Anda di halaman 1dari 31

Akuntansi Mudharabah

Psak 105

A Thread
Pengertian
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua di
mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan
suatu perjanjian diawal. Bentuk ini menegaskan kerja
sama dengan kontribusi seratus persen modal dari
pemilik modal dan keahlian dari pengelola.
dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai
kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya
ditanggung oleh pemilik modal.
Kerugian yang ditanggung oleh pemilik modal adalah
kerugian yang bukan akibat kelalaian si pengelola,
seandainya kecurangan atau kelalaian si pengeloa, si
pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian
tersebut.
PERJANJIAN AWAL

SHAIBUL MAL MUDHARIB

M OD PUA N
AL K EM AM

PROYEK USAHA

NISBAH 60% NISBAH 40%

KEUNTUNGAN
PENGEMBALIAN
MODAL
PERJANJIAN AWAL

SHAIBUL MAL MUDHARIB

M OD PUA N
AL 10
J K EM AM
T

PROYEK USAHA

KERUGIAN 2 JT catatan
PENGEMBALIAN Kerugian 100 % ditanggung oleh
MODAL 8 JT pemilik modal
Dasar Hukum Mudharabah

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki


hasil perniagaan) dari Tuhanmu”(QS. Al-Baqarah : 198)

Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual-beli


yang ditangguhkan, melakukan qiradh (memberi modal
pada orang lain), dan yang mencampurkan gandum
dengan jelas untuk keluarga, bukan untuk
diperjualbelikan.”  (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
Rukun Mudharabah

Dua pihak yang berakad ( Pemodal & Pengelola )


Keduanya hendaklah orang berakal dan sudah baligh
(berumur 15 tahun) dan bukan orang yang dipaksa

Materi yang diperjanjikan atau objek yang diakadkan


terdiri dari atas modal (mal), usaha (berdagang dan
lainnya yang berhubungan dengan urusan perdagangan
tersebut)
Rukun Mudharabah

Sighat, yakni serah/ungkapan penyerahan modal dari


pemilik modal (ijab) dan terima/ungkapan menerima
modal dan persetujuan mengelola modal dari pemilik
modal (qabul)

Nisbah (bagi hasil) keuntungan harus diketahui dengan


jelas oleh kedua pihak. Jika dalam akad tidak dijelaskan
maka pembagiannya menjadi 50% dan 50%.
Syarat Mudharabah
Dalam Modal yaitu :

Dinyatakan dengan jelas jumlahnya dan Dalam bentuk


uang tunai dan bukan piutang serta harus diserahkan
kepada mudharib (pengelola )

Nih jer dananya


cash ada 10 jt

Oke ane
terima tom
Dalam Keuntungan yaitu :

Pembagian keuntungan harus jelas presentasenya,


Kesepakatan rasio presentase dicapai melalui negosiasi
dan dituangkan dalam kontrak, Pembagian keuntungan
baru dapat dilakukan setelah mudharib mengembalikan
seluruh atau sebagian modal kepada shahib al-mal

Keuntungnya ane
60 % jerry 40%

Oke deh
tom
Jenis-Jenis Mudharabah

Mudharabah Muthlaqah
Bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola
tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam hal
tempat, cara, maupun objek investasi
Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah yang pemilik dananya memberikan
batasan kepada pengelola dana mengenai lokasi, cara,
dan atau objek investasi atau sektor usaha

Misalnya:

pemodal menyerahkan harta kepada pengelola untuk


membeli ternak dan dikelola di wilayah tertentu
Mudharabah Musytarakah
Bentuk mudharabah di mana pengelola dana
menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama
investasi
Akad mudharabah musytarakah merupakan perpaduan
antara akad mudharabah dan akad musyarakah
Berakhirnya Akad Mudharabah

- Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya,


maka mudharabah berakhir pada waktu yang telah
ditentukan.
- Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri
- Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal
- Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai
pengelola usaha untuk mencapai tujuan sebagaimana
dituangkan dalam akad. Sebagai pihak yang
mengemban amanah ia harus beritikad baik dan hati
hati
- Modal sudah tidak ada
Prinsip Pembagian Hasil Usaha

Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan


berdasarkan prinsip bagi hasil (revenue sharing) atau
bagi laba (profit sharing).

1. Jika berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar


pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit)
bukan total pendapatan usaha (omzet).

2. Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian


adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi
beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal
mudharabah.
Contoh perhitungan bagi hasil
Penjualan Rp 1.000.000
HPP Rp (650.000)
Laba kotor Rp 350.000
Biaya-biaya Rp (250.000)
Laba (rugi) bersih Rp 100.000
metode profit sharing dengan
nisbah pemilik: pengelola = 30:70
- Pemilik : 30% x Rp 100.000 = Rp 30.000
- Pengelola : 70% x Rp 100.000 = Rp 70.000
Dasar pembagian hasil = Laba bersih
metode revenue sharing dengan nisbah
pemilik:pengelola=10:90
- Pemilik : 10% x Rp 350.000 = Rp35.000
- Pengelola : 90% x Rp 350.000 = Rp 315.000
Dasar pembagian hasil = Laba kotor
Jurnal pada akad Mudharabah
Akuntansi Untuk Pemilik Dana
Akuntansi Untuk Pengelola
Akuntansi Untuk Pemilik Dana

Jurnal pada saat penyerahan kas sebesar


jumlah yang dibayarkan;
Pembiayaan mudharabah xxx
Kas
xxx
Akuntansi Untuk Pemilik Dana
Jika terjadi kerugian
Jurnal pada saat Kerugian nilai
sebelum usaha dimulai;

Kerugian Pembiayaan Mudharabah xxx


Pembiayaan Mudharabah xxx
Akuntansi Untuk Pemilik Dana
Jurnal pada saat Kerugian nilai
setelah usaha dimulai;

Jurnal pada saat terjadi kerugian:


Kerugian Pembiayaan Mudharabah xxx
Penyisihan Pembiayaan Mudharabah xxx
Jurnal pada saat bagi hasil:
Kas xxx
Penyisihan Pembiayaan xxx
Mudharabah
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx
Akuntansi Untuk Pemilik Dana

Jurnal pada saat Bagian hasil usaha yang belum dibayar


oleh pengelola dana diakui sebagai piutang

Piutang pendapatan bagi hasil xxx


Pendapatan bagi hasil mudharabah xxx
Saat pengelola dana membayar bagi hasil :
Kas xxx
Piutang pendapatan bagi hasil xxx
Akuntansi Untuk Pemilik Dana

Jurnal pada saat akad berakhir, pembiayaan


mudharabah belum langsung dibayar maka pembiayaan
mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.

Jurnalnnya
Piutang Jatuh Tempo xxx
Pembiayaan Mudharabah xxx
Bila akad selesai, pembiayaan mudharabah, langsung
dibayar

Jurnalnya :
Kas xxx
Pembiayaan Mudharabah xxx
Akuntansi Untuk Pengelola Dana

Jurnal pada saat Dana Syirkah Temporer


diukur sebesar jumlah kas atau nilai
wajar aset nonkas yang diterima.;

Kas/aset non-kas xxx


Dana syirkah temporer

xxx
Akuntansi Untuk Pengelola Dana

Jurnal ketika menerima pendapatan bagi hasil (apabila


dana syirkah temporer disalurkan kembali)
Kas/Piutang xxx
Pendapatan yang belum dibagikan xxx
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer
yang sudah diperhitungkan tetapi belum dibagikan kepada
pemilik dana diakui sebagai kewajiban sebesar bagi hasil
menjadi porsi hak pemilik dana. Jurnal:
Beban bagi hasil mudharabah xxx
utang bagi hasil mudaharabah xxx
Jurnal pada saat pengelola dana
membayar bagi hasil
Utang bagi hasil mudharabah
xxx
Kas xxx
Akuntansi Untuk Pengelola Dana

4. Mencatat pendapatan dan beban apabila apabila dana


dikelola sendiri
Saat mencatat pendapatan
Kas/Piutang xxx
Pendapatan xxx
Saat mencatat beban
Beban xxx
Kas/utang xxx
Jurnal penutup untuk pendapatan dan beban, apabila
perusahaan untung
Pendapatan xxx
Pendapatan yang belum dibagikan xxx
Beban xxx
Akuntansi Untuk Pengelola Dana

5. Diakhir akad pencatatan yang akan


dilakukan: Dana Syirkah Temporer xxx
Kas/Aset non-kas xxx Jika ada
penyisihan kerugian sebelumnya:
Dana Syirkah Temporer xxx
Kas/Aset non-Kas xxx
Penyisihan Kerugian xxx
Akuntansi Untuk Pengelola Dana
Jurnal ketika dibagihasilkan:
Pendapatan yang belum dibagikan xxx
Kas xxx
Jurnal penutup yang dibuat apabila dana dikelola sendiri dan
rugiPendapatan xxx
Penyisihan kerugian xxx
Beban xxx

Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau


kelalaian pengelola dana diakui sebagai beban
pengelola
Beban danaxxx Utang lain-
lain/kas xxx
Terima kasih.

Sama sama

Anda mungkin juga menyukai