Dosen Pengampu:
Iwan Hermansyah., S.E., M.Si., Ak., CA., CFRM
Disusun Oleh:
i
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan juga hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Marketing Information System” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan serta pengetahuan tentang
sistem informasi manajemen.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Hermansyah., S.E., M.Si.,
Ak., CA., CFRM selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Laporan Keuangan dan juga
kepada seluruh pihak yang telah ikut serta dalam mengerjakan makalah ini dengan begitu
baik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini,
karena tentunya manusia bukanlah makhluk yang sempurna melainkan makhluk yang banyak
sekali kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Definisi Marketing Information System.........................................................................3
B. Evolusi Konsep Marketing Information System.............................................................6
C. Komponen Marketing Information System....................................................................7
D. Model Marketing Information System............................................................................8
E. Subsistem Marketing Information System....................................................................10
F. Bagaimana Manajer Menggunakan Marketing Information System............................22
G. Implementasi Sistem Informasi Pemasaran di Perusahaan..........................................23
BAB III PENUTUPAN............................................................................................................29
A. Kesimpulan...................................................................................................................29
B. Saran..............................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................30
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pemasaran memainkan peran yang sangat penting dalam membantu
kesuksesan perusahaan dalam berbagai kegiatan industri diseluruh dunia.
Meningkatnya kepentingan tentang kepuasan konsumen, perbedaan dunia bisnis,
perubahan teknologi yang cepat, dan tantangan persaingan global menuntut efektivitas
strategi pemasaran untuk mempertahankan dan mengembangkan keunggulan bersaing
suatu perusahaan (Adhinugroho, 2002).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Marketing Information System;
2. Untuk mngetahui evolusi konsep Marketing Information System;
3. Untuk mengetahui komponen Marketing Information System;
4. Untuk mengetahui model Marketing Information System;
5. Untuk mengetahui subsistem Marketing Information System;
6. Untuk mengetahui bagaimana manajer menggunakan Marketing Information
System;
7. Untuk mengetahui implementasi Marketing Information System di perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Disini, Philip Kotler membagi MIS dalam 4 sub-sistem yaitu: Internal Report
System didefinisikan sebagai sistem yang menghasilkan laporan-laporan intern
perusahaan yang menyaikan informasi tentang current sales, cost, inventories, cash
flows, dan accounts receivable and payable.
Kedua, Marketing Intelligence System diartikan sebagai berikut; Sistem
Intelijen Pemasaran sebagai sekumpulan sumber dan prosedur yang digunakan para
eksekutif untuk mendapatkan informasi sehari-hari mengenai perkembangan
lingkungan komersial.
Ketiga, Marketing Research System didefinisikan sebagai, Sistem Riset
Pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data dan
temuan secara sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi perusahaan.
Keempat, Analytical Marketing System merupakan sistem yang terdiri atas
teknik-teknik dalam menganalisa data dan masalah-masalah marketing. Hubungan
antar sub-sub sistem ini dapat dilihat pada gambar 1.
4
informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan yang di kenal dengan
4P dengan:
1. Produk (Product)
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan
atau kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.
2. Tempat (Place)
3. Promosi (Promotion)
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan
produk, untuk memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada
masyarakat luas maupun produk baru.
4. Harga (Price)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa
yang dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk
yang diinginkan.
Jika didefinisikan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
5
1. Sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas dan
bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling
berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang
ada;
2. Sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain,
sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi
tertentu yang ada sehingga system tersebut akan memenuhi kebutuhan para
pemimpin pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Untuk mencapai hal ini
tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan dengan
pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari
system tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi;
3. Suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran.
Informasi tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Untuk
mencapai hal ini, system tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses
pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan
harapan dari pemakai sistem tersebut.
6
C. Komponen Marketing Information System
Marketing Information System mempunyai komponen yang sama dengan
sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, dan
basis data. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya
adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk sistem informasi
pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan
outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran. Sedangkan untuk
komponen teknologi dan kontrol lebih bersifat umum menurut (Jogiyanto, 2008)
dalam (UIN Suska Riau, 2012).
1. Komponen Input Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi
dari lingkungan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Data dari sistem
informasi pemasaran diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal dan
sumber eksternal. Sumber data pemasaran eksternal disebut juga dengan
marketing intelligent data. Data pemasaran eksternal berhubungan dengan data
pesaing, industri, aturan-aturan pemerintah. Data eksternal dapat di beli dari
pihak lain yang menjual basis data baik secara offline atau online atau dapat
dikumpulkan sendiri oleh perusahaan. Sumber data internal terdiri dari dua
bagian, yaitu data keuangan dan data non keuangan. Data keuangan sudah di
simpan di basis data akuntansi dalam sistem TPS dan tidak perlu dikumpulkan
lagi oleh sistem informasi pemasaran. Sistem informasi pemasaran selanjutnya
hanya cukup menggabungkan basis data akuntansi ke sistem ini.
2. Komponen Model Sistem Informasi Pemasaran
Model ini digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
mengubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,
strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas,
evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan rute
pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan
untuk persetujuan kredit.
7
3. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa
data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi
dengan area fungsional. Basis data dibutuhkan untuk menghasilkan informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh semua manajer pemasaran. Basis data ini
dibentuk dari input yang dimasukkan ke sistem informasi ini.
4. Komponen Ouput Pemasaran
Komponen output perusahaan meliputi subsistem produk, subsistem harga,
subsistem tempat, subsistem promosi, dan subsistem bauran integrasi. pihak
perusahaan harus selalu terbuka pada berbagai pilihan strategi pemasaran,
termasuk di dalamnya melakukan marketing mix. Tiap Subsistem output
menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem
promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan
penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat
keputusan harga.
8
diperlukan. Ketiga subsistem tersebut yaitu subsistem accounting internal (sistem
pemrosesan data) yang menghasilkan beberapa output informasi misalnya
statement income dan balance sheet, lalu subsistem intelegensi pemasaran yaitu
kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
pesaing, dan subsistem penelitian pemasaran yaitu studi mengenai konsumen
dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan mereka dilakukan dengan
menghimpun data terkait berbagai aspek yang berkaitan dengan konsumen dan
calon konsumen. Bila ketiga subsistem input tersebut dimasukkan ke dalam unsur
atau campuran subsistem output maka sistem informasi pemasaran kaitannya
dengan sumber data inputnya, databasenya, dan informasi outputnya.
2. Subsistem output
Pada setiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem ini
sebagai bagian dari bauran. Subsistem ini adalah seluruh perangkat lunak yang
mampu memberikan informasi kepada manajer terkait produk. output pemasaran
dari subsistem ini berupa:
a. Subsistem produk memberikan informasi mengenai produk yang akan
ditawarkan oleh perusahaan. Contoh output, deskripsi produk, spesifikasi
teknis, dan strategi pengembangan produk.
b. Subsistem tempat memberikan informasi mengenai jaringan distribusi
perusahaan atau cara produk sampai ke konsumen. Contoh output, rute
distribusi, saluran distribusi, dan strategi distribusi.
c. Subsistem promosi memberikan informasi mengenai pengiklanan
perusahaan dan penjualan langsung. Contoh output, rencana promosi,
kampanye iklan, dan efektivitas strategi promosi.
d. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan mengenai
harga. Contoh output, skema harga, diskon, strategi penetapan harga, dan
analisis harga pesaing.
e. Subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk
mengembangkan strategi dengan mempertimbangkan dampak gabungan
dari elemen-elemen tersebut. Contoh output, strategi pemasaran terpadu,
rencana tindak lanjut, dan evaluasi kinerja keseluruhan.
9
integrasi memungkinkan manajer mengembangkan strategi pemasaran dengan
menyatukan berbagai campuran unsur secara holistik. Saat menghadapi output dari
sistem, pihak manajemen akan memutuskan bahwa informasi tertentu memiliki
manfaat khusus dalam menyelesaikan masalah pemasaran. Dalam rangka ini, berbagai
perangkat lunak akan dikembangkan untuk menyediakan informasi terkait unsur
marketing mix dengan berbagai metode yang relevan. Berdasarkan uraian tersebut
dapat digambarkan model sistem informasi pemasaran sebagai berikut:
Gambar 2 Model Marketing Information System
11
serta mengurangi waktu pengumpulan. Daftar alamat surat (mailing lists)
adalah contoh lain data sekunder. Daftar ini tersedia dalam berbagai
bentuk, termasuk pita magnetik sedangkan pasar sangat terpilih, biasanya
dengan surat langsung (direct mail).
12
melakukan analisis statistik canggih. Ada juga paket yang menghasilkan
grafik dari penemuan riset. Peta berwarna merupakan cara yang populer
untuk menampilkan data riset yang berhubungan dengan area
perdagangan.
13
Sama sekali tidak beralasan untuk melanggar hukum guna mendapatkan
informasi karena informasi sangat mudah didapatkan secara legal. Intelejen
pemasaran mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk
mendapatakan informasi tentang pesaing. Istilah tersebut tidak mengacu pada
kegiatan yang tidak etik atau kotor.
Menurut Charles.et.al (2001:322), intelejen pemasaran adalah: Intelejen
pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi sehari-hari mengenai
perkembangan dalam lingkungan dalam pemasaran yang digunakan manajer
untuk menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran. Adapun tugas-tugas
dasar Intelejen adalah:
a. Mengumpulkan data, terdiri dari data primer dan data sekunder;
b. Mengevaluasi data, baik data primer dan data sekunder diperiksa untuk
memastikan keakuratanya;
c. Menganalisis data, tujuannya mengubah data menjadi informasi;
d. Menyimpan informasi / intelejen;
e. Menyebar informasi / intelejen.
Data
Intelligence
14
Selain subsistem input, terdapat juga subsistem output dalam marketing
information system. Menurut Mc. Leod (2001:448) adalah sebagai berikut: Tiap
subsistem outpout menyediakan informasi subsistem itu sebagai bagian dari bauran
(produk, tempat, promosi, dan harga) ditambah integrase keempatnya. Subsistem
tersebut akan diuraikan berikut:
1. Subsistem Produk
a. Siklus Hidup Produk
Produk merupakan unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran
pemasaran. Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk
untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Selanjutnya, unsur-unsur lain
(tempat, promosi, dan harga) akan diidentifikasi dan dijelaskan.
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan teknik
untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian
mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh.
Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan
manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini. Seperti namanya, siklus
hidup produk mulai dari pengenalan, perkembangan, dewasa, dan
penurunan.
Pada tahap-tahap ini, bersama dengan tiga periode waktu saat
subsistem produk membantu manajer pemasaran membuat keputusan-
keputusan berorientasi produk. Periode pertama mendahului perkenalan
produk, saat dibuat keputusan apakah akan mengembangkan dan
memasarkan produk. Periode kedua mencakup waktu saat berbagi strategi
perlu dipertimbangkan untuk membuat penjualan tetap berjalan. Periode
terakhir adalah selama terjadinya penurunan, saat penghapusan produk
merupakan suatu alternatif.
Beberapa teknik dikembangkan untuk informasi yang dibutuhkan
manajer untuk membuat keputusan berorientasi produk. Teknik yang
dibahas ini membantu manajer memutuskan apakah akan memperkenalkan
suatu produk. Subsistem produk terdiri dari teknik-teknik seperti ini.
15
b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan
secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik, serta dibuat oleh
eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru,
mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-
faktor, seperti prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor,
seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
16
faktor penimbang yang mencerminkan nilai pentingnya secara relatif.
Bagian tengah dari tabel terdiri dari berbagai peringkat yang diterima oleh
tiap kriteria, dari sangat baik sampai sangat buruk. Tiap peringkat
memiliki nilai, dari 10 untuk sangat baik sampai 2 untuk sangat buruk.
Dalam kolom di bawah tiap peringkat di daftarkan profitabilitas produk
baru mencapai nilai peringkat yang ditunjukkan tiap kriteria tertentu.
Misalnya, komite produk baru memutuskan bahwa profitabilitas
kinerja produk baru menjadi sangat baik dalam hal dampaknya terhadap
kapasitas pabrik adalah 0,2. Profitabilitas ini dikalikan dengan nilai 10
untuk peringkat sangat baik untuk menghasilkan nilai yang diharapkan
yaitu 2,0. Kolom kedua dari kanan berisi penjumlahan nilai yang
diharapkan untuk tiap kriteria, dan nilai itu dikalikan dengan bobot kriteria
yang sesuai untuk mendapatkan angka pada kolom sebelah kanan. Total
dari angka sebelah kanan menunjukkan nilai total sumber daya produksi
sebesar 6,52 untuk produk baru tersebut.
Pertimbangan pemasaran juga dievaluasi dengan cara yang sama. Lalu,
nilai penggunaan produksi dan pemasaran dikalikan dengan bobot masing-
masing yang terdapat di bagian bawah gambar, dan ditambahkan nilai
tertimbang. Total nilai 6,70 menggambarkan penggunaan sumber daya
produksi dan pemasaran untuk produk baru. Nilai yang serupa juga
dihitung untuk produk-produk lain yang sedang dipertimbangkan guna
membantu eksekutif membuat keputusan produk baru.
2. Subsistem Tempat
Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan
produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran
produk pertanian, misalnya sampai pada pasar swalayan melalui jaringan
perantara yang meliputi pedagang besar, pedagang perantara, dan penyalur.
Produk atau material bukan satu-satunya sumber daya yang mengalir melalui
saluran tersebut. Gambar di bawah menunjukkan sumber daya yang mengalir
melalui suatu saluran yang mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, pedagang
besar pengecer, dan konsumen. Arus uang adalah kebalikannya, dan saluran
informasi menyediakan arus dua arah yang menghubungkan semua peserta.
Tiap anggota saluran harus mengetahui rincian arus produk sehubungan
dengan peran mereka dalam proses distribusi. Misalnya perusahaan manufaktur
17
harus mengetahui tingkat harga yang akan dibeli pedagang besar, tingkat harga
yang dibeli pengecer dari pedagang besar, dan tingkat harga yang akan dibeli
konsumen dari pengecer. Merupakan suatu kesalahan jika perusahaan manufaktur
terus memproduksi produk yang hanya akan mengumpulkan debu di rak-rak
pengecer.
Informasi yang mengalir dengan arah yang berlawanan dari arus material
disebut informasi umpan balik. Jika perusahaan manufaktur mengharapkan umpan
balik dari para anggota saluran, maka sesuatu harus ditawarkan sebagai
imbalannya, Mungkin kebutuhan ini hanya informasi istilah informasi umpan
maju menjelaskan arus informasi kepada konsumen, Informasi umpan maju dari
perusahaan manufaktur kepada pedagang besar dan pengecer dapat mencakup
pengumuman produk baru, alat bantu penjualan dan promosi, dan peramalan
permintaan. Informasi umpan maju kepada konsumen dapat berupa petunjuk
penggunaan, kiat keselamatan, dan garansi.
Suatu sistem saluran yang memungkinkan informasi mengalir bebas diantara
banyak perusahaan memberikan suatu keunggulan atas sistem saingan yang tidak
memiliki kemampuan itu. Perusahaan-perusahaan membangun hubungan
elektronik dengan organisasi lain, kemampuan yang disebut electronic data
interchange (EDI). EDI sangat baik untuk mencapai keunggulan kompetitif, dan
sistem konseptual yang menyebabkannya terjadi adalah subsistem tempat
Gambar 6 Gambar Arus Material, Uang, dan Informasi Melalui Saluran Distribusi
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan
pelemparan produk yang dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk.
18
Untuk itu, subsistem ini sangat vital keberadaannya. Berbagai saluran distribusi
yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen
merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran. Menurut Saladin (2003:153)
menjelaskan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling
tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap
digunakan atau dikonsumsi.
3. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yang
dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Sangat sulit untuk menerapkan
komputer pada area promosi. Berbagai perusahaan telah melakukan analisis
penjualan sejak zaman punched-cards, tetapi laporan-laporan itu hanya
menyediakan gambaran masa lalu. Bahkan lebih sedikit yang dicapai dalam
periklanan karena sifat kreatifnya. Telah dilakukan sejumlah usaha, khususnya
oleh agen periklanan dan kalangan kaademikm untuk mengembangkan model
matematika yang digunakan dalam membuat keputusan media periklanan, tetap
tidak ada yang berhasil atau paling tidak bukan sukses yang dipublikasikan.
Satu area promosi tempat komputer dapat diterapkan adalah komunikasi
wiraniaga. Jika perusaaan ingin melengkapi tenaga penjulanya dengan cara
komunkasi yang fleksibel, hal ini dapat dicapai dengan komputer mikro portable.
Para wiraniaga membawa komputer portable saat mereka menjelajahi wilayahnya
dan menggunakannya untuk:
a. Menggali informasi pada database untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan konsumen tentang produk yang ingin dibeli (ketersediaan, harga,
biaya pengiriman, dan sebagianya;
b. Memasukkan data pesanan penjuualan ke dalam sistem entry pesanan;
c. Menyeakan laoran kunjungan yang mengihtisarkan tiap kunjungan
penjualan, memberkan siapa yang dihubungi, apa yang dbahas, apa tujuan
penjualan selanutnya dan sebagainya. Dengan mudah laporan panggilan
dapat dirancang sehingga memuat ruang untuk mencatat intelejen
persaingan. Kenyatanyya lapora dapat dirancang sehingga berbagai jenis
intelejen dapat dikumpulkan dar satu bulan ke bulan selanjuutnya
bervariasi dengan kegiatan kompetiitf.
19
Saat manajemen pemasaran memutruskan untuk menerpkan sistem
komunikasi elektronik tersebut, para wiraniaga perlu mengerti bagaimana
penjualan mereka akan meningkat. Misalnya, sistem dapat memberikan
wiraniaga:
4. Subsistem Harga
Area harga hampir mendekati area promosi dalam hal kesulitan dukungan
keputusan, tergantung dari kebijakan harga perusahaan
a. Penentuan harga berdasarkan biaya
20
yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk keadaaan ekonomi dan
persaingan.
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk bagi produsen maupun
konsumen yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter. Subsistem harga
berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang dihasilkan.
Area harga hampirmendekati area promosi dalam hal kesulitan dukungan
keputusan, tergantung dari kebijakan harga perusahaan. Di dalam proses
penetapan harga jual satuan produk, perusahaan hendaknya mengikuti prosedur
terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran harga, menentukan
permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing, memilih metode harga,
dan memilih harga akhir.
21
manufaktur, pengecer, pesaing, dan lingkungan bisnis tanda panah terputus-putus
menunjukkan tanggapana terhadap berbagai perngaruh tersebut
Model subsistem bauran terintegrasi seperti BRANDAID dapat menjadi ala yang
ampuh daya tidak hanya bagi manajer pemasaran tapi juga bagi manajer-manajer lain
dlaam perusahaan.
22
mana campuran ini diterima oleh konsumen. Dengan informasi feedback ini, keputusan
dpaat dibuat untuk memodifikasi, meningkatkan, dan menghapus produk.
PT X Indonesia menggunakan input yaitu data internal dan data eksternal. Data
internal dan eksternal terdiri atas berbagai sumber dan digunakan untuk proses analisis
dan pengolahan informasi. Sistem informasi pemasaran di PT X Indonesia mencakup
proses pengolahan informasi yang bersumber dari data internal dan data eksternal. Setelah
23
pengolahan informasi, akan ada output yang bentuknya kebijakan, rekomendasi program
pemasaran, dan informasi pemasaran untuk manajer dan tim pemasaran.
Salah satu input utama dalam proses sistem informasi pemasaran adalah data
internal. Data internal yang sudah diolah menjadi pertinbangan bagi manajer pemasaran
untuk membuat keputusan dan strategi yang berhubungan dengan bauran pemasaran. PT
X Indonesia mempunyai model bisnis yaitu secara penuh melakukan impor untuk seluruh
produk, dan tidak mempunyai fasilitas produksi di dalam negeri. Produk diimpor dari
Belanda. Lalu, produk akan diteruskan ke rekanan distributor utama.
Tiap proses dari alus produk termasuk ke dalam sumber internal dari PT X Indonesia;
1. Direct Sales
2. Internal Market Sales
3. Offtake
4. Rencana Program Promosi
5. New Target Group
6. Data medical
7. Costumer Relationship Management
Dalam sistem informasi pemasaran dibutuhkan data internal yang cukup untuk
diproses menjadi informasi yang berguna. PT X Indonesia mempunyai beberapa sumber
yang bisa digunakan sebagai data internal untuk di proses dalam sistem informasi
pemasaran.
24
2. Market Intelligence
3. Data Makro Lainnya.
25
oleh pihak yang relevan membutuhkan data. Setelah data dikumpulkan, akan ada rapat
koordinasi untuk berembuk dalam pembuatan strategi.
Selain PT X Indonesia, terdapat beberapa contoh perusahaan yang telah berhasil
mengimplementasikan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) untuk mencapai kesuksesan
dalam berbagai aspek bisnis mereka:
1. Amazon
Salah satu E-Commerce besar, Amazon adalah salah satu contoh paling
menonjol tentang bagaimana SIM telah mendukung pertumbuhan perusahaan e-
commerce terbesar di dunia. Amazon menggunakan SIM untuk:
b. Rekomendasi Produk
c. Manajemen Persediaan
2. Coca-Cola
26
Coca-Cola, perusahaan minuman terkenal, menggunakan SIM untuk
memantau dan mengelola reputasi merek mereka serta respon pelanggan terhadap
kampanye iklan mereka. Beberapa cara SIM digunakan oleh Coca-Cola adalah:
3. Netflix
b. Rekomendasi Konten
27
Ketika pelanggan Netflix masuk ke platform, mereka diberikan
rekomendasi konten yang didasarkan pada sejarah penontonan mereka. Ini
memastikan bahwa pelanggan terus menemukan program yang menarik bagi
mereka.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Marketing Information System berguna bagi eksekutif marketing untuk
berpandangan jauh kedepan dan mengantisipasi perubahan-perubahan, memprediksi
arah dan intensitas perubahan-perubaan ini serta menyesuaikan program marketing
perusahaan terhadap perubahan. Marketing Information System (MIS) merupakan
suatu perangkat utama yang digunakan manajemen dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
Di samping itu, sistem informasi pemasaran juga merupakan kumpulan dari
sub-sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk
mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi
pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam
rangka melaksanakan fungsinya. Marketing Information System mempunyai
komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu komponen-
komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol.
B. Saran
Sistem informasi pemasaran memiliki peran yang penting dalam mendukung
keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan. Dengan kemajuan teknologi
informasi, implementasi sistem informasi pemasaran yang efektif dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang signifikan. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan
terus mengembangkan dan memperbaharui sistem informasi pemasarannya sesuai
dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Serta kolaborasi antara
berbagai departemen seperti pemasaran, TI, dan manajemen sangat diperlukan dalam
mengoptimalkan kinerja sistem informasi pemasaran. Sinergi antar departemen akan
memastikan integrasi yang baik dan efisiensi dalam penggunaan sistem informasi
pemasaran.
29
Dengan demikian, kesuksesan dalam implementasi Sistem Informasi
Pemasaran tidak hanya bergantung pada teknologi yang digunakan tetapi juga pada
strategi pengelolaan dan pemanfaatannya secara holistik oleh seluruh organisasi.
30
DAFTAR PUSTAKA
Arfianto, L. (2022). Penerapan Sistem Informasi Pemasaran di Industri Susu Bubuk Formula Studi
Pada PT X. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Madani, 4.
Fadilah, S. (2008). ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN ACARA DI TVRI STASIUN JAWA BARAT
DAN BANTEN. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 1.
https://www.uc.ac.id/. (n.d.). Fungsi, Jenis dan Model Pada Sistem Informasi Pemasaran.
Https://Www.Uc.Ac.Id/.
Jatmiko. (n.d.). SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN SISTEM INFORMASI SDM. In
SISTEM INFORMASI PEMASARAN DAN SISTEM INFORMASI SDM.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran.
Munzir, & Tri Anita. (2010). Marketing Information System (Mengenali Potensi Produk pada PT.
Wahana Astra Motor Cab. Pondok Pinang). Jurnal SOSIO E-KONS, II.
Purwanto, E. (2020). Sistem Informasi Pemasaran. In Sistem Informasi Pemasaran.
https://www.academia.edu/19026575/Sistem_Informasi_Pemasaran
PUSPITAWATI, S. L., & SI, M. (1991). Sistem Informasi Pemasaran Dan Produksi.
Elib.Unikom.Ac.Id.
UIN Suska Riau. (2012). Landasan Teori. 2005, 6–30.
31