Anda di halaman 1dari 15

KANKER SERVIKS

PENDAHULUAN

Kanker serviks merupakan masalah kesehatan masyarakat


yang melanda negara – negara di dunia, dari 15 kanker
terbanyak di dunia, 3 diantaranya adalah kanker serviks,
kanker ovarium dan kanker uteri.
Di negara berkembang kanker serviks merupakan urutan
pertama. Di negara maju seperti Amerika Serikat
diperkirakan terdapat sekitar 15.000 kasus kanker serviks,
invasif pertahun dan 4.600 terjadi kematian, terdapat 55.000
penderita baru karsinoma in situ pertahun terdapat 79,1%
kanker serviks.
Rendahnya angka harapan hidup disebabkan penemuan kasus
umumnya pada stadium yang sudah lanjut, hanya sedikit
yang ditemukan pada stadium awal.
DEFINISI
Kanker serviks adalah kanker yang bermula dari serviks uteri di
mana sel – selnya timbul cepat, tidak mempunyai pembungkus,
tidak berkapsul, timbul tidak teratur dan tidak terkendali serta
mendesak kesekitarnya lalu menyusup ke tempat yang lebih jauh

EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia kanker serviks merupakan urutan pertama, di
negara berkembang 471.000 angka kasus baru ditemukan
pertahun. 50% ditemukan dalam stadium lanjut mulai meningkat
pada pada usia 20 tahun dan menetap sesudah usia 50 tahun,
sedangkan karsinoma in situ meningkat dengan puncak pada usia
30 – 39 th. Dispalsia meningkat dengan puncak pada usia 20 - 29
th (penelitian di RSUP Sardjito selama kurun waktu 5 th ; 1975 –
1079 ).
ETIOLOGI
• Belum diketahui secara pasti penyebabnya
• Insiden lebih tinggi pada wanita yang kawin dari pada
yang tidak kawin
• Infeksi Human Papilo Virus ( HPV )

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Sering berganti pasangan ( promiskuitas )
2. Hubungan seksual pertama pada usia muda ( < 17 th )
3. Riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal pil KB lebih
dari 4 th
4. Timgginya paritas
5. Jarak persalinan yang terlalu dekat
6. Wanita perokok
7. Sosial ekonomi rendah & persoanla hygine genetalia
yang rendah
PERJALANAN PENYAKIT
Perubahan awal terjadi di daerah transpormasi epitel
skuamokolumnar permukaan serviks, kenudian timbul
meluas ke daerah sekitar dan invasif ke dalam jaringan
serviks.
Secara sederhana dimulai dari lesi intra epitel, kemudian
lesi mikroinvasif selanjutnya menjadi lebih invasif. Bentuk
awalnya  pra kanker serviks adalah displasia atau
neoplasma intra epitel serviks di mulai dari displasia
ringan ( NIS I ), displasia sedang ( NIS II ), dan displasia
berat atau karsinoma in situ ( NIS III ).
Perkembangan NIS ini dapat dilihat dengan mengamati
secara pemeriksaan sitologi bersama kolkoskopi dan ini
dikerjakan oleh seorang dokter NIS dapat beregresi
menetap atau berkembang dan timbul manjadi invasif.
TANDA DAN GEJALA
• Keputihan yang banyak & berbau
• Adanya perdarahan pasca senggama
• Perdarahan diantara siklus haid
• Perdarahan pasca menopause
• Cairan vagina kemerahan, rasa berat di perut bawah & rasa
kering di vagina
• Pada stadium lanjut dapat ditemukan ;
- Cepat lelah
- Kehilangan BB & kadar HB rendah
- Pemeriksaan fisik ; serviks dapat teraba membesar reguler
dan teraba lunak, terlihat ada lesi pada portio
TINGKATAN KANKER SERVIKS
• 0 : Karsinoma in situ atau karsinoma epitel
• I : Proses terbatas pada serviks
• Ia : Karsinoma serviks preklinis, hanya dapat didiagnosa
mikroskopik, lesi tidak lebih dari 3 mm atau secara
mikros kedalamannya > 3 – 5 mm dari e[itel basal dan
memanjang lebih dari 7 mm
• Ib : Lesi invasif > 5 mm di bagi atas lesi < 4 cm & > 4 cm
• II : Proses keganasan telah keluar dari serviks & menjalar 2/3
bagian atas yg vagina & atau ke parametrium tetapi tidak
tidak sampai dinding panggul
• IIa : Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dr
infiltrat tumor
• IIb : Penyebaran ke parametrium, uni – atau bilateral, tetapi
belum sampai ke dinding panggul
• III : Penyebaran sampai 1/3 distal vagina, namun tidak sampai
ke dinding panggul
• IIIa: Penyebaran sampai 1/3 distal vagina, namun tidak sampai
ke dinding panggul
• III b : Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan
daerah bebas infiltrasi antara tumor dg dinding panggul /
proses pada TK I atau II tetapi sudah ada gangguan faal
ginjal / hidronefrosis
• IV : Proses genasan sudah keluar dari panggul kecil dan
melibatkan mukosa rectum / vesika urinaria atau sudah
bermetastase keluar panggul / tempat yang jauh
• IVa : Telah bermetastase ke organ sekitar
• IV b : Telah bermetastase jauh
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• PAP Smear
• Kolkoskopi
• Gineskopi
• Servikografi
• Konisasi
• Biopsi
• Screening dg komputerisasi
• Test HPV DNA
TUJUAN SKRINING
Pengobatan pada sradium dini atau pra invasid
pasien dalam keadaan baik pilihan terapi lebih
mudah, biaya akan lebih murah & prognosis akan
lebih baik, dapat dikatakan keberhasilan sampai
100 % sembuh total, sedangkan bila pengobatan
pada stadium lanjut pilihan terapi lebih sulit, biaya
lebih mahal & prognosis akan lebih buruk.

THERAPI KANKER SERVIKS


Operasi ; Konisasi, histerektomi sederhana / total /
radikal, radiasi & kemoterapy
PAP SMEAR
Adalah uji sitologi epitel serviks utk mendeteksi adanya infeksi
HPV & atau tes pra kanker serviks
PRINSIP PAP SMEAR
1. Epitel permukaan selalu akan mengelupas & di ganti lapisan
epitel di bawahnia
2. Epitel permukaan merupakan gambaran keadaan epitel
jaringan dibawahnya

ALAT & BAHAN


- Formulir pemeriksaan sitologi ( surat pengantar utk ke lab )
- Meja pemeriksaan - Cytobrush
- Speculum cocor bebk - Spatula Ayre
- Kaca objek
- Larutan fiksasi alkohol 95 %
CARA KERJA PAP SMEAR
• Isi formulur dg data pasien
• Pasien ditidurkan dlm posisi litotomi, pasang speculum cocor
bebek utk melihat serviks
• Ujung spatula Ayre disentuhkan pada serviks di tepi ostium,
kemudian diputar 360 derajat diusapkan pada sekeliling
serviks di tepi ostium
• Gosokkan spatula pada kaca objek sepanjang setengah kaca
• Cytobrush dimasukkan pada ostium & diputar 360 derajat
pada permukaan endoserviks, gosokkan cytobrush pada
daerah sisa pada kaca obyek
• Masukkan dalam larutan fiksasi langsung diamankan
minimal 30 menit, keringkan di udara
• Sediaan siap di kirim
PERAN BIDAN DI PUSKESMAS /
MASYARAKAT
Tes Pa smear apabila terdapat ;
• Hasil negatif ( normal ) kontrol ulang tiap tahun
• Meragukan ( inkonklusif lakukan terapi lalu test ulang )
• Jelas displasia HPV  rujuk ke RS
• Anjurkan pada wanita 25 – 60 tahun utk melakukan pap smear minimal 1
kali
• Anjurkan supaya kehidupan seksual yg sehat, antara lain tidak berganti –
ganti pasangan
• Anjurkan supaya tidak menikah terlalu muda & tidak melakukan hubungan
seksual di bawah 17 th
• Anjurkan supaya menjaga kebersiahn diri terutama hygine genetalia
• Anjurkan supaya makan makanan bergizi
• Bila wanita keguguran, anjurkan supaya datang ke puskesmas utk mendapat
pengobatan ( abortus ) yg di sengaja mempunyai resiko lebih beasr utk
kanker serviks
PROGNOSIS
Kanker serviks yang tidak diobati atau tidak
memberikan respon terhadap pengobatan, 95 %
akan menjalani kematian dalam 2 th setelah timbul
gejala
Pasien yang dilakukan histerektomi & memiliki
resiko tinggi terjadinya rekurensi lebih dini dapat
diobati dg radioterapi.
Setelah histerektomi radical terjadi 80 % rekurensi
dalam 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai