Anda di halaman 1dari 24

Notulensi Kulwap

Menemani Ananda Penuh Cinta Berbasis Kekuatan Fitrah

Kamis, 22 Januari 2018

Pemateri : Itsnita Husnufarda (Farda Semanggi)

Host : Putri Utami Dewiningtyas

Moderator : Juwita Rakhmawati Dewiningtyas

Notulen : Anis Veranita Febriana

***

Selamat Pagi Semua

Silahkan mencari tempat duduk yang nyaman ya..

Perkenalankan saya Putri Utami Dewiningtyas, host Kulwhap Jurnal Ibu Pembelajar, Menemani
Ananda Menyemai Fitrah.

Berikut saya sampaikan curriculum vitae narasumber kita Itsnita Husnufarda diikuti dengan
materinya.
***

Membersamai ananda penuh cinta berbasis kekuatan fitrah

Oleh: Farda Semanggi

Leader Project Gerakan Jurnal Ibu Pembelajar

Sejak diberinya karunia berupa anak, maka sejatinya saat itulah kita dipercaya dan mampu mendidik
anak pemberian Sang Maha Pemberi Amanah. Rumah menjadi wadah untuk pendidikan keluarga,
mengantarkan masing-masing anggota keluarganya menuju peran-peran kehidupannya dengan
akhlak terbaiknya. Anak terlahir dalam kondisi fitrah yang dimaknai bahwa sudah disematkan
potensi-potensi terbaik dalam diri si kecil.

Ada potensi yang diberikanNya untuk menjalani sebuah “misi spesifik” kehidupan, sehingga tugas
kita dalam kepengasuhan adalah membersamai ananda penuh cinta dengan mengawal tumbuhnya
fitrah-fitrah di dirinya menjadi tumbuh dan berkembangnya fitrah tersebut hingga sempurna
paripurna menjadi sebuah peran peradaban mulia. Dan ini adalah hal semestinya yang harus
dilakukan, bukan hal yang luar biasa.

Maka, kata kuncinya:

pendidikan rumah (Home Education), peran yang semestinya dan hal biasa, inside out

☘Ada 8 Fitrah:

1. Fitrah Keimanan dan tauhid

2. Fitrah Belajar dan bernalar

3. Fitrah Bakat dan kepemimpinan

4. Fitrah Perkembangan

5. Fitrah Seksual dan Cinta

6. Fitrah Estetika dan Bahasa

7. Fitrah Individualitas dan Sosialitas

8. Fitrah Jasmani dan Fisik


☘Bagaimana cara memulainya:

1. Rendahkan diri dan ego, perbanyak mensucikan jiwa (tazkiyatun nafs)

2. Luangkan waktu bersama pasangan untuk membahas mengenai konsep pendidikan anak,
lakukan dengan serius

3. Perbanyak silaturahim, membaca buku, berdiskusi mengenai pendidikan rumah dan


tentukan hal baik apa yang bisa diterapkan dirumah

4. Jadikan Al Quran dan As sunnah sebagai rujukan utama, yang lain sebagai pelengkap. Maka
aliran parenting yang baik justru membuat ayah bunda percaya diri mampu mendidik anaknya.
Bukan justru malah membuat galau.

5. Fokus pada cahaya ananda. Setia anak terlahir hebat. Tugas kita hanya memanstaskan diri.
Kita yang paham, dan jangan memasrahkan ke orang lain.

6. Mulailah membuat kurikulum anak dengan sederhana, hadir terlibat didalam setiap
aktivitasnya, dan mengamati sepenuhnya.

7. Perkuat keterikatan dengan bahasa ibu, komunikasi produktif, terliibat bermain bersama
alam, sehingga jangan terlalu dini memasrahkan pada pihak sekolah.

8. Jika sudah masuk usia sekolah, beri wawasan lengkap tentang dunia pendidikan. Sehingga
sekolah hanya menjadi salah satu bagian dari pilihan pendidikan. Yang wajib adalah Tholabul ilmi
dan Iqra'. Belajar dan tidak mau belajar. Bukan sekolah dan tidak sekolah.

☘Kaidah membersamai ananda penuh cinta dengan melejitkan fitrahnya:

a. Raise yourchild, raise yourself

b. Fokus pada cahaya ananda

c. Allah tidak akan memanggil mereka yang mampu, namun memampukan mereka yang
terpanggil.

d. Menyemai fitrah, mengikat makna, meluaskan cinta, lejitkan potensi kala membersamai
ananda

e. Tetap rileks, yakin optimis. Bukan abai dan posesif lebay.

Sumber referensi dan inspirasi

1. Pengalaman belajar berkeluarga Semanggi Family 2013-2018.

2. Workshop FBE bersama Ustad Harry, Semarang 3-4 September 2016.

3. Workshop FBE ustad Harry, Surabaya Maret 2016.

4. Fitrah based Education ver.02, Harry Santosa, Millenial Learning Centre, 2016.

5. Diskusi pengurus dan fasilitator bersama Ust. Harry Santosa, Pebruari 2018.
6. Pengalaman belajar di Komunitas Institut Ibu Profesional 2015-2017

7. Pengalaman belajar di Komunitas HEbAT 2016-2017

Gerakan Jurnal Ibu Pembelajar adalah sebuah project yang digagas awal tahun 2017 untuk
membumikan keseruan membersamai ananda dalam setiap aktivitas bermain dan belajarnya.
Dengan selalu berfokus pada cahaya ananda guna mengawal tumbuh kembang fitrah ananda.
Bonusnya, hasil gerakan ini dicetak dalam bentuk buku Jurnal Ibu Pembelajar yang berisikan 32 ide
aktivitas kegiatan bersama anak dari 25 kontributor dari berbagai kota di Indonesia dan Luar negeri.
Dapatkan bonus berupa Framework pendidikan berbasis fitrah yang bisa ditempel di dinding rumah,
dan 6 buah bonus lagu didalam buku ini.

