Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI

DOSEN PENGAMPU: FATIMAH, SE., M.Si., CTA., ACPA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

 AHMAD AGUSTI TAHIR (221350001)


 NURSHABRINA (221350018)
 KHUSNUL HATIMA (221350025)
 MUSDALIFAH BASRI (221350035)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Digital. Selain itu, pembuatan makalah ini
juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.

Parepare, 8 April 2023

Penyu
sun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan............................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Makalah......................................................................................1
Bab II Pembahasan...........................................................................................2
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen...............................................2
B. Jenis-jenis Sistem Informasi Manajemen................................................2
C. Pengertian Tata Kelola Sistem Informasi...............................................6
D. Pentingnya Tata Kelola Sistem Informasi...............................................8
Bab III Penutup.................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disadari atau tidak, setiap orang pasti pernah mengaplikasikan sistem
manajemen dalam kegiatan sehari-hari. Sistem manajemen terjadi saat seseorang
berusaha untuk mengkoordinasikan dan mengatur segala hal yang terjadi dalam
hidup. Mulai dari mengatur keuangan, prioritas kegiatan, hingga sekadar
mengatur barang yang ada di atas meja.
Dalam lingkup perusahaan, sistem manajemen memiliki peranan yang lebih
krusial. Pasalnya, sistem manajemen mampu membantu perusahaan untuk
mengontrol serta mengawasi kinerja karyawan dalam kurun waktu tertentu.
Bahkan, bisa dibilang bahwa hal tersebut merupakan kunci kesuksesan dari
sebuah perusahaan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang serba digital, sistem manajemen
saat ini telah banyak tersentuh oleh kemajuan teknologi. Hal ini membuat sistem
manajemen berevolusi menjadi sistem informasi manajemen yang mampu
mengolah data berharga dari informasi yang tersedia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem informasi manajemen?
2. Apa saja jenis jenis sistem informasi manajemen?
3. Apa yang dimaksud tata kelola sistem informasi?
4. Bagaimana pentingnya tata kelola sistem informasi?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sistem informasi manajemen
3. Untuk mengetahui pengertian tata kelola sistem informasi
4. Untuk mengetahui pentingnya tata kelola sistem informasi

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Secara umum, pengertian sistem informasi manajemen adalah sistem yang
dibuat dengan maksud untuk mengendalikan kinerja perusahaan yang melibatkan
manusia, dokumen, prosedur, dan juga teknologi. Dengan adanya sistem tersebut
kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lebih tepat sasaran dan efisien.
Dalam pengaplikasiannya, sistem informasi manajemen memiliki beberapa
jenis yang lahir demi memberikan manfaat yang diinginkan. Jenis sistem
informasi manajemen tersebut seringkali digunakan oleh perusahaan ataupun
instansi pemerintah.

B. Jenis-jenis Sistem Informasi Manajemen


Untuk lebih jelas memahami mengenai jenis dari sistem informasi
manajemen, simak penjelasannya berikut ini.
1. Supply Chain Management

Jenis sistem informasi manajemen pertama yang seringkali diterapkan oleh


perusahaan adalah Supply Chain Management atau biasa disingkat dengan
SCM. Dalam sistem ini, perusahaan akan memiliki data yang saling terhubung.
Data tersebut meliputi pemasok hingga konsumen akhir.

Saat perusahaan menerapkan sistem manajemen supply chain, seluruh


catatan detail yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang
dilakukan oleh perusahaan dapat ditemukan. Dengan begitu, manajemen
perusahaan akan lebih mudah dikontrol.

2. Office Automation System

Sistem informasi manajemen yang mengintegrasi server komputer milik


perusahaan adalah Office Automation System atau OAS. Fungsi OAS adalah
sebagai aplikasi yang mampu menyatukan perangkat komputer dalam sebuah
perusahaan dalam suatu wadah yang berhubungan satu sama lain.

2
Tujuan dari pengaplikasian sistem ini adalah untuk memperlancar
komunikasi yang dilakukan antar departemen dalam sebuah perusahaan.
Sebagai contoh, saat ingin mengirim email atau pesan kepada departemen lain,
karyawan dapat langsung melakukannya dengan aplikasi OAS.

Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media


sosial lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra
perusahaan menjadi lebih eksklusif dan terjaga rahasianya.

3. Enterprise Resource Planning

Selanjutnya adalah sistem informasi manajemen yang dikenal dengan


nama Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem jenis ini seringkali
diaplikasikan oleh perusahaan besar meski bisa juga digunakan oleh
perusahaan dengan skala yang lebih kecil.

