Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of corporate governance
mechanisms as measured by an board of independent commissioner, independent
audit committee and managerial ownership on earnings management. Sampling
was purposive sampling method, in order to obtain a sample of 21 banking compa-
nies listed on The Indonesia Stock Exchange in the year of 2009-2011. The result
shows that board of independent commissioner, independent audit committee and
managerial ownership simultaneously influence the earnings management. Partial
examination shows that board of independent commissioner negatively influence the
earnings management, while independent audit committee and managerial owner-
ship did not influence the earnings management. The conclusions of this research
is good corporate governance mechanism used is an board of independent commis-
sioner, independent audit committee and managerial ownership simultaneously
influence the earnings management. Tests showed that the board of independent
commissioner negatively influence the earnings management, while an independent
audit committee and managerial ownership did not influence the earnings manage-
ment.
© 2012 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: hikmah_isada@yahoo.com
Hikmah Is’ada Rahmawati Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
10
Hikmah Is’ada Rahmawati/ Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
najemen laba. Hal tersebut berarti bahwa di In- mempublikasikan laporan keuangan tahunan
donesia kepemilikan manajerial mampu menjadi (annual report) pada periode 31 Desember 2009 –
mekanisme good corporate governance yang dapat 31 Desember 2011, tidak mengalami rugi selama
mengurangi masalah ketidakselarasan kepentin- periode pengamatan, serta data tersedia lengkap,
gan antara manajer dengan pemilik atau peme- baik untuk mendeteksi manajemen laba maupun
gang saham (shareholder). Semakin banyak saham untuk mengetahui mekanisme good corporate go-
yang dimiliki oleh manajemen maka akan sema- vernance. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria-
kin rendah praktik manajemen laba. kriteria tersebut menghasilkan sampel sebanyak
Objek penelitian pada penelitian ini ada- 21 bank. Sehingga jumlah unit analisis data pada
lah perusahaan perbankan. Industri perbankan penelitian ini adalah 63 unit.
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
industri lainnya. Industri perbankan mempunyai Variabel Penelitian
regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan in- 1. Variabel Dependen
dustri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi Variabel dependen dalam penelitian ini
Capital Adequacy Ratio (CAR) minimum dan me- adalah manajemen laba yang diukur dengan
nyediakan laporan keuangan sebagai salah satu menggunakan proksi discretionary accruals. Disc-
penentuan sehat atau tidaknya suatu bank oleh retionary accruals (DA) adalah komponen akrual
Bank Indonesia (Setiawati dan Na’im, 2001 da- yang memungkinkan manajer untuk melakukan
lam Nasution dan Setiawan, 2007). Industri per- intervensi dalam penyusunan laporan keuangan,
bankan merupakan industri kepercayaan. Jika in- sehingga laba yang dilaporkan dalam laporan
vestor berkurang kepercayaannya karena laporan keuangan tidak mencerminkan nilai atau kondisi
keuangan yang bias akibat tindakan manajemen perusahaan yang sesungguhnya (Guna dan He-
laba, maka mereka akan melakukan penarikan rawaty, 2010). Discretionary accruals dihitung den-
dana secara bersama-sama yang dapat mengaki- gan menggunakan Modified Jones Model dengan
batkan rush. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/ langkah-langkah sebagai berikut (Ujiyantho dan
PBI/2006 menyebutkan bahwa dalam rangka Pramuka, 2007):
meningkatkan kinerja bank, melindungi kepen- Mengukur total akrual.
tingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan TAC = NI – CFO
terhadap peraturan perundang-undangan yang Menghitung nilai accruals yang diestimasi den-
berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum gan persamaan regresi
pada industri perbankan, maka diperlukan pe- TACt/ At-1 = α1 (1/ At-1) + α2 (ΔREVt/At-1)
laksanaan good corporate governance pada industri + α3 (PPEt/ At-1) +e
perbankan. Berdasarkan latar belakang yang te- Menghitung nondiscretionary accruals (NDA)
lah dipaparkan, maka judul penelitian mengenai NDAt = α1 (1/ At-1) + α2 ((ΔREVt-ΔRECt)/
“Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance At-1) + α3 (PPEt/ At-1)
(GCG) Terhadap Manajemen Laba Pada Perus- Menghitung discretionary accruals
ahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek DAt = TACt/ At-1 - NDAt
Indonesia Tahun 2009-2011” menjadi penting
untuk diteliti. Keterangan :
TAC : total akrual (Total accruals)
Metode NI : laba bersih operasi (net income)
CFO : aliran kas dari aktivitas operasi (cash
Populasi dan Sampel flow from operation)
Populasi dalam penelitian ini adalah se- At-1 : total aset untuk sampel perusahaan i
luruh perusahaan perbankan yang terdaftar di
pada akhir tahun t-1
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011. ΔREVt : perubahan pendapatan perusahaan i
Adapun populasi perusahaan perbankan yang
dari tahun t-1 ke tahun t
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2009 ΔRECt : perubahan piutang perusahaan i dari
sampai dengan tahun 2011 adalah 28 bank. tahun t-1 ke tahun t
Teknik pengambilan sampel dalam pen- PPEt : aktiva tetap (property, plant and equip-
elitian ini dilakukan secara purposive sampling.
