Anda di halaman 1dari 30

FISIKA MATEMATIKA 1

DERET

Anggota Kelompok :

1. Ginanjar Putri Utami 1101135006


2. Mochamad Rizalul Fikri 1101135012
3. Novita Sari 1101135014
4. Wirna Suryani 1101135025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2013
DERET

1.1 Definisi dan notasi

Deret merupakan suatu bilangan yang tersusun di dalam bentuk


penjumlahan dari banyak bilangan (tak hingga). Ada deret yang
mempunyai nilai terbatas dan ada juga yang mempunyai nilai tak
hingga. Bilangan penyusun deret dapat berupa rumus tertentu juga
ada berupa bilangan yang tidak dapat dirumuskan.

Contoh

1 1 1
1+2+ + + .
3 4

Dalam banyak bentuk, deret dapat dirumuskan ke dalam suatu


bentuk perulangan (looping) yang bergantung pada suatu nilai
variabel yang membesar ketika berulang. Seperti contoh diatas,
dapat dilihat penyebut dari bilangan penyyusunannya membesar
dengan beda satu, artinya setiap perulangan bilangan
penyusunannya (penyebutnya) ditambah satu. Untuk merumuskan
deret di atas dapat digunakan variabel n yang membesar dengan
beda satu, digunakan sebagai penyebut bilangan penyusun deret,
dan operasi penjumlahan digunakan dengan notasi
n=1 atau
sigma yang artinya perulangan n dimulai dari satu sampai tak
1 1 1 1
hingga. Perumusan deret di atas adalah
n=1 2 = 1 + 2 + + + .
3 4

Contoh


1 1 1 1
n
= 1 + + + + .
2 2 3 4
n=1


1 1 1 1
=1+ + + + .
n! 2 6 24
n=1
1.2 Deret Konvergen dan Deret Divergen
Deret tak hingga terbagi menjadi dua yaitu, deret tak hingga yang
konvergen dan deret tak hingga yang divergen.
Tinjau suatu deret berikut :

1 n 1 2 1 3 1 4 1 n
( ) = 1 + ( ) + ( ) + ( ) + . + ( ) + .
2 2 2 2 2
n=0

Namakan deret dengan Sn :


1 1 1 1 1 n
Sn = 1 + 2 + + + 16 + (2) +
4 8

Kita kalikan Sn dengan akan didapat :


1 1 1 1 1 n+1
Sn = 2 + + + 16 + (2) +
4 8

Jumlahkan Sn dengan (-1/2) Sn akan didapat :


1 1 1 1 1 n
Sn = 1 + 2 + + + 16 + (2) +
4 8

1 1 1 1 1 n+1
-1/2 Sn = - [ + + + + ( ) + ] +
2 4 8 16 2

1 n+1
Sn = 1 - (2)

Dengan demikian kita dapat menghitung nilai deret di atas


1 n+1
1( )
2
Sn = 1
2

S = lim Sn = 2
n

Oleh karena nilai S dapat dihitung dan bernilai batas maka deret
tersebut dinamakan deret konvergen. Jika S tidak dapat dihitung
atau bernilai tak hingga maka deretnya dinamakan deret divergen.
Suatu barisan (Sn) dikatakan konvergen ke suatu bilangan hingga s
jika berlaku lim Sn = s. Artinya : untuk sembarang bilangan positif
n

kecil, ada bilangan bulat positif m, sedemikian sehingga untuk n >


m, maka |s sn| < Sn mempunyai limit disebut barisan
konvergen, tapi jika baris tak mempunyai limit maka barisan disebut
divergen.Suatu barisan (Sn) dikatakan divergen ke atau lim Sn =
n

jika untuk sembarang bilangan positif m bagaimana besarnya,


selalu ada bilangan positif m, sedemikian sehingga untuk n > maka
|Sn| > m atau jika Sn > m, lim Sn = + dan lim Sn =
n+ n

Dalil dalil untuk barisan


- Setiap barisan tak trun (tak naik) tetapi terbatas konvergen
- Setiap barisan tak terbatas adalah divergen
- Suatu barisan konvergen (divergen) akan tetap konvergen
(divergen) jika beberapa atau semua suku suku ditukar
- Limit dari barisan konvergen adalah unik lim Sn = s dan
n

lim tn = t
b

- lim (Sn tn) = s + t


n

- lim (k . Sn) = k . s
n

- lim (Sn . tn) = s . t


n

- Jika Sn adalah barisan yang suku sukunya tak nol dan jika
1
lim Sn = maka lim Sn = 0
n

