5Keperawatan
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukannya dalam suatu system
- Pengelola/Manajer kasus
- Fasilitator (Kolaborator)
- Organisator
- Penemu Kasus
- Role Model
- Change agent/inovator
- Case finder
- Leader
- Change agent
- Community care agent
- Researcher
PRINSIP ETIK
DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
ETIKA KEPERAWATAN
Suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku, Merujuk pada standar
etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-hari:
Menghargai pasien
pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, serta kemampuan masyarakat dalam rangka mengenal, mengatasi,
memelihara, melindungi, serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. mampu
mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri.
Adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif (swadaya) untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masy
agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan sarana yang ada
baik dari instansi lintas sektor maupun Lembaga Masyarakat/tokoh masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi yang tepat untuk membantu
masyarakat untuk meningkatkan status kesehatannya.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus berdasarkan pada kepercayaan
atas kemampuan dan kekuatan sendiri, kepribadian bangsa, semangat solidaritas
sosial dan gotong-royong (SKN, 2004).
Penyelenggaraan SKN berdasarkan pada prinsip pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat.
Setiap orang dan masyarakat bersama pemerintah berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungannya.
1. PENGERTIAN : adalah bentuk dan cara penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan baik
perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3. Unsur-unsur
- Penggerak Pemberdayaan :
- Pemerintah, masyarakat, dan swasta menjadi insiator, motivator, dan fasilitator yang
mempunyai kompetensi memadai dan dapat membangun komitmen dengan
dukungan para pemmpin, baik formal mapun non formal
- Sasaran Pemberdayaan
- Perorangan (tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, figur masyarakat, dsb)
- Kelompok (organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, kelompok masyarakat)
- Masyarakat luas
- Pemerintah Berperan sebagai agen perubahan untuk menerapkan perilaku hidup
sehat (subjek pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan)
- Kegiatan Hidup Sehat :
o Kegiatan Hidup Sehat dilakukan sehari-hari oleh masyarakat, sehingga
membentuk kebiasaan dan pola hidup, tumbuh dan berkembang, serta
melembaga dan mebudaya dalam kehidupan bermasyarakat
- Sumber Daya :
o Potensi yang dimiliki oleh masyarakat, swasta, dan pemerintah yang meliputi:
dana, sarana dan prasarana, budaya, metode, pedoman, dan media untuk
terselengaranya proses pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
4. Prinsip
a. Berbasis Masyarakat :
- Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan berbasis pada tata nilai perorangan,
keluarga, dan masyarakat sesuai dengan keragaman sosial budaya, kebutuhan,
permasalahan, serta potensi masyarakat (modal sosial)
B. Edukatif dan Kemandirian :
- Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi pengerak
dalam pembangunan kesehatan.
- Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat
sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan menggerakkan segala sumber daya
setempat serta tidak bergantung kepada pihak lain.
C. Kesempatan Mengemukakan Pendapat dan Memilih Pelayanan Kesehatan:
- Masyarakat mempunyai kesempatan untuk menerima pembaharuan, tanggap
terhadap aspirasi masyarakat dan bertanggung-jawab, serta kemudahan akses
informasi, mengemukakan pendapat dan terlibat dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kesehatan diri, keluarga, massyarakat, dan
lingkungannya.
d. Kemitraan dan Gotong-royong :
Semua pelaku pembangunan kesehatan baik sebagai penyelenggara maupun sebagai
pengguna jasa kesehatan dengan masyarakat yang dilayani berinteraksi dalam
semangat kebersamaan, kesetaraan, dan saling memperoleh manfaat.
Tumbuhnya rasa kepedulian, tenggang rasa, solidaritas, empati, dan kepekaan
masyarakat dalam menghadapi potensi dan masalah kesehatan yang akhirnya
bermuara dalam semangat gotong-royong sesuai dengan nilai luhur bangsa.
Kesemuanya itu dapat dilaksanakan bila kebutuhan masyarakat telah dipunihi secara
wajar.
1. Advokasi :
- Upaya mendapatkan komitmen dan dukungan dari para pemangku kepentingan dan
para pengambil kebijakan untuk melakukan perubahan tata nilai atau peraturan
yang ada
- Dukungan dapat berupa kebijakan, penyediaan sumberdaya seperti tenaga, dana,
sarana dan sebagainya.
- Kelompok sasaran : kelompok sasaran tersier yaitu para pemangku kepentingan dan
para pengambil kebijakan.
- Bentuk operasional : berupa pendekatan kepada pimpinan/institusi tertinggi
setempat.
2. Bina Suasana (social support) :
- Upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat melakukan kegiatan dan program kesehatan.
- Dilakukan melalui pendekatan individu, kelompok, maupun massa, sehingga
lingkungan sekitar bersikap positif terhadap tujuan kesehatan yang ingin dicapai.
- Bentuk operasional : berupa pelatihan, sosialisasi program, pertemuan-pertemuan,
yang dapat memanfaatkan metode komunikasi modern dan formal maupun metode
sederhana (tatap muka) dan informal.
3. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat :
- Proses membantu sasaran/klien agar berubah menjadi tahu/sadar, mau dan mampu
melaksanakan kegiatan dan program kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan
dan keterampilan kelompok sasaran
- Dilakukan dengan pemberian informasi, maupun pengembangan/pengorganisasian
masyarakat (community organization).
