Anda di halaman 1dari 19

Pengampu MK Alat Ukur

Ahmad Fauzi, M.Pd.


Telephone: 0856 47256 315
 Email: fauziuns@gmail.com
Blog: fauziuns03.wordpress.com
Silahkan dicari pula di elearning SPADA UNS
Topik-Topik Alat Ukur
1.Pengukuran dan Kesalahan (Teori Ralat)
2. Instrumen Penunjuk Arus Searah (alat ukur
analog)
 Galvanometer
 Ampermeter DC
 Voltmeter DC
 Ohmmeter
3. Jembatan Arus Searah (rangkaian pengukur
hambatan)
4. Pengantar Instrumentasi (Osiloskop, sensor,
tranduser dan interface)
Buku-Buku Acuan
1. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran (William
David Cooper).
2. Electronics Instrumentation and Measurement (David A.
Bell).
3. Teori Ketidakpastian (Darmawan Djonoputro).
4. Pengukuran Mekanis (Kusnul Hadi)
5. Teknik Instrumentasi (AC Srivastava)
6. Buku-buku dan sumber-sumber lain yang relevan (silahkan
dicari sendiri).
Isi kontrak kuliah
 Kehadiran minimal untuk mengikuti UTS dan UAS adalah
80% dari 16 kali pertemuan.
 Perkuliahan dilakukan face to face dan online
 Nilai batas lulus adalah 70, remidi maksimal 2 kali dengan
nilai maksimal 70.
 Nilai merupakan kumpulan dari tugas dan nilai ujian
 Jika di ujian ditemukan kecurangan, maka tiap kecurangan
akan mengurangi 10 menit untuk semua mahasiswa dan
akan dikalikan dengan jumlah mahasiswa yang melakukan
kecurangan
 Moral dan etika menjadi penentu kelulusan
Benar atau salah pertanyaan
berikut?
Saya mengukur panjang meja dengan penggaris, hasil
pengukurannya 20 cm?
Pengukuran 21,1 cm dan 21,10 cm saja akurasinya.

January 20, 2009


Pengukuran dan Kesalahan (error)

 Pengukuran dilakukan untuk menentukan nilai suatu


besaran (kuantitas) atau variabel.
 Dalam melakukan pengukuran mutlak dibutuhkan
alat bantu (instrumen).
 Instrumen didefinisikan sebagai sebuah alat yang
digunakan untuk menentukan nilai dari suatu besaran
 Tidak ada instrumen yang sempurna (setiap
pengukuran selalu disertai suatu kesalahan (error)).
 Hasil pengukuran suatu besaran selalu diliputi
ketidakpastian.
AB = 101
CD cm
= 100 cm
EF = 102 cm BERAPAKAH
PANJANG MEJ
TIDAK SAMA!!