***

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam bunda pembelajar semuanya 😍

Sudah makan malam dan siap belajar malam ini?

Malam ini insya Allah selama satu jam ke depan kita akan belajar bersama narasumber yang luar
biasa, mba Itsnita Husnufardani

Baiklah, karena mba Farda sudah berada di tengah-tengah kita maka kita sambut beliau bersama-
sama yuk. Monggo mba Farda

***

Bismillah, selamat malam teman teman. senang sekali bisa belajar bersama disini

Terimakasih mb Juwita sudah menemani saya malam ini.

Semoga semua yang kita dapatkan malam ini mendapat berkah dan manfaat. ❤

Yang perlu di set fine tunning, silakan ambil yang baik dan sesuai, dan silakan diabaikan jika tidak
sesuai dg prinsip dan value ayah bunda sekalian ☘

Terimakasih atas antusiasme nya yang luar biasa, saya akan sampaikan terlebih dulu penjelasan
lengkap dari materi diatas yah... silakan di simak lebih dahulu sampai muncul tanda ☘❤ diakhir
materi

***
Fitrah manusia = benih kehidupan menuju gerbang peradaban

Ada banyak fitrah, namun yang paling sering diklasifikasin ada 8 fitrah ini
Ada 4 fitrah yang memudahkan mengklasifikan dalam mengamati tumbuh kembang fitrah di lihat
dari usia perkembangan anak. Fitrah perkembangan usia 0-2-6 tahun, 7-10 tahun, 1-14 tahun dan >
15 tahun. Fitrah keimanan, fitrah bakat dan kepemimpinan, fitah bealajr dan nalar, dan fitrah
seksualitas

Lalu bagaimana cara menyemai fitrah-fitrah ini agar tumbuh sempurna paripurna hingga menjadi
BUAH dan peran peradaban dengan akhlak mulia? cek dibagian bawah bagan ini.
Tujuan pendidikan rumah berbasis fitrah (Home Education-Fitrah based education) adl bagaimana
menjadikan fitrah-fitrah yang sudah ter install potensi-potensi kebaikan dari Allah menjadi tumbuh
subur hingga masanya membuahkan peran dan misi spesifik peradaban.

Layaknya sebuah pohon yang tumbuh tegap kuat kokoh batangnya, menghujam akarnya, rimbun
daunnya, dan lebat buahnya.

Sekali lagi sejatinya, mendampingi ananda adalah sebuah panggilan peran kehidupan, menginsyafi-
nya sebagai bentuk peran peradaban yang mulia. Yang sudah seharusny dan sudah semestinya
bukan sebuah keluar biasaan. Hanya kesungguhan diri memantaskan diri yang bisa menjawabnya.
☘❤
Saya berterimakasih kepada Allah yang banyak mempertemukan dengan salah seorang gurunda Ust.
Harry Santosa yang banyak mengajak berdiskusi dan membimbing mindset kepengasuhan kepada
kesejatian fitrah.

Orang tua adalah versi terbaik guru dan pendidik bagi anak-anaknya, bukan pihak lain.

❤☘

Saya kembali ke mb Juwita

***

Baik terima kasih atas penjelasannya mba Farda. Insya Allah setelah dijelaskan dengan bagan-bagan
tadi kita semua bisa lebih paham tentang apa dan bagaimana itu fitrah dan fitrah based education ya
bun 😍

Karena waktu kita terbatas bagaimana kalau kita langsung ke sesi tanya jawab, mba Farda? 😍

Mba Anis mencatat ada 30 pertanyaan yang masuk, silakan mba Farda bisa menyampaikan jawaban-
jawabannya di sini.
Bunda-bunda yang sudah bertanya diharap untuk stand by ya bun, agar bisa segera menanggapi jika
ingin menanggapi.

***

: 1⃣ Bunda Andin Tangerang

Assalammuallaikum bunda,,

Saya andin, ibu dari satu orang anak saat ini usia anak ku genap 1 tahun, bagaimana ya cara
mendidik agar anak bisa menjadi sholeha tumbuh dengan tau ahklak yang baik dalam perbuatan dan
sikapnya,

Terimakasih bunda

☘Waalaykumsalam, bunda Andin yang baik. Usia 1 tahun sedang lucu-lucu nya yah. Semoga si kecil
sehat selalu. Dalam pendidikan berbasis fitrah, ada namanya framework operasional pendidikan
fitrah dan akhlak. Framework ini panduan umum untuk hal hal yang harus diperhatikan selama
rentang masa waktu si kecil sampai aqil baligh dan post aqil baligh. Sungguh, saya juga masih terus
belajar. Namun yang saya pahami, Fitrah itu menjadi jalan sukses, tahapan perkembangannya
sebagai cara/metode sukses dan Doa itu sebagai kunci sukses.

: 2⃣ Bunda Meilina Tangerang

Assalamu'alaykum mba, Saya Meilina (Tangerang) izin bertanya terkait membersamai anak.
Bagaimana mengatur waktu yang tepat untuk mengamati binar matanya? Apakah sepanjang hari?
Atau bisa dilakukan pd waktu khusus?

Sebaiknya memulai kegiatan dengan membuat tema belajar atau spontanitas ya mba?

☘Waalaykumsalam mbk Meilina,

Prinsip dasar yang harus dipahami, bedakan antara kegiatan membersamai/mendampingi ananda
dan berkegiatan dengan ananda. Dua hal ini akan tampak sama tapi membawa dampak yang jauh
berbeda. Mendampingi ananda itu terjadi jika secara fisik, pikiran, hati kita hadir penuh sadar utuh
terlibat aktif dalam kegiatan bersama anak. Sedangkan,kegiatan dengan ananda itu kita hadir secara
fisik, dekat namun tidak terlibat aktif hanya sekedar dekat hadir secara fisik.