Dengan menggunakan enterprises resource planning, manajemen


perusahaan dapat senantiasa melakukan kontrol dan mengelola seluruh unit
yang berada di lingkup perusahaan. Dengan begitu, pengawasan yang
dilakukan perusahaan menjadi lebih maksimal dan dalam segi waktu lebih
efisien.

4. Knowledge Work System

Selain ketiga jenis di atas, ada pula sistem informasi manajemen dengan
istilah Know ledge Work System atau KWS. Dengan menggunakan sistem ini,
perusahaan dapat membagikan informasi atau pengetahuan baru dan akan
langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam perusahaan.

Alhasil, seluruh karyawan atau pekerja dapat mengakses informasi


tersebut dan membantu bidang pekerjaan yang sedang dilakukan. Kinerja
perusahaan pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karyawan pun
tidak perlu repot mencari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tanggung jawab yang dimiliki.

3
5. Executive Support System

Berfungsi untuk membantu manajer dalam berkomunikasi dengan anak


buahnya, perusahaan dapat memasang Executive Support System atau biasa
disebut ESS. Sistem informasi manajemen ini dapat memudahkan manajer
untuk mengkomunikasikan grafik dan juga informasi pendukung kepada
anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya.

Jika komunikasi antara manajer dan bawahannya menggunakan sistem ini


berjalan dengan baik, besar kemungkinan kinerja perusahaan akan berkembang
lebih pesat. Jadi, jika pada perusahaan interaksi antara atasan dengan karyawan
biasa terjalin cukup intens, ada baiknya untuk mengaplikasikan sistem
informasi manajemen ini.

6. Teknologi Expert System dan Artificial Intelligence

Sistem informasi manajemen ini dianggap yang paling modern dan


memiliki potensi yang cukup tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Dengan adanya Expert System dan Artificial Intelligence atau kecerdasan
buatan, perusahaan mampu menjalankan aktivitas yang dulunya hanya bisa
dilakukan sumber daya manusia profesional.

Hingga sekarang, teknologi dalam sistem ini dapat menganalisis sebuah


masalah dan berusaha memecahkannya. Bahkan, kinerja yang dilakukan oleh
sistem ini dapat selesai dalam waktu cepat jika sudah terprogram dengan baik.

Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai


sehingga pengeluaran untuk menggaji SDM dapat dikurangi.

7. Informatic Management System

Dalam pengaplikasian Informatics Management System, sistem akan


diprogram agar bisa membantu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia
penggunanya. Dengan begitu, sistem tersebut akan mempermudah tugas yang
dimiliki perusahaan.

4
Tak hanya itu, dalam suatu kondisi tertentu, sistem informatics
management mampu menganalisa keputusan yang perlu diambil perusahaan.
Cara pengambilan keputusan tersebut dengan cara menggabungkan program
komputer dari sistem informasi manajemen dengan sekumpulan informasi dan
data yang dimiliki oleh perusahaan.

8. Decision Support System

Jika perusahaan dirasa sering mengalami kesulitan saat harus mengambil


keputusan, perlu menggunakan sistem informasi manajemen jenis Decision
Support System atau biasa disingkat dengan DSS. Saat memiliki sistem
informasi manajemen DSS, program tersebut akan membantu manajer dalam
kegiatan pengambilan keputusan.

Sistem decision support akan memperhitungkan lingkungan kantor atau


perusahaan agar manajer dapat mengambil keputusan yang lebih akurat. Jadi,
melalui pengaplikasian sistem tersebut, manajer mampu menyodorkan
keputusan paling tepat dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan pada
masa itu.

9. Transaction Processing System

Kegiatan transaksi bagi hampir di seluruh perusahaan dianggap sangat


krusial karena berhubungan langsung dengan kondisi finansial. Jika terjadi
sedikit kesalahan dalam hal perhitungan atau saat melakukan transaksi, bukan
tidak mungkin perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, tak sedikit perusahaan yang


mengaplikasikan sistem informasi manajemen berupa Transaction Processing
System atau TPS. Dengan memiliki sistem informasi manajemen tersebut,
perusahaan akan memiliki sistem transaksi yang terintegrasi serta efektif.

TPS mampu memproses semua transaksi yang dilakukan perusahaan dan


dalam jumlah yang besar sekalipun. Umumnya, TPS akan digunakan oleh

5
pihak manajerial untuk mendata inventaris perusahaan dan juga menyusun gaji
para pekerjanya.

Dengan begitu, risiko terjadinya kesalahan saat melakukan kegiatan


transaksi rutin tersebut semakin kecil dan perusahaan tidak rentan mengalami
kerugian.

