Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Riset pemasaran merupakan hal yang mutlak dilakukan suatu perusahaan agar
produk yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dapat diterima oleh pasar. Sebab tanpa
melakukan riset pasar terlebih dahulu, bisa saja menyebabkan suatu produk yang diluncurkan
oleh perusahaan tidak dapat diterima pasar karena tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sehingga saat ini para manajer pemasaran banyak melakukan riset pasar baik yang dilakukan
sendiri maupun dengan meminta jasa konsultan riset pasar.
Agar proses riset pasar dapat berhasil kita harus mengetahui dahulu apa saja bentuk
dan sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam melakukan
pengolahan dan penganalisisan data-data riset pasar. Setelah mengetahui bentuk dan sumber
informasi yang dapat dipergunakan, maka informasi yang diperoleh tersebut dikelola dengan
suatu sistem informasi pemasaran yang mengelola seluruh informasi pemasaran yang kita
miliki. Selanjutnya informasi yang telah dikelola ini akan dijadikan bahan masukan dengan
melakukan riset pasar. Hasil riset pasar yang dapat diperoleh selanjutnya dpat diolah kembali
menjadi masukan untuk melakukan peramalan permintaan pasar atas suatu produk yang akan
diluncurkan perusahaan.
Peramalan pasar mutlak diperlukan oleh perusahaan sebagai tindak lanjut atas riset
pasar yang dilakukan, karena peramalan merupakan langkah selanjutnya sebelum kita
mengatur tentang strategi promosi yang dapat dilakukan untuk produk tersebut. proses
pengukuran dan peramalan pasar dilakukan agar kita dapat mengetahui besaran permintaan
konsumen apabila kita akan mengeluarkan suatu produk. Hal ini bertujuan agar perusahaan
dapat mengetahui secara pasti berapa besaran produksi optimal yang dapat diproduksi oleh
perusahaan dalam rangka memenuhi permintaan pasar tersebut. Selain itu dengan peramalan
pasar, maka kita akan mampu menghindari ketidakstabilan dalam kegiatan ekonomi
perusahaan.
Namun sebelum seluruh prose ini dijadikan, harus memahami lingkungan dalam
pemasaran bank. Keberhasilan usaha pemasaran sebuah perusahaan tergantung pada
kemampuan manajemennya dalam merencanakan suatu perencanaan strategik atas program-
program pemasaran dalam lingkungan perusahaan perbankan dan kemudian
melaksanakannya. Untuk memecahkan masalah-masalah pemasaran dan pengelolaan
program pemasaran harus dimulai dengan menerapkan sistem pemasaran. Sistem pemasaran

1
adalah sekelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam
membentuk suatu kesatuan terpadu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan riset pemasaran ?
2. Bagaimana klasifikasi dan tujuan dari riset pemasaran ?
3. Bagaimana sistem informasi pemasaran ?
4. Bagaimana proses dalam melakukan riset pemasaran ?
5. Bagaimana metode yang digunakan dalam riset pemasaran ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian riset pemasaran
2. Untuk mengetahui klasifikasi dan tujuan dari riset pemasaran.
3. Untuk mengetahui sistem informasi pemasaran.
4. Untuk mengetahui proses dalam melakukan riset pemasaran.
5. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam riset pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RISET PEMASARAN

2
Riset pemasaran adalah desain pengumpulan, analisis dan pelaporan yang sistematis
atas data dan segala penemuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
perusahaan. Riset Pemasaran ( Marketing Research ) adalah salah satu kegiatan penelitian di
bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan
penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interprestasi hasil penelitian.Riset
pemasaran dapat membantu para eksekutif pemasaran dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat.
Agar hasil yang dicapai sesuai dengan kenyataan di lapangan, maka sebaliknya proses
ridet pasar dilakukan melalui proses yang sistematis dan sesuai dengan aturan serta
dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Dalam pelaksanaan riset pasar perlu dilakukan
melalui tahapan tertentu. Adapun proses dari riset pemasaran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan masalah yang dihadapi dan tujuan pemasaran yang akan dijalankan oleh bank
nantinya. Maksudnya untuk tahap awal fokuskan kepada permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan baik secara umum maupun spesifik. Kemudian baru ditetapkan tujuan
pemasaran yang akan dijalankan berdasarkan permasalahan yang dihadapi.
2. Mengembangkan rencana riset yang akan dilakukan dengan cara :
Menemukan kebutuhan informasi yang spesifik sebagai bahan masukan dalam
melakukan riset pasar.
Mengumpulkan informasi sekunder melalui sumber internal, publikasi pemerintah.
Majala, buku-buku dan data komersil.
Mengumpulkan informasi primer (melalui wawancara, observasi dan kuisioner)
3. Mengimplementasikan dan melaksanakan rencana dan tahapan riset yang telah disusun
secara sistematis.
4. Menginterpretasikan dan melaporkan hasil riset yang telah dilaksanakan. Data-data yang
telah dikumpulkan siinterpretasikan untuk kemudian dilaporkan kepada unit yang
membutuhkan.
5. Analisis informasi yang sudah diperoleh dengan berbagai metode analisis baik empiris
kuantitatif maupun kualitatif.
6. Mendistribusikan informasi yang telah diolah dan dianalisis kepada berbagai pihak atau
unit kerja yang berkepentinggan terhadap hasil riset yang telah dilakukan. Sehingga hasil
informasi tersebut berguna bagi pengambilan keputusan di unit kerja yang bersangkutan.1

