KONSOLIDASI PERUSAHAAN
JURUSAN AKUNTANSI (SEMESTER V)
Ana Mariah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….. 5
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………. 6
1.3 Tujan……………………………………………………………. 6
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Laporan Konsolidasi………………………...……… 10
3.2 Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi…………………….. 15
3.3 Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi…...…………….. 17
3.4 Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi………..……………….. 18
3.5 Laporan Keuangan Konsolidasi yang sesuai dengan PSAK &
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)…...………… 18
3.6 Penerapan PSAK No.4 serta Relevasi PSAK NO.15 & 22
dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolida…………….. 20
3.7 Konsep & Standar Laporan Keuangan Konsolidas……………... 36
3.8 Pooling of Interest & Purchase…………………………………. 38
3.9 Prosedur Konsolidasi………………………………………….... 39
3.10 Pelaksanaan Penggabungan Usaha Melalui Akuisi Saham……. 41
3.11 Prosedur Penyusunan Laporan Konsolidasi...…………………. 43
3.12 Laporan Laba Rugi Konsolidasi……………………….….…... 45
3.13 Neraca Konsolidasi Pada Tanggal Akuisi……………………... 47
3.14 Neraca Konsolidasi Setelah Akuisi………………………….... 53
3.15 Alokasi Kelebihan Pada Aktiva Bersih Yang Dapat di
Identifikasi & Goodwill………………………………...……... 56
3.16 Alokasi Harga Beli pada Total Nilai Wajar Perusahaan Anak.... 65
3.17 Penyatuan Kepemilikan Perusahaan Anak…………………...... 68
3.18 Laporan Arus Kas Konsolidasi………………………………... 71
3.19 Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi……...... 72
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 74
4.2 Saran………………………………….……………………….. 76
DAFTAR PUSTAKA……………………….……………………………… 77
BAB I
PENDAHULUAN
Jika perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka pencatatan
akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya
memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau perusahaan
yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang bergabung dibubarkan. Kondisi berbeda
terjadi bila perusahaan-perusahaan yang bergabung ini masih menjalankan operasinya
masing-masing. Yang terjadi adalah akan muncul akun resiprokal pada masing-masing
perusahaan yang bergabung ini. Untuk itulah dibuat laporan keuangan konsolidasi.
Walaupun disebut laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti laporan ini digunakan
untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya, laporan ini biasa
digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak. Lebih lengkapnya, laporan
konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari
penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian
bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Dalam penyusunan neraca
gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang
digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
The purpose of consolidated statement is to present, primarily for the benefit of stockholders
and creditors of the parent company, the result of operation and the financial position of a
parent company and its subsidiaries essentially as if the group were a sigle company with
one or more branches or divisions”
Menurut pengertian diatas tujuan dari laporan laba rugi konsolidasi adalah untuk
menyajikan laporan, terutama untuk kepentingan pemegang saham dan kreditur dari
perusahan induk, hasil operasi dan posisi keuangan perusahan induk dan anak perusahaan
pada dasarnya seolah-olah kelompok itu satu perusahaan dengan satu atau lebi h cabang
atau divisi. Tujuan laporan keuangan konsolidasi disusun agar dapat memberikan gambaran
yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan
(economy entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yangberhubungan istimewa,dimana
laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak –pihak yang
berkepentingan dan harus di dasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Horizontal integration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama,
misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product
juga.
2. Vertical integration
Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara
berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah
satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-
obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini diharapkan dapat mengurangi
biaya pengiriman obat-obatan ke pasar
3. Conglomeration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang
tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan diversifikasi
untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk mengimbangi
perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan manufaktur.
Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha diperluas
melalui penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi fasilitas-fasilitas baru?
Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan
adalah:
Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui
pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.
Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya
dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha
kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi.
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk
segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan
peraturan pemerintah yang lainnya.
Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain
yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau
dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang
mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.
Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu
perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru
Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh
saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest).
Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi
sebagaimana perusahaan lainnya.
Aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam suatu akuisisi harus diakui secara
terpisah sebagai aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi, bila besar kemungkinan
bahwa segala manfaat yang terkait pada masa yang akan datang akan mengalir ke atau
danperusahaan pengakuisisi, dan tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan
biayaperolehan atau nilai wajarnya.
Aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dapat meliputi aktiva dan kewajiban
yang tidak pernah dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan yang diakuisisi,
misalnya aktiva pajak (dalam hal diterapkan metode penangguhan pajak), demikian juga aktiva
dan kewajiban yang timbul karena akuisisi tersebut, misalnya : kewajiban pesangon untuk
karyawan yang diberhentikan.
Aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diukur sesuai dengan
persentase pemilikan perusahaan pengakuisisi atas nilai wajar aktiva dan kewajiban
teridentifikasi pada tanggal pertukaran, ditambah hak minooritas atas nilai tercatat aktiva dan
kewajiban sebelum tanggal akuisisi. Biaya perolehan kemudian dialokasikan pada aktiva
dan kewajiban berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal pertukaran sesuai dengan
persentasepemilikan yang diakuisisi. Dengan kata lain, di satu pihak perusahaan yang
diakuisisitetap mencatat aktiva dan kewajibannnya pada nilai historis seperti sebelumnya, di
lainpihak, perusahaan pengakuisisi melakukan penilaian berdasarkan nilai wajar atas aktivadan
kewajiban tersebut. Selisih tersebut merupakan aktiva neto (bila nilai wajar lebihtinggi dari
nilai tercatat) yang akan disusutkan oleh perusahaan pengakuisisi pada saatmelakukan konsolidasi.
Nilai wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi ditentukan berdasarkan tujuanpengguna-
annya oleh perusahaan pengakuisisi. Nilai wajar dihitung sesuai dengan carayang ditentukan
dalam paragrap 36 PSAK No.22, antara lain:
• harga pasar, untuk surat berharga yang diperjualbelikan.
• nilai estimasi berdasarkan perbandingan dengan perusahaan sejenis, untuk surat berharga yang
tidak diperjualbelikan.
• nilai sekarang, untuk piutang.
• nilai realisasi neto, untuk persediaan barangjadi atau barang dagangan. • biaya penggantian,
untuk bahan baku.
• nilai pasar atau nilai realisasi neto, untuk tanah dan bangunan.
• nilai pasar yang ditentukan oleh perusahaan penilai, untuk pabrik dan peralatan.
• nilai sekarang aktuaria, untuk aktiva neto atau kewajiban program pensiun manfaat
pasti nilai sekarang, untuk utang.
Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian perusahaan pengakuisisi atas
nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi
pertukaran, diakui sebagai goodwill dan disajikan sebagai aktiva. Goodwill diamortisasi
selama manfaatnya dengan metode garis lurus, kecuali metode lain lebih tepat.
Periode amortisasi tidak boleh lebih dari 5 tahun, kecuali terdapat dasar yang tepat, dalam hal
mi maksimum 20 tahun. saldo goodwill yang belum diamortisasi hams dievaluasi pada setiap
tanggal neraca, dan bila terdapat indikasi bahwa jumlah tersebut akan dapatsepenuhnya
dipulihkan dari ekspektasi semula, maka bagian tersebut harus dibukukansebagai beban pada
periode yang bersangkutan. Penurunan nilai mi tidak boleh dinaikkankembali. Amortisasi tidak
lebih dari 5 tahun pada saat mi menjadi beban pembicaraan,karena banyak perusahaan yang
menganggap bahwa jangka waktu mi terlalu pendek, argumentasinya adalah bahwa perusahaan
yang sahamnya diakuisisi selalu yang sangatprospektif, dan nilai goodwillnya cukup tinggi, oleh
karena itu masa 5 tahun dirasakanterlalu pendek.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar aktiva dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva nonmoneter
yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisihtersebut
tereliminasi. Apabila nilai wajar aktiva non-moneter sudah diturunkanseluruhnya dan masih
ada sisa, maka sisa tersebut diakui sebagai goodwill negatif dandiperlakukan sebagai
pendapatan ditangguhkan, yang akan diamortisasi sebagaipendapatan secara sistematis
selama sedikitnya 20 tahun.
