Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN IBADAH HARI

RAYA IDUL FITRI


1441 H/2020 M
MASA PANDEMIC COVID-19

BAGBINTAL DENMA MABES TNI


MEI 2020 M
1

PANDUAN IBADAH HARI RAYA IDUL FITRI


1441 H/2020 M
MASA PANDEMIC COVID-19

Oleh: Pasi Rohis Bagbintal Denma Mabes TNI


Mayor Laut (KH) Jayadi, M.A.
A. Latar Belakang Masalah
Pandemic Covid-19 atau virus corona menjadi
wabah yang melanda hampir seluruh dunia
termasuk Indonesia yang penularannya dengan
perantara manusia ke manusia lain dengan cara
kontak langsung dengan penderita positif melalui
bersin, berjabat tangan. Virus masuk melalui
mulut, hidung dan mata. Dalam hal cara
pencegahan atau memutuskan penularannya yaitu
dengan cara membatasi berkumpulnya orang.
Sehingga berdampak pada kehidupan sosial
termasuk di dalamnya ibadah yang dilakukan
secara berjamaah. Pemerintah membuat peraturan
berdasarkan hasil rekomendasi dari MUI bagi
daerah yang masuk ke dalam zona merah untuk
tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid
ataupun musholla dalam rangka menghindari
berkumpulnya banyak orang yang rawan terhadap
penularan virus corona.
Beberapa hari yang akan datang umat Islam
akan mengakhiri puasa Ramadhan ketika matahari
terbenam diakhir bulan Ramadhan. Malam harinya
masuk tanggal 1 Syawal umat muslim di
sunnahkan untuk me-Maha Besar-kan Allah
2

dengan cara takbiran. Esok harinya melaksanakan


shalat id dan bersilaturrahiim ke tetangga dan
keluarga. Apabila belum ada keputusan dari
pemerintah tentang berakhirnya pandemic Covid-
19 maka pelaksanaan ibadah hari raya Idul Fitri
1441 H/2020 M dilaksanakan di rumah bersama
keluarga dari mulai takbiran, shalat Idul Fitri dan
silaturrahiim.

B. Ibadah pada Hari Raya Idul Fitri


Ketika hari raya Idul Fitri tiba umat muslim
menyambut dengan penuh gembira karena telah
meraih kemenangan, dan kembali Fitri (suci bagai
bayi yang baru lahir) karena seluruh dosanya
diampuni oleh Allah. Akan tetapi jangan sampai
terlena sehingga terjerumus kembali dalam
perbuatan dosa atau maksiat. Karena begitu hari
raya tiba syetan dari golongan jin yang selama
Ramadhan di belenggu telah dibebaskan kembali
oleh Allah dan kembali menggoda manusia dengan
hal-hal yang menyenangkan tapi bersifat menipu
seperti minum-minuman keras dan berfoya-foya.
Jangan sampai kita yang sudah suci ternoda
kembali oleh dosa. Maka dari itu ada beberapa
ibadah yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri,
yaitu:
1. Takbiran
Allah SWT akan menghidupkan hati ketika
hati-hati orang mengalami kematian yaitu bagi
orang-orang yang selalu menghidupkan malam hari
3

raya dengan mengingat Allah dengan membaca


takbir, tasbih, tahmid dan tahlil. Adapun yang
sering dilakukan adalah acara takbiran baik secara
bersama-sama atau sendirian. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah :185.

﴾٥٨١﴿ ‫الل لَ َى َما ىَدَ ُ ْاُك َوم َ َعل َّ ُ ُْك ج َ ْش ُك ُر ْو َن‬


َ ّ ٰ ‫ َو ِم ُخ َك ِ ّ ُّبو ْا‬...
Artinya:
“…. hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.” (QS. al-Baqarah: 185)
Dan juga Nabi Muhammad SAW bersabda:

‫ُزِي ّ ُن ْوا َا ْع َياد ُ َُْك ِِبحَّ ْكب ْ ِِي‬


Artinya:
“Hiasilah hari rayamu dengan takbir.” (HR.
Thabrani)

Adapun lafad Takbir pada hari raya sebagai


berikut:
a. Bacaan Takbir Pendek

,‫للا اَ ْك َ ُّب‬ َ ٰ ,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬


ُ ‫الاٰل ِا‬
ُ ‫الللا َو‬
ُ‫ َو ِ ٰ ّ ِلل امْ َح ْمد‬,‫َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬
4

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa


ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa
lillaahil-hamd.
Artinya:
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar. Tidak Ada Tuhan Melainkan Allah, dan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan Segala
Puji Bagi Allah.”

b. Bacaan takbir panjang.