ment) perusahaan tahun t
Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel NDAt : nondiscretionary accruals pada tahun t
adalah perusahaan perbankan yang secara kon- DAt : discretionary accruals perusahaan i pada
sisten terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia ta- periode t
hun 2009-2011, perusahaan perbankan tersebut α : fitted coefficient yang diperoleh dari ha-
11
Hikmah Is’ada Rahmawati Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
sil regresi pada perhitungan total accru- der yang dibutuhkan dalam penelitian ini berasal
als dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
12
Hikmah Is’ada Rahmawati/ Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
nakan pada penelitian ini adalah Run Test. dan standard deviasi sebesar 0,0829023. Variabel
DKI mempunyai nilai minimum 33, nilai maksi-
b. Analisis Regresi Berganda mum 100, mean 55,79 dengan standard deviasi
Model regresi linier berganda (multiple reg- 10,130. Variabel KAI nilai minimum 33, nilai
ression) dilakukan terhadap model yang diajukan maksimum 75, mean 60,06 dengan standard de-
dengan menggunakan software SPSS untuk mem- viasi 12,614. Variabel KM nilai minimum 0, nilai
prediksi hubungan antara mekanisme good corpo- maksimum 1, mean 0,40 dengan standard deviasi
rate governance yaitu dewan komisaris indepen- 0,493.
den, komite audit independen, dan kepemilikan Analisis Inferensial
manajerial dengan manajemen laba yang diukur Uji Asumsi Klasik
dengan rumus sebagai berikut:
Uji Normalitas Data
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3Dum3 + ε
Tabel 2. menunjukkan bahwa besarnya ni-
lai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,805 dan signifi-
c. Uji Hipotesis kan pada 0,537. Nilai siginifikansi 0,537 > 0,05
Pengujian hipotesis pada penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa uji normalitas data
menggunakan koefisien determinasi (R2), uji sig- terpenuhi.
nifikansi simultan (uji statistik F), dan uji signifi-
kansi parameter individual (uji statistik t).
Uji Multikolonieritas
Tabel 3. menunjukkan bahwa tidak ada
Pembahasan variabel independen yang memiliki nilai toleran-
ce kurang dari 0,10 dan nilai VIF untuk masing-
Hasil Penelitian masing variabel independen juga tidak ada yang
Statistik Deskriptif lebih dari 10. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
Tabel statistik deskriptif pada Tabel 1. tidak terjadi multikolonieritas antarvariabel inde-
menunjukkan bahwa nilai minimum DA sebesar penden dalam model regresi.
0,0002, nilai maksimum 0,3504, mean 0,112056
Undstan-
darized
Residual
N 63
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .07739004
Most Extreme Differences Absolute .101
Positive .101
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .805
Asymp. Sig. (2-tailed) .537
13
Hikmah Is’ada Rahmawati Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
14
Hikmah Is’ada Rahmawati/ Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
Dependent Variable: DA
Sumber: Data sekunder diolah, 2012
najemen laba (DA) akan sebesar 0,202. Koefisien Tabel 6. menunjukkan besarnya nilai adju-
b1 = -0,003 dan bertanda negatif, artinya bila de- sted R2 0,084 yang berarti 8,4% variabel manaje-
wan komisaris independen meningkat 1% maka men laba (DA) dapat dijelaskan oleh variabel
akan diikuti penurunan manajemen laba (DA) independen dewan komisaris independen (DKI),
sebesar -0,003. Koefisien b2 = 0,001 dan bertan- komite audit independen (KAI) dan kepemilikan
da positif, artinya bila komite audit independen manajerial (KM). Sedangkan sisanya 91,6% dije-
(KAI) meningkat 1% maka akan diikuti pening- laskan oleh variabel lain di luar model regresi.
katan manajemen laba (DA) sebesar 0,001. Koe-
fisien b3 = 0,013 dan bertanda positif, artinya Uji Statistik F
bila kepemilikan manajerial (KM) meningkat 1% Tabel 7. menunjukkan besarnya nilai F hi-
maka akan diikuti peningkatan manajemen laba tung adalah 2,901 dengan nilai signifikansi 0,042.
