Anda di halaman 1dari 3

Mekanika

Statik MM 04
Gaya gesek

Koefisien Gesek

Tujuan Percobaan
Mempelajari perbedaan antara gaya gesek
statik dan kinetik
Mencari koefisien gesek antara bidang dan
balok
Mempelajari faktor yang memperngaruhi besar
koefen gesek

Sifat-sifat dari gesekan


1. Jika sebuah benda tidak bergerak, maka fs dan
F (kompenen F sejajar terhadap permukaan)
seimbang satu sama lain dimana .

Prinsip Dasar 2. Besar gaya gesek maksimum


dengan µs disebut sebagai koefisien gesek
statik yang merupakan besaran skalar. Arah
Saat benda yang bergerak di atas sebuah permukaan fs selalu berlawanan dengan F
maka akan mendapat hambatan terhadap geraknya, 3. Saat benda mulai meluncur, gaya gesek akan
yang disebabkan karena benda berinteraksi dengan turun hingga mencapai nilai fk dengan besar
sekelilingnya. Hambatan itu disebut sebagai gaya , dengan µk disebut koefisien gesek
gesek. Gaya gesek sangat penting dalam kehidupan kinetik. Arah fk selalu berlawanan dengan
sehari-hari. Gaya ini menyebabkan kita dapat berjalan kecepatan v dari balok
atau berlari dan penting pada putaran kendaraan
beroda. Koefisien gesek µS dan µK bergantung pada materi dari
permukaan kontak. Karena gaya gesek statik selalu
lebih besar dari gaya gesek kinetik, maka:
(1)
N
Bila benda yang diam berada di atas sebuah bidang,
dan bidang tersebut dimiringkan perlahan-lahan
membentuk sudut θ seperti terlihat pada Gbr. 2, maka
ketika benda tepat bergerak meluncur ke bawah akan
Fgesek F berlaku hubungan
(2)

Gbr. 1. Arah gaya pada saat benda bergerak

24
Bila sistem dua benda diatas terletak pada bidang
Peralatan miring (Gbr. 4), maka percepatan dari gerak kedua
benda (bila m2 > m1) tersebut sebesar
1 Peralatan bidang miring dengan katrol
2 Balok kayu [m/s2] (4)
1 Silinder logam
1 Mistar
1 Tali/benang
1 Piring dan anak timbangan
1 Kertas morse
1 Penggetar (ticker timer)
1 Sumber tegangan AC (6 – 12 V)
1 Selembar kertas θ

m1g

m2g

θ Gbr 4. Gaya gesek kinetik pada bidang miring

Prosedur Percobaan
mg
A. Koefisien gesek statik pada bidang miring
1. Letakkan bidang miring di atas meja dengan
Gbr. 2. Gaya gesek pada bidang miring posisi mendatar (θ = 0) !
2. Taruh balok kayu di atas bidang tersebut
(tanda tempat peletakan) !
Bila dua buah benda yang dihubungan dengan seutas 3. Angkat bidang miring untuk memperbesar
tali melewati katrol seperti pada Gbr. 3, benda akan sudut θ perlahan-lahan hingga balok tepat
tepat bergerak bila m2 > m1 dan memiliki hubungan akan bergerak. Seperti pada Gbr. 2 ! Catatlah
harga tan θ !
(3)
4. Ulangi beberapa kali (minimum 5 kali) untuk
mendapatkan variasi data !
5. Tambahkan beban di atas balok dan ulangi
percobaan di atas !
6. Ulangi percobaan yang sama untuk luas balok
yang berbeda !
7. Letakan selembar kertas di atas bidang miring,
dan ulangi langkah percobaan di atas !
m1g
B. Koefisien gesek statik sistem 2 benda
1. Timbang massa dari balok kayu (m1) dan
piringan (m2) !
2. Susunlah balok kayu dan piringan seperti pada
Gbr. 3 !
3. Berikan beban pada piringan hingga balok
m2g
kayu tepat akan bergerak. Timbanglah
penambahan beban ( m2) pada piringan !
4. Tambahkan beban sebesar 10g di atas balok
Gbr. 3. Gaya gesek pada sistem dua massa terhubungan tali kayu dan ulangi langkah di atas, lakukan
dengan katrol penambahan beban untuk setiap kenaikan 10g
sehingga diperoleh 5 variasi data !
5. Ulangi langkah 1 s/d 3 untuk permukaan balok
yang lain !

25
C. Koefisien gesek kinetik Pengolahan Data dan Evaluasi
1. Timbangan massa balok kayu m1 dan piringan
m2 !
1. Tentukan koefisien gesek statis (µS) pada
2. Susunlah balok kayu dan piringan seperti pada percobaan A !
Gbr. 4, tentukan sudut bidang miring sebesar
2. Bandingkan koefisien gesek statik untuk
tanθ = 0,25 !
massa benda, luas dan jenis materi yang
3. Lekatkan salah satu ujung kertas morse pada berbeda !
balok dan ujung yang lainnya melewati 3. Untuk percobaan B buatlah grafik m1 vs m2,
vibrator!
bagaimana bentuk kurva tersebut ? Tentukan
4. Tambahkan beban sebesar 100g pada piringan µS dari kurva tersebut !
sehingga balok kayu bergerak dan bersamaan
nyalakan pengetar ! 4. Berdasarkan titik data pada kertas morse,
buatlah grafik s vs t dari percobaan C,
5. Amati titik-titik yang tertera pada kertas dan berdasarkan grafik, tentukan daerah dimana
ukur jarak s untuk 10 titik !
benda mengalami kecepatan konstan dan
6. Ubah sudut θ bidang miring dan ulangi hitung kemiringan kurva pada daerah ini.
prosedur di atas !
Tentukan µK & percepatan dari percobaan C !
5. Berdasarkan titik data pada kertas morse,
buatlah grafik s vs t dari percobaan D !
Tentukan daerah dimana benda mengalami
kecepatan konstan dan hitung kemiringan
kurva pada daerah ini ! Tentukan percepatan
θ silinder dari percobaan D !
6. Pada percobaan D apakah yang menyebabkan
silinder berotasi ? Bagaimana jika bidang
miring tersebut licin ?
m1g
7. Buat analisis percobaan dan beri kesimpulan
keseluruhan mengenai percobaan ini !

m2g

Gbr. 5 Gerak silinder pada bidang miring

D. Silinder pada bidang miring


1. Atur posisi bidang miring sehingga membentuk
sudut tan θ = 0,25 !
2. Lekatkan salah satu ujung kertas morse pada
silinder dan ujung yang lainya melewati
penggetar !
3. Lepaskan silinder dari puncak bidang miring,
amati titik yang tertera pada kertas, ukurlah
jarak untuk 10 titik !
4. Ulangi percobaan di atas untuk sudut yang
berbeda !

26

Anda mungkin juga menyukai