10. Group Decision Support System dan Computer-Support Colaborative Work


System

Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen ini mirip dengan


DSS. Yang berbeda adalah sistem ini lebih menjurus pada solusi untuk
kegiatan yang berbasis berkelompok. Jadi, skala analisa yang dilakukan oleh
Group Decision Support System atau GDSS dan Computer-Support
Collaborative Work System atau CSCWS lebih besar dibanding DSS yang
melakukannya per individu.

Cara kerja dari GDSS ini adalah mengumpulkan terlebih dahulu informasi
yang dibutuhkan perihal suatu group atau kelompok dalam sebuah perusahaan.
Proses pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menyebar
kuesioner, skenario, ataupun layanan konsultasi. Dengan begitu, perusahaan
dapat mengambil keputusan dalam skala besar dengan lebih cepat dan akurat.

C. Pengertian Tata Kelola Sistem Informasi


Tata Kelola adalah proses yang digunakan untuk memantau dan
mengendalikan keputusan kapabilitas teknologi informasi untuk memastikan
pengiriman nilai kepada pemangku kepentingan utama dalam suatu organisasi.
Berikut merupakan poin-poin penting dalam definisi ini:
a) Tata Kelola Sistem Informasi adalah suatu proses. Bukan suatu acara pada
suatu waktu. Bukan kepanitiaan juga bukan departemen.
b) Tujuan Tata Kelola Sistem Informasi dalah untuk memastikan pengiriman
hasil bisnis bukan “kinerja sistem” atau “manajemen risiko” yang akan
memperkuat gagasan TI sebagai tujuan itu sendiri. Sebaliknya, Tata Kelola

6
Sistem Informasi adalah tentang keputusan Sistem Informasi yang berdampak
pada nilai bisnis.
c) Oleh karena itu proses memantau dan mengendalikan keputusan sistem
informasi yang mungkin berdampak, positif atau negative, pada hasil bisnis.
d) Konsep tata kelola tidak ada artinya tanpa pengakuan kepemilikan dan
tanggung jawab. Stakeholder kunci dalam suatu organisasi memiliki saham
“kepemilikan” dalam organisasi. Manajemen bertanggung jawab kepada para
pemangku kepentingan ini.
e) Oleh karena itu, tujuan Tata Kelola sistem informasi tidak hanya pengiriman
nilai bisnis yang dioptimalkan risiko tetapi juga untuk menimbulkan
kepercayaan dari para pemangku kepentingan utama pada orang-orang yang
telah mereka percayakan uang dan / atau mata pencaharian sasarannya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata kelola sistem informasi antara
lain:
a) Strategi: Merupakan rencana jangka panjang untuk pengembangan sistem
informasi, termasuk arah, tujuan, dan kebijakan yang akan diikuti.
b) Kebijakan: Menetapkan aturan dan tata cara penggunaan sistem informasi
dalam organisasi, seperti kebijakan keamanan, privasi, dan kepemilikan data.
c) Proses: Mengelola proses bisnis yang menggunakan sistem informasi,
termasuk pemeliharaan, pengembangan, dan pengujian sistem.
d) Sumber daya manusia: Menyediakan pelatihan dan pengembangan untuk
karyawan agar mereka mampu mengelola sistem informasi dengan baik.
e) Pengukuran dan monitoring: Menentukan kriteria pengukuran kinerja sistem
informasi dan memonitor kinerja sistem secara terus-menerus untuk
memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik dan memenuhi tujuan bisnis.
Dalam tata kelola sistem informasi, pengambilan keputusan harus dilakukan
secara transparan, berdasarkan data yang akurat dan relevan, serta melibatkan
pemangku kepentingan yang berbeda dalam organisasi. Hal ini dapat membantu
organisasi untuk mengoptimalkan investasi pada sistem informasi dan
meningkatkan efektivitas penggunaannya dalam mencapai tujuan bisnis

