Anda di halaman 1dari 16

LOGICAL

FRAMEWORK
APPROACH
PENGERTIAN LOGFRAME

 Suatu kerangka logis yang disusun sebagai tahap terakhir


perencanaan sebelum masuk dalam tahapan
pengorganisasian program
 Logical Framework sebagai kemampuan teknis program
karena dapat digunakan  sebagai alat untuk
Perencanaan, Penilaian, Monitoring dan Evaluasi dari
kegiatan-kegiatan dalam program yang telah dibuat.

2
PENGERTIAN LOGFRAME

“a tool to help designers of projects think logically


about what the project is trying to achieve (the
purpose), what things the project needs to do to bring
that about (the outputs) and what needs to be done to
produce these outputs (the activities). The purpose of
the Project from the DFID viewpoint is to serve our
higher level objectives (the goal)“ (Department for
International Development)

3
PROJECT (PROYEK)

Serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mencapai sasaran


yang ditentukan secara spesifik dalam periode waktu yang
ditentukan dan dengan anggaran yang dipastikan *

Sebuah organisasi temporer yang dibutuhkan untuk memproduksi


hasil atau outcome yang unik dan pasti dalam waktu yang
ditentukan menggunakan sumberdaya yang ditetapkan**

* EU (2004) Aid Delivery Methods. Volume 1 Project Cycle Management Guidelines.


** OGC (2005) Managing successful projects with PRINCE 2
LANGKAH MENUJU LOGFRAME
 ANALISIS SITUASI
1. Analisis Stakeholder
2. Analisis Problem
3. Analisis Obyektif
 ANALISIS STRATEGI
 TABEL / MATRIX PERENCANAAN PROGRAM
1. Matrix
2. Asumsi
3. Indikator Obyektif
4. Verifikasi
 IMPLEMENTASI

5
Analisis Situasi

1. Analisis Stakeholder
Contoh Problem:
Kehamilan Tidak Diinginkan (Ktd) Pada Remaja Di Kota Yogyakarta
Stakeholder:
Orang tua, teman, guru, pacar, lembaga layanan (Puskesmas, Sekolah), Tokoh
Masyarakat
2. Analisis Problem
3. Analisis Obyektif
ANALISIS STRATEGI
OUTPUT KEGIATAN
Meningkatkan pengetahuan remaja Ceramah/Seminar Kesehatan Reproduksi
tentang kespro untuk Remaja
Menyadarkan sikap positif dalam pacaran Ceramah tentang Pacaran “Positif”
Meningkatkan keterampilan mengasuh Pelatihan Parenting bagi Orang tua
Orang tua terhadap remaja
 Merumuskan kegiatan yang dapat menghasilkan ouput yang ditentukan
Menetapkan aturan tentang kos dan Penerapan aturan RT tentang kos
aktifitasnya
Menyebarkan Informasi kespro yang benar Kampanye Media tentang Kespro (Radio,
di Media Poster, Leaflet, Spanduk)
Menguatkan dukungan teman sebaya Pelatihan Konseling Sebaya
yang positif
Memudahkan akses remaja pada Pusat Layanan informasi kespro keliling
layanan informasi kespro
TABEL KERANGKA KERJA LOGIS
STRUKTUR INDIKATOR
CARA RESIKO &
PROYEK VERIFIKASI
VERIFIKASI ASUMSI
SASARAN TUJUAN
HASIL AKHIR /
TUJUAN UTAMA
SASARAN/
OBJEKTIF
(TUJUAN JANGKA
MENENGAH)
KELUARAN/
HASIL SPESIFIK
KEGIATAN
AKTIVITAS/
KEGIATAN 10
LOGIKA LOGFRAME
STRUKTUR CARA
INDIKATOR ASUMSI
PROYEK VERIFIKASI

Jika SASARAN dapat dicapai, Maka seharusnya ini berkontribusi


TUJUAN / GOAL pada pencapaian TUJUAN

SASARAN /
OUTCOME / Jika KELUARAN/OUTPUT dapat dihasilkan, Maka SASARAN
OBJECTIVE dapat dicapai

KELUARAN / Jika AKTIVITAS dapat dilaksanakan, Maka


OUTPUT KELUARAN/OUTPUT dapat dihasilkan

KEGIATAN / Jika Sumberdaya/Input tersedia, Maka AKTIVITAS dapat


ACTIVITIES dilaksanakan
LOGIKA LOGFRAME
LOGIKA LOGFRAME
SRUKTUR INDIKATOR CARA
ASUMSI
PROYEK VERIFIKASI

TUJUAN / GOAL:

Jika logika
SASARAN / horizontal
OUTCOME / diikuti DAN
OBJECTIVE: asumsi
terpenuhi,
Maka proyek
KELUARAN / lebih
OUTPUT
berpeluang
untuk berhasil

