Anda di halaman 1dari 35

FISIKA TEKNIK

Lecture :

Paska Wijayanti, S.T., M.Eng.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik


Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 2022
 Besaran
 Satuan
 Skalar
 Vektor
 Kinematika
 Gerak
Lingkup UTS

Materi  Hukum Newton


 Usaha
 Energi
 Momentum
 Impuls
UAS
Pokok Bahasan
 Definisi Hukum Newton

 Hukum Newton I, II, dan III

 Satuan Gaya

 Macam-macam Gaya
Pendahuluan
Mekanika

Kinematika Dinamika
Mempelajari gerak benda Mempelajari gerak benda
tanpa melibatkan dan penyebab terjadinya
penyebab terjadinya gerak gerak

Materi Bahasan: Materi Bahasan:


Pergeseran, Jarak, Gaya, Usaha,
Kecepatan, Percepatan Momentum, dll
Definisi Dinamika
 Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gaya sebagai penyebab gerak

 Gaya adalah kekuatan dari luar berupa dorongan atau tarikan.


 Satuan gaya dalam MKS adalah Newton ( N ), dan dalam cgs adalah dyne
 Gaya dapat diukur langsung dengan menggunakan neraca pegas. Besarnya gaya yang diukur
ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas.

 Hukum Newton menyatakan hubungan antara gaya, massa dan gerak benda
 Hukum Newton  Isaac Newton (1643-1727) mempublikasikan hukum geraknya dan
merumuskan hukum grafitasi universal
Satuan Gaya
Dengan: F = gaya

F = ma m = massa
a = percepatan

 Dalam satuai SI

 1 N = 10 kg
 1 dyne = 1 g.cm.s-2
 1 N = 105 dyne
 1 N = 0,225 lb
Macam-macam Gaya
1. Gaya Interaksi / Gaya Medan
Gaya yang ditimbulkan oleh satu benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan.
Macam-macam gaya Interaksi: Gaya gravitasi, Gaya Listrik, & Gaya Magnit.

Definisi Medan  Ruang yang merupakan daerah pengaruh gaya. Akibatnya benda-benda yang
berada dalam suatu medan (medan gravitasi, medan listrik, medan magnit) akan menderita gaya
(gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnit).

2. Gaya Kontak / Gaya Sentuh


Gaya yang terjadi hanya pada benda-benda yang bersentuhan.
Macam-macam gaya kontak : Gaya Normal, Gaya Gesek, & Gaya Tegang Tali.
Macam-macam Gaya

Gambar a, b dan c  merupakan contoh


dari kelompok gaya yang disebut GAYA
SENTUH

Gambar d, e, dan f  merupakan contoh


dari kelompok GAYA TAK SENTUH/ GAYA
MEDAN
Gaya Kontak
a) Berat Benda (w)
Berat merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada benda dengan rumus

w=m.g

w Arah gaya berat Vertikal ke bawah


Dimana:
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (g = 10 m/s2)
Gaya Kontak
b) Gaya Normal (N)
Gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan benda terhadap bidang tempat benda terletak
(benda melakukan aksi, bidang melakukan reaksi). Arah gaya normal N selalu tegak lurus pada
bidang.

N
F1-2 = w = aksi
1
2

w F2-1 = w = aksi
(a) (b) (c)

Keterangan gambar :
a) Benda (1) berada diatas bidang (2) N > 0 → Benda menekan bidang tempat benda terletak
b) Gaya aksi pada bidang N = 0 → Benda meninggalkan bidang lintasannya
c) Gaya reaksi pada benda N< 0 → tidak mungkin
Gaya Kontak
c) Gaya Gesekan (f)
• Gaya yang melawan gerak relatif dua benda
• Arah gaya gesekan selalu sejajar dengan bidang tempat benda berada dan berlawanan dengan
arah gerak benda jadi gaya gesekan melawan gerak (menghambat).

• Contoh gaya gesekan yang merugikan : F


1. Gesekan antar permukaan mesin, mesin cepat aus. f
2. Gesekan udara dengan mobil, laju mobil terhambat.

• Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :


1. Gaya gesekan antara alas kaki dg jalan, agar tidak terpeleset saat berjalan.
2. Gesekan jalan dengan permukaan ban motor, agar tidak slip ketika berjalan.

• Sifat-sifat gaya gesekan tergantung :


Sifat permukaan kedua benda bergesekan (μ)
Berat benda atau gaya normal
Gaya Gesekan
1) Gaya Gesekan Statis (fs)
• Gaya gesekan yang bekerja antara 2 permukaan benda dalam keadaan diam relatif satu
dengan yang lainnya.
Jika F < Fs maks (benda diam)  fs = s N
fs  s N
Jika F = Fs maks (benda mau bergerak)
Dengan: Jika F > Fs maks (benda bergerak)  fk = k N
fs = gaya gesekan statis
μs = Koefisien gesekan statis
N = Gaya Normal
a
N N
F F F
fs fs diam fk Bergerak

w w
Gaya Gesekan
2) Gaya Gesekan Kinetik (fk)
• Gaya gesekan yang bekerja antara 2 permukaan benda yang saling bergerak relative.

N
fk  k N

• Dengan: F
fk = gaya gesekan kinetik f
μk = Koefisien gesekan kinetik
N = Gaya Normal
W = mg
• Jika benda ditarik dengan gaya F, tapi benda belum bergerak karena ada gaya gesekan fs
melawan F.
• Jika gaya F diperbesar hingga akhirnya benda bergerak, maka gaya gesekan pada saat
benda mulai bergerak.
fk  f s
Gerak Benda pada Bidang Miring
1) Gerak benda pada bidang miring licin (tanpa ada gesekan)
y
Gaya gesekan pada benda :
N x
a) Gaya Normal

N = mg cos  mg sin  
mg cos 
mg

b) Gaya Berat
Diuraikan menjadi 2 komponen :
W = mg Fx = mg sin θ
Fy = mg cos θ

Gaya yang menyebabkan benda bergerak pada bidang miring ke bawah (sumbu x)
Fx = ma mg sin θ = ma
Gerak Benda pada Bidang Miring
2) Gerak benda pada bidang miring dengan adanya gesekan
y

N
Fk x ΣF = ma

mg sin  Mg sin  - Fk = m a

mg cos 
mg

Gaya yang bekerja pada benda : Gaya Normal N = mg cos 

Gaya Berat W = mg

Gaya Gesekan Fk = kN = kmg cos 


Sistem Katrol
2) Gerak benda pada bidang miring dengan adanya gesekan

NA
A a

k
T T

fA
B
a
mA g
mB g 

(a) (b)
Diagram bebas sistem benda
A dan benda B
Gaya-gaya yang bekerja pada benda
 Pada benda A :
• Gaya Normal NA = mA . g
• Gaya Gesek fA = k . mA . g
• Gaya Tegangan tali T
 Pada benda B :
• Gaya Berat W B = mB . g
• Gaya Tegangan tali T
Jika benda bergerak maka berlaku hukum Newton II ΣF = ma
 Untuk kedua benda berlaku :
 Untuk bidang kasar :  Untuk bidang halus :
 mB   k m A   mB 
a    g a    g
 m A  mB   m A  mB 
Dua Benda yg Bertumpuk pada Bidang Horizontal
y
N1,2
m1 =

Pasangan
N2,1 M1 g
m2 aksi reaksi
=
N2,1
M2 g
a) Balok m1 berada diatas balok m2
b) Diagram gaya-gaya vertikal untuk tiap balok
 Gaya Normal pada benda m1 :  Gaya Normal pada benda m2 :

N1 = m1 g N2 = (m1 + m2) g
Resultan Gaya
• Beberapa gaya yang bekerja pada suatu benda dalam satu garis kerja dapat diganti
oleh sebuah gaya yang dinamakan resultan gaya.

• Dengan memperhatikan gaya sebagai besaran yang memiliki arah, besarnya


resultan gaya (sama dengan jumlah aljabar gaya-gaya tersebut dan secara
matematis dirumuskan:
Hukum Newton

Hukum Newton 1 Hukum Newton II Hukum Newton III


menjelaskan kecenderungan menjelaskan percepatan menjelaskan, ketika suatu
benda mempertahankan benda sebanding dengan benda memberikan gaya
keadaan, yaitu diam atau resultan gaya yang pada benda lainnya, maka
bergerak dengan kelajuan bekerja. Arah percepatan benda kedua memberi gaya
konstan sama dengan arah yang sama dan berlawanan
resultan gaya. arah dari benda pertama.
Newton I, II, dan III
 Hukum Newton I
Setiap benda akan tetap dalam keadaan diam (kecepatan = 0) atau
bergerak sepanjang garis lurus dengan kecepatan konstan (bergerak
lurus beraturan) kecuali ada resultan yang bekerja di benda tersebut.
ΣF = 0
 Hukum Newton II
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus ΣF = ma
dengan resultan gayanya, searah dengan gaya
dan berbanding terbalik dengan massa benda.