- Jika a > 1 maka lim an = +


n+

- Jika |r| < 1 maka lim r n = 0


n

1.3 Uji Deret Konvergen dan Divergen


Suatu deret dapat dikatakan konvergen bila telah diujji dengan
beberapa jenis uji yang dapat memberikan kepastian tentang sifat
konvergen. Ada beberapa jennis uji konvergensi bagi deret,
diantaranya
a. Uji Awal (Preliminary Test)
Uji ini dilakukan pertama kali sebagai uji apakah deret bisa
bersifat konvergen atau bahkan divergen. Melalui uji ini, suatu
deret dapat langsung dinyatakan bersifat divergen, atau deret
masih memiliki kemungkinan bersifat konvergen dari deret
tersebut.
lim an = 0, ada kemungkinan deret konvergen
n

lim an 0, deret pasti divergen


n

Dalil

Jika
n=1 a n konvergen, maka lim a n = 0
n

Dalil ini tidak bisa dibalik, jadi jika diperoleh lim an = 0 belum
n

dapat dikatakan bahwa deret


n=1 a n konveregen (lanjutkan ke
uji yang lain)

Contoh


1 1 1 1
= 1 + + + +
2 2 3 4
n=1

lim an = 0, deret belum pasti divergen tetapi memberikan


n

kemungkinan deret konvergen (walaupun akhirnya deret


divergen). Harus dilakukan uji lain yang dapat memastikan deret
konvergen.

b. Uji Perbandingan dengan Deret Lain (Comparison Test)


Setelah melalui uji awal dan ada kemungkinan deret konvergen,
dilakukan uji perbandingan untuk memastikan deret konvegen.
Suatu deret
n=1 bn yang telah diketahui bersifat konvergen

digunakan untuk membandingkan (uji perbandingan) deret



n=1 a n , dimana


n=1 a n < n=1 bn , deret n=1 a n konvergen


n=1 a n > n=1 bn , digunakan uji lain untuk menentukan n=1 a n

konvergen atau divergen.


Contoh :
1
Uji deret
n=1 n! dengan uji banding, gunakan sebagai deret

1
pembanding
n=1 2n yang merupakan deret konvergen

Bandingkan
1 1
N n! 2n
n! 2n
1
1 1 2 1 >
2
1 1
2 2 4 >
2 4
1 1
3 6 8 >
6 8
1 1
4 24 16 <
24 16
1 1
5 120 32 <
120 32

1 1
< untuk n 4
n! 2n
1
Maka deret
n=1 n! konveregen

c. Uji Integral

N an dn N f(n)dn N f(x)dx N f(x)dn = f(x)dx

Ketentuan jika f(x)dx
1. Nilainya berhingga maka deret
n=1 a n konvergen

2. Nilainya tak berhingga maka deret


n=1 a n divergen

Untuk lebih memudahkan, batas integral bisa ditinjau batas


atasnya saja

Contoh
k
Selidiki kekonvergenan deret
k=1 2
ek

Penyelesaian

b
k
ak dk = lim 2 dk
1 b 1 ak
1 2 1 1 1 1
= lim ek | b1= lim ( b2 ) =
2 b 2 b e e 2e

1
Karena integral tak wajar di atas kekonvergen maka deret
2e
k 1 k 1

k=1 2 konvergen ke 2e dan
k=1 2 =
ek ek 2e

d. Uji Nisbah (test dallembert)


Teorema
an+1
Tinjau deret
n=1 a n lalu cari nilai n = | | kemudian lakukan
an

lim n =
n

Jika :
< 1 , konvergen
> 1 ,
= 1 , pengujian gagal melakukan kesimpulan (dilakukan
dengan tes lain)
Contoh
k
Selidiki kekonvergenan deret
k=1 k!

