Anda di halaman 1dari 49

Siapakah diriku?

Pertemuan
1

KONSEP
PSIKOSOSIAL:
KONSEP DIRI
Oleh: Neneng Aria, M.Kep---STIKes Kuningan
Konsep psikososial
 Perilaku psikososial adalah perilaku yang
muncul ketika individu bersinggungan
dengan masyarakat.
 Psikososial adalah manifestasi sosial dari
konsep diri tiap individu.
 Loughry dan Eyber (2003), mendefinisikan
psikososial sebagai hubungan antara faktor
psikologi dan factor sosial.
 Faktor psikologi mencakup emosi dan
perkembangan kognitif, sedangkan faktor
sosial meliputi kapasitas seseorang ketika
melakukan interaksi sosial.
Faktor-faktor psikososial

Menurut ARC, 2009 faktor-


factor psikososial dipengaruhi
oleh dua factor yaitu:

 faktor psikologi

 faktor sosial
Faktor psikologi
 1) Berpikir
 Walgito (2004), berpendapat bahwa berpikir adalah penguatan
antara stimulus dan respons. Berpikir merupakan proses kognitif
yang terjadi karena adanya rangsangan dari luar. Rangsangan atau
stimulus bisa berupa verbal, tindakan, pencitraan atau
simbolsimbol.
 2) Perasaan
 Menurut Jung (dalam Feist & Feist, 2010), perasaan digunakan
untuk menggambarkan proses evaluasi sebuah ide atau kejadian.
 3) Emosi
 Menurut Walgito (2004), emosi timbul ketika perasaan seseorang
meningkat sampai merubah psikologis orang tersebut. Respon fisik
dari emosi bisa berupa menangis, diam, teriak dan berbagai reaksi
lainya yang berlangsung dalam durasi yang relatif singkat.
 4) Perilaku
 Perilaku menurut Walgito (2004), adalah
manifestasi dari kejiwaan seseorang.
 Jadi sebenarnya perilaku sangat
dipengaruhi oleh tiga hal diatas, yaitu
berpikir, perasaan dan emosi.
Selanjutnya, perilaku dibedakan menjadi
dua yaitu refleksif dan non-refleksi
FaktorSosial
 1) Keluarga
 Keluarga merupakan unit terkecil dalam sebuah masyarakat
terdiri dari sanak saudara, orang seisi rumah, anak, suami
dan istri (Suharso dan Ana, 2011).
 2) InteraksiSosial
 Bentuk umum proses social adalah interaksi soaial (yang juga
dapat dinamakan proses sosial). Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang-orang, perorangan antara
kelompokkelompok. Interaksi social mengandung pengertian
hubungan timbal balik antar individuindividu yang terjadi di
suatu lingkungan (keluarga, sekolah, kerja, masyarakat)
antara dua orang atau lebih dan masingmasing orang
memainkan peran sosial (Rizky, Solihatin, dan Timora, 2013).
 3) Budaya
 Menurut E.B. Tylor (dalam Soekanto, 2013),
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan kemampuankemampuan
lain serta kebiasaankebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai masyarakat.
 4) Peran sosial
 Peran sosial menurut Gleave, Welser, Lento dan
Smith (2009), didefinisikan sebagai tindakan
individu yang terus menerus di dalam lingkungan
masyarakat.
Komponen Konsep Diri

