Anda di halaman 1dari 7

kasus korupsi e-ktp

teori korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin yaitu corruptio dari kata
kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta
pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak
wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik
yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak.
hakekat korupsi
Suatu tindakan yang melawan hukum, karena korupsi
sangat merugikan banyak pihak, baik negara ataupun
masyarakat yang terikat langsung dengan korupsi itu
sendiri, korupsi dapat muncul dengan niat atau tidak atas
niat sekalipun, jika ada kesempatan korupsi bisa saja
muncul disana, pada jaman sekarang korupsi lebih banyak
muncul karena ada suatu desakan baik pribadi atau
kepentingan suatu oknum.
Kasus pengadaan e-KTP Setya Novanto
Mantan ketua DPR, Setya Novanto, melalui perjalanan Panjang pada tahun 20

17 hingga akhirnya disidang sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi proyek e-

KTP.

Pertama kali Setya Novanto menjadi tersangka terkait kasus E-KTP pada 17 J

uli 2017, namun dengan hasil putusan praperadilan menyatakan status tersang

ka setya novanto tidak sah.


Berdasarkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan
(SPDB) yang dikeluarkan oleh KPK untuk Setya Novanto,
tertulis Sprindik dengan nomor 113/01/10/2017 per tanggal
31 Oktober 2017. Dalam SPDB tersebut dijelaskan bahwa
Ketua DPR-RI melakukan tindak pidana korupsi dalam
pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk
berbasis nomor induk kependudukan secara Nasional (E-
KTP) tahun 2011 s.d 2012 pada Kementerian Dalam Negeri
Replubik Indonesia.
Setya Novanto Terjerat Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan tindak Pidana
Korupsi.

• Pasal 3

Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatukorporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sara

na yang ada padanya karena jabatan atau karena kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomiannegara dipidana seumur hidup,

atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20tahun dan atau denda paling sedikit 50 juta rupiah dan maksimal 1 miliar.

• Pasal 2 ayat 1

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiriatau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keua

ngan negara atau perekonomiannegara dipidana dengan pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun dan denda palingsedikit 200 juta rupiah

dan paling banyak 1 miliar rupiah.

• Pasal 3 memiliki ancaman maksimal penjara seumur hidup dan denda paling banyak Rp 1miliar. Sedangkan Pasal 2 ayat 1 ancaman maksimal 20 tah

un penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar.


Kronologi Proses Pengungkapan Kasus E-KTP
• 26 juli 2013
KPK Menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: Sprin-Lidik-
53/07/2013 dengan surat itu KPK mulai menyelidiki dugaan adany
a praktek korupsi paket E-KTP tahun 2011-2012.
• 17 April 2014
KPK menemukan adanya Indikasi Korupsi dan Menaikan status k
asus ini ke penyidikan. Lalu penyidik melakukan pemeriksaan dari
pemeriksaan saksi, pemeriksaan ahli, mengumpulkan dokumen, s
erta bukti-bukti elektronik.
• 21 September 2016
KPK menetapkan Irman Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK
) pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Keme
nterian dalam Negeri.

Anda mungkin juga menyukai