 Hukum Newton III


Jika dua buah benda berinteraksi maka gaya Freaksi
pada benda satu sama dan berlawanan arah
dengan gaya benda lainnya m
Faksi = -Freaksi
Faksi
Contoh Soal 1
Sebuah bola dengan massa 0,5 kg diletakkan pada permukaan yang licin (anggap
gesekannya tidak ada). Dua gaya berkerja pada bola ini seperti pada Gambar. Hitung
percepatan tersebut.
Contoh Soal 1 - Pembahasan
Diket : Jawab:
F1x = F1 cos θ1 = 10 cos 37o = 8 N
m = 0,5 kg
F1y = F1 sin θ1 = 10 sin 37o = 6 N
F1 = 10 N F2 sinθ2 F1 sinθ1
F2x = F2 cos θ2 = 20 cos 143o = -16 N
F2 = 20 N
F2y = F2 sin θ2 = 20 sin 143o = 12 N
θ1 = 37o
Fx = F1x + F2x = 8 – 16 = -8 N
θ2 = 143o
Fy = F1y + F2y = 6 + 12 = 18 N
Ditanya: a ?? F2 cosθ2 F1 cosθ1
F = m a  a = F/m

ax = Fx/m = -8/0,5 = -16 m/s2


ay = Fy/m = 18/0,5 = 36 m/s2

a = (ax2 + ay2)1/2 = ((-16)2 + 362)1/2 = 39,4 m.s-2


Contoh Soal 2
2 buah gaya bekerja pada sebuah balok yang massanya 2 kg. jika F1 = 10 N dan F2 = 30 N, hitunglah
percepatan balok.
F1 F2

Jawab:
Arah F2  positif (+) ke-kanan
Arah F1  negative (-) ke-kiri
- +
ΣF = m.a
F1 + F2 = m.a
-10N + 30N = 2kg . a
20N = 2a
a = 10 m/s2 ke kanan
Contoh Soal 3 - +
Fulan menarik beban dengan bantuan katrol Jawab:
g = 10 m/s2
seperti pada gambar (a) di bawah ini. Pada
F = 125 N
saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata
beban dapat terangkat dengan kecepatan
ΣF = 0
tetap. g = 10 m/s2. Jika gaya gesek katrol dan
T–w=0
massa tali dapat diabaikan maka berapakah F–mg=0
massa beban tersebut? 125 – m . 10 = 0
125 = 10 . m
m = 12,5 kg
Jadi, massa beban tersebut adalah 12,5 kg..
Contoh Soal 4 - +
Benda bermassa 10 kg diikat tali dan dibentuk Jawab:
m = 10 kg
sistem seperti pada gambar (a) berikut ini.
g = 10 m/s2
Jika sistem itu diam dan percepatan gravitasi
w = mg
g = 10 m/s2maka tentukan tegangan tali T1
w = 10 . 10
dan T2!
w = 100 N

Sumbu Y
ΣFy = 0
T1 sin 60o + T2 sin 30o – w = 0
T1 (0,866) + T2 (0,5) – 100 = 0
T1 (1,732) + T2 – 200 = 0
T2 = 200 – 1,732 T1 …………. Pers.1
Contoh Soal 4 - Lanjutan - +
Pers.1 disubtitusikan ke Pers.2
T2 = 200 – 1,732 T1
T2 = 200 – 1,732 (1,732 T2)
T2 = 200 – 3 T2
4 T2 = 200
T2 = 50 N