Menurut Kuhn (dalam Gross, 2013),


konsep diri memiliki empat
komponen yang membangun konsep
diri itu sendiri, yaitu
 self-image,
 self-esteem,
 ideal-self dan
 self schemata
 a. Citra Diri (Self-Image)
 Self-image mengacu pada cara seseorang
mendeskripsikan dirinya, seperti apa diri seseorang
tersebut. Salah satu cara untuk menginvestigasi self-
image adalah menanyakan pertanyaan “siapa aku”
sebanyak 20 kali. Menurut Kuhn (dalam Gross, 2013),
pertanyaan ini biasanya menghasilkan.
 b. Harga Diri (Self-Esteem)
 Sementara self-image pada dasarnya deskriptif, self-
esteem padad asarnya evaluatif. Ini mengacu pada
seberapa jauh seseorang menyukai dan menyetujui
dirinya sendiri, dan seberapa berhargakah seseorang
dimata orang lain.
 c. Diri Ideal (Ideal-Self )
 Self-esteem sebagian juga ditentukan oleh
sejauh man aself-image berbeda dengan
ideal self. Jika self-image seseorang adalah
orang dengan jenis seperti apakah dirinya,
maka ideal-self-nya adalah jenis orang
seperti apakah yang dirinya inginkan dari
dirinya sendiri.
 d. Skema Diri (Self-Schemata)
 Seorang individu tidak hanya
mempresentasikan dan menyimpan tentang
orang lain, dirinya juga melakukan itu untuk
informasi tentang dirinya sendiri, tetapi
dengan cara yang lebih kompleks dan
variatif.
ASPEK-ASPEK KONSEP DIRI
 Syam (2012)
 a. Siapa saya, menilai keadaan pribadi
seperti tingkat kecerdasan, status ekonomi
keluarga, atau peran lingkungan sosial.
 b. Saya ingin menjadi apa, harapan harapan
dan cita-cita ideal yang ingin dicapai
cenderung tidak realistis, dipengaruhi oleh
tokoh ideal.
 c. Bagaimana orang memandang saya,
perasaan keberartian diri bagi lingkungan
sosial maupun diri sendiri.
Socrates (470 – 299 SM)

• Wujud tertinggi dari keunggulan


manusia adalah mempertanyakan
diri sendiri dan orang lain.

“Kenalilah dirimu sendiri.”


Plato (429 – 347 SM)

Manusia hendaknya senantiasa


mencari dirinya sendiri dan setiap
saat menguji dan
mengkaji eksistensi/keberadaan
dirinya di dunia.
Kenapa pemahaman
tentang diri sendiri
sangat krusial?
Myers (2012):
Tidak ada satu pun topik
dalam Psikologi yang lebih
banyak diteliti saat ini
selain topik tentang diri
(Self).
Kesadaran kita akan self atau diri membantu kita
untuk:
- mengorganisasikan pikiran, perasaan serta
tindakan-tindakan kita.

- memungkinkan kita untuk mengingat masa


lalu, menilai masa kini serta merencanakan
masa depan.

- sehingga kita dapat berperilaku secara adaptif.

(Myers, 2012).
Diri (Self):
Konsep Diri

Harga Diri
Definisi Konsep Diri
 Konsep diri (self concept) merupakan
masalah psikososial yang tidak didapat
sejak lahir, akan tetapi bertahap sesuai
dari pengalaman seseorang terhadap
dirinya.
 Secara umum konsep diri adalah semua
tanda, keyakinan, serta pendirian
sebagai suatu nilai yang diketahui
individu tentang dirinya dan
mempengaruhi hubungan dengan orang
lain termasuk karakter, nilai, ide, tujuan,
kemampuan (Hidayat, 2006)
 Hurlock (2012) menyatakan
bahwa konsep diri adalah
gambaran seseorang mengenai
diri sendiri yang merupakan
gabungan dari keyakinan fisik,
psikologi, sosial, emosional
aspiratif, dan prestasi yang
hendak dicapai.
 Hampson (dalam Gross, 2013)
menyatakan bahwa konsep diri
adalah kapasitas manusia untuk
menyadari tentang dirinya
memungkinkan seseorang untuk
berusaha melihat dirinya seperti
bagaimana orang lain melihat
seseorang tersebut
• Brehm, Kassin & Fein (2005)

Konsep diri sebagai seluruh keyakinan yang


dimiliki seseorang mengenai sifat-sifat yang ia
miliki.

• Baron & Byrne (2004).

Konsep diri terdiri dari kumpulan keyakinan


dan sikap terhadap diri sendiri.