7
D. Pentingnya Tata Kelola Sistem Informasi
Teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan perusahaan, hal tersebut dapat memberikan kesempatan untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif dan menawarkan perlengkapan untuk
meningkatkan produktivitas dan memberikan nilai lebih di masa yang akan
datang. Semakin banyak nilai-nilai perusahaan bergeser dari sesuatu yang sifatnya
tangible menjadi intangible. Kebanyakan dari aset ini dapat dikelola dengan
bantuan teknologi informasi. Selain itu sebuah perusahaan dapat disebut rapuh
apabila nilai perusahaan lebih banyak berasal dari aset fisik. Dengan demikian
Tata Kelola Sistem Informasi sangatlah penting dalam mendukung dan mencapai
tujuan perusahaan.
Teknologi informasi juga membawa resiko. Ada kalanya dalam melakukan
proses bisnis terjadi peristiwa downtime jaringan, bagi perusahaan downtime ini
berakibat pada potentialloss yang sangat besar. Di beberapa industri, Sistem
Informasi merupakan sumberdaya kompetitif untuk melakukan diferensiasi dan
memberikan keunggulan kompetitif sedangkan di perusahaan lainnya teknologi
informasi membantu dalam mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan.
Kondisi yang demikian memaksa semua pihak dalam perusahaan
memberikan perhatian yang lebih serius terhadap sistem informasi, menelaah
sebesar apa ketergantungan perusahaan terhadap sistem informasi dan sepenting
apa sistem informasi bagi pelaksanaan strategi bisnis. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa :
 Sistem informasi sangat penting dalam mendukung dan mencapai tujuan
perusahaan.
 Sistem informasi bernilai sangat strategis terhadap bisnis, khususnya dalam
pengembangan dan inovasi.
 Due diligence semakin diperlukan terhadap implikasi teknologi informasi
dalam hal merger dan akuisisi.
Faktanya di lapangan yang sering terjadi top management sangat
memberikan perhatian yang besar pada strategi bisnis dan resiko strategis namun
abai terhadap peranan sistem informasi yang kenyataannya justru membutuhkan

8
investasi yang sangat besar dan beresiko tinggi. Walaupun tidak selalu demikian,
di beberapa perusahaan tertentu terdapat top management yang memberikan
perhatian yang sama besar baik kepada strategi bisnis, resiko strategis, maupun
strategi implementasi TI. Kurangnya perhatian ini dilandasi karena beberapa
alasan sebagai berikut :
 Sistem lebih banyak membutuhkan pandangan teknis dibandingkan disiplin
lain dalam memahami bagaimana sistem informasi dapat diterapkan dengan
tetap memperhatikan peluang perkembangan teknologi dan dipihak lain
menekan resiko yang akan terjadi.
 Sering kali sistem informasi dianggap secara tradisional sebagai suatu entitas
yang lepas dari bisnis.
 Sistem informasi memang cukup kompleks, khususnya bagi perusahaan yang
sedang bertumbuh cepat dan beroperasi di lingkungan ekonomi yang terhubung
dalam suatu jejaring informasi.
Alasan lain yang menjadi rasionalitas bagi urgensi sistem informasi adalah
adanya harapan yang tinggi dari top management namun dipihak lain realitasnya
seringkali jauh dari harapan. Menurut ITGI (2003) umumnya Dewan Direksi
berharap kepada managemen perusahaan agar:
 Memberikan solusi sistem informasi dengan kualitas yang bagus, tepat waktu,
dan sesuai anggaran.
 Menguasai dan menggunakan sistem informasi untuk mendatangkan
keuntungan.
 Menerapkan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas
sambil menangani resikosistem informasi.
Di pihak lain Tata Kelola sistem informasi yang buruk akan menjadi awal
dari suatu bencana. Sebagaimana ITGI (2003) telah memperingatkan sebagai
berikut :
 Kerugian bisnis, berkurangnya reputasi dan melemahkan kompetisi.
 Tenggat waktu terlampaui, biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan, dan
kualitas lebih rendah dari yang seharusnya dapat diantisipasi.

9
 Efisiensi dan proses inti perusahaan terpengaruh secara negatif oleh rendahnya
kualitas penggunaan teknologi informasi.
 Kegagalan dari inisiatif teknologi informasi untuk melahirkan inovasi atau
memberikan keuntungan yang dijanjikan.

10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi manajemen adalah sistem yang dibuat dengan maksud


untuk mengendalikan kinerja perusahaan yang melibatkan manusia, dokumen,
prosedur, dan juga teknologi. Dengan adanya sistem tersebut kinerja perusahaan
dapat berjalan dengan lebih tepat sasaran dan efisien.

Dalam pengaplikasiannya, sistem informasi manajemen memiliki beberapa


jenis yang lahir demi memberikan manfaat yang diinginkan. Jenis sistem
informasi manajemen tersebut seringkali digunakan oleh perusahaan ataupun
instansi pemerintah.
Tata Kelola adalah proses yang digunakan untuk memantau dan
mengendalikan keputusan kapabilitas teknologi informasi untuk memastikan
pengiriman nilai kepada pemangku

B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga
pembahasan dalam makalah kami ini dapat membantu dan bermanfaat bagi
pembaca. Dan kami pun berharap pula kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-10-jenis-sistem-informasi-manajemen-
yang-sering-diterapkan-di-lingkupperusahaan

https://itgid.org/kupas-tuntas-tata-kelola-it-it-governance/

12

Anda mungkin juga menyukai