BILANGAN KOMPLEKS
A. Bilangan Kompleks
1. Pengertian
Persamaan kuadarat az 2 bz c 0 memiliki akar-akar yang
dapat diperoleh melalui rumus
b b 2 4ac
z1, 2 . (2.1)
2a
Nilai bilangan di dalam akar dikenal sebagai diskriminan D b 2 4ac .
Jika D 0 , maka √ bernilai real, sehingga diperoleh akar-akar z yang
bernilai real pula. Tetapi untuk D 0, maka tidak mungkin diperoleh
nilai √ dan z real, karena hanya bilangan positif yang memiliki akar
real. Untuk keperluan ini maka didefinisikan bilangan baru yang disebut
bilangan imajiner, yaitu
= √−1 (2.2)
2 3 4
Dengan demikian, i 1, i i dan i 1.
Contoh 2.1
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat z 2 4 z 5 0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan rumus abc, diperoleh
4 16 20 4 4
z1,2 2i
2 2
Jika diamati nampak bahwa kedua akar tersebut terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian real dan bagian yang imajiner. Akar-akar persamaan
kuadrat ini dinamakan bilangan kompleks. Istilah bilangan kompleks
dimaksudkan untuk menunjukkan satu dari anggota himpunan bilangan
real, imajiner, atau kombinasi keduanya. Dengan demikian, 2 , 8, 8 +
2 , 8 + 2 merupakan contoh bilangan kompleks.
Konsep bilangan kompleks banyak digunakan dalam fisika.
Misalnya, dalam mekanika klasik untuk pembahasan getaran dan
gelombang, dalam elektrodinamika khususnya mengenai rangkaian listrik
arus bolak-balik dan gelombang elektromagnetik dalam optika fisis
Bilangan Kompleks 33
khususnya masalah interferensi. Dalam bab ini akan dibahas definisi dan
aljabar bilangan kompleks, beberapa fungsi elementer sederhana, serta
penerapan bilangan kompleks dalam rangkaian listrik.
Secara umum bilangan kompleks z dapat dituliskan sebagai
= + (2.3)
dengan x dan y bilangan real, yang berturut-turut disebut sebagai bagian
real dan bagian imajiner dari z. Hal ini sering dituliskan sebagai
Re ( z ) Re z x, Im ( z ) Im z y (2. 4)
Jika x = 0, maka z iy dan disebut bilangan imajiner murni, contohnya
bilangan 2 . Untuk contoh 2.1 di atas, = 2 + mempunyai
Re ( ) = 2 dan Im ( ) = 1 . Sedangkan = 2 − mempunyai
Re ( ) = 2 dan Im ( ) = −1 . Dua bilangan kompleks z1 x1 iy 1 dan
z 2 x 2 iy 2 dikatakan sama jika dan hanya jika = (bagian
realnya sama) dan juga = (bagian imajinernya sama).
2. Interpretasi Geometris
Telah dijelaskan di atas bahwa bilangan kompleks z x iy
secara umum mempunyai dua bagian yang dapat dituliskan sebagai
pasangan bilangan real berurutan (x,y). Artinya, setiap bilangan kompleks
berkaitan dengan satu titik pada sitem koordinat kartesius, dan
sebaliknya. Misalkan bilangan kompleks z 3 3i dinyatakan dalam
koordinat (3,3), lihat pada Gambar 2.1.
y
3 z = (3,3)
3 x
Bilangan Kompleks 35
i ( i ) n
2 3 4 5
e 1 i i i ...
n0 n! 2! 3! 4! 5!
2 4 3 5
1 ... i ...
2! 4! 3! 5!
sehingga diperoleh hubungan:
e i cos i sin (2.8)
Persamaan 2.8 disebut rumus Euler. Sehingga bilangan kompleks dapat
dituliskan dalam bentuk eksponensial sebagai berikut:
z r ei (2.9)
Contoh 2.3
Dari contoh 2.2, tuliskan bentuk eksponensial.