KEGIATAN /
ACTIVITIES:
Matrix LFA
Struktur Indikator Alat Verifikasi Asumsi Resiko
Program/Proyek
Goal:      
Mengurangi Menurunnya jumlah Survei Kesehatan Adanya dukungan
Kehamilan Tidak KTD hingga 25 % Reproduksi Remaja moriil dan materiil
Diinginkan pada dalam setahun setahun berikutnya dari semua
Remaja di Kota stakeholder
Yogyakarta
 
Obyektif:      
       
1.Mencegah Remaja 1.60 % Remaja di Kota 1.Survei Kespro 1. Sedikitnya jumlah
melakukan seks Yogya tidak Remaja Remaja yang aktif
pranikah melakukan seks 2.Laporan bulanan secara seksual
2.Mengawasi aktifitas Pranikah Pemilik Kos dalam 2. Adanya Partisipasi
kos 2.75 % Pemilik kos musyawarah warga aktif para pemilik
3.Menjaga Budaya mengontrol aktifitas 3.Laporan bulanan kos
norma kesusilaan di kos ketua RT 3. Besarnya
3.75 % warga Kepedulian warga
  menegur/melaporka terhadap
n kejadian asusila lingkungan
Struktur Indikator Alat Verifikasi Asumsi Resiko
Program/Proyek
Output:   1. Survei Kespro Remaja  
1.Meningkatkan 1. 75 % Remaja 2. Monitoring/ 1. Semua kegiatan
pengetahuan remaja memahami Kespro peninjauan RT dijalankan secara
tentang kespro dengan benar terhadap tempat kos efektif
2.Menyadarkan sikap 2. 70% remaja teguh 3. Dokumentasi 2. Ketua RT, kelompok
positif dalam pacaran dalam menetapkan kampanye di ruang konselor sebaya, orang
3.Meningkatkan batasan dalam pacaran public tua, penyelenggara
keterampilan mengasuh 3. 70 % Orang tua mampu 4. Laporan kegiatan layanan informasi, aktif
Orang tua terhadap mengasuh remaja kelompok koselor menjalankan tugas
remaja dengan baik sebaya setiap 3 bulan 3. Media kampanye tidak
4.Menetapkan aturan 4. 80 % Pemilik Kos 5. Dokumentasi dan dirusak orang
tentang kos dan menjalankan peraturan Laporan Kegiatan  
aktifitasnya RT layanan informasi  
5.Menyebarkan Informasi 5. 75 % ruang publik bulanan
kespro yang benar di terdapat media
Media kampanye
6.Menguatkan dukungan 6. Adanya kelompok
teman sebaya yang konselor sebaya di tiap
positif sekolah
7.Memudahkan akses 7. Adanya layanan
remaja pada Pusat informasi di 70%
layanan informasi tempat berkumpul
kespro remaja
Struktur Indikator Alat Verifikasi Asumsi Resiko
Program/Proyek
Kegiatan:      
1. Ceramah/Seminar 1.80 % remaja    
Kesehatan mengetahui kespro 1.Pretes dan Pos tes 1. Adanya sumber daya
Reproduksi untuk 2.75 % remaja ceramah dan yang cukup untuk
Remaja menyetujui prinsip pelatihan setiap kegiatan
2. Ceramah tentang Pacaran “Positif” 2.Daftar hadir peserta 2. Adanya komunikasi
Pacaran “Positif” 3.75% orang tua kegiatan yang lancar antara
3. Pelatihan Parenting memahami 3.Dokumen cetak pemilik kos non
bagi Orang tua pengasuhan terhadap peraturan kos, poster, warga dengan RT
4. Penerapan aturan RT remaja leaflet, spanduk, 3. Media yang
tentang kos 4.Adanya peraturan kos layanan keliling digunakan menarik
5. Kampanye Media di semua RT dan kreatif
tentang Kespro 5.Adanya media 4. Layanan informasi
(Radio, Poster, kampanye sejumlah tepat lokasi dan
Leaflet, Spanduk) minimal 15 spanduk sasaran
6. Pelatihan Konseling 6.Konselor sebaya
Sebaya memahami tugasnya
7. Layanan informasi 7.Adanya layanan
kespro keliling informasi keliling di
  50% kecamatan di
Kota
Catatan Penting

 Matrik LFA dibuat paling akhir, setelah dilakukan analisis problem,


obyektif/tujuan, dan strategi
 Matrik adalah penuangan akhir proses-proses sebelumnya
 Menentukan prosentase atau indikator kuatitatif harus realistis berdasarkan
tingkat perubahan
 Perubahan di level pengetahuan lebih cepat terjadi dibandingkan perubahan
di level sikap dan perilaku
 Perubahan di level perilaku paling sulit dilakukan, sehingga biasanya
prosentase perubahan akan paling sedikit
 Tidak mungkin ada perubahan yang 100 % terjadi, karena selalu ada
komunitas “laggard” atau sekelompok orang yang tidak ingin berubah

Anda mungkin juga menyukai