Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

DINAMIKA PADA KATROL

DISUSUN OLEH :
AYU SETYANINGSIH
K2317010

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dari semua makhluk. Manusia memiliki nafsu
dan akal. Teknologi saat ini berkembang pesat karena ingin memenuhi nafsu pada diri manusia.
Dan akal-akal manusia selalu berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat
membantu di kehidupan sekarang ini.
Katrol merupakan salah satu pesawat sederhana yang dapat membantu pekerjaan manusia.
Katrol dapat mengangkat benda yang mempunyai beban yang berat dengan usaha yang di berikan
oleh manusia seminimum mungkin.
Maka praktikum ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa banyak usaha yang kita lakukan
jika kita menggunakan katrol untuk mengangkat suatu beban.

1.2 TUJUAN
Dalam praktikum kali ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara besar sudut
pada katrol, usaha yang dihasilkan, panjang tali yang terbentuk, dan pengaruh banyaknya
katrol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KATROL
Katrol adalah salah satu pesawat sederhana yang dapat berputar yang diciptakan untuk
membantu manusia dalam mengangkat atau menarik suatu beban yang berat. Prinsip pada katrol
ini adalah mengubah arah gaya angkat benda menjadi gaya tarik sehingga dapat meringankan
usah kita dalam mengangkat benda yang berat. Katrol memiliki beberapa jenis, antara lain :
1. Katrol tetap
Katrol tetap adalah katrol yang porosnya pada tempat yang tetap. Keuntungan dari
katrol tetap yaitu hanya mempermudah usaha manusia. Contohnya adalah katrol untuk
menimba air dari sumur.
2. Katrol bergerak
Katrol bergerak yaitu katrol yang dapat bebas bergerak saat digunakan.
Keuntungan memakai katrol bergerak adalah kita hanya melakukan usaha setengahnya
dari usaha seharusnya tanpa menggunakan katrol.
3. Katrol takal
katrol takal adalah katrol majemuk yang tersusun atas katrol tetap dan katrol bergerak.
Keuntungan dari katrol takal, gaya yang diberikan oleh manusia sangat kecil untuk
mengangkat beban yang berat. Tergantung seberapa banyak katrol yang digunakan dan
seberapa banyak tali pada katrol takal tersebut. Semakin banyak katrol dan tali, semakin
mudah usaha kita dalam mengangkat sutau beban. Contoh penggunaan katrol takal yaitu
katrol yang terdapat pada alat derek di pelabuhan.
2.2 USAHA
Usaha adalah suatu aktivitas mentransfer snergi untuk melakukan suatu hal dari suatu
tempat ke tempat lain. Usaha adalah besaran skalar. Sehingga dia akan bernilai positif jika searah.
Dan bernilai negatif jika berlawanan arah.

𝑊 = F (cos 𝛼) x s
Dengan W adalah usaha dengan satuan joule. F adalah gaya dengan satuan Newton. Dan s
adalah perpindahan dengan satuan meter. Jika kamu mengangka sebuah lemari besi namun hanya
di tempat yang sama tanpa adanya perpindahan posisi, maka dari itu, hal tersebut bukanlah disebut
sebagai usaha.

2.3 KEUNTUNGAN MEKANIS


Keuntungan mekanis merupakan suatu bilangan yang menunjukkan seberapa besar
pesawat sederhana tersebut membantu kita memperkecil gaya kuasa yang diperlukan.

𝑤 𝐿𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑠𝑎
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑠 = =
𝐹 𝐿𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Jumat, 13 Oktober 2017
Tempat : Laboratorium Fisika