→ Skema diri (self-schema)


Secara sederhana,
menurut Myers (2012),
konsep diri adalah
jawaban-jawaban
seseorang atas
pertanyaan

“Siapa saya?”
Psikologi Perkembangan → Konsep diri
mulai terbentuk semenjak berusia
18- 24 bulan
3 jenis skema diri:

- Actual Self, diri kita


sebenarnya

- Ideal Self, diri kita


yang kita inginkan

- Ought Self,
bagaimana diri kita
seharusnya

(Higgins, 1987)
Mengenal diri sendiri dengan….

- Memahami kelebihan, kekuatan, hal-hal positif,


prestasi yang dimiliki
- Mengetahui bakat, potensi, minat diri sendiri
- Mengenali kekurangan, kelemahan dan keterbatasan
diri sendiri
- Memahami kecenderungan-kecenderungan yang
ada pada diri
- Mengenali apa yang kita sukai/apa yang tidak kita
sukai
- Mencoba jujur dan mengakui apa yang ada di dalam
diri sendiri
- Instropeksi diri
- Meminta masukan dari orang lain
Self Esteem

Harga diri (self esteem) adalah


evaluasi diri seseorang
secara keseluruhan.

Menurut Myers (2012), harga diri ini


mencakup keseluruhan penilaian diri
yang kita gunakan untuk menilai sifat
dan kemampuan kita.
Bagaimana ‘menakar’ harga diri?
Harga diri seringkali diukur dalam dimensi tinggi
atau rendah.

Semakin besar perbedaan antara diri (self)


dengan diri ideal (ideal self), maka semakin
rendah harga dirinya.
Brehm, Kassin & Fein (2005) menyebutkan bahwa
mereka yang memiliki harga diri positif cenderung:
- gembira
- percaya diri
- sehat,
- produktif
- sukses.
Harga diri yang tinggi menjadi masalah saat
berubah menjadi narsisme.

Orang yang narsis, atau narsisis, memiliki harga


diri tinggi tetapi di saat yang sama mereka tidak
punya kepedulian terhadap orang lain dan segala
sesuatu berpusat pada dirinya sendiri.

(Campbell & dk, 2002, dalam Myers, 2012).


Di sisi lain, orang-orang dengan harga diri yang
rendah seringkali memiliki masalah dalam
hidup:

- keterampilan sosial yang tidak memadai


- kesepian
- depresi dan
- performa yang buruk

(Baron & Byrne, 2004).


Presentasi Diri
(Self Presentation)
1. Ingratiation → agar disukai
2. Self-promotion → agar kompeten
3. Intimidation → agar ditakuti
4. Supplication → agar dikasihani
5. Exemplification → Moral tinggi
6. Self Handicapping → Eksternal dan Internal motivation
7. Bask in reflected glory → mengasosiasikan diri dengan
keberhasilan orang lain.
Identitas Personal - Identitas Sosial

- Identitas Personal → berdasarkan atribut dan trait yang


membedakan diri dengan orang lain.

- Identitas Sosial → berdasarkan keanggotaan dalam suatu


kelompok sosial atau atribut yang dimiliki
bersama oleh anggota kelompok

(Vaughan dan Hogg, 2002).


Tiga bentuk diri yang menjadi dasar bagi individu dalam
mendefinisikan dirinya ( Brewer & Gardiner, 2005):

- Individual self

- Relational self

- Collective self
Apa saja yang membentuk konsep diri kita?
1. Peran yang kita mainkan
2. Perbandingan dengan orang lain (social comparasion)
3. Pengalaman kesuksesan dan kegagalan
4. Penilaian orang lain
5. Budaya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSEP DIRI HURLOCK (2012)

 a. Usia Kematangan
 b. Penampilan Diri
 c. Kepatuhan Seks
 d. Nama dan Julukan
 e. Hubungan Keluarga
 f. Teman Sebaya
 g. Kreatifitas
 h. Cita-cita

Anda mungkin juga menyukai