‫للا ُب َكر ًة‬ِ ‫بيا َوامْ َح ْمدُ ِ ٰ ّ ِلل َكثِ ْ ًيا َو ُب ْب َح َان‬ ً ْ ‫َا ُهلل اَ ْك َ ُّب َك‬
ُ ‫ َال ِا ٰ َٰل ِا َّال‬,‫َو َا ِص ْي ًل‬
,‫ ُم ْخ ِل ِص ْ َي َ ُٰل ّ ِال ْي َن‬,‫للا َو َاله َ ْع ُبدُ ِا َّالا َّّي ُه‬
,‫ َصدَ َق َو ْلدَ ُه‬,‫للا َو ْحدَ ُه‬ ُ ‫ َال ِا ٰ َٰل ِا َّال‬,‫َوم َ ْو َك ِر َه ْام ََك ِف ُر ْو َن‬
َ ٰ ,‫ َوأ َع َّز ُجنْدَ ُه َوى ََز َم ْ َاال ْح َز َاب َوا ْحدَ ُه‬,‫ََص َع ْبدَ ُه‬
‫الاٰل‬ َ َ ‫َوه‬
ُ‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب َو ِ ٰ ّ ِلل احل َ ْمد‬,‫للا اَ ْك َ ُّب‬ ُ ‫ِا‬
ُ ‫الللا َو‬
Allaahu akbar kabiiraw wal hamdu lillaahi katsiiraa
wasubkhaanallaahibukrataw wa ashiilaa. Laa
ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu
mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun.
Laa ilaaha illallaahu wahdahu shadaqa wa'dahu
wa nashara abdahu wa a'azza jundahu wa
hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu
wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.
5

Artinya:
"Allah maha besar dan aku mengagungkan allah
dengan besar-besar keagungan. dan segala puji
bagi allah dan kami memuji allah sebanyak-
banyaknya. maha suci allah pada pagi dan petang,
tidak ada tuhan melainkan allah dan tidak ada
yang kami sembah kecuali hanya allah, dengan
ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-
orang kafir membenci. tidak ada tuhan melainkan
allah sendirinya, benar janjinya, dan dia menolong
hambanya, dan dia mengusir musuh nabinya
dengan sendirinya, tidak ada tuhan melainkan
allah, allah maha besar allah maha besar dan
baginya segala puji."
2. Shalat Idul Fitri
Hukum shalat Idul Fitri adalah sunnah
mu‟akkadah. Karena sifatnya syiar dalam kondisi
normal shalat Idul Fitri sunnahnya dilakukan di
lapangan terbuka. Muslimah yang dalam kondisi
haid juga dianjurkan untuk menghadiri khotbah
Id. Apabila tidak dalam keadaan normal sekarang
ini dalam masa pandemic Covid-19 atau bagi
seseorang yang tertinggal shalat Idul Fitrinya boleh
dikerjakan sendiri atau berjamaah dengan
keluarga.
a. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
1) Jangan lupa zakat fitrahnya di tunaikan
dulu sebelum shalat.
6

2) Dilaksanakan pada waktu Dukha


(pukul 07.00 WIB)
3) Disunnahkan mandi terlebih dahulu
dengan masa waktu mulai tengah malam. Jadi
boleh dilakukan sebelum atau sesudah shalat
shubuh. Mandi dilakukan seperti mandi
janabat, hanya berbeda pada niatnya.
Adapun lafal niat mandi shalat id sebagai
berikut:
‫ه ََويْ ُت امْ ُغ ْس َل ِم ِع ْي ِد ْام ِف ْط ِر ُب نَّ ًة ِ ٰ ّ ِلل ثَ َع َاَل‬
Nawaitul ghusla li „îdil fithri sunnatan lillâhi
ta‟âlâ.
Artinya:
“Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri
sebagai sunnah karena Allah taála.”
4) Memakai pakain yang terbaik .
5) Sebelum shalat disunnahkan makan
terlebih dahulu.
6) Memperbanyak takbir, tasbih, tahmid dan
tahlil.
7) Shalat hari raya Idul Fitri tidak didahului
dengan adzan dan iqamah.
8) Hanya mengucapkan yang bersifat ajakan
shalat berjamaah:
7

َ َ‫اَلصَلَةََج ِامعة‬
“Ashshaata Jaami‟ah”
Artinya: Mari Shalat berjamaah
Di jawab dengan ucapan:

