas berisi air dan pensil tersebut
terlihat seakan-akan patah.

Interferensi Gelombang yaitu Interferensi atau penggabungan gelombang terjadi ketika dua
gelombang koheren bertemu. Interferensi gelombang dapat dilihat pada riak air di
permukaan. Ketika terdapat dua sumber gelombang di permukaan air, muka gelombang
tersebut akan bertemu dan membentuk pola interferensi.

9
Polarisasi Gelombang yaitu Polarisasi merujuk pada arah getaran gelombang yang dapat
diserap. Polarisasi gelombang terdiri dari polarisasi vertikal dan horizontal. Polarisasi vertikal
dapat kita lihat dengan menggerakkan tali dari atas ke bawah. Sementara itu, polarisasi
horizontal bisa kita amati dengan menggerakkan tali ke kanan dan kiri.

Efek Doppler adalah Jika suatu sumber gelombang dan penerimanya bergerak relatif satu
sama lain, frekuensi yang dideteksi penerima tidak sama dengan frekuensi sumber. Ketika
keduanya bergerak saling mendekati, frekuensi yang terdeteksi akan lebih besar daripada
frekuensi sumber. Peristiwa ini disebut dengan efek Doppler. Efek Doppler salah satunya
dimanfaatkan radar polisi untuk mengukur kelajuan mobil.

c. Cepat Rambat Gelombang

Karena gelombang itu merambat (bergerak), maka gelombang memiliki kelajuan,


yang dinamakan cepat rambat gelombang . Cepat rambat gelombang ini sangat bergantung
pada jenis gelombang dan medium dimana gelombang merambat. Pernahkah Anda
perhatikan kilat dan guntur? Kilat merupakan salah satu contoh gelombang cahaya sedangkan
guntur. Walaupun kilat dan guntur terjadi pada waktu bersamaan, tetapi cahaya kilat selalu
kita lihat terlebih dahulu dibandingka n bunyi guntur. Hal ini disebabkan cahaya dan bunyi
memiliki cepat rambat yang berbeda-beda.

Cepat rambat gelombang didefinisikan sebagai perbandingan antara perpindahan (s)


terhadap selang waktu (t) atau secara matematis dituliskan s/t.

Ketika gelombang berpindah atau menempuh jarak sejauh satu panjang g elombang,
maka waktu yang diperlukannya adalah periode gelombang itu sendiri, dan secara matematis
dituliskan: v= π/T

Karena periode merupakan kebalikan dari frekwensi, atau maka periode (T) pada
persamaan diatas dapat diganti oleh besaran frekwensi 1/f, sehingga cepat rambat gelombang
merupakan perkalian panjang gelombang dengan frekwensinya, dan secara matematis
persamaannya menjadi: v=π.f

10
BAB III

METODOLOGI

A. Pelaksanaan Praktikum
Kegiatan 1
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana p engaruh amplitudo getaran terhadap

periode getarnya.

Alat dan Bahan:

• Bandul ayun (atau pemberat)

• Benang

• Penggaris

Stopwatch atau jam

• Statif dan klem

Langkah kerja:

11
1. Susunlah alat-alat tersebut seperti nampak pada Gambar.

2. Berilah simpangan pada bandul secukupnya. Tunggu be berapa saat hingga bandul
bergerak secara stabil.

3. Ukur simpangan terjauh yang dicapai oleh bandul. Ca tat nilainya. Simpangan terjauh yang
dicapai bandul merupakan amplitudo getaran.

4. Ukur waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan 1 0 kali getaran. Catat nilainya.
Kemudian hitung waktu yang diperlukan untuk melakuk an 1 kali getaran (waktu yang
diperlukan untuk melakukan 10 kali getaran dibagi 1 0). Waktu yang diperlukan untuk
melakukan 1 kali getaran merupakan periode getaran.

5. Catat hasil pengukuran dalam Tabel hubungan amplitu do dengan periode.

6. Ulangi percobaan ini dengan nilai amplitudo yang berbeda.

Pertanyaan:

1. Untuk nilai amplitudo yang berbeda-beda, bagaimana dengan periode getarnya?

2. Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh?

Kegiatan 2

Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati sifat-sifat gelombang.

Alat dan Bahan:

• pulpen

• Air

• gelas beling warna putih

Langkah kerja:

1.Rangkailah alat percobaan dengan ges diisi air

2. Isikan air pada gelas beling berwarna putih.

3. Celupkan pulpen pada air tersebut

5. Catat nilai perubahan gambar pulpen ketika di dalam air pada Tabel Pengamatan..

12
Pertanyaan:

1. Bagaimana perubahan sifat benda saat di celupkan di dalam gelas yang berisi aor?

2. Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh?

Kegiatan 3

Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati proses perubahan gelombang didalam (air)
yang di sorotkan cahaya senter.

Alat dan Bahan:

• Papan alas/ kardus bekas

• center

• kateter

Langkah kerja:

1. Rakitlah papan demonstrasi, papan alas/ kardus dengan dilubangi satu lubang
menggunakan kater.

2. Taruhlah senter dan corongkan ke kardus yg sudah di siapkan.

3. Rakitlah kardus sesuai pada gambar.

4. Nyalakan senter

13
5. Mintalah siswa lainnya untuk mengamati dan menggambarkan keadaan cahaya senter.

Pertanyaan:

1. Apa yang terjadi pada cahaya senter ketika di pantulkan pada kardus?

2. Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh?

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Hasil Praktikum
Kegiatan 1
Titik A -B Titik B – A Titik A-C
Getaran 1 sudut 0° Getaran 1 sudut ..........° Getaran 1 sudut ......°
Getaran ke 2 sudut .......° Getaran ke 2 sudut .......° Getaran ke 2 sudut .......°
Getaran ke 3 sudut.......° Getaran ke 3 sudut....... Getaran ke 3 sudut.......

Kegiatan 2
Awal Kondisi Air Wujud Benda
Datar Datar
Setelah di Celupkan Air
Datar Bengkok

Kegiatan 3
Medium Jenis Gelombang Sifat Gelombang
Kardus Cahaya senter Difraksi Cahaya (celah
tunggal)

14
2. Analisis Hasil Praktikum
Kegiatan 1
Berdasarkan kegiatan pengamatan di foto dapat disimpulkan bahwa perbedaan
indra perasa pada ketiga bejana tersebut disebabkan oleh akibat pemanasan dengan suhu
panas yang mengakibatkan perbedaan pada suatu zat/ benda.

Hasil foto :

Kegiatan 2

Berdasarkan kegiatan pengamatan Sesuai gambar foto dibawah ini, dapat disimpulkan
bahwa:

Hasil foto :

15
Kegiatan 3

Berdasarkan kegiatan pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

Hasil foto:

BAB V
PENUTUP

a. Kesimpulan

Gelombang merupakan getaran yang merambat dengan en ergi tertentu. Gelombang


berasal dari gangguan atau usikan, dan gelombang me mbawa energi, bukan memindahkan
partikel atau medium perambatannya itu sendiri. Ditinjau dari medium perambatannya,
gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat pada suatu medium sebagai media
perambatan nya. Artinya, gelombang ini tidak dapat merambat bila tidak ada medium
perambatannya. Contoh gelombang mekanik diantaranya gelombang pada tali, gelombang

16
pada per mukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang
yang merambat tanpa memerlukan suatu medium sebagai media perambatannya. Artinya,
walaup un tidak ada medium (perantara), gelombang elektromagnetik ini dapat menjalar.
Contohnya gelombang elektromagnetik diantaranya gelombang cahaya, gelombang radio,
radi asi infra merah, radiasi ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma.

Ditinjau dari arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal


dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal m erupakan gelombang yang arah
getarnya tegak lurus terhadap arah perambatannya. G elombang longitudinal merupakan
gelombang yang arah rambatnya searah dengan arah getarnya. Besaran-besaran pada
gelombang diantaranya amplitud o, panjang gelombang, frekwensi, periode, dam cepat
rambat gelombang. Amp litudo merupakan simpangan maksimum atau simpangan terjauh
pada gelombang transversal. Panjang gelombang merupakan panjang satu gelombang.

b. Saran dan Kritik


Kami membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki penelitian pengukuran kami
agar dapat lebih akurat dan sesuai dengan teorinya.

DAFTAR PUSTAKA

Fishbane, Paul M, et.al. (2005). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics.

New Jersey: Pearson Educational Inc

. Microsoft Encarta Premium 2009 Pratiwi, P.R. dkk. (2008). CTLIlmu Pengetahuan Alam
SMP Kelas VIII . Jakarta: Depdiknas.

Serway, R.A & John W. Jewett. (2004). Physics for Scientists and Engineers . Thomson

Brooks/Cole. Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI
Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
17
Tim SEQIP. (2003). Buku IPA Guru Kelas 4 . Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas

18

Anda mungkin juga menyukai