Anda di halaman 1dari 31

TKE60002 – FISIKA I

DINAMIKA PARTIKEL
DIAM BERGERAK

STATIKA DINAMIKA
  
F  0 a=0  F  ma
HUKUM NEWTON I
tentang Gerak
Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda
maka benda tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda
yang diam akan selalu diam dan benda yang bergerak akan bergerak
dengan kecepatan konstan.

SF=0 a=0

Hukum Sistem
Kelembaman Inersial
MASSA KELEMBAMAN

Sistem Inersial v = konstan

Jika pengaruh dari luar tidak dapat diabaikan,


Seberapa jauh sebuah benda mampu
mempertahankan sifat kelembamannya ?

MASSA Satuan SI
Skalar
(m) kilogram (kg)
m1 a1

m2 a2
HUKUM NEWTON II
Percepatan pada sebuah benda sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut
a  F
 
 F  ma

 Fx  max  Fy  ma y  Fz  maz

Satuan Gaya : newton (N)


1 N  1 kg  m  s -2 1 N = 105 dyne
1 dyne  1 g  cm  s 2 1 N = 0.225 lb
1 lb  1 slug  ft  s 2
Contoh Soal
Sebuah benda ditarik dengan 4 gaya seperti gambar
dibawah ini. Berapakah resultan gayanya? Apakah
benda diam atau bergerak ? Jika bergerak,
kemanakah arah benda tersebut?
Penyelesaian

Dik : Dit : resultan gaya

Gaya ke arah kiri = negatif


Gaya ke arah kanan = positif
 GAYA BERAT
Semua benda yang berada dalam (dipengaruhi oleh) medan gravitasi
bumi akan ditarik ke bawah dengan percepatan gravitasi

Hukum Newton II :
F  ma
a g FW
W  mg W=mg
g = percepatan gravitasi
W = Berat benda

Bumi
Pembahasan Gaya Berat
Gaya berat terjadi jika benda memiliki massa dan berada pada daerah yang masih
memiliki percepatan gravitasi ( medan gravitasi). Secara matematis :
w = m.g
Arah gaya berat bumi selalu tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat bumi
atau secara singkat berarah tegak lurus ke bawah dimanapun posisi benda diletakkan.

NB : massa benda dan berat benda adalah dua besaran yang berbeda. Untuk tempat
yang berbeda, massa benda selalu sama sedangkan berat benda belum tentu
sama karena tergantung nilai percepatan gravitasinya (medan gravitasinya).
 TEGANGAN TALI
Bila benda bergerak ke atas dengan
percepatan a, maka :
 F  T  W  T  mg  ma
Bila benda bergerak ke bawah dengan
T
percepatan a, maka :
 F  W  T  mg  T  ma
Bila benda diam atau bergerak ke
atas atau ke bawah dengan
kecepatan konstan (percepatan = 0),
W maka :

 F  W  T  mg  T  0  T  mg

Hukum Newton I  SF = 0
 GAYA NORMAL & GAYA GESEKAN

Bidang Datar Bidang Miring

N N

f
f F

W f maksimum   N W
 = koefisien gesekan

s = koefisien gesekan statik (benda tidak bergerak)


k = koefisien gesekan kinetik (benda bergerak)  k  s
1. Gaya normal terhadap bidang horizontal

Jika bidang sentuh antara dua benda adalah horizontal,


maka arah gaya normalnya adalah vertikal.

2. Gaya normal terhadap bidang miring

Jika bidang sentuh antara dua benda adalah miring,


maka arah gaya normalnya juga akan miring.

3. Gaya normal terhadap bidang vertikal


Jika bidang sentuh antara dua benda adalah vertikal, maka
arah gaya normalnya adalah horizontal. Pada bidang
vertikal, benda harus diberi gaya F untuk menekan benda
agar tidak jatuh. Dalam keadaan ini, gaya normal N akan
terjadi dimana besarnya sama dengan gaya F dan arahnya
tegak lurus dengan bidang sentuh atau berlawanan arah
dengan F.
Gaya Gesek Statis (fs)

Pada Hukum I Newton resultan yang bekerja pada benda sama dengan nol,
maka apabila kita telah memberikan gaya untuk menggerakkan suatu benda namun tetap diam
maka disana ada gaya gesek yang bekerja.

Jadi gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda diam.
Tingkat kekasaran permuakaan suatu benda pada suatu bidang yang bersentuhan dinamakan
koefisien gesek statis(μs) jika pada benda diam.selain itu juga ada gaya normal(N) yang
mempengaruhi besarnya gaya gesek.

f s maks  s  N
Gaya Gesek Kinetis
(fk)

Ketika menggelindingkan kelereng di atas tanah lama kelamaan kelereng akan


terdiam dan berhenti menggelinding, maka disana terjadi pengurangan
kecepatan yang disebabkan oleh gaya gesek tanah.

Jadi Gaya Gesek Kinetis (fk) adalah gaya gesek yang terjadi pada benda
yang bergerak.
Sama seperti gaya gesek statis, gaya gesek ini dipengaruhi oleh gaya normal
dan koefisien gesek namun yang kinetis (fk)

f k  k  N
Kombinasi berbagai gaya
Katrol

N
T

T
f
W2 > T

W1

W2
Katrol

N
T

f T

W2 < T

W1

W2
GAYA SENTRIPETAL

Agar benda bergerak melingkar,


sesuatu harus menyebabkannya
bergerak melingkar

FISIKA 20
21
Bart mengayunkan bola mengelilingi kepalanya dalam
sebuah lingkaran, berarti bola mengalami gaya sentripetal.
Gaya apa yang berfungsi sebagai gaya sentripetal itu ?
Tegangan tali!
22
KINEMATIKA GERAK MELINGKAR :
v2
SELALU ADA aR 
R

HUKUM II NEWTON :

GAYA SENTRIPETAL
2
v
FR = m aR = m
R
PERSOALANNYA :
GAYA – GAYA MANA YANG BERKONTRIBUSI ???
23
HUKUM NEWTON III
Jika dua benda berinteraksi, gaya yang
dilakukan oleh benda pertama pada benda
kedua sama dan berlawanan arah dengan gaya
yang dilakukan oleh benda kedua pada benda
pertama.

F12 F21
M1 M2

F12  F21
Jika kita memukul (atau menarik) sebuah benda / orang, maka
benda itu (orang) akan memukul ( atau menarik ) kita balik

25
CONTOH PENERAPAN
Sebuah benda dengan berat (w) yang
berada di atas meja. Meja akan
memberikan reaksi gaya normal (N),
sehingga N = W dengan arah gaya
saling berlawanan.
CONTOH SOAL
Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas
lantai licin seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Jika m1 = 70 kg, m2 = 30 kg dan pada balok pertama dikerjakan
gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah percepatan masing-masing
balok dan gaya kontak antarbalok tersebut.
PEMBAHASAN
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya
kontak atau gaya aksi reaksi berdasarkan Hukum III Newton. Supaya
lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.

F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada
balok 2). Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada
balok 1 (bekerja pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.
PEMBAHASAN (lanjutan)

Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak
kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum II
Newton sebagai berikut.

• Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga
resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a ............... Pers. (1)

• Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
PEMBAHASAN (lanjutan)

Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke


dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan
(3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
PEMBAHASAN (lanjutan)

Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya
kontak antara balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita
peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.

Anda mungkin juga menyukai