PERSPEKTIF TEORI
A. Konsep Diri
Istilah konsep diri dalam bahasa inggris adalah self concept. Menurut
Morgan (dalam Yamin, dkk, 2010) makna dari kata self dalam psikologi
ada dua, yaitu 1) sebagai objek, mengacu pada yang seseorang pikirkan
diri sendiri, dan 2) sebagai proses, yaitu menjalankan setiap proses dari
inilah yang kita percayai tentang siapa diri kita dan tentang kemampuan-
kemampuan serta sifat-sifat kita. Konsep diri akan lebih terasa dan lebih
tugas pada masa perkembangan awal kanak-kanak, awal masa remaja, dan
evaluasi diri seseorang. Konsep diri itu tentang “siapa saya” dan
suatu kesatuan konsep diri. McShane dan Glinow (dalam Wibowo, 2013)
8
9
akan dirinya sebagai mahluk fisik, sosial, spiritual, atau moral. Konsep diri
sesuatu dan proses yang saling berkaitan dan kognisi berperan aktif pada
akan dirinya yang berarti koalisi dari keyakinan fisik, sosial, psikologis,
Burn mengartikan konsep diri merupakan citra akan diri seseorang yang
individu tersebut mengenai apa yang telah diraih (dalam Ghufron dan
Risnawita, 2014). Konsep diri terbagi menjadi dua bagian, yakni konsep
diri kognitif (self image) dan konsep diri afektif (self esteem). Konsep diri
saya” yang menggambarkan mengenai diri sendiri, hal ini merupakan citra
diri. Sedangkan konsep diri afektif adalah pendapat seseorang tentang diri
sendiri yang terbentuk melalui seperti apa penerimaan terhadap diri sendiri
diri sendiri. Maka dari itu, Taylor (2009) mengartikan konsep diri sebagai
“all you think and feel about you, the entire complex of beliefs and attitude
you hold about your self “. Segala pemikiran dan perasaan merupakan
pilihan untuk diri sendiri dan menjadi contoh pembentukan konsep diri.
perasaan, serta sikap individu atas diri sendiri, (b) kualitas penilaian
Laila (2016) konsep diri adalah penentu sikap seseorang dalam bertingkah
cara seseorang menilai diri sendiri, pandangan ini bisa berupa pandangan
psikologis, pandangan sosial, dan juga fisik. Konsep diri tidak selalu
11
melalui penjabaran deskriptif tetapi bisa juga melalui penilaian. Konsep ini
dirinya, harapan diri , serta penilaian mengenai dirinya, semua itu tidak
diinginkan.
bagaimana orang itu dapat menilai diri sendiri selaras dengan kenyataan
terhadap dirinya.
beberapa aspek, yaitu intensitas afektif, citra diri, perbaikan diri serta
a. Pengetahuan
b. Harapan
c. Penilaian
a. Dimensi internal
terhadap diri sendiri. Dimensi ini tersusun atas tiga bentuk, yakni:
perilakunya.
b. Dimensi eksternal
dirinya sendiri.
bagian yaitu:
a. Gambaran diri.
b. Ideal diri.
serta harapan pada masa remaja. ideal diri terbentuk dengan proses
dari pandangan diri dan ideal diri jika penetapan ideal diri tidak
bisa dicapai.
c. Harga diri.
d. Peran.
diri.
e. Identitas.
dirinya lebih yang tidak bisa disamakan dengan orang lain. Sifat
diri.
aspek aspek konsep diri yaitu, pengetahuan, harapan serta penilaian yang
dilihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal untuk dapat menentukan
dirinya. Pengalaman individu sejak lahir dan mealui proses yang unik. Jika
dilihat dari segi ini, maka dapat dipahami bahwa faktor yang mempengaruhi
konsep diri itu sangat banyak. Hal ini menjadi penghubung antara konsep
a. Orangtua
dirinya dan akan menjadi penyebab utama konsep diri yang negatif.
menjadikan konsep diri anak menjadi baik, hal itu dikarenakan anak
b. Kawan Sebaya
terhadap diri individu itu sendiri. Tentunya peranan teman sebaya dinilai
yang dihargai oleh individu dan orang lain menjadi salah satu faktor
c. Masyarakat
dua bagian:
19
B. Konversi Agama
disebut konversi agama. Yang mana kata konversi berarti tobat atau pindah
agama. Kata konversi berasal dari bahasa inggris yaitu conversion yang
berarti berubah dari suatu keadaan atau berpindah dari suatu agama ke
James, menurut Zakiyah (dalam Ilahi, Rabain, dan Sarifandi, 2017) bahwa
yang mengacu pada penerimaan sikap atas suatu keagamaan, proses itu
dengan pendapat Clork (dalam Ilahi, Rabain, dan Sarifandi, 2017) konversi
lain, dengan kata lain adalah berpaling dari agama sebelumnya yang mana
agama, yaitu:
lingkup keagamaan.
agama.