Sesuai dengan konsep kesatuan usaha, dengan mekanisme penentuan goodwill
danamortisasinya, harga perolehan suatu akuisisi pada akhirnya sama dengan
persentasepemilikan pengakuisisi atas ekuitas perusahaan yang diakuisisi. Sebelum kesamaan
mitercapai, selisih lebih atau kurang antara harga beli dengan nilai buku akan tertampungpada
aktiva dan kewajiban yang diidentifikasi berserta goodwill. Selisih tersebut melaluimekanisme
alokasi (amortisasi) dan realisasi akan berkurang dari tahun ke tahun sampaiaktiva yang
diidentifikasi selesai memberikan manfaat pada perusahaan, kewajiban telahdipenuhi atau
goodwill telah teramortisasi seluruhnya melalui mekanisme penyusutandan amortisasi dalam
kertas kerja konsolidasi, yang dihitung dan disesuaikan setiapdilakukan proses penyusunan
laporan keuangan konsolidasian
B. Penyesiiuiwi Setelali Akz,isisi
Beberapa hal khusus yang juga diatur dalam PSAK No.22 adalah:
• Penyesuaian atas harga beli yang tergantung pada peristiwa mendatang harus ditaksirpada
tanggal akuisisi, jika peristiwa tersebut besar kemungkinan terjadi dan dapatdiperkirakan secara
layak. Jika taksiran tersebut kemudian ternyata tidak akurat,amaka perbedaan yang timbul
diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap harga beli dan oleh karena itu harus diperhitungkan
dengan goodwill yang bersangkutan.
• Goodwill juga mungkin mengalami penyesuaian, bila kemudian ternyata ada aktivaatau
kewajiban yang memenuhi kriteria aktiva atau kewajiban yang dapatdiidentifikasi atau
karena eksistensinya baru diketahui kemudian. Dalam hal mi,aktiva dan kewajiban tersebut
diakui atau saldonya disesuaikan, dan nilai goodwill dengan sendirirnya akan terpengaruh.
Penyesuaian mi hanya boleh dilakukan padatahun pertama setelah akuisisi. Sesudah periode
tersebut, penyesuaian harusdibukukan lang-sung sebagai beban atau pendapatan tahun yang
bersangkutan, agar tidak terjadi potensi koreksi terhadap goodwill untukjangka waktu tidak
terbatas.
2. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
PSAK No. 15 mengatur penyertaan pada perusahaan asosiasi yang
harus dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Ketentuan perlakuan metode
ekuitas mi erat kaitannya dengan laporan keuangan konsolidasian ,karena merupakan
perluasan dan laporan keuangan konsolidasian. Pengaturan mengenai pencatatan
goodwill dan amortisasinyajuga dimulai dari kondisi yang memenuhi ketentuan dalam
PSAK mi.
Apabila suatu perusahaan (investor) mempunyai wewenang untuk berpartisipasi
dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investi, tetapi
bukan berupa pengendali (kekuatan untuk mengatur untuk mendapatkan
manfaat dan aktivitasnya) terhadap kebijakan investi tersebut, maka investor
tersebut dikatakan mempunyai pengaruh signifikan dan perusahaan investi tersebut
disebut Perusahaan Asosiasi.
Investor dipandang mempunyai pengaruh signifikan, bila memiliki, baik
langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih dari hak suara pada investi (tanpa
pengecualian) terlepas apakah ada investor lain dengan pemilikan substansial atau
mayoritas. Pemilikan di bawah 20% (tanpa pengecualian) dianggap tidak memenuhi
syarat tersebut.
Pencatatan Berdasarkan Metode Ekuitas
Apabila investor mempunyai pengaruh signifikan, maka investasinya dibukukan dengan
metode ekuitas, di mana pada mulanya dicatat sebesar biaya perolehan dan
selanjutnya disesuaikan dengan laba atau rugi perusahaan asosiasi pada setiap periode
sesuai dengan persentase pemilikan investor.
Nilai tercatat investasi disesuaian (dikurangi) dengan distribusi laba (kecuali
dividen saham atau saham bonus) yang dibayarkan oleh investi, agar hak pemilikan
investor sesuai dengan persentase pemilikannya atas ekuitas perusahaan asosiasi.