‫َال َح ْو َل َو َال ُك َّو َة ا َّال ِِب ِهلل ام َع ِ ِ ّل ام َع ِظ ْ ِي‬


“Laa khaula wa laa quwwata illaa billaahil
„aliyyil azhiimi”
Artinya, “Tiada daya dan upaya kecuali
dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi
maha agung.”
9) Dilaksanakan 2 rakaat dengan
rakaat pertama setelah takbiratul ikhram
membaca takbir 7 kali dan rakaat kedua
membaca takbir 5 kali, setelah selesai
dilanjutkan dua khutbah. (apabila sendirian
tidak perlu khutbah)

b. Tata cara shalat hari raya Idul Fitri sebagai


berikut:
1) Niat

َ ‫ُأ َص ِ ّل ُب نَّ ًة ِم ِع ْي ِد ْام ِف ْط ِر َر ْك َع َخ ْ ِي ( َمأْ ُم ْو ًما\ا َما ًما) ِ ٰ ّ ِلل ثَ َع‬


‫ــــاَل‬
“Ushallî sunnatal li „îdil fithri rak„ataini”.
8

Ditambah, “ma'mûman” kalau menjadi


makmum dan “imâman” kalau menjadi imam.
Lillahi Ta’ala. َ
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri
dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena
Allah ta‟ala.”
2) Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa.
Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan
takbir lagi hingga 7 (tujuh kali) untuk rakaat
pertama. Di sela-sela tiap takbir itu
dianjurkan membaca:

‫للا أ ْك َ ُّب‬ ُ َّ‫للا َوامْ َح ْمدُ ِ ٰ ّ ِلل َو َال ا َ َٰل اال‬


ُ ‫للا َو‬ ِ ‫ُب ْب َح َان‬
“Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa ilaaha
illallah wa Allahu akbar.”

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi


Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha
besar.”
3) Membaca Surat al-Fatihah. Setelah
melaksanakan rukun ini, dianjurkan
membaca Surat al-A'lâ atau surat yang di
hafal. Dilanjutkan ruku’, sujud, duduk di
antara dua sujud, dan seterusnya hingga
berdiri lagi seperti shalat biasa.
4) Rakaat kedua, takbir lagi sebanyak 5 (lima)
kali seraya mengangkat tangan dan
melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.
9

Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan


membaca:

‫للا أ ْك َ ُّب‬ ُ َّ‫للا َوامْ َح ْمدُ ِ ٰ ّ ِلل َو َال ا َ َٰل اال‬


ُ ‫للا َو‬ ِ ‫ُب ْب َح َان‬
“Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa ilaaha
illallah wa Allahu akbar”.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi


Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha
besar.”
5) Membaca Surat al-Fatihah, lalu Surat al-
Ghâsyiyah atau surat yang dihafal.
Dilanjutkan ruku’, sujud, dan seterusnya
hingga salam.
6) Selesai melaksanakan shalat lalu Imam
atau yang sudah dipersiapkan membaca 2
Khutbah.
- Perlengkapan khutbah hanya disiapkan
kursi diletakkan posisi sebelah kanan
tengah sajadah Imam. (Kursi berfungsi
untuk duduk sebentar setelah khutbah
pertama lalu berdiri lagi untuk khutbah
kedua)
- Ketika akan khutbah Imam berdiri di
depan kursi menghadap Makmum.
- Khutbah dianjurkan sambil membaca
teks agar terarah.
10

Posisi Shaff Shalat Berjamaah bersama keluarga

1. Posisi Shaf
shalat berjamaah
Suami dan Isteri
2. Posisi Shaf shalat
berjamaah Suami,
Isteri dan anak laki-
laki

Catatan: Apabila tempatnya tidak


memungkinkan disesuaikan yang
penting makmum tidak sejajar
dengan imam.

3. Posisi Shaf shalat berjamaah


Suami, Isteri, anak laki-laki dan
anak perempuan
‫‪11‬‬

‫‪Tata Cara Khutbah shalat hari Raya Idul Fitri‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫َا َّمس َل ُم لَلَ ْي ُ ُْك َو َر ْ َْح ُة ِ‬