Apakah harus setiap saat, idealnya dibawah usia aqil baligh memang lingkungan terbaik interaksi
bersama ayah dan bundanya. Kalau saya, membedakan dalam jadwal kegiatan 24 jam x 7 hari
bersama si kecil ada waktu khusus full attention di pagi hari 08-12. Selebihnya sikecil bebas mandiri
terlibat dalam kegiatan harian yang lebih rileks.
3⃣ Bunda Desi Bogor

komunikasi produktif dengan anak itu seperti apa?

☘Bunda Desi, terlibat aktif dalam mendengarkan suara anak, termasuk sudut pandang si kecil,
menerima feedback, menerima emosi dengan berempati tanpa justifikasi.Termasuk memahami
bahasa non verbal nya. Menggunakan kalimat positif dan menggairahkan untuk membentuk konsep
diri dan kepercayaan diri yang baik pada anak. Sampaikan dengan kalimat singkat, fokus pada solusi
dan harapan, perhatikan intonasi dan suara yang ramah.

: 4⃣ Bunda Lila, Situbondo

Bagaimana cara kita agar tidak galau dengan adanya beberapa teori parenting yang kadang berbeda
beda, agar tidak bingung mengaplikasikannya ?

☘Bunda Lila yang baik, jika bunda dan keluarga muslim, maka jadikan Al-quran dan As-sunnah
sebagai rujukan utama yang jelas dan pasti. Jadikan referensi teori, tokoh parenting, atau aneka jenis
aliran parenting sebagai referensi. Bukan acuan utama. Perbanyak wawasan dan pilih yang mana
yang paling sesuai dengan karakteristik keluarga bunda. Luangkan waktu dengan berdiskusi
bersama suami. Pilih lalu jalani dengan suka cita dan konsisten. Aliran parenting yang baik itu jika
membuat orang tua menjadi PERCAYA DIRI (yakin, tenang, optimis) memegang kembali amanah
mendidik anak sebagai peran syariat peradaban sebagai ayah dan bunda-yang kini mulai hilang
tergerus zaman.

: 5⃣ Bunda di Jakarta

Assalamualaikum. Mba, Saya mau tanya,

Anak saya 3yo sudah masuk sekolah. Disekolah, dia mau nya bermain ditemani saya terus.
Sedangkan teman2 seumurannya sdh bisa dilepas oleh ortunya (sdh tdk ditemani lagi oleh ortunya).
Kadang saya memaksa dia untuk sendiri tdk ditemani lagi oleh saya tetapi malah nangis dan sedih
sekali.. Apakah saya merusak fitrah nya ya mba? memasukannya ke sekolah juga ragu2 sih
sebenarnya. Bagaimana ya mba? Takutnya kalau dipaksakan malah berpengruh terhadap
perkembangan emosinya. Maaf kepanjangan mba

☘Waalaykumsalam, Bunda yang baik

Usia anak 0-6 tahun memang fitrah lingkungan sosial nya yang terbaik adalah hubungan interaksi
bersama ayah dan bundanya. Sebagai pondasi dasar membangun relasi di usia 7 tahun ke atas.
Dalam sebuah penyampaian bu Elly Risman (Psikolog) menyampaikan bahwa anak usia dini itu untuk
kebutuhan bersosialisasinya cukup kedua orang tuanya, dan seminggu sekali bersama keluarga besar
dekatnya seperti kakek-nenek-paman-bibi itu sudah lebih dari cukup. Dengan asumsi lingkungan
lingkar pertama ini mereka adalah orang yang baik dan sholeh. Bunda bisa fokus pada apa yang
menyebabkan si kecil tidak nyaman bersekolah, apakah memang masih ingin bersama bundanya,
atau ada penyebab lain. Menjaga rasa bahagianya lebih penting daripada sekedar membandingkan
dengan anak yang lain.
: 6⃣ Bunda Dea Bandung

Assalamu'alaikum mba 😍

Saya Dea Nursyifa Ramadani dari MIIP Bandung #5 ..

Yang ingin saya tanyakan :

1. Bagaimana cara menanamkan fitrah itu pada anak sejak dini? Berikut dgn contohnya

2. Apakah ada tahapannya untuk menanamkan 8 fitrah tersebut? Jika ada, bagaimana tahapannya?
Misal saat usia berapa anak di kuatkan dengan fitrah seksualitas dan cinta?

Jazakillah mba

☘ Waalaykumsalam mb Dea,

1. Fitrah itu tidak ditanamkan namun di gairahkan agar muncul dan tumbuh paripurna,
layaknya benih tanaman. Kita sebagai petani organik yang bertugas memastikan lingkungan dan
kondisi membuat si benih tumbuh sehat dan sesuai tahap perkembangannya. Misal, fitrah iman itu
golden age nya usia 0-6 tahun, maka gairahkan keimanannya akan kecintaan kepada Rabb nya
hingga cintanya melebihi rasa takut. Imajinasi positif bahwa makan, minum, bisa melihat pelangi ,
menanam tumbuhan adalah bentuk syukur kepada Allah, kelak jika sudah aqil baligh anak
memahami peran bagaimana menjaga lingkungan alam bahkan hanya sekedar membuang sampah
dan peduli akan lingkungan hijau.

2. Tahapannya ada lengkap di framework yang akan jadi bonus buku JIP ini, selain itu ada
banyak contoh aktivitasnya juga. Prinsipnya, usia 0-3 anak dekat dengan ibunya, 3-6 dekat dengan
ayah dan ibunya, 7-15 anak didekat terbalik (ayah sama anak perempuan, ibu dengan anak laki laki)

: 7⃣ Bunda Nervilia Purwokerto

Assalamu'aaikum

Saya Nervilia-Purwokerto ibu dr Jennayra 10bln

Saya masih suka kebingungan dgn bahasa ibu yg harus saya komunikasikan dgn anak...krn sya
merasa bahasa yg sy komunikasikan ke anak slalu bercampur2 antara bahasa inggris, indo, jawa,
dll.... untuk memahamkan bahasa ibu hrs dimulai drmn?