- Kelompok sasaran : sasaran primer, yaitu mereka yang pengetahuan dan perilakunya
hendak diubah.
- Bentuk operasional : tatap muka atau penyuluhan kelompok, dan lebih sering
memanfaatkan metode komunikasi yang lebih sederhana dan informal, misalnya
melakukan latihan bagi kader-kader PKK dan kader Posyandu, Poskesdes dll
6. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Mengerakkan Masyarakat :
- Pembangunan kesehatan perlu digerakkan oleh masyarakat dan masyarakat
mempunyai peluang yang penting dan luas daam pembangunan kesehatan.
- Pelibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari penelaahan situasi
masalah kesehatan, penyusunan rencana (termasuk penentuan prioritas kesehatan),
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi upaya kesehatan sehingga dapat terwujud
kemandiriandan kesinambungan pembangunan kesehatan.
b. Pengorganisasi dalam Pemberdayaan
- Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan ketatanan, seperti:
rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan fasilitas
kesehatan agar terwujud pemberdayaan masyarakat yang berhasil guna dan berdaya
guna dan berkesinambungan.
- Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan
kekhususan masyarakat, seperti masyarakat di desa, kota, daerah pesisir, daerah
pegunungan,
c. Advokasi :
- Masyarakat dapat berperan dalam melakukan advokasi kepada pemerintah dan
lembaga lainnya seperti legislatif untuk memperoleh dukungan kebijakan dan dan
sumber daya.
- Pelaksanaan advokasi : dilakukan dengan dukungan informasi yang memadai serta
metode yang berdaya guna dan berhasil guna.
- Masyarakat dapat memberikan kritik yang membangun bagi kepentngan seluruh
masyarakat.
d. Kemitraan :
- Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan kemitraan berbagai pihak, seperti
sektor terkait, legislatif, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan,perguruan
tinggi,dan masyarakat agar terwujud dukungan sumber daya dan kebijakan.
- Pembinaan melalui berbagai cara, antara lain: pemberian insentif, pendampingan,
lomba.
e. Peningkatan Sumber Daya :
- Pemberdayaan masyarakat perlu didukung Pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan, pembiayaan, sarana, dll.
- Dapat dikembangkan penggerak sebagai fasilitator, komunikator dalam
pemberdayaan masyarakat.
JENIS UKBM
- Posyandu,
- Polindes,
- Pos Obat Desa (POD),
- Pos Gizi,
- Pos Penyuluhan KB,
- Pos Kesehatan Pesantren,
- Saka Bakti Husada, dan
- Dana Sehat.
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
1.PROSES
- Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak disadari
- Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya kebutuhan
- Dalam prosesnya ditemukan unsur - unsur kesukarelaan.
- Kesukarelaan timbul karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga
mengambil inisiatif atau prakarsa untuk mengatasinya
- d. Kesukarelaan terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan
kelompok ataumasyarakat,
e. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya
ditemukan pada segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya
menyadarkan masyarakat untuk mengatasinya.
f. Selanjutnya mengintruksikan kepada masyarakat untuk bersama – sama
mengatasinya.
2.MASYARAKAT
- a. Kelompok besar yang mempunyai Batas - batas Geografis : Desa, Kecamatan,
Kabupaten dsb.
b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari
kelompok yang lebih besar,
c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan
kelompok yang lebih besar,
d. Kelompok yang secara bersama - sama mencoba mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhannya.
3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT
- Langkahlangkah:
a. Menarik orang - orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja, untuk
membentuk kepanitiaan yang akan menangani masalah - masalah yang
berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,
b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh
keseluruhan masyarakat,
c. Melakukan upaya penyebaran rencana (kampanye) untuk mensukseskan
rencana tersebut.
Health education adalah upaya pengorganisasian masy dilakukan untuk pengembangan dan
perubahan perilaku dalam bentuk kemampuan mandiri ( self health ) menuju peningkatan
derajat kesehatan
- Kebutuhan/ masalah yang dirasakan oleh suatu kelompok kecil tidak dirasakan oleh
kelompok yang lebih besar masalah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
- Kondisi fungsional adalah bila berbagai fungsi dapat berlangsung secara baik.
- Peran yang besar pada awal usaha pengembangan dan berangsur berkurang karena
dialihkan kepada masyarakat semakin besar
- Pendelegasian wewenang disesuaikan dengan kesiapan dan kemampuan masyarakat
- Mampu melakukan pendekatan serta merebut kepercayaan masyarakat, mampu
bekerjasama dan membangun saling percaya bersama masyarakat
- Mengenal sumber daya yang tersedia serta nara sumber yang diperlukan
- Mampu berkomunikasi dengan baik sehingga informasi dapat ditransfer dan
diamalkan oleh masy
- Kemampuan profesional untuk melakukan pendekatan kepada Toma
- Mengenal masyarakat berikut lingkungannya
- Memiliki pengetahuan dasar/ keterampilan yang dibutuhkan untuk diajarkan kepada
masyarakat
- Menyadari keterbatasan diri sendiri sehingga tahu kapan harus berhub dengan
tenaga ahli (konsultasi)