Jawab
1 ak+1 1
Misal ak = maka lim = lim k+1 = 0
k! k ak k
1
Jadi deret
k=1 k! konvergen

e. Tes Akar (Test Couchy)


k
Misal k
k=1 a k deret positif dan lim a = a
k

Maka
1. Bila a < 1 maka deret
k=1 a k konvergen
2. Bila a > 1 atau a = maka deret
k=1 a k divergen

3. Bila a = 1 maka tes gagal melakukan kesimpulan (dilakukan


dengan tes lain)

Contoh

3k+2 k
Tentukan kekonvergenan deret
k=1 (2k1)

Jawab :

3k+2 k 3k+2 3
Misal ak = (2k1) maka lim kak = lim 2k1 =
k k 2

3k+2 k
Jadi deret
k=1 (2k1) konvergen

f. Tes Limit Perbandingan


a
Misal k
k=1 a k dan k=1 bk merupakan deret positif dan lim b = 1
k k

Maka kedua deret konvergen atau divergen secara bersama


sama bila 1 < dan 1 0
Contoh
1
Tentukan konvergensi deret
k=2 k2 1

Jawab
1 1
Pandang deret p,
k=2 k2 konvergen. Misal a k = k2 dan bk =

1 a k2 1 1
maka lim bk = lim = 1 Jadi deret
k=2 k2 1 konvergen
k2 1 k k k k2

1.4 Deret Bolak-balik (Alternating Series)


Deret bolak-balik adalah deret yang suku-sukunya berganti tanda.
Sebagai contoh,
1 1 1 (1)n+1
1 + + +
2 3 4 n
Deret bolak-balik
n=1(1)
n+1
an , dengan an positif, konvergen jika
memenuhi dua syarat berikut:
i. Setiap suku-suku deret ini secara numerik kurang dari suku-
suku sebelumnya, |an+1 | < |an |.
ii. lim |an | = 0.
a

1.5 DERET PANGKAT


1.5.1 Definisi deret pangkat

C
n 0
n ( x a) n co c1 ( x a ) c 2 ( x a) 2 c 3 ( x a) a ...

dimana X adalah variabel C n dan a konstanta

Perhatikan bahwa dalam notasi deret pangkat telah sengaja


memilih indeks nol untuk menyatakan suku pertama deret, c0

yang selanjutnya disebut suku ke-nol .Hal ini digunakan


untuk memudahkan penulisan ,terutama ketika membahasa
pernyataan suatu fungsi dalam deret pangkat .

Beberapa contoh deret pangkat :

x x2 x3 ( x) n
(a) 1 ..... n .....
2 4 8 2
x2 x3 x4 (1) n 1 x n
(b) x ..... .....
2 3 4 n
x3 x5 x7 (1) n1 x 2 n1
(c) x ..... .....
3! 5! 7! (2n 1)!

( x 2) ( x 2) 2 ( x 2) n
(d) 1 ..... .....
2 3 n 1

1.5.2 TEOREMA DERET PANGKAT


Konsep Dasar

Deret pangkat merupakan suatu bentuk deret tak hingga

a
m 0
m ( x x0 ) m a0 a1 ( x x0 ) a 2 ( x x0 ) 2 a3 ( x x0 ) 3 ..... (1)

Diasumsikan x, x0 , dan koefisien a i merupakan bilangan

real. Jumlah parsial untuk n suku pertama bentuk di atas


adalah s n yang dapat dituliskan sebagai

s n ( x) a0 a1 ( x x0 ) a 2 ( x x0 ) 2 ......a n ( x x0 ) n (2)

Dan sisa deret pangkat (1) didefinisikan sebagai Rn

Rn ( x) a01 ( x x0 ) n 1 a n 2 ( x x0 ) n 2 ...... (3)

Untuk persamaan (1) di atas dapat diperoleh

s0 a0
R0 a1 ( x x0 ) a 2 ( x x0 ) 2 a3 ( x x0 ) 3 ....
s1 a 0 a1 ( x x0 )
R1 a 2 ( x x0 ) 2 a3 ( x x0 ) 3 a 4 ( x x0 ) 4 ...
s 2 a 0 a1 ( x x0 ) a 2 ( x x0 ) 2
R2 a3 ( x x0 ) 3 a 4 ( x x0 ) 4 a5 ( x x0 ) 5 ...