☘Waalaykumsalam bunda yang baik,

Bahasa ibu masuk dalam fitrah belajar dan bernalar, pilih salah satu bahasa untuk komunikasi
sehari-hari. Gunakan denga komunikasi yang baik dan sastra yang indah. Boleh bahasa apa saja,
Indonesia, inggris, mandarin, atau jawa tapi konsisten menggunakan satu bahasa hingga
indikatornya anak mampu menyampaikan gagasan, perasaan, analisa dari sudut pandangnya dengan
bahasa tersebut. Saya pernah membaca artikel adanya fenomena gagap bahasa, seorang anak
kesulitan berinteraksi karena bahasa ibunya tidak jelas yang dimiliki dan dikuasainya, sehingga
mengganggu pola adaptasi dan sosialisasi.
: 8⃣ Bunda Fadiyah Jakarta

Assalamu'alaikum mba farda, sebagai full time mother kan bisa dibilang 24 jam dirumah dan
bersama bayi, nah terkait dengan menumbuhkan fitrahnya, apakah selama 24 jam tersebut full
berkomunikasi dengan bayi? Bentuknya seperti apa saja ya? Anakku baru usia 3,5 bulan. Apakah
harus terus distimulus setiap kali bangun dari tidur atau ada pembagian waktunya?

☘Waalyakumsalam,

Sudah saya jawab di pertanyaan awal yang bun, usia 3,5 bulan sibukkan saja dengan proses
menyusui asi yang intens dan sentuhan yang hangat. Fokus menyusui, jangan di sambi sambi pegang
hape, ajak berbicara walau anak belum bisa berbicara. Lebih pada sensorimotorinya hingga usia 2
tahun

: 9⃣ Bunda Rini Bogor

Bagaimana cara mendidik anak dengan dan apa saja fitrah anak itu apa saja pada setiap tahapan usia
(baby, preschool/toodler, school) tsb?

☘Fitrah manusia banyak bunda, hanya yang terklasifikasikan besar ada 8 seperti yang dijelaskan
didalam materi di atas. Hanya saja yang membedakan bagaimana menyemai nya agar on track dan
tumbuh seimbang semua fitrah fitrahnya. Nanti bisa dilihat di framework ya bunda

10. Bunda Tika Cikarang

Assalamualaikum..

Mba, mohon maaf mengganggu waktunya. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri terlebih
dahulu. Nama saya Tika tinggal di Cikarang. Salam kenal mba Anis dari saya. Mba, saya ingin
bercerita. Saya seorang ibu anak 1 berusia 1 tahun 2 bulan. Setiap pagi anak saya diasuh oleh
pengasuhnya karena saya bekerja sebagai guru. Pada saat siang hari saya pulang, saya mendapat
informasi dari pengasuh saya bahwa anak saya bermain dengan teman sebayanya yang perempuan
ceritanya ingin memegang tangan temannya tapi temannya malahan menolaknya sehingga anak
saya perempuan menjedotkan kepala temannya dengan kepalanya. Temannya langsung nangis tapi
anak saya tidak menangis malahan joget2 sambil ketawa. Semenjak kejadian tersebut ibu dan mbah
putri teman anak saya jadi was was kepada anak saya karena takut diapa2kan kembali oleh anak
saya. Nah, pas 2 hari yang lalu terjadi lagi ceritanya anak saya ingin bermain bola dengannya tapi
temannya tersebut malahan menolaknya dan anak saya langsung merebut bola temannya sampai
temannya nangis. Kemudian pengasuh saya mengembalikan bola tersebut dan kata ibunya tidak
apa2 pakai saja bolanya untuk mainan anak saya dan anak saya memainkannya. Tiba2 mbah putri
teman anak saya itu malahan merebut bola cucunya dari tangan anak saya sampai anak saya
menangis. Saya takut saja mba, terhadap perkembangan anak saya jika diperlakukan seperti itu.
Anak saya seperti sosok yang menakutkan sekali di mata ibu dan mbahnya. Mohon pencerahannya
mba.

☘Waalaykumsalam bunda, kondisi anak usia dibawah 6 tahun itu memasuki masa fitrah
individualitas dan sosialitas dalam tahap fase egosentris. Fase ini memang harus dipuaskan, dengan
ciri semua adalah kepemilikannya. Jadi sangat wajar jika usia dini terjadi perebutan mainan atau
sosok terdekat si anak. Jika mengamati cerita bunda, lebih penting menjaga perasaan si anak
daripada sibuk memikirkan bagaimana orang lain memandang anak kita. Tugas kita yang memang
mengamati dan mencari tahu mengapa anak kita bersifat demikian. Misal bisa jadi, si kecil tertawa
setelah membenturkan kepala temannya karena kita juga menertawakan si kecil saat kepalanya
terantuk, in bentuk belajar si kecil bahwa hal itu dianggap lucu dan menarik, maka dia akan
melakukan hal serupa agar diterima perilakunya.

: 1⃣1⃣ Bunda Intan

Asalamualaikum mba sy intan ibu dr 2ank laki laki usia 31bulan dan 16bulan

mau titip pertanyaan

1.Bun apa yg dimaksud dgn membersamai anak?apa kita sll ada disamping anak setiap waktu sebisa
mungkin atau ada maksud dan penjabaran lain?

2.bun selain dampak positif dari membersamai anak apakah ada dapak negatifnya?saya sedikit
kwatir mereka menjdi org yg takut org lain selain orgtuanya.

Terimakasih mba

☘Waalaykumsalam, bunda Intan yang baik

Pertanyaan no 1 sudah terjawab ya.

Mendampingi anak adalah kewajiban syari, sejak kita diberi amanah, apakah ada hal buruk dari
perintah Sang pemberi amanah? Jika kekhawatiran bunda karena anak nanti hanya berani dan
dekat dengan orang tua, maka yang perlu diperhatikan adalah tahapan fitrah sosialnya apakah anak
sudah mengenal diri sendiri, orang lain, bagaimana cara mengenalkan diri, bagaimana cara
beradaptasi di lingkungan baru, bagaiman menjaga diri dst.

: 1⃣2⃣ Bunda Atik Riau

Asalamualaikum bunda Anis, saya Atik domisili Bagansiapiapi -Riau, pertanyaan saya : apakah jika
saat membersamai ananda kita kurang rileks, kurang yakin, kurang optimis itu pertanda belum
maksimal dalam menjalankan tazkiyatun nafs bunda? Atau karena penyebab lainnya? Terimakasih

☘ waalaykumsalam, bisa jadi bunda. indikator kita semakin baik melakukan tazkiyatun nafs adlaah
rasa keterpanggilan yang makin baik menjalani peran kepengasuhan ini, selain juga dibarengi dengan
menambah ilmu dan memanstaskan diri

: 1⃣3⃣ Bunda Ayu Gresik

Assalamu'alaikum. Mau tanya

1. Maksud dari fitrah perkembangan itu yg bgmn detailnya?

2. Usia bayi sktr 9 bulan, fitrah apa yg bs ditumbuh kembangkan? Klw semua, bgmn
menumbuhkembangankannya?

Terimakasih
☘Bunda ayu dari bagan framewok fitrah perkembangan di atas bisa dilihat bahwa fitrah ini
berlansung selama masa kehidupan anak usia aqil baligh dengan concern titik tekan yang berbeda
ditiap tahapannya

: 1⃣4⃣ Bunda Indriyani Sukoharjo

☝Mbak bs minta tlg kasih contoh kurikulum untuk anak usia 21 bln..Mksh. Indriyani - Sukoharjo.

☘Untuk usia anak dibawah 2 tahun, kita bisa fokus pada kegiatan memperkaya motorik dan
ketuntasan sensorimotoriknya. dengan pernaiman open ended play, imaginative play, orang tua
berperan sebagai fasilitator, dan anak berperan sebagai player

: 1⃣5⃣ Amy Sidoarjo

Nama:Amy

Anak :2tahun 3bulan

Pertanyaan untuk kulwap sore ini adalah

1. aktifitas rumah tangga seperti memasak, nyuci dll membuat kita lelah, bagaimana selalu
menghadirkan hati yang lapang di tiap membersamai ananda?

2. Di umur 2tahun ini, anak suka memukul temannya khususnya, sudah diberi pengertian saat
dirumah, sampai hampir tidak mengajaknya bermain ke tetangga karena hawatir orang tuanya jd
cemberut😍. Untuk pertanyaan yg kedua ini muncul 2 pertanyaan lagi:

1.apakah di umur 2tahun ini baik jika bermain dirumah saja atau sesekali dilapangkan hanya
dengan orang tuanya?

2. bagaimanan memberikan pengertian yang baik untuk tidak memukul sembarangan?

Terimkasih (mohon maaf jika ada pertanyaan yang sedikit keluar dari tema)

☘ Salam bunda yang baik,

1. Kalau saya perlu menyepakati dengan suami dan membagi aktivitas harian menjadi kandang
waktu dan skala prioritas. Mana yang mau di utamakan saat ini. Kalau saya, pendidikan anak dulu,
pengembangan diri baru rutinitas rumah tangga, itupun dibangun atas kerjasama. Jadi bisa
meminimalisir peluang kelelahan, sedangkan yang menjadi tanggung jawab utama terabaikan.

2. Anak memukul merupakan bentuk dan cara dia berbahasa, maka bunda bisa mengajak bicara
sikecil bahwa hal tersebut menyakitkan Jelaskan dengan bahasa ibu bahwa jka kesal atau sebal
sampaikan dnegan bahasa yang santun dan baik, dan inspirasikan bagaimana indanhnya berperilaku
santun
: 1⃣6⃣ Bunda Rida Surabaya

Fokus pd cahaya anak tu maksudnya apa mbak?

☘ Fokus pada kekuatan dan karakteristik potensial si anak, bunda. Misalkan, anak kita mudah sekali
menangis dan sensitive, mudah sekali tidak nyaman dengan lingkungan baru. BIasanya anak yang
demikian peka akan lingkungan dan mudah berempati, mudah tersentuh yang tumbuh menjadi anak
yang penyayang dan paling peka akan orang diesekitarnya. JIka kita hanya fokus pada tangisannya
atau cengengnya saja kita akan kehilangan peluang si kecil tumbuh menjadi anak yang khas unik
dengan potensi terbaiknya.

: 1⃣7⃣ Bunda Lutfiyah

IIP Bogor.

Assalamualaikum...

Mba anis...senang sekali sy bs ikut d kulwap hari ini.sm hal yg lain dengan ibu yg lain yg bru pny
anak.sungguh luar biasa indahnya menikmati kebersamaan dengan si kecil.kadang dlm kondisi bnyk
kerjaan atw lg bnyk pikiran.si kecil rewel ataupun bertingkah membuat kita marah dsbnya.sehingga
kita kadang suka trbawa emosi jg.

Bgmna cara menahan emosi kita?kemudian cara memberi nasehat atw teguran untuk si kecil sperti
apa?pd saat dia berbuat kesalahan atw berbuat tdk baik?

Terimakasih.

Wassalam.

