Anda di halaman 1dari 7

(JENIS JENIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah (Sistem Informasi
Lanjut)Yang diampu oleh (Bapak Parjito, S.Kom., M.Cs. )

Aji Pamungkas (20312053)

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU


KOMPUTER PRODI INFORMATIKA
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia bisnis, sistem informasi
manajemen sangat dibutuhkan untuk membantu kegiatan bisnis agar tetap bisa berjalan
dengan baik. Hampir di setiap bidang pasti membutuhkan sebuah sistem yang dapat
mengontrol dan mengurus sebuah informasi dengan baik dan rapi. Tujuan dari pembuatan
sebuah sistem informasi yang paling utama adalah untuk membantu aktivitas bisnis dan
pekerjaan manusia. Sehingga dapat diimplementasikan secara lebih tersistem dan
terstruktur.
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan proses
dimana data dapat diolah, dianalisis, dan ditampilkan supaya data tersebut menjadi
berguna untuk kebutuhan pengambilan suatu keputusan. Sistem ini merupakan alat yang
sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan operasi perusahaan. Sistem ini
berbasis komputer dan dapat berupa lembar excel atau platform yang lebih kompleks.
Selain itu data dapat diakses dan diolah secara internal maupun eksternal. Sehingga,
sistem informasi yang digunakan lebih efisien dan produktif. Sistem ini sangat
dibutuhkan karena memiliki tingkat kompleksitas tinggi dalam organisasi bisnis. Apabila
tidak memiliki informasi yang tepat, maka tidak akan ada organisasi maupun bisnis yang
dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik. Setiap pengambilan keputusan dari
bisnis maupun organisasi harus berdasarkan informasi yang relevan dan telah
terverifikasi. Jika tidak memiliki informasi yang relevan maupun terverifikasi, maka
bisnis yang anda jalankan dapat mengalami kerugian yang besar dan produktivitas akan
menurun.

B. Rumusan dan Urgensi Pemabahasan


Dari pembahasan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud membahas materi yang
terangkum dalam rumusan pembahasan sebagai berikut:
1. Jelaskan jenis jenis system informasi manajemen?

Adapun Tujuan dan Urgensi Pembahasan ini adalah untuk:


1. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis system informasi manajemen
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem informasi manajemen


Berdasarkan laman Wikipedia, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem
yang digunakan untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan kegiatan manajemen
suatu organisasi atau bisnis. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam
membuat keputusan yang tepat dan efektif. SIM meliputi berbagai aspek, seperti
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi informasi yang relevan bagi
manajemen.

SIM biasanya digunakan dalam berbagai bidang manajemen, seperti manajemen sumber
daya manusia, keuangan, produksi, pemasaran, dan lain-lain. SIM juga dapat
diintegrasikan dengan sistem lain, seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dan
Customer Relationship Management (CRM), untuk memudahkan pengelolaan informasi.

Manfaat dari penerapan SIM antara lain meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan, memudahkan koordinasi dan komunikasi antar departemen, serta
meningkatkan daya saing organisasi atau bisnis di pasar

B. Jenis Jenis (SIM)


Dalam pengaplikasiannya, sistem informasi manajemen memiliki beberapa jenis yang
lahir demi memberikan manfaat yang diinginkan. Jenis sistem informasi manajemen
tersebut seringkali digunakan oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah.

1. Supply Chain Management


Jenis sistem informasi manajemen pertama yang seringkali diterapkan oleh
perusahaan adalah Supply Chain Management atau biasa disingkat dengan SCM.
Dalam sistem ini, perusahaan akan memiliki data yang saling terhubung. Data
tersebut meliputi pemasok hingga konsumen akhir.
Saat perusahaan menerapkan sistem manajemen supply chain, seluruh catatan detail
yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan
dapat ditemukan. Dengan begitu, manajemen perusahaan akan lebih mudah dikontrol.

2. Office Automation System


Office Automation System atau OAS. Fungsi OAS adalah sebagai aplikasi yang
mampu menyatukan perangkat komputer dalam sebuah perusahaan dalam suatu
wadah yang berhubungan satu sama lain. Tujuan dari pengaplikasian sistem ini
adalah untuk memperlancar komunikasi yang dilakukan antar departemen dalam
sebuah perusahaan. Sebagai contoh, saat ingin mengirim email atau pesan kepada
departemen lain, karyawan dapat langsung melakukannya dengan aplikasi OAS.
Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media sosial
lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra perusahaan menjadi
lebih eksklusif dan terjaga rahasianya.

3. Enterprise Resource Planning


Sistem informasi manajemen yang dikenal dengan nama Enterprise Resource
Planning atau ERP. Sistem jenis ini seringkali diaplikasikan oleh perusahaan besar
meski bisa juga digunakan oleh perusahaan dengan skala yang lebih kecil. Dengan
menggunakan enterprises resource planning, manajemen perusahaan dapat senantiasa
melakukan kontrol dan mengelola seluruh unit yang berada di lingkup perusahaan.
Dengan begitu, pengawasan yang dilakukan perusahaan menjadi lebih maksimal dan
dalam segi waktu lebih efisien.

4. Knowledge Work System


Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat membagikan informasi atau
pengetahuan baru dan akan langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam
perusahaan.

5. Executive Support System


Berfungsi untuk membantu manajer dalam berkomunikasi dengan anak buahnya,
perusahaan dapat memasang Executive Support System atau biasa disebut ESS.
Sistem informasi manajemen ini dapat memudahkan manajer untuk
mengkomunikasikan grafik dan juga informasi pendukung kepada anggota
perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya. Jika komunikasi antara manajer
dan bawahannya menggunakan sistem ini berjalan dengan baik, besar kemungkinan
kinerja perusahaan akan berkembang lebih pesat. Jadi, jika pada perusahaan interaksi
antara atasan dengan karyawan biasa terjalin cukup intens, ada baiknya untuk
mengaplikasikan sistem informasi manajemen ini.

6. Teknologi Expert System dan Artificial Intelligence


Sistem informasi manajemen ini dianggap yang paling modern dan memiliki potensi
yang cukup tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya Expert
System dan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, perusahaan mampu
menjalankan aktivitas yang dulunya hanya bisa dilakukan sumber daya manusia
profesional.

7. Informatic Management System


Dalam pengaplikasian Informatics Management System, sistem akan diprogram agar
bisa membantu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia penggunanya. Dengan begitu,
sistem tersebut akan mempermudah tugas yang dimiliki perusahaan.

8. Decision Support System


Sistem decision support akan memperhitungkan lingkungan kantor atau perusahaan
agar manajer dapat mengambil keputusan yang lebih akurat. Jadi, melalui
pengaplikasian sistem tersebut, manajer mampu menyodorkan keputusan paling tepat
dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan pada masa itu.

9. Transaction Processing System


TPS mampu memproses semua transaksi yang dilakukan perusahaan dan dalam
jumlah yang besar sekalipun. Umumnya, TPS akan digunakan oleh pihak manajerial
untuk mendata inventaris perusahaan dan juga menyusun gaji para pekerjanya.
Dengan begitu, risiko terjadinya kesalahan saat melakukan kegiatan transaksi rutin
tersebut semakin kecil dan perusahaan tidak rentan mengalami kerugian.

10. Group Decision Support System dan Computer-Support Colaborative Work


System
Cara kerja dari GDSS ini adalah mengumpulkan terlebih dahulu informasi yang
dibutuhkan perihal suatu group atau kelompok dalam sebuah perusahaan. Proses
pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menyebar kuesioner,
skenario, ataupun layanan konsultasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil
keputusan dalam skala besar dengan lebih cepat dan akurat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Isi kesimpulan berbentuk kalimat pendek yang padat, ringkas dan jelas.
2. Isi kesimpulan biasanya berisi tentang poin-poin penting saja dan biasanya tidak
lebih dari satu halaman.
3. Karena tidak lebih dari satu halaman, biasanya membuat simpulan jauh lebih sulit
dibanding menjelaskan sesuatu secara panjang lebar.
4. Karena merupakan hasil ringkasan dan kesimpulan sendiri, maka biasanya sebuah
kesimpulan tidak perlu lagi mencantumkan referee berupa footnote atau innote.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan pembahasan di
atas adalah:
1. Saran biasanya selalu berkaitan dengan pemabahsan materi yang telah anda bahas
di bagian pembahasan.
2. Saran merupakan murni ide pemikiran penulis sendiri dengan menuliskan kalimat
aktif yang sesuai dengan SPOK yang berlaku.
3. Saran biasanya ditujukan untuk berbagi pihak misalnya untuk pembahasan
selanjutnya atau untuk peneliti yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Walaupun di bagian akhir, daftar pustaka memiliki peran yang sangat krusial bagi sebuah
karya tulis ilmiah. Karena daftar pustaka menjelaskan kekayaan intelektual bagi
penulisnya. Oleh karena itu, perhatikan cara-cara menulis daftar pustaka dengan sumber
bacaan yang berbeda. Ingat, Anda di larang menuliskan daftar rujukan yang anda
sebenarnya tidak merujuknya .

Format AMA Style dalam citasi

Jenis Sumber Citasi dalam Teks/ Foot note


Buku Berupa catatan (footnotes atau end‐ notes).
12. Santoso P, Menembus Ortodoksi Kajian Kebijakan
Publik. Yogyakarta: Fisipol UGM, 2004
Jurnal 11. Jonathan K. Beyond Growth: Library and
Development. Annals of Library Research 2015; 40:1111‐
1130
Situs Web Penulis or responsible body. Judul. Name Website. URL.
Published date. Updated date. Accessed date. World
Health Organization. Saving Private Ryan.
Contoh :
13. World Health Organization.
http://www.who.int/features/20 13/child /saving.html.
Dipublikasikan 7 July, 2012. Diakses 2 Juni, 2013
Jurnal Online Penulis. Judul Artikel. Nama Jurnal. Tahun; vol(issue);
pages. URL. Published date. Update date. Penulis. Judul
Artikel. Nama Jurnal. Tahun; vol(issue); pages. URL.
Published date. Update date.Penulis. Judul Artikel. Nama
Jurnal. Tahun; vol(issue); pages. Doi:xxx.xxxx.

Contoh :
1.Carter, J. Independence Factors. Americana 1975; 1
(5):1‐9.   http://www.jstor.org/stable/1223 445 (diakses
20 Mei, 2013)

2.Vargas, JA. “The Face of Fracebook”. New Yorker


2011; 70 (12). Doi:1.0.1.016/j.americana.2006.1 2.032

Anda mungkin juga menyukai