A B
C SEMUA PENGUKURAN
D TIDAK PASTI
E F

7
SUMBER KETIDAKPASTIAN
Standar atau acuan
Benda ukur
Peralatan
Metode pengukuran
Kondisi lingkungan
Personil pelaku pengukuran
Pentingnya Analisis Kesalahan
1. Memahami jenis-jenis kesalahan yang terjadi dalam
melakukan pengukuran.
2. Memahami teknik meminimalisir kesalahan yang
dilakukan dalam melakukan pengukuran
Jenis- Jenis Kesalahan
1. Kesalahan umum (gross errors)
Kesalahan umum didefinisikan sebagai kesalahan yang
disebabkan kecerobohan . Sebagai contoh dalam membaca
ampermeter analog dibaca 30,5 A padahal range yang
diggunakan adalah 300 mA (nilai sebenarnya adalah 30,5
mA). Kesalahan lain yang termasuk dalam kesalahan umum
adalah penyetelan instrumen yang tidak tepat dan
pemakaian instrumen yang tidak sesuai. Selain itu
kesalahan penafsiran termasuk jenis kesalahan ini juga
Kesalahan sistematis systematic errors)
 Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang secara konsisiten
terulang apabila dilakukan pengulangan percobaan.
 Contoh kesalahan sistematis antara lain kesalahan kalibrasi
alat ukur atau perubahan dalam system yang menyebabkan
kesalahan pembacaan alat ukur . Misalkan pada kasus
perubahan kelenturan pegas atau penurunan kekuatan
magnet karena faktor umur atau kesalahan dalam
menggunakan skala pengukuran.
 Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi
kesalahan sistematis ini adalah dengan mengkalibrasi alat
ukur yang akan dipergunakan secara tepat jika masih
memungkinkan.
Kesalahan acak
 Kesalahan acak adalah kesalahan yang terjadi secara kebetulan,
besarnya berfluktuasi tanpa bisa diduga dengan menggunakan
pengetahuan system pengukuran dan kondisi pengukuran.
 Kesalahan acak biasanya diakibatkan dari ketidakmampuan peneliti
untuk melakukan pengukuran yang sama pada cara yang sama untuk
memperoleh angka eksak yang sama.
 Misalkan Anda mengukur massa bola sebanyak tiga kali dengan
timbangan yang sama sehingga anda peroleh hasil pembacaan yang
agak berbeda yaitu 77,46 g, 77,43 g dan 77,45 g.
 Cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan acak
yang terjadi adalah dengan melakukan percobaan untuk memperoleh
data yang lebih banyak.
 Kesalahan acak dapat dievaluasi dengan analisis statistik dan tingkat
kesalahannya dapat dikurangi dengan merata-rata sejumlah besar
data pengamatan.
Istilah-istilah Umum dalam Pengukuran
1. Keterbacaan (Readability)
Keterbacaan menunjukkan seberapa teliti skala suatu alat ukur
dapat dibaca secara jelas. Voltmeter yang mempunyai skala 10 volt
tentu saja memiliki keterbacaan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan voltmeter yang memiliki skala 5 volt pada jangkauan
(range ) yang sama
2 Kepekaan (Sensibility)
Kepekaan instrumen menyatakan perbandingan antara gerakan
linear jarum penunjuk pada alat ukur dengan perubahan nilai
besaran yang diukur yang menyebabkan gerakan itu. Misalkan
suatu perekam 1 mV memiliki skala yang panjangnya 25 cm maka
kepekaan perekam ini adalah 25 cm/mV, jika pengukuran itu linear
sepanjang skala.
lanjutan
3. Ketelitian (Accuracy)
Akurasi menyatakan seberapa dekat antara nilai hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya atau nilai yang dapat diterima dari suatu
besaran yang diukur.
4. Presisi (ketepatan) menunjukkan tingkat kesamaan di dalam
sekelompok pengukuran atau sejumlah instrumen.
5. Resolusi menyatakan perubahan terkecil dalam nilai yang diukur
(instrumen akan memberi respon). Sebagai contoh voltmeter analog
10 V memiliki presisi 50 mV, dengan demikian 50 mV menyatakan
perubahan tegangan terkecilnya sehinggga resolusi pengukurannya
adalah 50 mV.

January 20, 2009


Perbedaan Antara Akurasi dan Presisi
Evaluasi
1. Betul atau salahkan pernyataan berikut: akurasi
hanya dapat dikatakan benar pada pengukuran
tunggal atau rerata beberapa pengukuran.
2. Betul atau salahkan pernyataan berikut: Presisi
membutuhkan beberapa pengukuran sebelum dapat
dikatakan tingkat presisinya.
3. Apakah mungkin kita melakukan percobaan tanpa
adanya kesalahan/ralat?
4. Ada dua data, yakni 20,00 dan 20,0 apakah kedua
hasil pengukuran ini sama atau berbeda?
3. Jelaskan akurasi dan presisi dari gambar
berikut.
.

January 20, 2009


4. Jelaskan akurasi dan presisi dari gambar berikut.

January 20, 2009


5. Tiga mahasiswa mengukur volume sebuah benda
sehingga diperoleh data 10.2 ml, 10.3 ml and 10.4
ml . Jika nilai volume sebenarnya adalah 10.5 ml.
• Apakah pengukurannya presisi?
• Bagaimanakah akurasi pengukurannya?
6. Massa sebuah bola diukur sebanyak lima kali
dengan hasil berikut 2.486 g, 2.487 g, 2.487 g 2.487
g dan 2.487 g. Apakah hasil pengukuran tersebut
presisi?

Anda mungkin juga menyukai