Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYUSUNAN PERSONALIA

DI SUSUN

OLEH:

KELOMPOK 6

IRFAN SAPUTRA

HENGKI RIZOLA

HAZIFATUL HUSNA

DOSENPEMBIMBING:

DELSI AFRINI S.P,M,SI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

SOLOK

TP 2022/2023
KATA PENGATAR

Assalamu alaikum Wr.Wb


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah yang Maha Esa, Karna berkat Dialah kami
dapat menyusun serta menyelesaikan  makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tungas Manajemen umum yang berisi tentangproses
penyusunan personalia
kami juga mengucapakan terimah kasih kepada ibu dosen yang telah memberikan tugas ini
kepada kami serta telah membimbing kami dalam menyusunnya.
penulis tentu menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan maka dari itu kami sebagai penulis
mengarapakan kristik serta saran dari pembaca makalah ini agar supaya kami dapat
memperbaiki kesalah-kesalahan yang ada serta nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.
demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan apabila terdapat
banyak kesalahan kami memohon maaf.
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan


melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan
dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Sumber daya
utama dalam suatu organisasi adalah manusia yang memiliki bakat, kreativitas,
tenaga, imajinasi, dan kemampuan memajukan organisasi. Tanpa orang-orang yang
cakap, organisasi dan manajemen akan gagal mencapain tujuannya. Sukses dan
gagalnya seorang manejer tidak terlepas dari bangaimana menjalankan fungsi
penyusunan personalia, oleh karena itu fungsi penyusunan personalia di masukkan
dalam fungsi pengarahan, yaitu bagaimana mengarahkan manejer dalam mencapai
tujuan bersama, juga berhubungan erat dengan fungsi organisasi, yaitu wadah
manusia dalam mencapai tujuan organisasi.

Penyusunan personalia merupakan fungsi manajemen yang berkenaan


dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-
anggota organisasi. Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia sangan erat
hubungannya dengan tugas-tugas kepemimpinan, motifasi, dan komunikasi,
sehingga pembahasannya sering di tempatkan sebagai bagian dari fungsi
pengarahan. Akhirnya, fungsi penyusunan personalia harus dilaksanakan oleh semua
manejer, baik mereka mengelola perusahaan besar ataupun menjadi pemilik
perusahaan kecil.

B. TUJUAN
1) memenuhi tugas kelompok mata kuliah manejemen umum
2) menjelaskan bangaimana proses penyusunan personalia
a. perencanaan sumber daya manusia
b. penarikan dan seleksi karyawan
c. latihan dan pengembangan karyawan
d. proses pemberian kompensasi
BAB II

A. PENGERTIAN PENYUSUNAN PERSONAL


Penyusunan Personalia (Staffing). Penyusunan personalia merupakan salah
satu fungsi dari manajemen, yaitu berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga kerja memberikan daya guna yang maksimal bagi
organisasi. Secara umum, penyusunan personalia diartikan sebagai suatu proses
pengelolaan struktur organisasi melalui tahap seleksi, penilaian, dan pengembangan
sumber daya manusia yang tepat dan efektif untuk mengisi jabatan dalam
organisasi. Penyusunan personalia juga berarti :
 suatu kegiatan merekrut tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja,
sampai dengan usaha agar setiap tenaga kerja memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.
 suatu kegiatan untuk memperoleh karyawan efektif yang akan
mengisi jabatan-jabatan yang kosong dalam suatu organisasi.

Pengertian Penyusunan Personalia (Staffing) Menurut Pendapat Para Ahli.


Selain pengertian di atas, beberapa ahli juga telah mengemukakan pendapatnya
tentang apa yang dimaksud dengan personalia, beberapa diantaranya adalah :
 George R. Terry, berpendapat bahwa penyusunan personalia adalah
kegiatan merekrut, memilih, mempromosikan memindahkan, dan
pengunduran diri dari para staf organisasi.
 Theo Haimann, berpendapat bahwa penyusunan personalia berkaitan
dengan perekrutan, seleksi, pengembangan, dan kompensasi
terhadap pegawai. 
 Harold Koonzt dan Cyril O'Donnel, berpendapat bahwa penyusunan
personalia adalah pengisian jabatan atau pengisian tenaga kerja atau
penarikan tenaga kerja.
B. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNANA PERSONAL
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Perencanaan sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh individu. Apabila perencanaan sumber daya
manusia dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh keuntungan yaitu manajemen
puncak memiliki pandangan lebih baik terhadap dimensi sumber daya manusia atau
terhadap keputusan-keputusan bisnisnya. Terdapat tiga kepentingan dalam
perencanaan sumber daya manusia, yaitu :
 kepentingan individu.
 kepentingan organisasi.
 kepentingan nasional.

Komponen dalam perencanaan sumber daya manusia yang harus diperhatikan,


yaitu :
 tujuan. Perencanaan sumber daya manusia harus mempunyai tujuan
yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi, dan kepentingan
nasional.
 perencanaan organisasi. Perencanaan organisasi merupakan aktivitas
yang dilakukan suatu organisasi untuk mengadakan perubahan yang
positif bagi perkembangan organisasi.

Syarat-syarat yang diperlukan dalam perencanaan sumber daya manusia adalah :


 mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakan.
 mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang sumber daya
manusia.
 mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi, dan situasi
persediaan sumber daya manusia.
 mampu membaca situasi sumber daya manusia masa kini dan masa yang
akan datang.
 mampu memperkirakan peningkatan sumber daya manusia dan teknologi
masa depan.
 mengetahui dan memahami peraturan dan kebijakan perburuhan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

Prosedur perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai berikut :


 menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
dibutuhkan.
 mengumpulkan data dan informasi tentang sumber daya manusia.
 mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
 menetapkan beberapa alternatif.
 memilih yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana.
 menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

Hambatan dalam perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai berikut :


 standar kemampuan sumber daya manusia yang di bawah standar.
 masing-masing manusia mempunyai perilaku yang berbeda-beda.
 situasi sumber daya manusia
 peraturan tentang perburuan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkadang
justru menjadi penghambat dalam pengembangan sumber daya manusia.

2. Penarikan Karyawan.
Penarikan karyawan adalah proses pencarian dan pengikatan para calon
karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan. Proses ini dimulai saat para pelamar dicari dan berakhir jika lamaran
atau aplikasi mereka diserahkan dan hasilnya akan keluar setelah para calon
karyawan diseleksi. Hambatan dalam penarikan karyawan adalah sebagai berikut
:
 hambatan kebijakan status, promosi, dan kompensasi.
 rencana sumber daya manusia dan kondisi pasar tenaga kerja.
 persyaratan jabatan dan kerja.
 kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan.
 kondisi lingkungan eksternal akibat pengangguran tinggi, lemahnya
perekonomian, dan langkanya tenaga kerja terampil.
3. Seleksi Karyawan.
Seleksi karyawan adalah proses untuk menentukan calon karyawan yang
akan menduduki jabatan kosong yang diperebutkan. Proses seleksi merupakan
serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah seorang
pelamar akan diterima atau tidak. Tujuan dari seleksi karyawan adalah :
 untuk mengetahui kecakapan seorang karyawan.
 berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan
pekerjaan yang dipangkunya.
 berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang tidak hanya cocok
pada saat sekarang tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan
di kemudian hari.
4. Pengenalan dan Orientasi.
Pengenalan dan orientasi merupakan tahapan setelah pelamar resmi
diterima untuk menduduki suatu jabatan dalam organisasi. Karyawan baru akan
dikenalkan tentang organisasi tempat ia bekerja, struktur organisasi, visi dan misi
organisasi, serta tugas dan kewajiban yang harus dilaksankannya, serta hak yang
akan diperolehnya.

5. Latihan dan Pengembangan Karyawan.


Tujuan dari diadakannya pelatihan karyawan adalah untuk memperbaiki
efektivitas kerja karyawan, serta mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
Sedangkan pengembangan karyawan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas,
yaitu meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat kepribadian karyawan, serta
penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi. Metode yang dapat digunakan
dalam pengembangan karyawan adalah :
a. Metode "on the job", yang biasa digunakan adalah :
 coaching, di mana atasan memberikan bimbingan dan
pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan
pekerjaan rutin mereka.
 planned progession, yaitu pemindahan karyawan dalam
saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan
organisasi yang berbeda.
 rotasi jabatan, yaitu pemindahan karyawan melalui jabatan-
jabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda.
 penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada
posisi manajemen tertentu untuk jangka waktu yang
ditetapkan. 
b. Metode "off the job", yang biasa dilakukan adalah :
 program-program pengembangan eksekutif di lembaga-
lembaga pendidikan atau universitas-universitas, di mana para
manajer berpartisipasi dalam program-program yang dibuka
untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi, dan
metode pengajaran lainnya.
 latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi peka
terhadap orang lain, lingkungan dan lain sebagainya.
 pengembangan organisasi, yang menekankan pada
perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keseluruhan
organisasi.
 penilaian pelaksanaan kerja.

Langkah langkah personal


 Seleksi. ...
 Pengenalan dan orientasi. ...
 Latihan dan pengembangan. ...
 Penilaian pelaksanaan kerja. ...
 Pemberian balas jasa dan penghargaan.

C. SUMBER PENARIKAN PERSONAL


Penarikan Personalia menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan
dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan – kemampuan yang dibutuhkan untuk
mengisi jabatan – jabatan – jabatan yang tersedia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penyusunan personalia berhubungan dengan penarikan, penempatan,
pemberian latihan dan pengembangan anggota organisasi. Penyusunan personalia
dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara continue
untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia dengan orang-orang yang tepat
dalam posisi yang tepat dan waktu yang tepat pula.
·         Dalam pelatihan dan pengembangan karyawan, digunakan dua metode yaitu
meode didalam pekerjaan (on the job) dan diluar pekerjaan (off the job).

B. SARAN

  Dalam proses penyusunan personalia, para manajerial harus benar-benar


memperhatikan bagaimana latar belakang pribadi, bakat dan minat, sikap dan
kebutuhan, kemampuan (skill), dan kesehatan dari setiap calon ataupun yang sudah
menjadi bagian dari personalia.
DAFTAR PUSTAKA

Margianti dan Suryadi. System Informasi Manejemen .Jakarta: Penerbit Gunadarma.1996.

Anda mungkin juga menyukai