‫للا َوبَ َر َك ُخ ُو‬
‫َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل‬
‫اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪َ ,‬ا ُهلل اَ ْك َ ُّب‪.‬‬
‫ش ِف‬ ‫امس َل ُم لَ َى أ ْ َ‬ ‫امص َل ُة َو َّ‬ ‫َامْ َح ْمدُ ِ ٰ ّ ِلل َر ِ ّب امْ َعام َ ِم ْ َي‪ ،‬و َّ‬
‫ص ِب ِو‬ ‫ْ َاالهْ ِب َيا ِء َوامْ ُم ْر َب ِل ْ َي َب ِ ّي ِدَنَ َو َم ْومَنَا ُم َح َّمد َولَ َى أ ٓ ِ ِٰل َو َ ْ‬
‫أ ْ َج ِع ْ َي‪.‬‬
‫للا َح َّق ثُل َا ِث ِو َو َالثَ ُم ْوحُ َّن االَّ َوأه ُ ُْْت‬ ‫فَ َيا ِع َبا َد للا! ِاث َّ ُل ْوا َ‬
‫ُم ْس ِل ُم ْو َن‬
‫للا َّامر ْ ْٰح ِن َّامر ِحي‬ ‫امش ْي َط ِان َّامر ِج ِي‪ ,‬ب ِْس ِم ِ‬ ‫أ ُع ْو ُذ ِِب ِهلل ِم َن َّ‬
‫اْس َ ِرب ّ ِو فَ َص َّى (‪)٥١‬‬ ‫كَ ْد أفْلَ َح َم ْن حَ َز َّّك (‪َ )٥١‬و َذ َك َر ْ َ‬
‫َ‬
‫أ َّماب َ ْعدُ ‪َ .‬‬
12

Assalamu‟alaikum Warakhmatullahi wabarakatuh


Allahu Akbar…. 9 x
Alhamdulilahi rabbil „alamin, Was sholatu
wassalamu „alaa, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa „alaa
„alihi wa shohbihi ajmain.
Faya „ibaad allah! Ittaqullah haqqa tuqaa tihi walaa
tamu tunna illa wa antum muslimuun
A‟udzubillahimimasy syaithonir rojiim, Bismillahir
rahmanir rahiim
Qad aflaha mang tazakka, wadzakarasma rabbihi
fashalla.
Ama ba‟du.

Kaum Muslimin yang berbahagia (Isteriku, anak-


anakku, saudara-saudaraku yang berbahagia)

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan


kenikmatan kepada kita sehingga dapat
menyelesaikan ibadah puasa ramadhan tahun ini
dengan baik, dan dapat melaksanakan shalat Idul
Fitri walau dengan suasana tidak seperti biasanya
yaitu dilakukan di rumah bersama keluarga,
semoga tidak mengurangi kekhusyu’an kita dalam
menjalankan ibadah yang sedang kita lakukan ini
dan juga semoga diterima oleh Allah SWT.
Shalawat dan salam mari persembahkan
kepada nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya serta semua yang
mengikuti ajaran beliau.
13

Mari kita bersama-sama meningkatkan iman


dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan cara
menjaga kesucian hari raya Idul Fitri dari noda-
noda dosa. Karena sungguh sangat beruntung bagi
orang yang menjaga kesuciannya, sebagai mana
Firman Allah dalam surat al-A’la ayat 14 – 15 yang
artinya:
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan
shalat.”
Kita telah kembali menjadi suci seperti bayi
yang baru dilahirkan, maka dari itu kita jaga
kesucian ini dengan cara tetap selalu ingat kepada
Allah dan mendirikan shalat dengan dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu menjadi suami
yang baik, isteri yang baik dan anak-anak yang
soleh dan solekhah yang selalu menyenangkan hati
kedua orang tuanya. Jangan pernah lagi membuat
orang tua merasa sedih. Karena ridho orang tua
menjadi jalan suksesnya anak.
Semoga Allah SWT menjadikan keluarga kita
keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Aamiin ya Rabbal’alamiin