3.2 ALAT
1. 4 buah katrol
2. 1 meter tali
3. Busur
4. Penyangga
5. 2 buah pengait
6. Balok
7. Neraca pegas
8. Alat tulis

3.3 PROSEDUR PRAKTIKUM PERBANDINGAN ANATARA BESAR


SUDUT DENGAN USAHA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkanlah satu buah katrol ke tempat poros yang telah tersedia di papan penyangga
3. Berilah tali pada katrol tersebut
4. Salah satu ujung tali, berilah sebuah balok kayu
5. Ujung tali yang lainnya sabungkan ke neraca pegas
6. Tandai terlebih dahulu titik mulai pada tali tersebut
7. Ukur berapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu sesaat sebelum
balok kayu tersebut keangkat dengan sudut tali dengan katrol yaitu 0 derajat
8. Catat di buku tulis
9. Angkatlah balok kayu setinggi 10 cm di atas permukaan meja
10. Setelah itu tandai lagi dimana tali itu berhanti
11. Ukur menggunakan penggaris perpindahan tali tersebut
12. Catatlah di buku tulis
13. Ukur berapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu sesaat sebelum
balok kayu tersebut keangkat dengan sudut tali dengan katrol yaitu 30 derajat
14. Catat di buku tulis
15. Angkatlah balok kayu setinggi 10 cm di atas permukaan meja
16. Setelah itu tandai lagi dimana tali itu berhanti
17. Ukur menggunakan penggaris perpindahan tali tersebut
18. Catatlah di buku tulis
19. Lakukan hal tersebut pada sudut sudut 45, 60, 90 derajat.

3.4 PROSEDUR PRAKTIKUM PERBANDINGAN ANTARA BANYAK


KATROL DENGAN USAHA
a) Satu katrol
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkanlah satu buah katrol ke tempat poros yang telah tersedia di papan penyangga
3. Berilah tali pada katrol tersebut
4. Salah satu ujung tali, berilah sebuah balok kayu
5. Ujung tali yang lainnya sabungkan ke neraca pegas
6. Tandai terlebih dahulu titik mulai pada tali tersebut
7. Ukur berapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu sesaat
sebelum balok kayu tersebut keangkat dengan sudut tali dengan katrol yaitu 0 derajat
8. Catat di buku tulis
9. Angkatlah balok kayu setinggi 10 cm di atas permukaan meja
10. Setelah itu tandai lagi dimana tali itu berhanti
11. Ukur menggunakan penggaris perpindahan tali tersebut
12. Catatlah di buku tulis
b) Dua katrol
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkanlah satu buah katrol ke tempat poros yang telah tersedia di papan penyangga
3. Lalu letakkan katrol lainnya dengan jenis katrol bebas di bawah katrol yang pertama
4. Terulah balok di poros katrol yang kedua dengan alat bantu pengait
5. Berilah tali pada katrol tersebut
6. Lilitlah salah satu ujung talli ke poros katrol prtama menggunakan pengait
7. Ujung tali yang lainnya sabungkan ke neraca pegas
8. Tandai terlebih dahulu titik mulai pada tali tersebut
9. Ukur berapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu sesaat
sebelum balok kayu tersebut keangkat dengan sudut tali dengan katrol yaitu 0 derajat
10. Catat di buku tulis
11. Angkatlah balok kayu setinggi 10 cm di atas permukaan meja
12. Setelah itu tandai lagi dimana tali itu berhanti
13. Ukur menggunakan penggaris perpindahan tali tersebut
14. Catatlah di buku tulis
c) Tiga katrol
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkanlah satu buah katrol ke tempat poros yang telah tersedia di papan penyangga
3. Lalu letakkan katrol yang lainnya dengan jenis katrol bebas di bawah katrol pertama
4. Lalu letakkan katrol ketiga pada poros katrol pertama
5. Berilah tali pada katrol tersebut
6. Salah satu ujung tali, berilah sebuah balok kayu
7. Ujung tali yang lainnya sabungkan ke neraca pegas
8. Tandai terlebih dahulu titik mulai pada tali tersebut
9. Ukur berapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu sesaat
sebelum balok kayu tersebut keangkat dengan sudut tali dengan katrol yaitu 0 derajat
10. Catat di buku tulis
11. Angkatlah balok kayu setinggi 10 cm di atas permukaan meja
12. Setelah itu tandai lagi dimana tali itu berhanti
13. Ukur menggunakan penggaris perpindahan tali tersebut
14. Catatlah di buku tulis
d) Empat katrol
1. Siapkan alat dan bahan
2. Letakkanlah satu buah katrol ke tempat poros yang telah tersedia di papan penyangga
3. Lalu letakkan katrol lainnya dengan jenis katrol bebas di bawah katrol yang pertama
4. Lalu letakkan katrol ketiga pada poros katrol pertama
5. Dan letakkan katrol keempat pada poros katrol kedua
6. Terulah balok di poros katrol yang kedua dengan alat bantu pengait
7. Berilah tali pada katrol tersebut
8. Lilitlah salah satu ujung talli ke poros katrol prtama menggunakan pengait
9. Ujung tali yang lainnya sabungkan ke neraca pegas
10. Tandai terlebih dahulu titik mulai pada tali tersebut
11. Ukur berapa banyak gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu sesaat
sebelum balok kayu tersebut keangkat dengan sudut tali dengan katrol yaitu 0 derajat
12. Catat di buku tulis
13. Angkatlah balok kayu setinggi 10 cm di atas permukaan meja
14. Setelah itu tandai lagi dimana tali itu berhanti
15. Ukur menggunakan penggaris perpindahan tali tersebut
16. Catatlah di buku tulis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
 Besar gaya 1 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.68 0.0125 0.00015625