Penyelesaian:
z 3 3i , r 3 2 dan
4
Dengan menggunakan persamaan (2.9), dalam bentuk eksponensial
menjadi z 3 3i 3 2 e i 4 .
0 6 x
0 x
4
0 x
Gambar 2.5. Garis arg z
4
Bilangan Kompleks 37
Contoh 2.7
Gambarkan bilangan kompleks yang memenuhi persamaan
mod( z a ib) c .
Penyelesaian:
mod( z a ib ) c
mod( x iy a ib ) c
modx a i y b c
x a 2 y b2 c
x a 2 y b 2 c 2
Merupakan persamaan lingkaran dengan pusat (a,b) dan jari-jari c.
Jadi penyelesaian mod( z a ib) c adalah himpunan semua titik
yang berada pada lingkaran dengan pusat (a,b) dan jari-jari c.
y
mod( z a ib) c
b c
0 a x
Bilangan Kompleks 39
Contoh 2.9
1). Sederhanakan (1 i)( 1 i )
Penyelesaian:
Cara 1:
(1 i)( 1 i ) 1.( 1) i.(1) 1.i i.i 1 2i 1 2i
Cara 2:
(1 i )( 1 i ) 2e i 4 . 2ei 3 4 2e i 2 2(cos i sin ) 2i
2 2
2i
2). Tentukan nilai dari bilangan
1 2i
Penyelesaian:
Untuk merealkan penyebut maka dikalikan dengan konjugat penyebut,
2 i 2 i 1 2i 2 5i 2 5i
i
1 2i 1 2i 1 2i 1 4 5
1 i
3). Tentukan nilai dari bilangan kompleks
1 i
Penyelesaian:
i
4
1 i 2e i
4 4
i
2
i
e e 1
1 i 2e 4
Contoh 2.10
ke dalam bentuk x iy
i 138
Penyelesaian:
21
2e i 3
1 i 3 21
2 e
21 7i
i 138 2e i 4
38 19 i
219 e 2
5 i 5 5
2 2 e 2 4 cos i sin
2 2
40 i1
4i
50
1 i 3
2). Nyatakan bilangan kompleks dalam bentuk x + iy.
2 i 2
3
1 i 3 x 1, y 3 r 4 2, arc tan
1 3
2
2 i 2 x 2 , y 2 r 4 2, arc tan
2 4
50 50
1 i 3 2.e i 3
i 50 12
i e 50 i ( 3
4
4)
e
2 i 2
2.e
50 50
1. cos i sin
12 12
1 1 3 i
cos i sin 3i
6 6 2 2 2
Bilangan Kompleks 41
3
3). Carilah nilai dari akar kompleks 8i
Penyelesaian:
Cara 1
y 8 3
z 0 8i , x 0 dan y 8 tan 270o
x 0 2
3
8i memiliki tiga akar, antara akar yang satu dengan yang lain
360 o 2
berbeda sudut 120 o sehingga:
3 3
1 i 2 n 3 2 n
i
2 n
i
3
3
8i 8 e 3
2e 6 3
2e 2 3
Untuk
i 0 i
n 0 2e 2
2e 2
2 cos i sin 20 i 2i
2 2
Untuk n 1 ,
1 1
2 cos 210o i sin 210o 2 -
3 i 3 i
2 2
1 1
o
o
Untuk n 2 , 2 cos 330 i sin 330 2 3 i 3 i
2 2
I 2i
II
III
3
Gambar 2.7. Akar Kompleks 8i
Cara kedua,
Untuk n 1
2 7
i i 7 7
2e 2 3
2e 2
2 cos i sin
2 2
1 1
2 3 i 3 i
2 2
2i
Jadi, akar-akar dari 3 8i adalah 3 i
3i
C. Deret Takhingga Kompleks
Telah dipelajari deret takhingga yang suku-sukunya bilangan real.
Sekarang akan dibahas deret takhingga kompleks, yaitu pernyataan
jumlah takhingga bilangan kompleks.
z
n 1
n z1 z 2 ... z n (2.24)
Contoh 2.11
i 1n
1). Lakukan uji konvergensi deret kompleks tak hingga n
Penyelesaian:
a
lim n 1 lim
i 1 n lim (i 1)n lim 2n
n 1
n a
n
n n 1 (i 1) n n n 1 n n 1
Bilangan Kompleks 43
n
2
lim n 2 2
n n 1 1 0
n n
i 1n
Karena 1, berarti deret n
divergen
3 2i n
2). Lakukan uji konvergensi deret kompleks tak hingga n!
Penyelesaian:
n 1
lim
a n1
lim
3 2i n! lim 3 2i
n a n n 1 ! 3 2i n n n 1
n
13
2 2
3 2 13 0
lim lim lim n 0
n n 1 n n 1 n n 1 1 0
n n
3 2i n
Karena 1 , berarti n!
merupakan deret konvergen
Contoh 2.12
Tentukan lingkaran konvergensi dari setiap deret pangkat kompleks pada
contoh di atas!
1n z 2n
1).
n 0 2n !
z 2(n 1 ) ( 2n)! z 2n2 ( 2n)!
ρ lim 2 n lim en
n ( 2(n 1 ))! z n ( 2n 2 )( 2n 1 )! z
z2 z2 n2
lim lim
n ( 2n 2 )( 2n 1 ) n 4n 2 n 2 6n 2 n 2 2 n 2
0
Karena 1 , maka deret tersebut konvergen di semua z.
n !2 z n
2).
n 0 2 n !
a n 1
lim
n 1! z n 1 2n !
2
lim
n a
n
n 2( n 1) ! n !2 z n
lim
n 12 (n! ) 2 z n z 2n !
n (2(n 1))! n!2 z n
n 2 2n 1
z 2 2 2
z (n 2 2n 1) n n n z 1 0 0 Z
ρ lim lim 2
2
n 4 n 6n 2 n 4n 6n 2
2 2
4 0 0 4
2
n n n
Konvergen bila ρ 1
z
1
4
z 4
Bilangan Kompleks 45
x2 y 2 4
x2 y 2 42
n ! 2 z n
Jadi, deret
n 0 2n !
konvergen untuk semua titik dalam lingkaran
dengan titik pusat (0,0) dan jari-jari 4. Atau dapat dituliskan sebagai:
bilangan yang berada di dalam lingkaran
z
dengan pusat (0,0) dan jari - jari 4
O
4 x
n!2 z n
Gambar 2.8. Lingkaran Konvergensi Deret
n 0 2 n !
n
3). n(n 1)( z 2i)
n 0
(n 1)(n 1 1)( z 2i ) n 1
lim
n n( n 1)( z 2i ) n
(n 1)(n 2)( z 2i ) n ( z 2i ) (n 2)( z 2i )
lim n
lim
n n( n 1)( z 2i ) n n
( n n 2 n )( z 2i )
lim
n nn
(1 0)( z 2i )
z 2i
1
Syarat konvergen
1
z 2i 1
2 n 1(z i 3 )2n 2
ρ lim n 2n
lim 2(z i 3 )2
n 2 (z i 3 ) n
2( z i 3) 2
Syarat konvergen
1
2( z i 3) 2 1
1
( z i 3) 2
2
1
( z i 3)
2
1
x iy i 3
2
1
( x 3) i( y 1)
2
1
( x 3) 2 ( y 1) 2
2
Jadi deret tersebut konvergen untuk semua titik dalam lingkaran dengan
1
titik pusat (3,-1) dan r = . Atau dapat dituliskan sebagai:
2
bilangan yang berada di dalam lingkaran
z 1
dengan pusat (3,-1) dan jari - jari 2
Bilangan Kompleks 47
y
3
O x
-1
n
Gambar 2.9. Lingkaran Konvergensi Deret 2 ( z i 3) 2 n
n 0
n
iz
5).
n 1 n2
an1
lim lim
iz n 2 lim iz n 2 z
n1
n a
n
n n 12 iz n n n 2 2 n 1
Syarat konvergensi, 1
z 1 x2 y 2 1
iz n
Jadi deret
n 1 n2
konvergen untuk semua titik dalam lingkaran
O
1 x
iz n
Gambar 2.10. Lingkaran Konvergensi Deret
n 1 n2
Contoh 2.13
1 in
Buktikan bahwa :
n 0 n!
e
Penyelesaian:
n0 n! 2!
3!
1i
e
e1 e i
e 1
e
D. Konjugat kompleks
Konjugat kompleks (complex conjugate) sebuah bilangan
i
kompleks z x iy r (cos i sin ) re didefinsikan sebagai z ,
yaitu
z x iy r (cos i sin ) re i (2.26)
Jadi konjugat sebuah bilangan kompleks adalah sebuah bilangan yang
bagian realnya sama, tetapi bagian imajinernya mempunyai tanda yang
berlawanan dengan bilangan tersebut. Secara geometri z merupakan
bayangan titik z(x,y) terhadap sumbu real x (lihat Gambar 2.3).
y
z
Bilangan Kompleks 49
z1 z1
(2.30)
z2 z2
Jumlah z z dari bilangan kompleks z x iy dan konjugat
kompleksnya menghasilkan bilangan real 2x, sedangkan selisih z z
menghasilkan bilangan murni 2iy. Oleh karena itu, berlaku identitas
zz zz
Re z dan Im z (2.31)
2 2i
Identitas penting lainnya yang berkaitan dengan bilangan kompleks z
adalah
2
zz r 2 z atau z r zz (2.32)
Contoh 2.14
Tentukan: a). ( 2 i)(3 2i ) b). (1 i) /(1 i)
Penyelesaian:
a). ( 2 i )(3 2i) ( 6 7i 2) 4 7i 4 7i
(1 i ) (1 i) (1 i ) 1 2i 1 2i
b). (1 i) /(1 i ) i
(1 i ) (1 i ) (1 i ) 11 2
Contoh 2.15
1). e1i / 2 e 2e i / 2 e1 (cos i sin ) ei
2 2
3 ln 2 ln 2 3 ln 8
3 ln 2 i e e e 8
2). e i i i i 8ei
e e e e
8cos i sin 8 1 0i 8
Bilangan Kompleks 51
ei ( 2 i ) e i ( 2 i ) 1 2
cos 2i
2 2
e e2
1 2 2
sin 2i 2i
e e
e 2 e2
tan 2i 2 2
cos 2i 1 e 2 e2
2
i e e
0,14 7,19 0,96 0,96i
0,96i
i 0,14 7,19 i 1
sin 2i
Jadi, tan 2i 0,96i
cos 2i
3). sin 12 i ? dan sinh 12 i ?
Jawab :
sin iy i sinh y
e y e y
sinh y
2
Jadi,
1 1
e 2 e 2 1,65 0,61 1,04
sin i i
1 i i 0,52 i
2 2 2 2
sinh 2 i 0,52
1
4). Buktikan:
sin 2n
cos cos 3 cos 5 ...... cos2n 1
2 sin
Jawab :
Ruas kiri persamaan di atas bagian real dari
ei ei 3 e5 ..... ei 2 n 1
e i 1 e i 2n
Re i 2
1 e
dengan menggunaka n
a 1 r n
nS
1 r
i i
sin e e
2i
Contoh 2.17
1). ln (1) ln 1e i ( 2 n ) ln 1 i ( 2n ) i , i ,3i ,3i ,
i ( 2 n )
4
2). ln (1 i ) ln 2e ln 2 i ( 2n )
4
i
Dengan nilai utama ln 2 .
4
Bilangan Kompleks 53
Mengingat fungsi logaritma kompleks bernilai lebih dari satu, maka
fungsi pangkat kompleks juga bernilai jamak.
Contoh 2.18
1). i 2 i e 2 i ln i e 2 i (ln1 i ( 2 2 n ))
e 2 ( 2 2 n )
e 0.0432 , untuk n 0
i i ( 2 n )
Contoh 2.19
Hitunglah arcsin1
Penyelesaian:
eiz e iz
sin z 1
2i
u u 1
Substitusi u e iz atau e iz u 1 menghasilkan 1 atau
2i
u 2 2ui 1 0, dengan penyelesaian
2,414i
u [ 2i 4 4 ] / 2 i i 2 . Tetapi u e iz , sehingga
0,414i
2,414i
e iz atau
0,414i
Sn
eit 1 ein
.
(2.47)
1 ei
Yang dapat ditulis lebih sederhana sebagai:
1 ei ei / 2 e i / 2 ei / 2 2iei / 2 sin( / 2)
dan 1 ein 2iein / 2 sin( n / 2).
sehingga:
eit ein / 2 sin( n / 2) sin( n / 2)
Sn i / 2
ei{t [( n 1) / 2]
e sin( / 2) sin( / 2)
n 1 sin( n / 2) n 1 sin( n / 2)
cos t i sin t
2 sin( / 2) 2 sin( / 2)
Bagian imajiner memberikan hasil yang diinginkan yaitu:
sin t sin( t ) sin( t 2 ) ... sin( t n )
n 1 sin(n / 2)
sin t .
2 sin( / 2)
Bilangan Kompleks 55
2. Rangkaian Arus Bolak-Balik
Menurut teori rangkaian listrik, jika V tegangan ujung-ujung
resistor R dan I merupakan arus listrik yang mengalir, maka menurut
hokum Ohm:
VR RI
Dan hubungan arus dan tegangan pada induktor yang mempunyai
induktansi L dirumuskan:
dI
VL L
dt
Demikian pula hubungan arus dan tegangan pada kapasitor yang
mempunyai kapasitansi C dirumuskan
1
VC Idt
C
R L C
Sumber AC
Gambar 2.12 Rangkaian seri RLC.
Gambar 2.12 menunjukkan sebuah rangkaian arus bolak-balik yang
terdiri atas resistor R, induktor L, dan kapasitor C yang dipasang seri dan
dihubungkan dengan sumber tegangan V. Jika arus I dan tegangan V
berubah terhadap waktu menurut persamaan
I I 0 sin t (2.48)
maka diperoleh tegangan antara ujung-ujung R, L, C:
V R RI 0 sin t ,
V L LI 0 cos t , (2.49)
1
VC I 0 cos t.
C
Dan tegangan total
V VR VL VC .
yang merupakan penjumlahan cukup rumit.
Dengan menggunakan teori bilangan kompleks, penjumlahan ini
dapat diselesaikan dengan mudah, yaitu dengan memandang arus I
sebagai bagian imajiner dari bentuk eksponensial
Contoh 2.20
Untuk rangkaian pada Gambar 2.12, tentukan jika sudut fase
45o !
Penyelesaian:
arctan z 45o
I z
tan m
R e z
Bilangan Kompleks 57
1
L
tan 45o C
R
1
L
1 C
R
1
L 2 R 0
C
Penyelesaian persamaan kuadrat di atas adalah:
4L
R R2
1, 2 C
2L
4L
R R2
1 C
2L
4L
R R2
2 C tidak mungkin
2L
a.
3
27i
c. 1 i 3 6
1 i 3
e.
20
4
b. 16i (1 i) 24 1 i
d.
(1 i 3 ) 21
Bilangan Kompleks 59
b. cos(1 i 3 ) a. arcsin3
c. sinh3i b. arccos1
c. arccosh1
d. cosh i
d. arctan 2
9. Dari gambar 2.11 tentukan kelajuan sudut dan frekuensi osilasi pada
saat sudut fasenya 300.
10. Jika sistem pegas-massa dengan kontanta pegas k dan massa benda m
berikut bergetar selaras, tentukan periodenya (T).
11. Jika sebuah rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari sebuah
resistor R dan induktor L yang disusun seri, kemudian ujung-
ujungnya diparalel dengan kapasitor C dan dihubungkan dengan
sumber tegangan V. Tentukan frekuensinya pada saat: a). terjadi
resonansi; b). sudut fasenya 450.