Dinamika adalah cabang ilmu mekanika yang mempelajari tentang gerak dengan penyebabnya. Penyebab
terjadinya gerak adalah gaya. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda berubah bentuk dan berubah
posisi (bergerak). Contoh gaya yang menyebabkan brubah bentuk adalah adonan kue ditekan, dan contoh gaya yang
menyebabkan benda bergerak adalah mendorong meja, mnendang bola.
1. Hukum Newton tentang gerak
Hukum Newton ditemukan oleh Sir Isaac Newton ilmuwan Inggris.
1. Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi: "Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-
mula diam akan terus diam, serta benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap
(GLB)"
Hukum I Newton disebut sebagai hukum kelembaman/inersia (ukuran kemalasan suatu benda).
Contoh: Ketika kita berada di dalam mobil yang sedang diam lalu di gas mendadak, kita akan terdorong
ke belakang, karena kita akan mempertahankan keadaan semula yaitu sedang diam. Kalau sedang bergerak
lalu direm mendadak akan terdorong ke depan karena mempertahankan keadaan semula yaitu bergerak ke
depan.
2. Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi: "Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda sebanding dan searah dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda".
LATIHAN SOAL!
deaphysics@gmail.com Page 1
deaphysics@gmail.com Page 2
B. Macam-macam Gaya
1. Gaya Berat (w)
Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermassa.
Jika benda tersebut berada di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi
w=mg
Keterangan:
w = Berat benda (N)
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Arah gaya berat selalu menuju pusat bumi, contoh digambar yang berwarna merah.
deaphysics@gmail.com Page 3
b. Bidang miring
Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = ma
w sin α = ma
Resultan gaya pada sumbu Y
ΣFY = ma
N – w cos α = ma → karena tidak terjadi gerak pada arah vertikal maka a = 0,
N – w cos α = 0
N = w cos α
Dengan demikian rumus gaya normal suatu benda yang terletak pada bidang miring adalah
N = w cos α
c. Bidang Vertikal
Resultan gaya pada sumbu Y
Pada sumbu Y tidak ada resultan gaya, karena yang bekerja hanya gaya berat saja.
w = mg
Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = ma
F – N = ma → karena tidak terjadi gerak pada arah horizontal maka a = 0,
F–N=0
N=F
Dengan demikian rumus gaya normal suatu benda yang ditekan pada bidang vertikal adalah
N=F
3. Gaya Tegangan Tali (T)
Tegangan tali merupakan gaya yang diteruskan melalui tali atau kawat ketika tali atau kawat ditarik kuat-
kuat oleh gaya yang bekerja pada salah satu ujung tali atau kawat tersebut.
Arah gaya tegangan tali ditunjukkan oleh warna ungu di gambar.
fs maks = μs N
Keterangan:
fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N)
μs = Koefisien gaya gesek statis
N = Gaya normal (N)
deaphysics@gmail.com Page 4
b. Gaya Gesek kinetis
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.Sama seperti gaya
gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada gaya normal serta tingkat kekasaran permukaan
benda dan bidang yang bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak
disebut koefisien gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk. Secara matematis, rumus gaya gesek kinetis
adalah sebagai berikut.
fk = μk N
Keterangan:
fk = Gaya gesek kinetis (N)
μk = Koefisien gesekan kinetik
N = Gaya normal (N)
LATIHAN SOAL
1. Sseorang dengan massa 50 kg sedang berdiri di atas lantai. Jika percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2. Gambarkan
dan hitunglah berat orang tersebut!
2. Gambarkan dan hitunglah gaya normal pada soal no 1!
3. Sebuah balok bermassa 5 kg. jika g = 10 m/s2 maka tentukan gaya normal yang bekerja pada balok jika diam di
atas bidang miring yang membentuk sudut 300 terhadap horisontal.
4. Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis μs = 0,4 dan koefisien gesek kinetis μk = 0,3.
Tentukanlah gaya gesekan yang bekerja pada balok jika gaya luar F diberikandalam arah horizontal sebesar:
(a) 0 N
(b) 20 N
deaphysics@gmail.com Page 5