☘ Waalaykumsalam, Alhamdulillah bunda Lutfiyah pasti menyenangkan yah dengan kehadiran si


kecil.

Yang perlu dipahami dari awal bahwa kita yang meminta diberi amanah maka tugas kita menjaga,
terkait bagaiman menjaga emosi, maka bunda mari sama sama belajar mengenali apa pemicu yang
membuat kita mudah terpicu marah dan membentak ke anak. Misal, kelelahan, kelaparan, faktor
problem bersama suami atau lainnya. Karena siapakah yang lebih dewasa, kita atau anak kita? Maka
kitalah yang hendaknya menyesuaikan diri dengan kondisi anak terlebih usia dini. Turunkan ego, dan
imbangi dengan latihan menyalurkan emosi secara baik dan adaptif.

: 1⃣8⃣ Bunda Meirina

Pertanyaan : Bisa dijelaskan bagaimana cara membuat kurikulum pendidikan anak..? Mungkin bisa
sekalian di beri contoh.. trimakasih..

☘ Sebelum jauh kearah membuat kurikulum anak sebaiknya bunda mengawalinya dengan mengenal
karakteristik anak dengan menginvestasikan waktu untuk membuat bonding dengan anak secara
frekuentif. Ini syarat utama. Karena dari hal inilah akan hadir banyak petunjuk dan hikmah yang
datang dari arah yang tidak disangka sangka memandu membuat kurikulum dari binar-binar mata si
kecil karena child sense nya sudah terbangun.
: 1⃣9⃣ Bunda Era

Assalamualaikum bunda, saya mau tanya. Saudara saya melepaskan anak"nya kepada uti dan
akungnya. Anak"nya pun kecanduan gadget, bioskop, dll karena kebiasaan dr orang tuanya. Saat
diarahkan utk bermain mengenal alam, mengenal agama mereka sangat sulit sekali dan mnjadi
pemberontak. Bagaimana cara merubah kebiasaan dan pola pikir anak" tsb? Bagaimana cara
menyadarkan orang tuanya bahwa orang tua wajib membersamain anaknya trutama mreka masi
sangat kecil dan butuh kasih sayang. Terimakasih bunda

☘ Waalaykumsalam, bunda era. Kondisi ini terjadi karena orang tua abai akan peran seharusnya
atau bisa generasi eyang uti yang kurang tegas. Maka kita hanya bisa membantu mengingatkan dan
turut mendidik anak anaknya. Ajak ayah bunda nya untuk ikut belajar bersama dengan mencari titik
senangnya dalam hal apa untuk melembutkan hatinya, atau bisa dengan menghadiahkan buku JIP :D

Karena kondisi ini di luar concern of control kita

: 2⃣0⃣ Bunda Hamdiah

Assalamualaikum mba sya mau nanya bagaimn cranya supaya ayah dan bunda punya visi dan misi yg
sama dlm pendidikan anak dgn ltr belakang yg berbeda?

☘ Waalaykumsalam, seperti di tahap bagaimana teknis memulai Home education, pastikan ayah dan
bunda memiliki jam diskusi khusus bersama. Agar memiliki FoR (frame of reference) dan FoE (frame
of experience) yang sama. Bisa melalui silaturahim, ikut seminar, sumber rujukan buku yang dibaca
bersama dll agrbisa didiskusikan bersama. Bisa dari pilihan gaya pengasuhan, aliran parenting,
sampai kurikulumyang akan dibuat bersama.Banyak cerita masuk ke saya mengenai aduan ibu2 yang
mengalami hal demikian. Maka memang selalu perlu waktu dan proses belajar bersama-sama.
Menurunkan ego dan ambisi.

: 2⃣1⃣ Bunda Nuning jogja

1. Bgmn cara menumbuhkn 8 fitrah itu?

2.tlg berikn cth ttg kurikulum sederhana yg dmksd dimateri trsbt.

3. Bgmn qt melihat 8 fitrah anak qt

Mksh

☘ Waalaykumsalam bunda nuning yang baik, pertanyaan bunda Nuning sudah menuju kearah
teknis. Semoga ada kesempatan offline untuk bisa berjumpa ya bunda sehingga bisa lebih jelas yah.
Secara umum terjawab banyak di pennjelasan bagan danpertanyaan sebelumnya ya bunda. Dan
karena kulwap ini hanya pembuka, jadi sebenarnya masih banyak yang perlu di elajari lebih dalam
lagi seperti pembuatan portofolio anak, design thinking, project based learning, magang dsb. Tetap
semangat belajar ya bunda.
: 2⃣2⃣ Bunda di Bogor

bagaimna meluangkan waktu untuk anak bagi ibu bekerja, yg pergi dari jam 5 pg - 7 malam?

☘ Waalaykumsalam bunda, untuk ibu yang bekerja di ranah publik memang tantangannya di
perkara waktu dan intensitas bersama anak. Namun jika dibarengi pengaturan manajemen dan
pendelegasian yang baik kepada pihak ke3 yang dipercaya dan sudah dilatihkan, hal ini bisa disiasati.
Saya pernah dengar cerita ada ibu yang setiap malam membriefing pengasuh anaknya untuk melatih
stimulus apa yang harus dberikan besok, setiap istirahat siang si ibu menelpon video call si anak dan
menanyakan apa aktivitas seharian. Dan diakhir pekan khusus bersama si ibu. Jadi jika memang itu
pilihan kerja bunda, maka mari berstrategi mensiasatinya dengan support sistem yang ada.