1.5.3 Konvergensi

Jika diambil suatu nilai x = x1 maka deret pangkat (1)


dinyatakan konvergen jika

lim s n ( x1 ) s( x1 ) hadir sebagai suatu bilangan real.


n

Sebaliknya deret pangkat itu akan divergen jika

lim s n ( x1 ) s( x1 ) tidak hadir sebagai suatu bilangan real.jika


n
deret (1) adalah konvergen pada x x1 ,dan jumlah deret

tersebut untuk x x1 dapat dituliskan sebagai


s( x1 ) a m ( x1 x0 ) m
m 0

Maka untuk tiap n tertentu dapat dituliskan

s( x1 ) s n ( x1 ) Rn ( x1 ) (4)

Pada kasus konvergensi ,untuk suatu nilai positif tertentu


terdapat suatu nilai N (yang tergantung terhadap )
sedemikian sehingga ,untuk (4)

Rn ( x1 ) s( x1 ) sn ( x1 ) untuk setiap n>N (5)

Secara geometris ini berarti bahwa semua s n ( x1 ) dengan

n>N ,terletak antara s( x1 ) dengan n>N ,terletak antara

s( x1 ) dan s( x1 ) .Untuk deret yang konvergen ,kita


dapat menentukan nilai pendekatan dari s (x ) untuk x x1
dengan mengambil harga n yang cukup besar .

1.5.4 Radius Konvergensi

Untuk menentukan nilai x, yang menghasilkan deret


konvergen,tes rasio (Boas, 1983) dapat digunakan.Tes
rasio menyatakan bahwa jika rasio absolute dari suku ke-
m+1 terhadap suku ke-n mendekati suatu nilai karena
n ,maka deret dikatakan konvergen jika 1 dan
divergen jika 1

a m 1
lim x x0 (6)
m a
m

1
x x0 (7)
R

Dimana

1 a am
lim m1 x x0 atau R lim (8)
R m am m a
m 1

Jika limit ada ,maka deret adalah konvergen ,dan


konvergensi menyatakan 1 ,sehingga

x xo R (9)

R adalah radius konvergensi ,dan deret akan konvergen


pada interval

x0 R x x0 R (10)

Jika deret konvergen ,maka deret yang diperoleh dari hasil


turunannya juga konvergen.

Untuk deret pangkat yang diberikn pada persamaan (1)


hanya terdapat tiga kemungkinan

Deret tersebut konvergen hanya ketika x xo ,jika

diperoleh harga R=0


Deret tersebut konvergen pada x xo R ,jika diperoleh

harga R=1
Deret tersebut konvergen untuk semua x,jika diperoleh
harga R=

Untuk tiap x yang membuat deret(1) konvergen ,maka


deret ini akan menghasilkan nilai tertentu s(x) .Dapat
dituliskan fungsi s(x) yang konvergen dalam interval
berikut:


s( x) a m ( x x0 ) m ( x x0 R) (11)
m 0

Contoh 1

Selidikilah konvergensi dari deret berikut :

m! x
m0
m
1 x 2 x 2 6 x 3 .....

Penyelesaian :
Dari deret di atas ,diperoleh a m m! ,dengan demikian

am
R lim
m a
ma

m!
R lim
m ( m 1)!

1
R lim
m m 1

R0

Menurut tes rasio ,kenvergensinya menyatakan bahwa

1 1
x x0 x 1
R R

Deret ini divergen untuk x 0 dengan demikian deret ini


konvergen hanya ketika x=0
Contoh 2

Selidikilah konvergensi deret geometri berikut :


1
x m 1 x x 2 ...... ( x 1)
1 x m 0

Penyelesaian :

Dari deret geometri di atas diperoleh a m 1 untuk setiap m

,sehingga

am
R lim
m x a
m 1

R 1

Menurut tes rasio ,konvergensinya menyatakan bahwa

1
x x0 x 1
R

Dari tes rasio didapatkan bahwa deret geometri ini


konvergen untuk x 1

1.5.5 Penurunan dan Pengintegralan Deret Pangkat

Jika y (x ) merupakan fungsi dari deret pangkat pada


persamaan (1)


y ( x) am( x x 0 ) m
m 0

Mempunyai radius konvergensi R > 0 ,maka hasil turunan


dan integrasi dari deret pangkat tersebut pada selang
x x 0 R diberikan oleh

y ' x ma m ( x x 0 ) m 1
m 1 (12)


y ' ' x mm 1a m ( x x 0 ) m 2
m 1 (13)

x x 0 m 1
yx dx a m 0
m
m 1 (14)

Penjumlahan

Dua deret pangkat dapat dijumlahkan,misalkan


f x a m x x 0
m
(15)
m0


g x bm x x 0
m
(16)
m 0

Memiliki radius konvergensi positif (R>0) dan jumlah dari f(x)


dan g(x) dapat dituliskan sebagai berikut

a
m0
m bm x x 0
m
(17)

Konvergensi dari fungsi hasil penjumlahan ini terletak di


dalam interval konvergensi dari tiap-tiap fungsi asal .