T1 = 1,732 T2
Sumbu X T1 = 1,732 . 50
ΣFx = 0 T1 = 86,6 N
T2 cos 30o - T1 cos 60o = 0
T2 (0,866) - T1 (0,5) = 0 Dengan demikian, nilai T1 dan T2 berturut-
T2 (1,732) - T1 = 0 turut adalah 86,6 N dan 50 N.
T1 = 1,732 T2 …………….. Pers.2
Contoh Soal 5 - +
Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang Jawab:
m = 20 kg
miring licin dengan sudut kemiringan 30o. Jika
g = 10 m/s2
Fulan ingin mendorong ke atas sehingga
α = 30o
kecepatannya tetap maka berapakah gaya
w = mg
yang harus diberikan oleh Fulan?
w = 20 . 10 = 200 N

ΣF = m.a
F – w . sin 30o = 0
F – 200 . 0,5 = 0
F – 100 = 0
F = 100 N
Jadi, gaya yg harus diberikan pd balok agar
balok bergerak dg kecepatan tetap adl 100 N.
Contoh Soal 6
Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak Jawab:
v0 = 5 m/s
dengan kecepatan awal 5 m/s di atas
vt = 7 m/s
bidang datar licin, kemudian benda
m = 2 kg
tersebut diberi gaya tetap searah
s=4m
dengan gerak benda. Setelah menempuh
F = …?
jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 Persamaan gerak: Menurut Hukum II Newton:
m/s. Tentukan besar gaya tersebut! 2as = vt2 – v02 F = ma
F = (2 kg)(3 m/s2)
F = 6 kgm/s2
F=6N
Jadi, gaya yg bekerja pada
benda adalah 6 N.
Contoh Soal 7
Balok A bermassa 4 kg diletakkan di Jawab:
mA = 4 kg
atas balok B yang bermassa 6 kg.
mB = 6 kg
Kemudian balok B ditarik dengan gaya F a1 = 1,8 m/s2
di atas lantai mendatar licin sehingga a2 = …?
gabungan balok itu mengalami Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton:
percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok F = ma
F = (mA + mB) a1
A terjatuh maka berapakah percepatan
F = (4 + 6)1,8
yang dialami oleh balok B saja? F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga
diperoleh:
F = mB a2
18 = 6a2
a2 = 3 m/s2
Contoh Soal 8
Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 37°.
Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F
sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan besar percepatan
gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B.

Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Contoh Soal 8 - lanjutan - +
• Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak
ada gaya gesek yg bekerja, sehingga
resultan gaya pd sumbu-Y tidak perlu
diuraikan.
ΣFx = ma
F – wA sinθ – FBA = mA a
F – mA g sinθ – FBA = mA a ..... Pers. (1)

FAB = gaya aksi yg diberikan balok A kepada balok B. • Tinjau Balok B


FBA = gaya reaksi yg diberikan balok B kepada balok A. ΣFX = ma
Kedua gaya tsb merupakan gaya kontak yg besarnya FAB – wA sinθ = mB a
sama. FAB – mB g sinθ = mB a
FAB = mB a + mB g sinθ …........ Pers. (2)
Contoh Soal 8 - lanjutan
Karena FAB = FBA, maka Pers.2 disubtitusikan ke Pers.1
F – mA g sinθ – (mB a + mB g sinθ) = mA a
F – mA g sinθ – mB a - mB g sinθ = mA a
Diketahui:
F – mA g sinθ - mB g sinθ = mA a + mB a
mA = 40 kg
F – g sinθ(mA + mB) = (mA + mB)a
mB = 20 kg
a = [F – g sinθ(mA + mB)] / (mA + mB)
F = 480 N
a = [480 – 10 sin37°(40 + 20)] / (40 + 20)
θ = 37°
a = (480 – 10 . 0,6 . 60) / 60
g = 10 m/s2
a = (480 – 360) / 60
percepatan, a = 2 m/s2

Gaya kontak  FAB = mB a + mB g sinθ


FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin37°)
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 160 N
Tugas
1. Berikan aplikasi contoh hukum newton 1, 2, dan 3 dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan pada atap.
Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

3. Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s2. Berapakah
percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?

4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan
25°. Massa balok A 30 kg dan massa balok B 25 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F
sebesar 400 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan besar
percepatan gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B.
THANKS
for Attending The Lecture Today

Do you have any questions?

“An education isn’t how much you have committed to memory, or even how much you know. It’s
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
being able to differentiate between what you know and what you don’t.”
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

–Anatole France

Anda mungkin juga menyukai