: 2⃣3⃣ Bunda Azka Bogor

Anak ku yg pertma aktif sekali.. Kl mw mengarahkan anaknya gmn ya mbaaak.. Agak sulit untuk me
dapatkan dy bener2 mau merhatiin saya... Jd kl misalnya saya mw ajarin sesuatu yg serius bingung

☘ Kalau boleh tahu usia berapa bunda? Anak usia dini dibawah 7 tahun rentang waktu memang 1 x
usianya. Jadi jika usianya 5 tahun, bisa bertahan selama 5 menit itu sudah sangat baik. Maka, belajar
terbaik untuk anak memang melalui media permainan dan kegiatan ala, silakan berkreasi.

: 2⃣4⃣ Bunda Arkan

Sy mau menanyakan , ketika mendampingi anak kita bermain terkadang sy jg lbh tertarik tuk pegang
gadget ketimbang fokus dgn sikecil, dlm hati sy perasaan bersalah itu ada tdk mendampingi
sepenuhnya..bgmn sebaiknya solusinya ya bunda?

☘ Maka bunda mulailah membuat jam online atau gadget hours, patuhi dan konsistensi . Belajar
menahan diri agar tidak berbuah penyesalan. Dan asertif kepada anak, bahwa tujuan kita megang
hape hanya untk memperbaiki peran kita sebagai ibu. Sebagai sarana mencari ilmu dan
meningkatkan diri. Bukan untuk yang lain.

: 2⃣5⃣ Bunda Syari Jakarta

Assalamualaikum mbak Anis, saya Syari dari Jakarta, ibu dari 2 anak laki2 (abangnya 7 tahun, adiknya
baru saja meninggal 2 hari setelah dilahirkan).

Saya sudah membaca materi malam ini, dan saya melihat tahapan pendidikan untuk anak usia 0-6
tahun,saya merasa ada miss dalam tahapan itu. Anak saya sudah diajarkan ttg fitrah islamnya, imaji
positif ttg keluarga, mencintai keluarga dll. Tapi ada masa2 di mana saya memarahi dia dengan
sangat keterlaluan bahkan untuk kesalahan2 sepele (sekitar usia 3-4 tahun), terutama saat saya
merasa kurang perhatian dari ayahnya anak2.

Saat ini, saya tidak melihat hal buruk di kepribadian anak saya, tapi saya masih kepikiran dengan hal
negatif yang terlanjur saya tanamkan padanya di masa lalu. Adakah cara memperbaiki hal tersebut?
Saat adiknya meninggal, anak saya tidak menangis, baru menangis keras seperti melepas beban
dalam dirinya setelah saya bilang: kalau abang mau menangis, nangis aja, gapapa kok.

Apa hal itu wajar?

☘ Waalaykumsalam, bunda. Kondisi lelah memang mudah memicu banyak hal apalagi saat
berinteraksi dengan diluar nalar dan baru kita sadara setelahnya. Maka, perbanyak istighfar keapda
Allah dan minta maaf kepada anak yg terluka perasaannya. Dan kembali bertekad memperbaiki diri.
Recovery yang baik memang butuh proses bun, saya juga masih belajar jadi banyak nasehat
menyampaikan bahwa dengan belajar bersama anak akan membawa dampak yang lebih baik.

: 2⃣6⃣ Bunda Widya

Assalamualaikum bunda farda,

mengenai foto yg saya lampirkan di bawah ini, pernah kami diskusikan bersama teman teman di
MIIP5 Bekasi 4, dan ada pertanyaan yang belum terjawab kan..

Mohon penjelasannya kenapa angka yang ada di dalam lingkaran itu tidak berurutan, apakah ada
makna tertentu?

☘No 1-4 adalah fitrah yang memang utama dan bisa kita lihat tahapannya di teknis framework. yaitu
fitrah keimanan, belajar, bakat, seksualitas dan fitrah perkembangan.
: 2⃣7⃣ Bunda Widya Bekasi

kalau anak yang tidak mendapatkan fitrah seksualitas dan cinta nya (asi dan kelekatan dgn ibu)
diusia 0-2 tahun, apakah ada kemungkinan fitrah seksualitas n cintanya terkubur/tersimpangkan?

☘Salam bunda, kita bebricara tentang kesempurnaan ikhtiar kita dalam kepengasuhan. Maka
memang idealnya memberi ASI itu touch to touch berbeda dengan memberikan asi melalui sebuah
media. Karena yang dibutuhkan adalah sentuhan fisiknya. JIka memang ikhtiar terbaik bunda sampai
memberi asi, maka tunjanglah dengan kebutuhan sentuhan fisik lain seperti sering memeluk atau
mencium anak. Termasuk proses kehadiran figur peran ayah dan ibu bersamaan. Semoga Allah
lengkapi kekurangan pengasuhan kita.

: 2⃣8⃣ Bunda Esti Malang

Saya mau tanya soal fitrah perkembangan....anak saya usia 2 tahun..

Saya masih tinggal dgan orang tua...

Dan pertanyaan saya adalah bagaimana menumbuhkan fitrah anak sesuai dengan cara kami (saya
dan suami)???soalnya kadang2 orang tua turut campur mendidik anak saya...

Mungkin kalau itu baik n sesuai akan saya patuhi tapi kadang juga bertentangan...saya takut itu akan
berpengaruh pada perkembangan anak kami...

☘Salam bunda Esti, libatkan nenek dan kakek pada hal positif dan kekuatan mereka. Misal, kakek
senang mendongen brcerita maka ketika waktu tidur atau tenang ajaklah kakek untuk berperan,
atau mungkin nenek yang pandai memasak, ajak anak terlibat didapur dengan sensori motoris
meremas beras/kacang. Penanggung jawab kepenagsuhan memang orang tua, jika dirasa nenek
kakek punya andil besar maka tugas Negara luar negeri ini harus diselesaikan bertahap dulu.
Beberapa teman memang memilih untuk hijrah secara fisik (baca:pindah rumah/kontrak) agar
nuansa sistem keluarga inti lebih kondusif. Atau ada pula yang membatasi kesepakatan laiinya jika
tidak memungkinkan pindah dulu.