Perkalian

Dua deret pangkat f(x) dan g(x) yang dinyatakan pada


persamaan (15) dan (16) dapat diperlakukan operasi
perkalian ,dengan hasil berikut

a b
m 0
0 m a1 bm 1 .....a m b0 x x 0 (18)
a0 b0 a0 b1 a1b0 x x0 a0 b2 a1b1 a 2 b0 x x0 .....
2

Konvergensi dari fungsi hasil perkalian ini terletak di dalam


interval konvergensi dari tiap-tiap fungsi asal.

1.6 Ekspansi Deret

Kadang kala dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dalam


fisika, sebuah fungsi diekspansikan ke dalam bentuk deret agar
mempermudah penyelesaian permasalahan tersebut. Sebuah
fungsi f(x) jika diekspansasikan menjadi bentuk deret disebut bderet
Taylor Mc Laurin

Dengan

f n (0) adalah turunan ke n dari f(x)

Misalkan f(x) = sin x ; maka :

C0 = 0

C1 = 1

C2 = 0

1
C3 = -3 !

Sehingga sin x = c0x0 + c1x1 +c2x2+c3x3+......


Dengan cara yang serupa,bentuk deret dapat didapatkan untuk
beberapa fungsi lainnya

Untuk nilai x sangat kecil, maka :

Sin x = x

Cos x =1

Exp (x) =1+x

Pendekatan nsemacam ini kadang dijumpai pada bidang ilmu


mekanika misalnya pada ayunan bandul dengan sudut simpangan
yang kecil.

Bukti : Deret Taylor

Konsep deret ini sungguh tidak sulit jika kita sudah mengenal
konsep derivatif. Sangat mudah..

Berikut adalah formula yang dikenl dengan nama Deret Taylor

Untuk setiap fungsi f(x) yang diferensiabel di titik c, maka


berlaku ekspansi dari f(x) sebagai berikut .

() () ()
F(x) = f(c)+ (x-c) + ( )2+ ( )3 +......(dst)
11 2! 3!
Teorema Taylor

Untuk fungsi f(x) yang diferensiabel dititik c, maka hanya akan


terdapat 1 fungsi yang memenuhi kondisi berikut.

F(x) = a0 + a1(x-c)+a2(x c)2 +

Conto soal :

Diketahui f(x) = x 3 + 3x 2 + 2x + 1 , dengan c=1 , berapakah nilai


daro a0,a1,a2,a3,dst,, yang memenuhi persamaan berikut ?

F(x) = a0+a1(x-c)+a2(x c)2+a3(x c)2 +...

Jawab :

Fungsi di atas merupakan polinomial yang berderajat 3. Oleh


karena itu , kita tidak perlu memperhatikan derajat yang lebih besar
dari 3 , seperti (x c)4 , (x c)5 . Artinya , nilai yang perlu dicari
adalah nilai a0,a1,a2,dan a3 saja. (sisanya bernilai nol).

Soal ini dapat dikerjakan dengan penjabaran biasa(yang


sesungguhnya, akan lebih efektif menggunakan formula Deret
Taylor).

x 3 + 3x 2 +2x+1 = a0+a1(x-1)+a2(x c)2 +a3(x 1)3

x 3 + 3x 2 +2x+1 =a0+a1(x-1)+a2(x 2 2x + 1) +a3(x 3 3x 2 + 3x 1)

Setelah dikalikan dan dijumlahkan menjadi sbb:

x 3 + 3x 2 + 2x + 1
= (a3)x 3 + (a2 3a3)x 2 + (a1 2a2 + 3a3 )x + (a0
a1 + a2 a3)

Dengan menghubung-hubungkan koefisien ruas kiri dan kanan ,


kita akan menemukan jawaban :
A0 = 7 , a1=11,a2=6,dan a3=1.

Bukti Deret Taylor

Dari Teorema Taylor , didapat fungsi yang didefinisikan sbb:

F(x)=a0+a1(x-c)+a2(x-c)2+a3(x-c)3+.....+an(x-c)n+...

Bagaimana jika fungsi tersebut kita turunkan 1 kali,2 kali,dan


seterusnya?Hasilnya ditunjukkan dibawah

F(x)=a1+2a2(x-c)+3a3(x-c)2+.....