B. KLASIFIKASI DAN TUJUAN RISET PEMASARAN


1. Klasifikasi Riset Pemasaran

1 M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,( Bandung : Alfabeta, 2012), hlm.
119.

3
Menurut Maholtra dalam Simamora, (2004:51) dikatakan bahwa riset pemasaran dibagi
ke dalam dua kategori yaitu riset identifikasi masalah (problem identification research) dan
riset mengatasi masalah (problem solving research).
1. Problem identification research bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang telah
muncul atau yang akan muncul dimasa depan , misalnya identifikasi mengenai
kepuasan konsumen, pangsa pasar, citra merek, karakteristik pasar dan persaingan,
dan penjualan dan peramaan pasar.
2. Problem solving research bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan
pemecahan masalahnya ,semua data dan informasi digunakan untuk memecakan
masalah yang ada pada perusahaan.
Secara lebih rinci keduanya dapat diperbandingkan dalam tabel sebagai berikut:

Menurut Sunarta (2007:1) Riset pemasaran memainkan dua peranan kunci dalam
sistem pemasaran. Pertama, riset tersebut merupakan bagian dari proses umpan balik intelijen
pemasaran, yang menyediakan data-data tentang keefektifan bauran pemasaran saat ini dan
memberikan wawasan untuk perubahan yang diperlukan kepada para pengambil keputusan.
Kedua, riset pemasaran merupakan alat utama dalam menelusuri peluang baru di pasaran.
Riset segmentasi dan riset produk baru membantu mengidentifikasi peluang yang paling
menguntungkan bagi manajer pemasaran.

2.Tujuan Riset Pemasaran


Adapun tujuan individu atau organisasi melakukan riset untuk tiga tujuan dasar :
1. Untuk mempengaruhi atau membujuk audiensi
2. Untuk membuat inovasi baru
3. Untuk memahami atau memprediksi perilaku manusia atau fenomena.
Adapun tujuan khusus riset pemasaran yaitu :
1. Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif
kenyataan yang ada.
2. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi.

4
Disamping tujuan-tujuan seperti di atas, riset juga mempunyai manfaat/kegunaan
yang dapat diambil baik bagi dunia ilmu pengetahuan, perusahaan, organisasi, lembaga,
maupun bagi pihak-pihak tertentu termasuk di dalamnya bagi peneliti itu sendiri. Dalam
konteks riset pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan/industri, riset pemasaran dilakukan
karena adanya kompetisi/persaingan pasar dan adanya pengaduan konsumen atas barang yang
dihasilkan.

C. SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Sistem informasi pemasaran dalah suatu struktur yang berlanjut dan saling berkait
dari orang, peralatan dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpukan, menyaring,
menganalisis dan membagikan informasi yang spesifik tepat waktu dan cermat untuk
dipergunakan oleh para pengambil keputusan dalam rangka penyempurnaan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pemasaran
Bagi dunia perbankan sistem informasi dan riset pemasaran sangat besar peranannya
dalam mencapai tujuan pemasaran bank. Dengan adanya sistem informasi yang baik akan
memudahkan bank mengumpulkan dan menyaring informasi yang berkembang di luar bank.
Demikian pula dengan adanya riset pemasaran yang dijalankan dan dikembangkan akan
sangat memudahkan bank untuk merencanakan kegiatan pemasarannya. Keuntungan lainnya
yang diperoleh denga, adanya riset pasar dan sistem informasi pasar adalah bank dapat
dengan mudah mengetahui setiap gejala yang terjadi di masyarakat, sehingga bank pun dapat
menyesuaikan dengan perubahan keinginna dan kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, bank harus memiliki sistem informasi pemasaran dan riset pasar yang
baik. Bagi bank sistem informasi pemasaran dan riset pasar juga berguna dalam memantau
kegiatan yang dijalankan oleh para pesaingnya, sehingga memudahkan bank dalam
menyusun strategi melawan pesaing atau paling tidak berusaha mengimbangi setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pesaing. Perlu diinga, bahwa pesaing kita juga melakukan hal yang sama
yaitu melakukan riset pasar dan sistem informasi pemasaran setiap waktunya.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam sistem informasi pemasaran adalah sebagai
berikut :
1. Menilai kebutuhan informasi
Menilai kebutuhan informasi merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemasaran seperti :
Informasi apa yang diinginkan
Informasi apa yang patut diberikan oleh bank
2. Mengembangkan informasi

5
Informasi yang ada dan diperoleh dari catatan-catatan intelijen pemasaran dari
riset pasar perlu dikembangkan lebih lanjut. Mengembangkan informasi dapat
dilakukan melalui antara lain :
Catatan intern yang merupakan informasi yang diperoleh dari catatan-catatan yang
dibuat oleh pihak bagian pemasaran sehari-hari dan merupakan informasi untuk
membuat keputusan. Misalnya catatan dari bagian kredit, customer service, atau
bagian lainnya.
Intelijen pemasaran merupakan informasi yang diperoleh dari lingkungan
pemasaran sehari-hari guna membantu manajer menyusun serta menyesuaikan
rencana pemasaran. Pengumpulan data inteijen diperoleh dari pelamar perusahaan
pesaing, nasabah yang memiliki hubungan dengan perusahaan pesaing, bahan
penerbitan dan dokumen publikasi, mengamati pesaing atau menganalisis faktor-
faktor fisik.
Riset pemasaran yaitu perusahaan sengaja mengadakan riset tentang pemasaran
yang diinginkan seperti riset tentang selera konsumen, daya beli konsumen,
pertumbuhan penduduk dan lainnya.
3. Mendistribusikan Informasi
Informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber sebaliknya
didistribusikan ke bagian atau pihak-pihak yang membutuhkannya, sehingga dapat
dijalankan dengan sebaik-baiknya. Jika informasi yang telah diolah dan tidak
didistribusikan dengan baik maka kemungkinan informasi tersebut tak akan berguna
untuk mengambil keputusan, apalagi waktu distribusinya telah memasuki waktu
kadaluarsa.2

D. PROSES RISET PEMASARAN


1. Menetapkan Masalah dan Tujuan Riset

Hal pertama kali yang harus dilakukan untuk menjalankan riset pemasaran adalah
merumuskan masalah. Proses perumusan masalah ini sangat penting untuk dilakukan
agar kita mengerti betul dengan tujuan yang akan dicapai setelah riset selesai. Pada
dasarnya riset disusun untuk menghasilkan informasi yang akurat dan jelas sebagai
kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis. Misalnya
permasalahan kita adalah ingin menentukan besarnya biaya yang akan digunakan untuk
promosi atau iklan. Perumusan masalahnya adalah bagaimana cara mengetahui besarnya

2 Kashmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 91-92.

6
biaya yang diperlukan. Sedangkan kesimpulan yang akan didapat adalah dalam bentuk
kisaran nilai dari biaya promosi yang paling ideal.

2. Mengembangkan Rencana Riset

Tahap kedua rencana riset adalah dimana kita mengembangkan rencana paling
efektif untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan berapa biayanya. Untuk
merancang rencana riset kita harus mengambil keputusan tentangsumber data,
pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontrak.
Perlu juga perencanaan mengenai bagaimana sumber data diperoleh, apakah
menggunakan sumber data primer atau sekunder.
a. Sumber data terdiri dari data sekunder dan data primer, data sekunder adalah data yang
dikumpulkan untuk tujuan lain dan sudah ada di suatu tempat. Data primer adalah data
baru yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau untuk proyek riset tertentu.
b. Pendekatan riset pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara :
Riset observasi : mengumpulkan data baru dengan meneliti perilaku dan setting yang
relevan, diam-diam meneliti ketika mereka berbelanja atau sedang mengkonsumsi
produk
Kelompok fokus : sebuah perkumpulan yang terdiri dari 5-10 orang yang dipilih
secara teliti oleh periset berdasar demografis, psikografis, atau pertimbangan lain.
Survey : untuk mempelajari pengetahuan, kepercayaan, preferensi, dan kepuasan
masyarakat dan mengukur berbagai besaran ini dalam populasi umum
Data perilaku : melihat dari perilaku seseorang secara tentang apa saja yang akan di
riset.
Pengalaman : riset ini dirancang untuk menangkap sebab akibat dengan
menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan yang diteliti.
c. Instrument riset mempunyai tiga pilihan instrumen riset utama dalam mengumpulkan
data primer: kuesioner, pengukuran kualitatif, dan peralatan teknologi.
Kuesioner: terdiri dari pertanyaan yang diajukan kepada responden. Bentuk, kata-
kata, dan urutan pertanyaan akan mempengaruhi respons.
Pengukuran Kualitatif: merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak
terstruktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respon.
Peralatan Teknologi : peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset pemasaran.
Galvanometer dapat mengukur minat atau emosi yang timbul akibat paparan iklan
atau gambar tertentu. Tachitoskop memancarkan sebuah iklan kepada subjek dengan

7
interval paparan yang dapat berkisar dari seperseratus detik atau kurang sampai
beberapa detik.
d. Rencana pengambilan sampel setelah memutuskan pendekatan dan instrument riset,
periset pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel, hal ini
membutuhkan tiga keputusan :
Unit pengambilan sampel : siapa yang harus kita survey ?
Ukuran sampel : berapa banyak orang yang harus kita survey ?
Prosedur pengambilan sampel: bagaimana kita harus memilih responden ?
e. Metode kontak periset pasar harus memutuskan bagaimana ia akan menghubungi
subjek yaitu melalui :
Kuesioner Surat : cara terbaik untuk menjangkau orang yang tidak mau
memberikan wawancara pribadi, kuesioner memerlukan pertanyaan dengan
kata-kata sederhana dan jelas. Kekurangannya, tingkat responnya lambat.
Wawancara Telepon : dapat mengumpulkan informasi dengan cepat,
pewawancara juga bisa mengklarifikasi pertanyaan jika responden tidak
mengerti.
Wawancara Pribadi : pewawancara dapat mengajukan banyak pertanyaan
dan mencatat observasi tambahan tentang responden. Namun wawancara
pribadi merupakan metode yang paling mahal, karena memerlukan lebih
banyak perencanaan dan pengwasan administratif. Wawancara pribadi ada dua
bentuk yaitu wawancara yang diatur dan wawancara dengan mencegat.
Wawancara Online : perusahaan dapat mencantumkan kuesioner dalam situs
webnya dengan berbagai cara dan menawarkan insentif untuk menjawabnya.

3. Mengumpulkan Informasi
Fase pengumpulan data riset pemasaran biasanya adalah fase termahal dan paling
cenderung mengandung kesalahan. Ada empat masalah utama yang timbul dalam
survey yaitu :
Beberapa responden tidak berada dirumah dan harus dihubungi kembali atau
diganti
Responden menolak untuk kerjasama
Responden lainnya tidak menjawab dengan jujur atau biasa saja
Pewancara mungkin biasa saja atau tidak jujur.

8
4. Menganalisis Informasi
Satu langkah sebelum langkah terakhir adalah penyimpulan temuan dengan
mentabulasikan data dan memgembangkan distribusi frekuensi. Sekarang periset
menghitung rata-rata dan mengukur dispersi variabel-variabel utama dan menerapkan
beberapa teknik statistik canggih dan model keputusan dengan harapan menemukan
temuan tambahan.
Periset dapat menguji berbagai hipotesis dan teori, juga menerapakan analisis
sensitivitas untuk menguji asumsi dan kekuatan kesimpulan
5. Mempresentasikan temuan
Periset mempresentasikan temuan yang relevan dengan keputusan pemasaran
utama yang dihadapi manajemen. Periset semakin dituntut untuk memainkan peran
konsultan yang lebih proaktif dalam menerjemahkan data dan informasi menjadi
pandangan dan rekomendasi.

6. Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses memilih prosedur tertentu dari berbagai
kemungkinan alternatif. Pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan sebuah
problem dan ingin dicapai suatu pemecahan. Secara harfiah pengambilan keputusan
berarti memotong atau memutuskan atau secara praktis mencapai suatu kesimpulan
(Winardi, 1986 : 11).
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan cukup jelas dan mudah
diikut. Begitu tujuan dan permasalahan diketahui dengan jelas, maka langkah
pertama ialah mengidentifikasi beberapa langkah yang diikuti. Langkah kedua ialah
memilih salah satu alternatif yang nampaknya terbaik yang berhubungan dengan
tujuan dan permasalahan yang dihadapi.

Bila digambarkan, alur proses seseorang yang akan melakukan riset minimal melalui
tahap-tahap seperti pada gambar sebagai berikut:

9
Dari gambar alur proses suatu riset di atas, secara garis besar periset harus mulai dari
menentukan dan mendefinisikan riset. Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah
menetapkan masalah, mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dengan kalimat
pertanyaan, membatasi masalah, menentukan apa yang menjadi tujuan penelitian, dan
mengidentifikasi apa saja manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian tersebut.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan masalah dengan kajian teori dan
landasan pustaka, menentukan apa yang menjadi variabel penelitiannya, apa model analisis
yang akan digunakan untuk menganalasisis, serta membuat hipotesis penelitian/statistik.
Langkah pembuatan hipotesis ini hanya berlaku untuk jenis penelitian kuantitatif (penelitian
sampel), sedangkan untuk penelitian kualitatif (deskriptif dan eksploratif) pada umumnya
tidak membuat hipotesis penelitian.
Selanjutnya adalah dengan membuat desain riset yang terdiri dari penentuan populasi
sekaligus menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, penyusunan instrumen sekaligus teknik pemberian skala. Seetelah selesai
mendesain dilakukanlah pengumpulan data dengan teknik yang beragam.
Lalu langkah ke-5 dilakukan penyiapan dan analisis data. Sebelum dianalisis, data
perlu disiapkan terlebih dahulu. Penyiapan data meliputi pengeditan, pengkodean (coding),
dan pemeriksaan. Kemudian langkah terakhir dalam proses riset adalah pembuatan laporan
hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Mulai dari perumusan masalah sampai
dengan hasil penelitian.

10
Menurut Ujang (2011:3) dalam proses riset pemasaran ada langkah menyusun desain
penelitian. Desain penilitian adalah cetak biru atau langkah langkah untuk melakukan riset
pemasaran, langkah-langah tersebut adalah:
1. Analisa data sekunder
2. Riset kualitatif
3. Metode pengumpulan data
4. Pengukuran dan prosedur penskalaan
5. Desain kuesioner
6. Proses pengambilan sampel dan menentukan ukuran sampel
7. Rencana analisis data

E. METODE RISET PEMASARAN


Agar hasil riset pasar dapat diperoleh sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka
dalam melakukan riset perlu dilaksanakan suatu metode yang benar, melalui proses tahapan
riset pasar yang runtut dan sistematis.
Banyak metode riset pasar yang dapat digunakan sesuai dengan bidang ilmu atau
objek penelitian yang akan dilakukan. Pertimbangan penggunaan dan pemilihan metode riset
ini sangat tergantung dari berbagai hal seperti :
a. pertimbangan mudah untuk digunakan
b. pertimbangan biaya
c. pertimbangan waktu
Dalam praktiknya, ada tiga macam metode riset yang sering digunakan untuk
melakukan riset, dimana ketiganya dapat digunakan sendiri-sendiri maupun bisa
dikombinasikan dalam penggunaannya, yaitu :
1. Observasi merupakan metode melalui pengamatan langsung di lapangan, dengan
metode ini pihak yang melakukan riset melakukan pengamatan terhadap perilaku
nasabah berkaitan dengan objek yang diteliti.
2. Wawancara merupakan tidakan kita untuk melakukan pembicaraan secara langsung
dengan responden atau nasabah. maksudnya periset langsung menanyakan
keinginannya atas suatu masalah yang hendak diteliti kepada nasabah yang berifat
langsung dan personal.
3. Kuisioner merupakan metode dengan cara mengajukan formulir pertanyaan kepada
responden atau nasabah yang diinginkan. Nasabah diminta untuk menjawab setiap
pertanyaan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya tanpa ada tekanan dari pihak
periset. Dalam formulir dijelaskan cara-cara untuk menjawab pertanyaan.3

3 M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. . . . hlm. 121-123.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari bahasan di atas,maka dapat diambil kesimpulan yaitu Riset pemasaran adalah suatu
penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi dari konsumen,lingkungan, dan
industri yang nantinya akan dipergunakan untuk mengambil keputusan perusahaan
Langkah-langkah atau proses dalam riset pemasaran adalah:
1. Menetapkan masalah dan tujuan riset
2. Mengembangkan rencana riset
3. Mengumpulkan informasi
4. Menganalisis informasi
5. Menyajikan temuan
6. Mengambil keputusan
Setelah itu manajemen akan mengambil sebuah keputusan berupa keputusan manajemen,
yang berhubungan dengan masalah riset pemasaran yang telah dilakukan. Didalam menggali
informasi dan data harus terjalin keterbukaan antara anggota dan para ahli dalam suatu
industri yang melakukan riset pemasaran, agar memperoleh hasil riset yang maksimal. Kita

12
harus memperhatikan lingkungan, teknologi, dan budaya konsumen dalam melakukan riset
pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Rianto , M. Nur Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah.Bandung : Alfabeta, 2012.


Kashmir.Pemasaran Bank.Jakarta : Kencana, 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai