Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada para penyusun untuk mampu menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sistem Teknik Dokumentasi dan Database”
dengan lancar dan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Akuntansi di Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Selain itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan para pembaca dan para penyusun mengenai System enterprise Resource
Planning (ERP), coding, dan Flowchart.
Kami selaku para penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang diberikan tentu akan diterima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
Halaman Sampul...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 TEKNIK-TEKNIK MENDOKUMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTASI..........2
2.2 Penyimpanan data.............................................................................................................5
2.3 System Enterprise Resource Planning (ERP)........................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang pesat seiring dengan
Perkembangan zaman di era saat ini. Hal ini akan menyebabkan timbulnya persaingan
yang sangat ketat untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis yang dimiliki baik
dari perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, maupun perusahaan jasa. Setiap
perusahaan juga memerlukan informasi yang memiliki peranan sangat penting dalam
mengembangkan dan tetap mengikuti perkembangan zaman yang ada.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui jenis – jenis symbol untuk bagan alir dokumen
2. Mengetahui Jenis – jenis flowchart
3. Mengetahui pengertian dari Coding
4. Mengetahui bagian – bagian dari penyimpanan data
5. Mengetahui tahapan dari sistem ERP
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEKNIK-TEKNIK MENDOKUMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTASI
Dalam mendokumentasikan sistem informasi akuntansi, ada beberapa tekniks yang perlu
digunakan, yaitu
a) Teknik coding :
Data dalam buku besar disusun secara logis menggunakan teknik pengkodean. Pengkodean
adalah pemberian nomor atau huruf secara sistematis ke item untuk mengklasifikasikan dan
mengaturnya. Jenis-jenis pengkodean :
Kode Urut. Dengan kode urut, item diberi nomor secara berurutan untuk
memperhitungkan semua item. Setiap item yang hilang menyebabkan celah dalam urutan
numerik. Contohnya termasuk cek bernomor, faktur, dan pesanan pembelian.
Kode Blok. Dengan kode blok, blok angka dicadangkan untuk kategori data tertentu.
Misalnya, perusahaan mencadangkan nomor berikut untuk kategori produk utama:
Kode grup. Merupakan dua atau lebih subgrup angka yang digunakan untuk kode item,
sering digunakan bersamaan dengan kode blok. Jika perusahaan menggunakan nomor
kode produk tujuh digit, teknik pengkodean kelompok dapat diterapkan sebagai berikut :
2
Ada empat subkode dalam kode produk, masing-masing dengan arti yang berbeda.
Pengguna dapat mengurutkan, meringkas, dan mengambil informasi menggunakan satu
atau lebih subkode. Teknik ini sering diterapkan pada nomor rekening buku besar.
Kode Mnemonik. Dimana huruf dan angka diselingi untuk mengidentifikasi item. kode
mnemonik berasal dari deskripsi item dan biasanya mudah diingat. Misalnya,
Dry300W05 dapat mewakili pengering low end (300), putih (W), Kering (Dry) yang
dibuat oleh Sears (05).
Pedoman untuk menghasilkan sistem pengkodean yang lebih baik dimana kode harus:
3
1) Bentuk simbol menunjukkan dan menguraikan kegiatan yang dilaksanakan, menunjukkan
input, output, pemrosesan dan media penyimpanan.
2) Simbol dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
4
5) Bagan Struktur
Menggambarkan hubungan antar modul dalam sebuah program komputer. Dengan
pendekatan ini, program komputer yang besar dan kompleks dipecah menjadi kecil
sampai tidak dapat dipecah lagi. Setelah selesai, modul digabung satu sama lain dan
membentuk satu kesatuan program yang besar dan kompleks. Manfaatnya adalah dapat
digunakan untuk pembuatan program menjadi lebih sederhana, cepat, dan akurat.
1. Buku Besar
Informasi akuntansi kumulatif disimpan dalam buku besar umum dan pembantu.
Buku besar umum berisi data tingkat ringkasan untuk setiap akun aset, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, dan pengeluaran. Buku besar pembantu berisi data terperinci
untuk setiap akun buku besar dengan banyak sub-akun individual. Misalnya, buku
besar umum memiliki akun piutang dagang yang meringkas jumlah total yang
terhutang kepada perusahaan oleh semua pelanggan. Buku besar piutang pembantu
memiliki catatan terpisah untuk setiap pelanggan individu, dengan informasi
terperinci seperti nama, alamat, pembelian, pembayaran, saldo akun, dan batas kredit.
Buku besar pembantu sering digunakan untuk piutang, persediaan, aset tetap, dan
hutang dagang.
Akun buku besar umum yang sesuai dengan buku besar pembantu disebut akun
kontrol. Hubungan antara akun kontrol buku besar dan total saldo akun buku besar
pembantu individu membantu menjaga keakuratan data AIS. Secara khusus, jumlah
dari semua saldo akun buku besar pembantu harus sama dengan jumlah di akun
kontrol buku besar yang sesuai. Perbedaan apa pun di antara mereka menunjukkan
bahwa telah terjadi kesalahan perekaman.
5
2. Jurnal
Data transaksi seringkali dicatat dalam jurnal sebelum dimasukkan ke dalam buku
besar. Entri jurnal menunjukkan akun dan jumlah yang akan didebit dan dikredit.