Elma 0.65 -0.0175 0.00030625
Fitria 0.67 0.0025 6.25E-06
0.7 ±
Rifa 0.67 0.0025 6.25E-06 0.0108972 1.63%
0.0

HASIL 0.6675 0 0.00011875

 Besar gaya 1 katrol dengan sudut 30 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.7 -0.0025 6.25E-06


Elma 0.71 0.0075 5.625E-05
Fitria 0.69 -0.0125 0.00015625
0.7 ±
Rifa 0.71 0.0075 5.625E-05 0.0082916 1.18%
0.0

HASIL 0.7025 0 6.875E-05


 Besar gaya 1 katrol dengan sudut 45 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.69 0.0025 6.25E-06


Elma 0.69 0.0025 6.25E-06
Fitria 0.69 0.0025 6.25E-06
0.69
Rifa 0.68 -0.0075 5.625E-05 0.0043301 0.63%
± 0.0

HASIL 0.6875 0 1.875E-05

 Besar gaya 1 katrol dengan sudut 60 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.6 -0.005 0.000025


Elma 0.59 -0.015 0.000225
Fitria 0.61 0.005 0.000025
0.6 ±
Rifa 0.62 0.015 0.000225 0.0111803 1.85%
0.0

HASIL 0.605 0 0.000125


 Besar gaya 1 katrol dengan sudut 90 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.49 0.0025 6.25E-06


Elma 0.48 -0.0075 5.625E-05
Fitria 0.49 0.0025 6.25E-06
0.49
Rifa 0.49 0.0025 6.25E-06 0.0043301 0.89%
± 0.0

HASIL 0.4875 0 0.00001875

 Panjang tali pada 1 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 10.8 -0.1 0.01


Elma 10.9 0 0
Fitria 11.1 0.2 0.04
11 ±
Rifa 10.8 -0.1 0.01 0.1224745 1.12%
0.1

HASIL 10.9 0 0.015


 Panjang tali 1 katrol dengan sudut 30 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 11.3 -0.1 0.01


Elma 11.6 0.2 0.04
Fitria 11.4 0 0
11 ±
Rifa 11.3 -0.1 0.01 0.1224745 1.07%
0.1

HASIL 11.4 0 0.015

 Panjang tali 1 katrol dengan sudut 45 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 11.6 -0.075 0.005625


Elma 11.8 0.125 0.015625
Fitria 11.6 -0.075 0.005625 11.7
Rifa 11.7 0.025 0.000625 0.0829156 0.71% ±
0.08

HASIL 11.675 0 0.006875


 Panjang tali 1 katrol dengan sudut 60 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 11.8 -0.125 0.015625


Elma 11.9 -0.025 0.000625
Fitria 12 0.075 0.005625 11.9
Rifa 12 0.075 0.005625 0.0829156 0.70% ±
0.08

HASIL 11.925 0 0.006875

 Panjang tali 1 katrol dengan sudut 90 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 12.1 -0.1 0.01


Elma 12.2 0 0
Fitria 12.2 0 0 12.2
Rifa 12.3 0.1 0.01 0.0707107 0.58% ±
0.07

HASIL 12.2 0 0.005


 Tabel hubungan antara besar sudut, gaya, dan panjang tali pada 1
kantrol
Besar Sudut Gaya Panjang Tali
0 0.7 ± 0.0 11 ± 0.1
30 0.7 ± 0.0 11 ± 0.1
45 0.69 ± 0.00 11.7 ± 0.08
60 0.6 ± 0.0 11.9 ± 0.08
90 0.49 ± 0.00 12.2 ± 0.07