Lalu duduk sebentar, (lamanya 1 kali shalawat atau


1 kali membaca surat al-ikhlas) lalu berdiri lagi
untuk khutbah kedua.
14

Khutbah Kedua

‫ َا ُهلل‬,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬
,‫ َا ُهلل اَ ْك َ ُّب‬,‫اَ ْك َ ُّب‬
‫ش ِف‬ َ ْ ‫امس َل ُم لَ َى أ‬ َّ ‫امص َل ُة َو‬ َّ ‫ و‬،‫َامْ َح ْمدُ ِ ٰ ّ ِلل َر ِ ّب امْ َعام َ ِم ْ َي‬
ْ َ ‫ْ َاالهْ ِب َيا ِء َوامْ ُم ْر َب ِل ْ َي َب ِ ّي ِدَنَ َو َم ْومَنَا ُم َح َّمد َولَ َى أ ٓ ِ ِٰل َو‬
‫ص ِب ِو‬
. ُ‫ أ َّماب َ ْعد‬.‫أ ْ َج ِع ْ َي‬
Allahu Akbar…. 7 x
Alhamdulilahi rabbil „alamin, Was sholatu
wassalamu „ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa „alaa
„alihi wa shohbihi ajmain. Ammaba‟du.
Lalu membaca doa:
“Ya Allah Ya Tuhan kami ampunilah segala dosa
kami, dosa kedua orang tua kami, dosa pasangan
hidup kami, dosa anak-anak kami dan dosa kaum
muslimin-muslimat baik yang masih hidup
maupun sudah meninggal dunia. Berikanlah kami
kesehatan, keberkahan rizqi jadikan keluarga kami
yang bahagia dan harmonis penuh kedamaian.
Ya Allah yang Maha Kuasa bebaskan negeri kami
dari segala macam mara bahaya, kekurangan
15

pangan dan wabah khususnya wabah virus


corona”.

‫َربَّنَا َءا ِثنَا ِف ألُّ هْ َيا َح َس نَ ًة َو ِف ألٓ ِخ َر ِة َح َس نَ ًة َو ِكنَا لَ َذ َاب‬


‫ َو َامْ َح ْمدُ ِ ٰ ّ ِلل َر ِ ّب امْ َعام َ ِم ْ َي‬,‫أمنَّ ِار‬
Rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati
ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār
Walkhamdulillahi robbal‟alamiin .

ِ ‫َو َا َّمس َل ُم لَلَ ْي ُ ُْك َو َر ْ َْح ُة‬


‫للا َوبَ َر َك ُخ ُو‬
Wassalamu‟alaikum Warakhmatullahi wabarakatuh.

Posisi Khotib saat berkhutbah

Posisi Khotib

Sajadah Imam
16

3. Bersilaturrahiim
Bagi umat Islam, momentum hari raya Idul
Fitri adalah saat-saat penting untuk bersilaturahmi
dan saling memaafkan. Seluruh kesalahan yang
pernah dilakukan terhadap sesama selama
setahun, seolah ingin dilebur di Hari Lebaran nan
Mubarak itu. Di sini kita saling bermaafan, minal
a‟idin wal faizin. Sadar atau tidak sadar,
ungkapan itu dalam masyarakat kita sering
dimaknai “mohon maaf lahir dan batin”. Meski
secara kontekstual pemaknaan itu tidak terlalu
menyimpang, keluasan dan kedalaman makna
ungkapan tersebut tidaklah sepenuhnya terwakili
dalam ungkapan “mohon maaf lahir dan bathin”.
Mengapa demikian?
Dalam istilah agama, ada yang disebut
huququllah atau hak-hak Allah dan ada pula yang
disebut huququl insan atau hak-hak manusia. Dosa
atau kesalahan manusia kepada Allah
menimbulkan hak Allah untuk menuntut
penebusan dari manusia. Kita menjalankan puasa
Ramadhan, misalnya, merupakan upaya menebus
dosa itu dan memohon ampunan kepada-Nya.
Puncaknya adalah pada momen idul fitri, yaitu
kembali kepada fitrah kita, kepada kesucian.
Kembali kepada kesucian itu kemudian
disimbolkan dengan adanya maaf dari Allah, lalu
disempurnakan dengan maaf dari manusia. Dalam
kehidupan keseharian atau bermasyarakat, kita
pasti tidak luput dari berbuat salah kepada
17

sesama. Allah tidak akan mengampuni kesalahan


yang kita lakukan terhadap sesama jika kita tidak
mau minta maaf kepada yang bersangkutan.
Disinilah sebenarnya kaitan antara ungkapan
minal a‟idin wal faizin yang berdimensi vertikal
dengan ungkapan “mohon maaf lahir dan bathin”
yang berdimensi horizontal.
Dalam suasana pandemic covid-19 ini
silaturrahiim atau saling bermaaf-maafan dapat
disampaikan melalui alat komunikasi HP (Video
Call, Calling ataupun melalui WA, Instagram,
Twitter, FB dan sebagainya)

C. Penutup
Demikian panduan ibadah hari raya Idul Fitri
1441 H/2020 M pada masa pandemic Covid-19.
Semoga bermanfaat dan dapat melaksanakan
ibadah di rumah dengan baik, kami dari Bintal
Rohis Bagbintal Denma Mabes TNI mohon maaf
atas kesalahan baik dalam penyajian bahasa
maupun tulisan serta menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun, terima kasih. Wallahu
a‟lam bis-shawab.

Anda mungkin juga menyukai