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang jarang atau tidak rutin, seperti
pembayaran pinjaman dan jurnal penyesuaian dan penutupan akhir periode. Jurnal
khusus mencatat sejumlah besar transaksi berulang seperti penjualan, penerimaan kas,
dan pengeluaran kas. Berikut ini merupakan contoh jurnal penjualan.
Semua informasi transaksi dicatat dalam satu baris, dengan setiap entri debit ke
piutang dan kredit ke penjualan. Tidak perlu menulis penjelasan untuk setiap entri, seperti
halnya entri jurnal umum. Mengingat tingginya jumlah transaksi penjualan harian, waktu
yang dihemat dengan mencatat transaksi ini dalam jurnal penjualan, bukan dalam jurnal
umum, cukup besar.
6
induk inventaris dan peralatan menyimpan informasi tentang sumber daya
organisasi yang penting. File induk pelanggan, pemasok, dan karyawan
menyimpan informasi tentang agen penting yang berinteraksi dengan
organisasi Satu set file yang saling terkait dan terkoordinasi secara terpusat
disebut sebagai database. Misalnya, file piutang mungkin digabungkan dengan
pelanggan, analisis penjualan, dan file terkait untuk membentuk database
pelanggan.
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) mengatasi masalah ini karena
mengintegrasikan semua aspek operasi perusahaan dengan SIA tradisional. Sebagian besar
organisasi berukuran besar dan menengah menggunakan sistem ERP untuk mengoordinasikan
dan mengelola data, proses bisnis, dan sumber daya mereka. Sistem ERP mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data serta menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dan
pihak eksternal untuk menilai perusahaan.
7
Seperti yang terlihat pada gambar tersebut, sistem ERP yang dikonfigurasi dengan benar
menggunakan database terpusat untuk berbagi informasi di seluruh proses bisnis dan
mengoordinasikan aktivitas. Hal ini penting karena aktivitas yang merupakan bagian dari satu
proses bisnis seringkali memicu rangkaian aktivitas yang kompleks di berbagai bagian
organisasi.
Jumlah waktu yang dibutuhkan. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk memilih dan
menerapkan sistem ERP secara penuh, tergantung pada ukuran bisnis, jumlah modul yang
akan diterapkan, tingkat penyesuaian, ruang lingkup perubahan, dan seberapa baik
pelanggan mengambil kepemilikan atas proyek tersebut. Akibatnya, implementasi ERP
memiliki risiko kegagalan proyek yang sangat tinggi.
Perubahan pada proses bisnis. Kecuali jika perusahaan ingin menghabiskan waktu dan
uang untuk menyesuaikan modul, mereka harus beradaptasi dengan proses bisnis standar
sebagai lawan dari menyesuaikan paket ERP dengan proses perusahaan yang ada.
8
Kegagalan memetakan proses bisnis saat ini ke perangkat lunak ERP yang ada
merupakan penyebab utama kegagalan proyek ERP.
Kompleksitas. Ini berasal dari integrasi banyak aktivitas dan sistem bisnis yang berbeda,
masing-masing memiliki proses, aturan bisnis, semantik data, hierarki otorisasi, dan pusat
keputusan yang berbeda.
Pentingnya pengendalian internal yang baik dalam ERP tidak dapat dilebih-lebihkan. Sifat
terintegrasi dari sistem ERP berarti bahwa kecuali setiap item data divalidasi dan diperiksa
keakuratannya pada saat entri awal, kesalahan akan menyebar secara otomatis ke seluruh sistem.
Dengan demikian, kontrol entri data dan kontrol akses sangat penting. Sebagian besar manajer
dan karyawan hanya melihat dan memiliki akses ke sebagian kecil dari sistem. Pemisahan tugas
ini memberikan kontrol internal yang baik. Penting untuk memisahkan tanggung jawab atas
penyimpanan aset, otorisasi aktivitas yang memengaruhi aset tersebut, dan mencatat informasi
tentang aktivitas dan status aset organisasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa Teknik yang digunakan dalam mendokumentasikan sistem informasi
akuntansi, yaitu dengan Teknik coding dan Teknik bagan alir (flowchart). Data dalam buku besar
disusun secara logis menggunakan teknik pengkodean. Pengkodean adalah pemberian nomor
atau huruf secara sistematis ke item untuk mengklasifikasikan dan mengaturnya. Teknik
flowchart Merupakan gambar yang menjelaskan urutan proses dengan menggunakan berbagai
macam simbol. Merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek
sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Data perusahaan adalah salah satu sumber daya
terpentingnya. Namun, keberadaan data yang relevan saja tidak menjamin bahwa data tersebut
berguna. Agar berfungsi dengan baik, organisasi harus memiliki akses yang siap dan mudah ke
datanya. Penyimpanan data secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu Buku Besar, Jurnal, dan
Konsep penyimpanan berbasis computer
Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) akan mengintegrasikan semua aspek
operasi perusahaan dengan SIA tradisional. Sebagian besar organisasi berukuran besar dan
menengah menggunakan sistem ERP untuk mengoordinasikan dan mengelola data, proses bisnis,
dan sumber daya mereka. Sistem ERP mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data serta
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dan pihak eksternal untuk menilai perusahaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. (2018). Sistem Akuntansi. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Empat
11