: 2⃣9⃣ Bunda Wa Ode Bekasi

Assalamu'alaikum

Mba saya mau bertanya bagaimana mengatur waktu saat ada proses untuk upgrading kemampuan
diri kita, tetapi kemudian anak kita memerlukan kita, lalu bagaimana kita mengejar ketinggalan
karena kadang ajang spt ini hanya singkat waktunya.

☘Waalaykumsalam, proses upgrading diri apakah harus selalu memisahkan diri dengan anak? Justru
keterlibatan anak akan menjadi sarana belajar dan stimulasi fitrah belajar dan nalarnya. Maka
pandai-pandai mensiasati prosesnya bunda, jika memang harus sendiri, maka delegasikan tugas kita
e orang yang dipercaya saat beberapa waktu, jika tidak maka kita harus ridho dan ikhlas. Karena
kepengasuhan waktunya singkat hanya sampai usia 14 tahun sebagai aqil balighnya dan siap post
aqil baligh dengan dunia luar.
: 3⃣0⃣ Bunda Eka Kalbar

Assalaamu'alaykum wr.wb

Anak sy tgl 28 feb nanti genap 1thn hnya sj saat ini perkembangannya agak terlambat, baru bisa
duduk & merayap, blm bs merangkak,berdiri&berjalan.

Hasil konsul dr.Sp.A, anak sy di sarankan utk fisioterapi..

Nah oleh fisioterapist nya selama 1 jam anak sy dilatih utk merangkak, dri awal latihan smpe akhir
anak sy nangis terus, krn mmg selama ini klo jauh dri sy ibunya dy pasti nangis sampe kt neneknya
anak sy ini cengeng (tpi tdk dihadapan anak sy),

kt fisioterapistnya emang ego nya kuat&keras, dy bs sbenarnya tapi msh belum mau
merangkak..disarankan utk fisioterapi seminggu 3x.

Yg ingin sy tanyakan, apakah melatih anak merangkak sprti itu (anak nangis2) akan merusak
fitrahnya? Atau mmg seharusnya mmg dilatih meski sambil nangis2 krn perkembangannya terlambat
& utk melatih sosialisasinya dg org lain?

Terima kasih byk atas kesempatannya & jawabannya ya mba..

Maaf jika panjang, krn sy sdg bingung bgt mba..apakah ttp melanjutkan fisioterapi atau tdk, sy khwtr
merusak fitrah atau malah jdi trauma buat dy,

Sdgkan fisiterapistny blg ke sy, byk yg sprti anak sy ini tpi stlh 2-3 bln sdh bisa&tdk nangis2 lg ketemu
org baru..

☘Waalaykumsalam bunda Eka yang baik,

Fitrah anak usia dini memang dekat dan melekat kepada ibunya, jadi jika sikecil menangis ketika
dipegang fisioterapisnya itu hal wajar. Maka, jika memang secara tinjauan medis anak perlu
melakukan fisioterapi maka tugas bunda mengimajinasikan dan sounding hal positif kepada si kecil
bahwa ini proses yang dibutuhkan dan perlu diperjuangkan bersama. Fisioterapi juga bisa kita
lanjutkan dirumah dengan tangan bunda sendiri, karena ini yang lebih berarti di hati sikecil. Dan
syukuri fitrah cahaya ananda ya bun, jangan terjebak pelabelan apapun keapda anak. Tugas kita
hanya mengamati dan mendampingi. Semoga ananda sehat sempurna ya tumbuh kembangnya
bunda, tetap semangat.

31. Oiya mba, kemarin ada tanggapan dari mba Meilina untuk mba Farda 😍😍

mba farda, lalu sebaiknya memulai kegiatan dengan membuat tema belajar atau spontanitas ya
mba?

☘ tergantung usia anak dan kesiapan anak mbak, jika usia dini memang sebaiknya spontanitas. nanti
bertahap menyesuaikan kesiapan anak

***
Alhamdulillah semua jawaban dari pertanyaan Bunda sudah dijawab oleh Bunda Farda

Oya ada tambahan kabar gembira untuk bunda yg sudah bertanya

pertanyaan terbaik yg dapat diskon 30 persen harga jip itu adalah....

pertanyaan no 20

bunda hamdiah

***

Yeiyyy selamat bunda Hamdiah

Untuk klaim diskon bisa dilakukan ke mba Tina saat memesan buku ya bun 😍

Berikut CPnya :

Pemesanan Tina

http://bit.ly/2nT6yDq

Alhamdulillah kulwap Gerakan Jurnal Ibu Pembelajar telah usai, terima kasih banyak atas atensi dan
semangat belajar yang luar biasa dari bunda semuanya

Semoga ilmu-ilmu yang kita dapatkan dari diskusi semalam bisa kita ambil manfaatnya dan membuat
kita semakin percaya diri dan tetap rileks dalam mendampingi tumbuh kembang ananda. Aamiin... 😍

Insya Allah akan ada beberapa kulwap lanjutan bersama para kontributor di pekan pertama dan
kedua bulan Maret untuk bunda-bunda yang telah membeli buku Jurnal Ibu Pembelajar
Oh iya, sebelum kami menutup grup ini kami ingin memberikan kenang-kenangan untuk semua
bunda yang sudah bersedia hadir belajar bersama kami disini
Akhir kata terima kasih atas perhatian bunda semuanya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika selama berlangsungnya kulwap ini ada banyak kekurangan dari kam.

Semoga kita bisa belajar bersama lagi di kulwap-kulwap berikutnya

Informasi tambahan lagi

Jika bunda ingin memesan buku Jurnal Ibu Pembelajar silakan bisa menghubungi bunda Tina di link
berikut :

Pemesanan Tina

http://bit.ly/2nT6yDq

Saya mohon izin ya bunda

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai