Anda di halaman 1dari 10

Nama : Lalan Rayatullah

NPM : 0943102010028

Tugas UTS : Ilmu Komunikasi

KONSEP JOHARI WINDOW

Tahu tentang diri Tidak tahu tentang diri


sendiri sendiri

Diketahui orang lain Open Area Blind Area

Tidak diketahui orang lain Hiden Area Unknow Area

Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain

seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika

memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan

tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah

secara vertical sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin

produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.

Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup

bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan,

keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area,

biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat

orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan

mengurangi tingkat kepercayaan orang.

1
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita

tidak. Misalnya bagaimana


bagaimana cara mengurangi grogi,
grogi, bagaimana caranya menghadapi

dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area

akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang

diketahui orang lain, maka


maka akan bagus
bagus dalam bekerja tim.

Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak

mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain

melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan.

Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita.

Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil

sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari

pengalaman

Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal

yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat

hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam

berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak

mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung

perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang

memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang

lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang

dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian

kepribaReza yang direpres dalam ketidaksadaran,


ketidaksadaran, yang tidak diketahui
diketahui baik oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Namun
Namun demiki
demikian
an ketida
ketidaksa
ksada
daran
ran ini
ini kemungk
kemungkina
inan
n bisa munc
muncul.
ul.

Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah

pada seseorang berbeda


berbeda dengan orang
orang lain. Gambaran
Gambaran kepribaReza di bawah ini

dapat memberikan contoh mengenai daerah-daerah dalam Jendela Johari.

2
Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama

pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik

(Feedback). Tahap pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2),

sedangkan untuk memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain

(lihat gambar 3). Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas

(lihat gambar 4).

KASUS

Reza, remaja pemalu, ia selalu sulit menjalin pergaulan. Sangat jarang ia dapat

menceritakan perasaan, keinginan, dan fikiran-fikiran yang ada pada dirinya.

Akibatnya, ia kurang dikenal oleh teman sepergaulannya.

Kemungkinan besar, Reza mempunyai daerah publik (A) yang kecil,

sedangkan daerah yang tersembunyi lebih besar (C) atau Irwan mempunyai daerah

buta yang lebih besar (B), sebab kelebihan yang merupakan aset bagi dirinya tidak

disadarinya atau dilihat orang lain.

Semakin luas daerah A dapat dikatakan seseorang mempunyai konsep diri

yang positif. Ia telah tahu, baik dalam kuantitas maupun kualitas, kekuatan dan

kelemahan dirinya. Orang semakin bebas untuk menentukan langkahnya, topeng-

topeng yang dipakainya semakin terkuak dan ditinggalkannya. Ia menjadi pribadi

yang matang, percaya diri, tidak takut menghadapi kegagalan, dan siap

mengahadapi tantangan.

3
KESIMPULAN

Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan

diri, orang lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan.

Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh

karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya? maka

pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban atas pertanyaan

tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya.

Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.

4
Karena Mimpi Menjaga Asaku

“Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin,

kenyataan esok adalah mimpi hari ini.”

Aku tak pernah tahu, bagaimana rasanya hidup tanpa mimpi. Kalau hari ini aku

 jatuh, kalau hari ini aku tak ingin disini lagi, lantas aku ingat mimpiku. Dan aku

bangkit bersamanya. Mimpi membuatku berjalan maju. Tak sekedar terhempas

waktu, kemuReza dibawa menuju perhentian. Tapi mimpi membuatku bergerak

dalam dimensi waktuku. Membuatku aktif menjalankan skenario yang dibuatkanNya

untukku. Sebab mimpi membuatku berjalan menuju kesempurnaan yang hakikatnya

tak pernah diraih oleh manusia.

5
bertindak, berpikir, & significant others, org-org ygmerasa ttg diri sndr

mempengaruhi perilaku, pikiran, & perasaan kita.

Richard Dewey & W. J Humber menyebut mereka dg affective others, yaitu org lain

yg dg nereka kita mempunyai ikatan emosional.

Pembentukan self-development pd masa kecil ini sgt penting.

Dlm perkembangannya significant other meliputi senua org yg mempengaruhi

perilaku, pikiran, & perasaan kita.

Pandangan kita ttg keseluruhan pandangan org lain thd kita disebut generalized

others.

Proses seseorg mengambil peran sebagai generalized others disebut role taking.

Role taking amat penting artinya dlm pembebtukan KD.

Dg demikian, faktor yg mempengaruhi pengembangan diri seseorg makin meluas

seiring dg perkembangan org tsb. Jika mula-mula yg berpengaruh adlh keluarga, dg

makin bertambahnya usia bertambah pula pihak-pihak yg berpengaruh : teman,

kelompok, organisasi, hingga masyarakat. Selain itu, media komunikasi juga

berperan dlm self-development kita.

Self-cognition bisa terlijhat dr self-awareness (kesadaran diri) & self-schemata

(bagan diri).

1. Self-Awareness (kesadaran Diri)

16
Self-awareness mrpkn perhatian seseorg yg terfokus pd diri sndr, perasaannya, nilai,

maksud, &/ atau evaluasi dr org lain. Self-awareness membantu kita utk mengetahui

kelebihan & kekurangan yg ada pd diri kita, menyadr bhw tingkah laku kita

dikendalikan o/ pikiran kita. Dg kata lain, kesadaran-diri membantu kita utk

mengetahui siapa kita & apa yg kita inginkan.

Self-awareness menunjukkan tingkat atau derajat kita mengetahui diri kita sndr.

Memahami bgm konsep-diri kita berkembang adlh salah satu cara utk

Meningkatkan kesadaran-diri kita. Makin kita memahami mengapa kita memandang

diri kita spt yg selama ini, makin kita memahami siapa kita.

Kesadaran-diri dpt dijelaskan mel model yg ditawarkan o/ Joseph Luft & Harry

Johari WindowIngham

Kesadaran-diri kita berhubungan dg komunikasi interpersonal kita. Makin tinggi

kesadaran-diri kita makin tahu kita bgm kita berkomunikasi dg org2 lain. Sebaliknya,

komunikasi dg orang lain akan membantu meningkatkan pengetahuan ttg diri kita.

Karenanya, kesadaran-diri adlh suatu hal yang harus ditingkatkan. DeVito

menyebutkan empat hal yg dpt dilakukan utk meningkatkan self-awareness.

 Bertanya ttg diri kepd diri sndr. Self-talk (berbicara dg diri sndr), melakukan

monolog dg diri sndr adlh salah 1 cara mengetahui ttg diri & pd gilirannya

meningkatkan kesadaran-diri.

  Mendengarkan org lain. Mendpt feeback dr orang lain dlm komunikasi

interpersonal adlh hal yang membuat kita mendptkan self-knowledge (pengetahuan

ttg diri). Ini akan meningkatkan self-awareness kita.

Secara aktif mencari informasi ttg diri sndr. Tindakan ini akan memperkecil

17
wilayah blind-self kita sekaligus meningkatkan sel-awareness kita.

 Melihat dari sisi yg lain. Setiap org memiliki pan&gan sndr ttg kita. Mencoba

melihat dr sudut pan&gan org-org lain mengenai kita akan membantu kita utk

menambah kesadaran ttg diri kita sndr.

 Meningkatkan open-self. Dg meluaskan wilayah terbuka pd diri kita berarti kita

mengurangi wilayah hidden-self. Ini berarti juga kita membuka diri (melakukan self-

disclosure) kepd org lain. Membuka diri akan memberikan pengetahuan ttg diri &

meningkatkan kesadaran-diri.

Self-awareness bias berkurang atau menurun, shg menyebabkan kita akan bertindak

tanpa mengindahkan standar atau tidak sesuai dg nilai2 diri kita. Kita merasa bebas,

tanpa ada halangan apapun, & bisa melakukan hal2 yg o/ org deindividuation

(berkurangnya “nilai”lain biasanya tidak disetujui bisa terjd akibat stimuli kondisi

ttt.keindividuan seseorg)

2. Self-Schemata (Skema-Diri)

Skemata mrpkn kategorisasi gagasan ttg stimuli yg dikembangkan o/ diri sndr.

Self-schemata adlh seperangkat susunan self-generalizations (hal-hal yg umum) dr

diri seseorg, yg didpt dr penilaian yg dilakukan sndr atau org lain.

Self-schemata mempengaruhi bgm Anda memperhatikan atau mengingat informasi

& kesempatan ttg diri sndr.

18
Gambaran kita ttg diri sndr sulit utk berubah. Ini terjd seimbang, baik di self-concept

positif maupun self-concept negatif. Sebuah penjelasan utk hal tsb adlh kita

terdorong utk mempertahankan konsistensi penilaian diri kita di masa lalu & masa

kini, begitu pula dg berbagai elemen kognisi (spt sikap & perilaku).

Ketika SD seseorg menemui tantangan, maka org itu biasanya akan menguatkan

penilaian dirinya sndr, drpd memikirkan kembali perttgan yg terjd. dpt org lain).

Elemen-elemen kognitif, spt sikap & maksud, menjadi seimbang ketika dlm keadaan

harmonis atau cocok.

Kebutuhan utk seimbang terkadang menjadi motivasi kita utk mengubah pikiran.

Bentuk penting dr self-motivation melibatkan rasionalitas kita ttg perilaku kita.

Meskipun etiap org mampu berlogika, tetapi tidak setiap perilaku mempunyai logika

yg baik sebelum dilakukan. Ketika dilakukan, perilaku tsb baru dirasionalkan.

Mendukung sebuah perilaku setelah perilaku tsb dilakukan melibatkan proses self-

 justification. Self-justification adlh pendorong yg kuat bagi perubahan sikap. Hal ini

terjd pd beberapa kasus cognitive dissonance, sebuah pengalaman ketegangan

ketika elemen-elemen kognisi berttgan.

Festinger mengidentifikasi 2 keadaan yg menimbulkan kebutuhan akan pembenaran

diri ini: insufricient justification & decision making.

Self-Enhancement (Peningkatan Diri)

Self-motivation yg besar adlh perlindungan & pertahanan akan self-esteem (harga

20
diri). Dikatakan bhw banyak org yg menderita karena self-esteem yg rendah. Teori

kepribaReza humanistic (humanistic personality theories) menyebutkan bahayanya

evaluasi negatif atas diri seseorg. Beberapa kecenderungan self-enhancement terjd

mel proses yg telah disebutkan, spt downward comparisons, meyakinkan diri atas

kelebihannya dr org lain, atau self-justification, utk merasionalisasikan perilaku yg

berttgan dg diri. Diluar itu, ada bentuk-bentuk lain self-ehancement, yaitu: self-

serving processes & self-prsentation processes.

Self-Serving Processes (Proses Pengutamaan Diri)

Proses ini umumnya melibatkan tiga bentuk kognisi social yg diaplikasikan pd

perlindungan thd self-esteem, yaitu :

1. Egocentric Bias (Bias Egosentris)

2. False Comparison Effects (Efek Pembandingan Palsu)

3. Beneffectance

 Self-Presentation (Penyajian Diri)

Banyak kognisi-diri dimotivasi o/ perhatian thd penyajian-diri (self-presentation). 3

proses self-presentation:

• Impression Management

• Social Accounting

• Self-Monitoring (Pengawasan Diri)

Depok, 2 Juli 2006

21

Anda mungkin juga menyukai