 Grafik hubungan antara besar sudut dengan panjang tali pada 1 katrol
(1.1)

HUBUNGAN ANTARA BESAR SUDUT DENGAN


PANJANG TALI
12.4
12.2 y = 0.015x + 10.885

12
11.8
11.6
11.4
11.2
11
10.8
0 20 40 60 80 100
 Grafik hubungan antara besar sudut dengan gaya pada 1 katrol (1.2)

HUBUNGAN ANTARA BESAR SUDUT DENGAN


GAYA
0.8
0.7
0.6
0.5 y = -0.0024x + 0.7455

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100

 Grafik hubungan antara gaya dengan panjang tali (1.3)

Hubungan antara gaya dengan panjang tali


12.4

12.2

12

11.8

11.6

11.4

11.2 y = -5.0356x + 14.763

11

10.8
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
 Gaya pada 1 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.68 0.0125 0.00015625


Elma 0.65 -0.0175 0.00030625
Fitria 0.67 0.0025 6.25E-06
0.7 ±
Rifa 0.67 0.0025 6.25E-06 0.0108972 1.63%
0.0

HASIL 0.6675 0 0.00011875

 Panjang tali pada 1 katrol dengan susut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
 Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 10.8 -0.1 0.01


Elma 10.9 0 0
Fitria 11.1 0.2 0.04
11 ±
Rifa 10.8 -0.1 0.01 0.1224745 1.12%
0.1

HASIL 10.9 0 0.015


 Besar gaya pada 2 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.42 0.005 0.000025


Elma 0.41 -0.005 0.000025
Fitria 0.41 -0.005 0.000025
0.4 ±
Rifa 0.42 0.005 0.000025 0.005 1.20%
0.0

HASIL 0.415 0 0.000025

 Besar panjang tali pada 2 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 20.8 0.175 0.030625


Elma 20.5 -0.125 0.015625
Fitria 20.6 -0.025 0.000625 20.6
Rifa 20.6 -0.025 0.000625 0.1089725 0.53% ±
0.11

HASIL 20.625 0 0.011875


 Besar gaya pada 3 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 0.31 0 0
Elma 0.31 0 0
Fitria 0.31 0 0 0.31
Rifa 0.31 0 0 0 0.00% ±
0.00

HASIL 0.31 0 0

 Besar panjang tali pada 3 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pengamat pengukuran Akhir

Ayu 31.7 -0.075 0.005625


Elma 31.8 0.025 0.000625
Fitria 31.8 0.025 0.000625 31.8
Rifa 31.8 0.025 0.000625 0.0433013 0.14% ±
0.04

HASIL 31.775 0 0.001875


 Besar gaya pada 4 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pegamat pengukuran Akhir

Ayu 0.31 -0.005 0.000025


Elma 0.31 -0.005 0.000025
Fitria 0.32 0.005 0.000025
0.3 ±
Rifa 0.32 0.005 0.000025 0.005 1.59%
0.0

HASIL 0.315 0 0.000025

 Besar panjang tali pada 4 katrol dengan sudut 0 derajat

Simpangan Ketelitian
Simpangan Varian
Nama Hasil baku Pengukuran Hasil
Pegamat pengukuran Akhir

Ayu 48.8 -0.325 0.105625


Elma 48.9 -0.225 0.050625
Fitria 48.9 -0.225 0.050625 49.1
Rifa 49.9 0.775 0.600625 0.449305 0.91% ±
0.45

HASIL 49.125 0 0.201875


 Tabel hubungan antara banyak katrol, gaya, dan panjang tali

Banyak Katrol Gaya Panjang Tali


1 0.7 ± 0.0 11 ± 0.1
2 0.4 ± 0.0 20.6 ± 0.11
3 0.31 ± 0.00 31.8 ± 0.04
4 0.3 ± 0.0 49.1 ± 0.45

 Grafik hubungan antara banyak kantrol dengan panjang tali (2.1)

HUBUNGAN ANTARA BANYAK KATROL DENGAN


PANJANG TALI
60

50
y = 12.55x - 3.25
40

30

20

10

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
 Grafik hubungan antara banyak kantrol dengan gaya (2.2)

HUBUNGAN ANATARA BANYAK KATROL DENGAN


GAYA
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
y = -0.129x + 0.75
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

 Grafik hubungan antara gaya dengan panjang tali (2.3)

Hubungan antara gaya dengan panjang tali


60

50

40

30

20

10 y = -71.696x + 58.954

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
4.2 PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan, kita amati dan analisis hubungan antara panjang tali,
jumlah katrol, gaya, dan sudut.
Pada percobaan pertama, kita mengamati pengaruh besar sudut saat kita menarik tali
dengan usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat balok kayu tersebut.
Dari sumber yang pengamat baca, bahwa besar usaha adalah perkalian antara gaya dengan
perpindahan. (Tipler, 1991). Maka dari itu, pengamat melakukan percobaan mengunakan 1 katrol
yang sama, balok kayu yang sama, neraca pegas yang sama, namun dengan sudut yang berbeda
saat kita menarik tali agar balok kayu tersebut keangkat.
Dari tabel percobaan pertama, dapat kita simpulkan bahwa jika gaya yang diberikan
semakin kecil, maka panjang tali yang dihasilkan semakin panjang. Begitupula jika gaya yang
kita berikan semakin besar, maka panjang tali yang dihasilkan semakin pendek. Maka dapat
disimpulkan jika gaya dikali dengan panjang tali akan memiliki nilai yang konstan.
𝐹𝑥𝑆=𝑘
Menurut acuan teori pada tinjauan pustaka, bahwa jika gaya dikalikan dengan perpindahan
akan menghasilkan usaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha saat mengangkat sebuah
benda yang sama, akan bernilai sama walaupun menggunakan sudut yang berbeda.
Pada percobaan pertama menunjukkan bahwa adanya perbedaan gaya pada pada setiap
pengamat menarik tali dengan sudut yang berbeda-beda. Namun besar sudut saat kita manarik
tali tidak berpengaruh terhadap gaya. Namun yang berpengaruh terhadap gaya adalah banyaknya
tali yang menempel pada katrol sehingga menyebabkan gaya geseknya semakin banyak.
Data di atas merupakan percobaan dengan satu kali putaran tali pada katrol. Pada sudut
nol derajat, gaya yang dibutuhkan semakin banyak dari pada sudut 90 derajat karena banyak tali
menempel pada katrol dibandingkan dengan sudut 90 derajat. Namun jika kita merakit tali
dengan sudut 90 derajat tapi dengan dua kali putaran tali pada katrol, gaya yang dibutuhkan lebih
besar daripada gaya yang dibutuhkan saat menarik tali dengan sudut nol derajat tapi satu kali
putaran tali pada katrol.
Dalam pengamatan kali ini, jika pengamat mengalikan besar gaya dengan panjang tali
pada setiap sudut, hasilnya tidak konstan. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kendala.
Kendala-kendala tersebut dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal, antara lain :
Faktor Internal
1. Kesalahan para pengamat dalam membaca angka taksiran
2. Ketidakstabilannya memegang neraca oegas, sehingga saat pengamat yang satu dengan
yang lainnya memiliki perbedaan yang cukup jauh
3. Ketidakakuratan dalam membentuk sudut saat menarik tali
Faktor Eksternal
1. Kurangnya waktu praktikum, sehingga pengamat terburu-buru dalam menentukan angka
taksiran
Selanjutnya pada pengamatan yang kedua, tentang pengaruh banyak katrol terhadap
besar usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat sebuah balok kayu. Menurut tabel di atas dan
percobaan pertama, bahwa usaha akan selalu konstan. Banyaknya katrol yang digunakan akan
berpengaruh terhadap gaya yang di butuhkan.
Ketika pengamat menggunakan 1 katrol, maka gaya yang dibutuhkan untuk
mengangkat balok kayu adalah 0.7 newton. Namun jika pengamat menggunakan 2 katrol, maka