F(x)= 2a2+33.2..a3(x-c)+4.3a4(x-c)2+...

F(x)=3.2.a3+4.3.2.a4(x-c)+.....

Fn(x)= n!(an)+(n+1)!an+1(x-c)+(n+2)!an+2(x-c)2+....(dst)

Kemudian, pada fungsi awal dan fungsi-fungsi turunan tersebut ,


jika kita bmenetapkan x=c, maka :

F(c)=a0

F(c)=a1

f(c)=2!.a2

f(c)=n!.an

dengan memasukkan harga a0, a1, a2, a3, dst, maka Deret Taylor
pun terbukti

f (c) f (c) f (c)


f(x)=f(c)+ (x c) + (x c)2 + (x c)3 + dst
1! 2! 3!
1.7 Latihan Soal
n2
1. Tentukan deret berikut menggunakan uji awal
n=1 (n+1)2

Penyelesaian
n2 n2
lim = lim = 1 (divergen)
n (n+1)2 n (n2 + 2n+1 )

1 dx
2. Hitung 0 2 dengan pengembangan deret satelit empat
1+x2

desimal.
Penyelesaian
1 dx 1
0 2 ~ 0 2(1 x 2 + x 4 - x 6 + x 8 x10 + x12 . ) dx
1+x2

x3 x5 x7 x9 1/2
~ [x + + ] o
3 5 7 9

1 1 1 1 1 1
~ 2 2.23 5.25 7.27 + 2.29 + 11.211 +

~ 0,50000 0,04167 + 0,00625 0,001112 0,0004


+0,00001 -
~ 0,4636

1
3. Selidiki konvergensi deret
n2 n log n

Penyelesaian
Suku-suku dari deret ini lebih kecil dari suku-suku deret
harmonis
Tetapi tidak dapat kita ambil kesimpulan
dx d (log x)
Tetapi 2 = 2 = lim log log x| b2=
x log x log x b

Deret tersebut divergen

log n
4. Selidiki konvergensi dari deret
n1 n
Penyelesaian
log n 1
un = > n untuk n 3
n
1
Diketahui deret n divergen, maka deret tersebut diatas

divergen.

log n
5. Selidiki konvergensi dari deret
n1 n!

Penyelesaian
un+1 2n+1 n! 2
lim = lim . 2n = lim =0
n un n ( n+1)! n n+1

nn
6. Selidiki konvergensi dari deret
n1 n!

Penyelesaian
un+1 (n+1)n+1 n! n+1 n+1 n
lim = lim . nn = lim .( )
n un n (n+1)! n n+1 n

1 2
= lim (1 + n) = e > 11.
n

2n
7. Selidiki konvergensi deret
n=1 1.3.5..(2n+1)

Penyelesaian
un+1 2n
lim = lim
n un n 1.3.5..(2n+1)(2n+3)
2
= lim = Deret Konvrgen.
n 2n+3

n2 +2n
8. Selidiki konvergensi deret
n1 2n n2

Penyelesaian
n2 +2n 1 1
un = = + n2
2n n2 2n
1 1
Masing-masing deret 2n dan n2 konvegen. Maka jumlah dari

dua deret konvergen pula.


ln n
9. Selidiki konvergensi dari deret
n=1 2n3 1

Penyelesaian
1 1
Dapat dipahami bahwa ln n < n dan 2n3 1 n3
ln n n 1 1
Maka : = n2 . Deret n2 konvergen.
2n3 1 n3
1
Ternyata deret
n=1 n2 konvergen.

n
10. Selidiki konvergensi dari deret
n=1 n2 +1

Penyelesaian
M
x dx x dx
2 = lim 2
1 x +1 M 1 x + 1

M
1 d(x 2 + 1)
= lim
2 M 1 x 2 + 1
1
= lim ln (x 2 + 1)| M1
2 M

= lim {ln(M 2 + 1) ln 2}
M

Deret divergen

n
11. Selidiki konvergensi dari deret
n=1(1)
n1
n2 +1

Penyelesaian
n n+1
|un | = dan |un + 1| =
n2 +1 (n+1)2 +1

Jelas un + 1 < un untuk n 1


1
Sedangkan lim un = lim n+1 = 0
n n n

Deret alternative konvergen, tetapi deret dengan suku suku


n
positif
1 n2 +1
12. Selidikilah konvergensi deret berikut


xm x2
ex 1 x .....
m 0 m! 2!

Penyelesaian :

Menurut tes rasio ,konvergensi menyatakan bahwa

1 1
x x0 x 1
R R

Karena harga R= ,maka deret di atas konvergen untuk semua


x ,dan dari tes rasio diperoleh x

13. Tentukan radius konvergensi dari deret berikut


1m x 3m x3 x6 x9

m0 8m
1
8 64 512
..... .....

Penyelesaian

Deret ini merupakan deret dengan pangkat t x 3 denga


koefisien a m (1) m / 8 m , maka

am
R lim
m a
m 1

8 m 1
R lim
m 8 m

R 8

Menurut tes rasio ,konvergensi menyatakan bahwa

1 1
x x0 x 3 1
R R
Dengan demikian deret ini konvergen untuk t x 3 8 yang

memenuhi x 2

14. Gunakan ratio test


2n
2n 1
2 2(n+1) 2(n+1)
un = ; un+1 = =
2n 1 2(n + 1) 1 2n + 1
2(n+1)
un+1
lim = lim 2n +
n
1
n un n 2
2n 1
2(n+1) 2n 1
= lim
n 2n + 1 2n
2n . 2 2n 1
= lim
n 2n + 1 2n
4n 2
= lim
n 2n + 1

4n 2
+
= lim n n
n 2n 1
n +n
4 2
+
=
2 1
+
4
=
2
= 2 divergen

15. Gunakan Couchy test


1
n n
( n
)
(n + 1)e
n=1
1 1
n n n n
un = ( ) = ( )
(n + 1)en n
ne + 1e n
n 1
n n
lim un = lim (
n
)
n n nen + 1en
1 n
n n
= lim [( n ) ]
n ne + 1en

1 n
n n
= lim [( )]
n ne + e
1
n n2
= lim ( 1 1 )
n ne n +e n

n 1n2n
2

= n2
ne1n2 n2 1 n2
2 + e n2
n

=
+
=


16. Ekspansikan fungsi f(x) = cosx disekitar x = 2 !

Penyelesaian


f (x) = sin x f ( 2 ) = 1

f (x) = cos x f ( 2 ) = 0

f (x) = sin x f ( 2 ) = 1

f (IV) (x) = cos x f (IV) (x) ( 2 ) = 0

f (V) (x) = sin x f (V) ( 2 ) = 1

f (VI) (x) = cos x f (VI) ( 2 ) = 0


(x )3 (x )!
2 2
cos x = (x 2 ) + +
3! 5!
17. Ekspansikan fungsi f (x) = sin x, f(x) = cos x, f(x): f(x) =
ln(x + 1) di sekitar 0
Penyelesaian :
x3 x5 x7
sin x = x + +. .
3! 5! 7!
x x4 x6
cos x = 1 2 + 4! 6! + ..
x2
ex = 1 + x + +
2!
x2 x3
Ln(1 + x) = x +
2 3

18. Ekspansikan ke dalam deret taylor dan max laurins : f(x) = e2x
dengan b = 0 dan n = 4
penyelesaian :
f(x) = e2x f(b) = e2.b = e2.0 = e0 = 1
f I (x) = e2x . 2 = 2e2x f I (b) = 2e2.b = 2e0 = 2
f II (x) = 2e2x . 2 = 4e2x f II (b) = 4e2b = 4e0 = 4
f III (x) = 4e2x . 2 = 8e2x f III (b) = 8e2b = 8e0 = 8
f IV (x) = 8e2x . 2 = 16e2x f IV (b) = 16e2b = 16e0 = 16

19. Ekspansikan ke dalam deret taylor dan mac laurins.f(x) = (1 + x 2 )1/2

Penyelesian :

f(x) = (1 + x 2 )1/2 dengan b = 0 dan n = 3

f(x) = (1 + x 2 )1/2 f(b) = (1 + b2 )1/2 = (1 + 02 )1/2 = 1 = 1

1 1 1
f I (x) = 2 (1 + x 2 )1/2 f I (b) = 2 (1 + b2 )1/2 = 2 (1 + 02 )1/2 =
1/2 1
=2
1

1 1 1
f II (x) = 4 (1 + x 2 )3/2 f II (b) = 4 (1 + b2 )3/2 = 4 (1 +
1/4 1
02 )3/2 = 3 = 4
1
3 3 3
f III (x) = 8 (1 + x 2 )5/2 f III (b) = 8 (1 + b2 )5/2 = 8 (1 + 02 )5/2 =
3/8 3
5 =8
1

Deret taylor :

fI f II f III
f(x) = f(b) + (x b)1 + (x b)2 + (x b)3 +
1! 2! 3!