(DA) sebesar 0,013. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen dewan
Uji Hipotesis komisaris independen (DKI), komite audit inde-
Koefisien Determinasi (R2) penden (KAI), dan kepemilikan manajerial (KM)
15
Hikmah Is’ada Rahmawati Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh ter- untuk mengurangi manajemen laba maka dapat
hadap manajemen laba (DA). dilakukan dengan menerapkan good coporate go-
vernance pada perusahaan.
Uji Statistik t Pengaruh Dewan Komisaris Independen
Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dili- terhadap Manajemen Laba
hat pada tabel regresi berganda dengan hasil se- Hipotesis kedua yang menyatakan dewan
bagai berikut: komisaris independen berpengaruh negatif ter-
Variabel dewan komisaris independen hadap manajemen laba pada penelitian ini dite-
(DKI) secara statistik menunjukkan hasil yang rima. Hasil ini dapat dilihat pada uji t di mana
signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,014. Di- tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Pe-
lihat dari nilai signifikansinya kurang dari 0,05 ranan dewan dalam melakukan fungsi pengawa-
(0,014 < 0,05) berarti hipotesis yang menyatakan san terhadap operasional perusahaan oleh pihak
dewan komisaris independen berpengaruh nega- manajemen telah memberikan kontribusi yang
tif terhadap manajemen laba diterima. Dengan efektif terhadap hasil dari proses penyusunan la-
demikian, dewan komisaris independen (KM) poran keuangan yang berkualitas atau kemungki-
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba nan terhindar dari kecurangan laporan keuangan
(DA). sehingga dapat membatasi manajemen laba yang
Variabel komite audit independen (KAI) dilakukan perusahaan. Hal tersebut disebabkan
secara statistik menunjukkan hasil yang tidak karena dengan makin banyak anggota dewan
signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,307. komisaris independen maka proses pengawasan
Dilihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari yang dilakukan dewan ini makin berkualitas den-
0,05 (0,307 > 0,05) berarti hipotesis yang meny- gan makin banyaknya pihak independen dalam
atakan bahwa komite audit independen (KAI) perusahaan yang menuntut adanya transparansi
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dalam pelaporan keuangan perusahaan.
ditolak. Dengan demikian, komite audit inde- Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris In-
penden tidak berpengaruh terhadap manajemen dependen terhadap Manajemen Laba
laba (DA). Hipotesis ketiga yang menyatakan komite
Variabel kepemilikan manajerial (KM) se- audit independen berpengaruh negatif terhadap
cara statistik menunjukkan hasil yang tidak signi- manajemen laba pada penelitian ini ditolak. Ha-
fikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,544. Dilihat sil ini dapat dilihat pada uji t di mana nilai sig-
dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 nifikansinya lebih besar dari 0,05. Hal ini terjadi
(0,544 > 0,05) berarti hipotesis yang menyatakan karena adanya kemungkinan bahwa pembentu-
bahwa kepemilikan manajerial (KM) berpenga- kan komite audit independen dalam perusahaan
ruh negatif terhadap manajemen laba ditolak. didasari sebatas untuk memenuhi regulasi dari
Dengan demikian, kepemilikan manajerial tidak Bank Indonesia di mana sesuai PBI No. 8/4/
berpengaruh terhadap manajemen laba (DA). PBI/2006 mensyaratkan perusahaan perbankan
harus mempunyai komite audit yang paling se-
Pembahasan dikit terdiri dari seorang komisaris independen,
seorang pihak independen yang memiliki keah-
lian di bidang keuangan atau akuntansi dan seo-
Pengaruh Dewan Komisaris Independen, rang pihak independen yang memiliki keahlian
Komite Audit Independen, dan Kepemilikan di bidang hukum atau perbankan. Sehingga, da-
Manajerial terhadap Manajemen Laba. lam pelaksanaannya komite audit kurang efektif
Hipotesis pertama yang menyatakan ter- dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya
dapat pengaruh dewan komisaris independen, dalam menjalankan pengawasan terhadap penge-
komite audit independen dan kepemilikan ma- lolaan perusahaan dengan menjunjung prinsip-
najerial berpengaruh secara simultan terhadap prinsip good corporate governance.
manajemen laba diterima. Hasil ini ditunjukkan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terha-
pada hasil pengujian secara simultan (uji statis- dap Manajemen Laba
tik F) menunjukkan semua variabel independen Hipotesis keempat yang menyatakan ke-
berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil pemilikan manajerial berpengaruh negatif terha-
penelitian juga didukung dengan nilai Adjusted R2 dap manajemen laba pada penelitian ini ditolak.
sebesar 8,4%. Hal ini menunjukkan bahwa varia- Hasil ini dapat dilihat dari uji t di mana nilai
bel independen yang digunakan dalam penelitian signifikansinya lebih besar dari 0,05. Hal ini di-
ini merupakan penjelas pada variabel manaje- sebabkan sampel yang digunakan memiliki jum-
men laba. Hal ini juga memiliki implikasi bahwa lah kepemilikan manajerial yang sangat rendah.
