Abstrak Telah dilakukan kajian teori dan eksperimen kaitan koefisien gesekan kinetik dan peluang
pembersihan. Kajian teori dilakukan dengan cara: pertama, menebak pola sebaran data secara
matematis dan kedua, mengajukan asumsi yang mengaitkan perubahan koefisien gesekan kinetik dengan
jumlah pengulangan pembersihan dan peluang pembersihan. Eksperimen dilakukan dengan cara
menggelincirkan foam pig dalam pipa simulasi yang dilekati kotoran berupa butiran-butiran tanah liat. Dari
kajian teori diperoleh kaitan antara koefisien gesekan kinetik dan jumlah pengulangan pembersihan
dengan peluang pembersihan terungkap sebagai parameter di dalam kaitan tersebut atau berbanding
lurus dengan koefisien gesekan kinetik. Dari eksperimen dapat dibuktikan keterkaitan ketiganya.
Kata kunci Koefisien gesekan kinetik, peluang pembersihan, jumlah pengulangan pembersihan.
18
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
Penentuan Koefisien Gesekan Kinetik kritis c . Gaya gesekan yang dialami balok
dengan Bidang Miring
tersebut akan sesuai dengan persamaan (2),
Penentuan koefisien gesek kinetik dapat
dan dengan persamaan (3) akan menjadi:
dilakukan dengan menggelincirkan balok pada
= − = (7)
bidang miring. Diandaikan bahwa sebuah balok
Selanjutnya, dengan mensubstitusikan
tak bergerak berada pada bidang miring kasar
dengan sudut kemiringan . Gaya-gaya yang mg cos untuk FN ke persamaan (7), akan
bekerja pada balok tersebut adalah gaya diperoleh persamaan koefisien gesekan kinetik:
gravitasi mg, gaya gesekan statik dan gaya a
k tg (8)
normal . Sketsa gaya-gaya yang bekerja pada g cos
benda tersebut diperlihatkan dalam Gambar 1. 1
Pengisian 1 s2 ke persamaan (8),
cos
koefisien geseknya menjadi
a
k tg 1 s2 (9)
g
19
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
penggelinciran terhadap cacah banyaknya Tabel 1. Nilai-nilai Koefisien Gesek Statik dan
kotoran semula, atau dapat dinyatakan sebagai. Koefisien Gesek Kinetik Secara Eksperimen
J = ∑ Cr (11) untuk Seng 40°
% Peluang
dengan J adalah kemajuan pembersihan ke-N. θ N μs ± Δμs μk ± Δμk
Pembersihan
Metodologi
1 0,771 ± 0,002 22,07
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini
yaitu meteran, jangka sorong, dan stopwatch. 2 0,762 ± 0,002 5,31
Meteran digunakan untuk mengukur tinggi
3 0,790 ± 0,002 26,17
peletakan pipa simulasi, jangka sorong
digunakan untuk mengukur diameter pipa 4 0,794 ± 0,002 16,46
simulasi dan stopwatch digunakan untuk
mengukur waktu gelinciran foam pig. 5 0,793 ± 0,002 13,64
Penelitian ini menggunakan foam pig yang
berdiameter 4 inci, tiga jenis plat, dan tanah liat 6 0,789 ± 0,002 19,3
yang digunakan sebagai pengotor di dalam pipa 40 0,809 ± 0,002
7 0,775 ± 0,002 8,70
simulasi. Tiga jenis plat tersebut yaitu seng,
alumunium, dan plastik (fiber excel flow 8 0,617 ± 0,002 11,9
polypropylene).
Di dalam penelitian ini dibuat pipa simulasi 9 0,507 ± 0,002 5,41
yang dibersihkan dengan foam pig yang
diluncurkan dengan menggunakan gaya 10 0,386 ± 0,002 8,57
pendorong berupa tarikan gravitasi di bidang
miring. 11 0,460 ± 0,002 3,13
Data yang dianalisa berasal dari data 13 0,413 ± 0,002 14,29
primer peluncuran foam pig dengan
14 0,120 ± 0,002 4,17
menggunakan pipa simulasi yang beragam
untuk menentukan nilai koefisien gesekan.
Karena besar tarikan gravitasi pada foam pig Tabel 2. Nilai-nilai Koefisien Gesek Statik dan
hanya bergantung pada besar sudut kemiringan, Koefisien Gesek Kinetik Secara Eksperimen
maka sudut kemiringan tempat foam pig untuk Alumunium 45°
meluncur juga diragamkan. Pengukuran % Peluang
dilakukan dengan sudut 40° , 50° , 60° dan 70° . θ N μs ± Δμs μk ± Δμk
Pembersihan
Hasil dan Analisa Eksperimen
1 0,902 ± 0,002 24,83
Pada proses pembersihan pipa dengan
0,866 ± 0,002 33,03
menggelincirkan foam pig ke dalam pipa 2
simulasi yang terjadi adalah gerakan antara dua 3 0,806 ± 0,002 35,62
permukaan yang saling berinteraksi antara
permukaan foam pig dan permukaan bagian 45 0,970 ± 0,002 0,839 ± 0,002 34,04
4
dalam pipa. Pada saat pipa diberi pengotor
berupa tanah liat, maka gesekan yang terjadi 5 0,904 ± 0,002 58,06
adalah gesekan antara permukaan foam pig
dengan permukaan tanah liat tersebut. Hal ini 0,810 ± 0,002 33,33
7
mengakibatkan kotoran yang ada di dalam pipa
0,675 ± 0,002 50
simulasi lama-lama akan tergerus saat foam pig 8
berkali-kali diluncurkan dengan bidang miring Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2, nilai
(diperlihatkan pada Tabel 1 dan Tabel 2). koefsien gesek kinetik dan jumlah ulangan
pembersihan kemudian dibentuk diagram
20
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
sebaran data seperti yang diperlihatkan Gambar peluang pembersihan rata-rata dan juga
2 dan Gambar 3. banyaknya pengulangan penggelinciran foam
pig di dalam pipa dapat dinyatakan sebagai :
−∆ = ( ) (13)
dengan ∆ adalah perubahan nilai koefisien
gesek kinetik, k adalah konstanta, ( ) adalah
peluang pembersihan rata-rata, dan N adalah
jumlah pengulangan pembersihan
dengan
∆ = ( + ∆ ) − ( ) (14)
sehingga
( )
=− (15)
∆
selanjutnya
Gambar 2. Diagram Sebar Koefisien Gesekan ( ) ( )
Kinetik vs Jumlah Ulangan Pembersihan pada ∫ =− ∫ (16)
∆
Data Seng 40° yang menghasilkan
( )
µ (N) = µ' - N (17)
∆
Karena
( )
= ;∆ =1 (18)
∆
Jadi, secara umum kaitan antara koefisien
gesekan kinetik dan peluang pembersihan
adalah
= − (19)
Dengan nilai , dan c konstanta-konstanta
teoritis yang bersesuaian dengan persaman
(17).
Gambar 3. Diagram Sebar Koefisien Gesekan Untuk menentukan nilai N pada terapan industri
Kinetik vs Jumlah Ulangan Pembersihan Pada maka persamaannya menjadi
Data Alumunium 45° -
N= (20)
Diagram sebaran, yang ditunjukkan pada
Gambar 2 dan Gambar 3, memperlihatkan
bahwa terdapat korelasi antara koefisien Penentuan Nilai Ketetapan dan c
gesekan kinetik dan jumlah pengulangan Penentuan nilai-nilai ketetapan ini dapat
pembersihan, tetapi korelasi tersebut bukanlah ditentukan dengan membuat plot antara dan
korelasi yang linear melainkan korelasi nonlinear . Dengan nilai sebagai sumbu x dan
(parabola) yaitu: sebagai sumbu y. adalah nilai dari jumlah
= − (12) pengulangan pembersihan dikuadratkan,
dengan a adalah tetapan yang sebanding sedangkan nilai adalah nilai koefisien gesek
dengan koefisien gesekan kinetik dan b adalah kinetik. Persamaan empiris yang muncul pada
tetapan kesebandingan. grafik inilah nilai dan yang bersesuaian
dengan persamaan 19 seperti diperlihatkan
Hasil dan Analisa Teori pada Tabel 3.
Berdasarkan Gambar 2 dan Gambar 3, Tabel 3. Koefisien Gesek Kinetik dan Konstanta
dapat dilihat bahwa semakin banyak dilakukan c
penggelinciran, maka nilai koefisien geseknya ,
Bahan Sudut ±σ , c ± σc
semakin kecil sehingga persentase kemajuan
pembersihannya menjadi semakin tinggi. 0,829 ± 0,0032 ±
Seng 40
Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa 0,0008 0,000009
perubahan nilai koefisien gesek setara dengan
21
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
22
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia
Kesimpulan
Daftar Pustaka
23