gaya yang dibutuhkan menjadi 0.4 newton. Hal tersebut menunjukkan adanya pengurangan pada
gaya yang dibutuhkan untuk mengakat balok kayu jika pengamat menggunakan katrol yang lebih
banyak. Hal tersebut dinamakan keuntungan mekanis. Gaya yang dibutuhkan saat menarik benda
dengan 2 katrol kurang lebih setengahnya dari gaya yang dibutuhkan jika pengamat
menggunakan 1 katrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan dua katrol akan
mengurangi gaya dibutuhkan dibandingkan dengan 1 katrol. Keuntungan mekanis pada dua
katrol adalah 2.
Dan begitu pula pada percobaan dengan 3 katrol. Jika pengamat menggunakan 3 katrol,
maka gaya yang dibutuhkan menjadi 0.31 newton. Gaya yang dibutuhkan saat menarik benda
dengan 3 katrol kurang lebih satu pertiga dari gaya yang dibutuhkan jika pengamat
menggunakan 1 katrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan tiga katrol akan
mengurangi gaya dibutuhkan dibandingkan dengan 1 katrol atau 2 katrol. Keuntungan mekanis
pada tiga katrol adalah 3.
Dan pada percobaan menggunakan 4 katrol, Jika pengamat menggunakan 3 katrol,
maka gaya yang dibutuhkan menjadi 0.3 newton. Gaya yang dibutuhkan saat menarik benda
dengan 3 katrol lebih kecil dibandingkan dengan gaya yang dibutuhkan jika pengamat
menggunakan 1 katrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan tiga katrol akan
mengurangi gaya dibutuhkan dibandingkan dengan 1 katrol, 2 katrol, ataupun 3 katrol.
Keuntungan mekanis pada tiga katrol adalah 4.
Data di atas tidak akurat setengah kalinya atau satupertiga kalinya atau seperempat
kalinya dikarenakan beberapa faktor. Namun data di atas susah sesuai dengan teori yang ada.
Menurut teori yang ada, bahwa semakin banyak tali antara salah satu katrol dengan katrol
lainnya semakin kecil pula gaya yang harus kita keluarkan untuk mengangkat balok kayu
tersebut. (Jurnal Diktat kuliah fisika kerja dan energi,). Ketidaktepan pengamat dalam
menentukan perbandingan gaya yang dibutuhkan dengan teori yang ada karena percobaan kedua
ini memiliki beberapa kendala pula, antara lain :
1. Kurangnya waktu percobaan
2. Kesalahan pengamat dalam melihat angka
3. Ketidaksamaan titik akhir
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Pada hasil yang telah kita peroleh, dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan untuk
melakukan sesuatu yang sama adalah konstan. Jika lebih banyak tali yang menempel pada katrol,
maka semakin banyak gaya untuk diperlukan mengangkat balok kayu karena semakin banyak tali
yang bergesekkan pada katrol sehingga memiliki gaya gesek yang lebih besar. Dan semakin
banyak katrol yang digunakan, maka semakin sedikit gaya yang dibutuhkan. Namun lintasannya
semakin panjang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha adalah sesuatu yang kostan.

5.2 SARAN
Pengamat memberi saran kepada pembaca, jika pembaca ingin melakukan pengamatan
yang sama, maka pastikanlah neraca pegasnya dimulai dari titik nol, gunakan waktu seefektif dan
seefesien mungkin, lihatlah angka pada neraca pegas dan penggaris dengan tepat sehingga hasilnya
tidak akan jauh dari nilai tersebut.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. Giancoli, Douglas C. 2014. FISIKA EDISI KETUJUH JILID 1. JAKARTA :


ERLANGGA.
2. Tipler, Paul A. 1991. FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK JILID 1 EDISI KETIGA.
JAKARTA : ERLANGGA.
3. “BBM 5 PESAWAT SEDERHANA”. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2017.
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_5_%28Pesawat_Sederhana%29_KD_Fisika
.pdf
4. Staff UNY. “DIKTAT KULIAH FISIKA KERJA DAN ENERGI”. Diakses pada tanggal 17
Oktober 2017.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319978/pendidikan/DIKTAT+KULIAH+FISIKA_K
ERJA+DAN+PESAWAT+SEDERHANA.pdf

Anda mungkin juga menyukai