16
Hikmah Is’ada Rahmawati/ Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
Sehingga, hasilnya kurang dapat digunakan un- Governance Terhadap Timbulnya Earnings
tuk menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial Management Dalam Menilai Kinerja Keuan-
akan mempengaruhi aktivitas manajemen laba. gan Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume 12, No. 2,
Hlm. 69-80, Agustus 2010.
Simpulan
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate den-
Simpulan dalam penelitian ini berdasar- gan Program SPSS 19. Semarang: Badan Pener-
kan hasil penelitian dan pembahasan yang telah bit Universitas Diponegoro.
dilakukan sebelumnya adalah dewan komisaris
independen, komite audit independen, dan kepe- Guna, Welvin I dan Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh
milikan manajerial secara simultan berpengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, In-
dependensi Auditor, Kualitas Audit, dan Fak-
terhadap manajemen laba. Secara parsial hanya
tor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
dewan komisaris independen yang berpengaruh Bisnis dan Akuntansi Volume 12 No. 1 April
negatif terhadap manajemen laba. Sementara 2010.
komite audit independen dan kepemilikan ma-
najerial tidak berpengaruh terhadap manajemen Hanifah, Riziki. 2010. Pengaruh Good Corporate
laba. Dewan komisaris independen dalam peneli- Governance Terhadap Manajemen Laba Pada
tian ini terbukti mampu mengurangi manajemen Perusahaan Manufaktur Yang Listing di Bursa
laba, maka diharapkan untuk mempertahankan Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Universitas
agar dapat membatasi manajemen laba. Komite Negeri Semarang.
audit independen dalam penelitian ini terbukti
Iqbal, Syaiful. 2007. Corporate Governance sebagai
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, Alat Pereda Praktik Manajemen Laba (Earn-
maka diharapkan komite audit lebih mening- ings Management). Jurnal Ventura Volume 10
katkan pengawasan terhadap pihak manajemen No. 3, Desember 2007.
agar informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan semakin baik dan berkualitas. Kepe- Midiastuty, Pratana Puspa dan Mas’ud Machfoedz.
milikan manajerial pada penelitian terbukti tidak 2003. Analisis Hubungan Mekanisme Cor-
berpengaruh terhadap manajemen laba, maka porate Governance dan Indikasi Manajemen
pada perusahaan perlu ditingkatkan lagi kepe- Laba. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VI.
Surabaya.
milikan manajerialnya agar kepentingan antara
manajemen dan pemilik selaras sehingga pihak Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. Penga-
manajemen tidak melakukan tindakan manaje- ruh Corporate Governance terhadap Manaje-
men laba. Penambahan kepemilikan manajerial men Laba di Industri Perbankan Indonesia. Ju-
dapat dilakukan dengan cara membeli saham- rnal Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.
saham perusahaan yang telah beredar di pasar
modal oleh manajer. Bagi masyarakat, terutama Pamudji, Sugeng dan Aprillya Trihartati. 2010. Pen-
investor yang akan menanamkan modal pada pe- garuh Independensi dan Efektivitas Komite
rusahaan diharapkan lebih teliti dan berhati-hati Audit Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Din-
amika Akuntansi Volume 2 No. 1 Hal. 21-29
dalam membaca informasi keuangan agar kepu-
Maret 2010. http://journal.unnes.ac.id/index.
tusan yang diambil tepat. php/jda.
Boediono, Gideon S. B. 2005. Kualitas Laba: Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DNDP.
Mekanisme Corporate Governance dan Dam-
pak Manajemen Laba. Jurnal Simposium Nasi- Ujiyantho, Muh. Arief. 2006. Asimetri Informasi
onal Akuntansi VII Hal 172-194. Solo. dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan dalam
Hubungan Keagenan. Makalah. http://www.
Farida, Yusriati Nur, Yuli Prasetyo, dan Eliada Her- freewebs.com/stiemuhpekl/asimetri%20infor-
wiyanti. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate masi.doc.
17
Hikmah Is’ada Rahmawati Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013)
18