1/2 1/4 3/8


=1+ (x 0)1 + (x 0)2 + (x 0)3 +
1! 2! 3!

1 1 3
= 1 + x x 2 + x 3 + ..
2 4 8

Deret max laurins

f I (b) 1 f II (b) 2 f III (b) 3 f IV (b) 4


f(x) = f(b) + (x) + (x) + (x) + (x)
1! 2! 3! 4!
+

1/2 1 1/4 2 3/8 3


= 1+ (x) + (x) + (x) +
1! 2! 3!

1 1 3
= 1 + x x 2 + x 3 + ..
2 4 8

20. Ekspansikan kedalam deret taylor dan mac laurins


a. F(x) = ex b=0 n=5
f(x) = ex f(b) = e0 = 1
f (x) = ex . 1 f(b) = e0 = 1
f (x) = ex .1 f(b) = e0 = 1
f (x) = ex .1 f(b) = e0 = 1
f v (x) = ex . 1 f v (b) = e0 = 1
f v (x) = ex .1 f v (b) = e0 = 1
Deret taylor
f (b) f (b) f (b)
F(x) = f(b) + (x b)1 + (x b)2 + (x b)3
1! 2! 3!
f v (b)
+ (x b)4
4!
f v (b)
+ (x b)5
5!
1 1 1 1
= 1 + (x 0)1 + (x 0)2 + (x 0)3 + (x 0)4
1! 2! 3! 4!
1
+ (x 0)5
5!
1 1 1 1 1
= 1 + x1 + x 2 + x 3 + x 4 + x 5
1! 2! 3! 4! 5!

Deret mac laurin

f (b) 1 f (b) 2 f (b) 3 f v (b) 4 f v (b) 5


F(x) = f(b) + x + x + x + x + x
1! 2! 3! 4! 5!
1 1 1 1 1
= 1 + x1 + x 2 + x 3 + x + x 5
1! 2! 3! 4! 5!
1 1 1 1 1
= 1 + x1 + x 2 + x 3 + x 4 + x 5
1! 2! 3! 4! 5!
1
b. F(x) = (x+1) b=0 n=5

f(x) = (x + 1) 1 f(b) = (0 + 1)1 = 1


f (x) = 1(x + 1) 2 f (b) = 1(0 + 1)2 = 1
f (x) = 2(x + 1) 3 f(b) = 2(0 + 1)3 = 2
f (x) = 6(x + 1) 4 f (b) = 6(0 + 1)4 = 6
f v (x) = 24(x + 1) 5 f v (b) = 24(0 + 1)5 = 24
Deret taylor
f (b) f (b) f (b)
F(x) = f(b) + (x b)1 + (x b)2 + (x b)3
1! 2! 3!
f v (b)
+ (x b)4
4!
(1) 2 (6)
=1+ (x 0)1 + (x 0)2 + (x 0)3
1! 2! 3!
24
+ (x 0)4
4!
= 1 x + x2 x3 + x4

Deret mac laurin


f (b) 1 f (b) 2 f (b) 3 f (b) 4 f v (b) 5
F(x) = f(b) + x + x + x + x + x
1! 2! 3! 4! 5!
(1) 1 2 2 (6) 3 24 4
=1+ x + x + x + x
1! 2! 3! 4!
= 1 x + x2 x3 + x4

21.Tentukan konvergen atau divergen dengan menggunakan


integral test
a. f (n) = sin n
penyelesaian :
F (n) = sin n
~ u

f(x) dx = lim sin x dx


u
1 1

u
= lim cos x |
u 1

= lim (cos u cos 1)


u

= cos ~ cos 1
= ~ 0,99 = ~

50
b. f (n) = misal : t = x+1
n+1
dt
=1
dx
dx = dt

~ u
50
f(x) dx = lim dt
u t
1 1
u1
= lim 50 1 dt
u t
u
= lim 50 (ln t) [
u 1
u
= lim 50 . ln(x + 1) [
u 1
= 50 (ln(~ + 1) ln(1 + 1))
= 50 (0 0,693)
= 34,65
karena 34,65 < 1 maka disebut konvergen

Anda mungkin juga menyukai