Penyesuaian juga diperlukan bila terdapat perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
yang belum diperhitungkan melalui laporan laba-rugi. Misalnya : adanya revaluasi
aktiva tetap, selisih yang timbul dari penjabaran valuta asing dan penyesuaian selisih
yang timbul dan penggabungan usaha. Jadi, saldo penyertaan di neraca investor
selalu diusahakan agar sama dengan bagian investor atas hak kepemilikan di
perusahaan asosiasi. Pada laporan laba-rugi, bagian investor atas laba bersih atau rugi
perusahaan asosiasi disajikan sebagaipendapatan/beban lain-lain (kecuali bila investor
kegiatan utamanya merupakanholding company), sesudah diperhitungkan dengan
penyusutan atas bagian nilai wajar aktiva tetap dan penyesuaian terhadap aktiva
nonmoneter lainnya serta amortisasi goodwill.
Metode ekuitas yang merupakan perluasan dari laporan keuangan konsolidasi
diterapkanl diciptakan karena memberikan gambaran yang lebih balk atas prestasi
investor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap investi, daripada hanya mencatat
dividen yang diterima, yang mungkin tidak berhubungan dengan performansi perusahaan
investi yang membayarkannya. Pengecualian penerapan metode ekuitas hanya
diperkenankan bila ada pembatasan yang ketat dalam jangka panjang sehingga secara
signifikan mempengaruhi kemampuan perusahaan asosiasi untuk pengalihan dana ke
investor atau bila investasi tersebut hanya dimaksudkan untuk dijual dalam jangka
pendek.
Investasi dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas sejak tanggal
investasi dimaksud memenuhi definisi perusahaan asosiasi. Mulai tanggal tersebut,
paragrap 10 PSAK No. 15 menyatakan bahwa selisih antara biaya perolehan dengan
bagian investor atas nilai wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi pada tanggal
akuisisi dipertanggungjawabkan sebagai yang diuraikan pada bagian mengenai
penggabungan usaha yang dibukukan dengan metode akuisisi (PSAK No.22).
Penyesuaian terhadap bagian laba investor atas laba/rugi setelah akusisi dilakukan
untuk :
• Penyusustan aktiva tetap berdasarkan nilai wajarnya.
• Amortisasi atas selisih antara biaya perolehan dan bagian investor atas nilai
wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi.
• Penyamaan kebijakan akuntansi untuk transaksi dan peristiwa yang sarna (bila
tidak dimungkinkan, harus diungkapkan).
Jika terdapat saham preferen kumulatif yang berhak atas laba perusahaan
asosiasi, investor harus menghitung adanya hak tersebut dalam menentukan
bagiannya atas laba/rugi perusahaan asosiasi. Kerugian perusahaan asosiasi yang
melebihi bagian investor atas ekuitas perusahaan asosiasi tidak diakui oleh investor,
kecuali jika investor mempunyai kewajiban untuk menanggungnya. Jika kemudian
perusahaan asosiasi memperoleh laba, maka investor baru mengakuinya setelah
bagiannya atas rugi yang belum diakui tertutupi.
Apabila perusahaan asosiasi atau anak perusahaan menerbitkan saham baru di
atas harga nominal, sehingga timbul agio, maka bagian investor atau induk
perusahaan tersebut dapat dikreditkan sebagai laba tahun berjalan atau langsung ke
Tambahan Modal Disetor (Additional Paid-In Capital).
Dalam hal terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan
asosiasi, ni!ai tercatat dikurangkan. Pengurangan mi dihitung secara individu, tidak
secara agregat, karena investasi mi dopandang penting bagi investor.
Seperti yang telah diuraikan di muka, bahwa untuk menyajikan posisi keuangan,
hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok perusahaan secara keseluruhan, maka
disusun laporan keuangan konsolidasian yang menyajikan perusahaan-perusahaan
dalam kelompok sebagai satu kesatuan ekonomi, walaupun masing-masing
merupakan entitas hukum tersendiri.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian, banyak hal bersifat teknik implementasi yang tidak diatur
secara spesifik dan rinci, sehingga untuk mengetahui perlakuan yang lazim atau
alternatif yang ada, harus merujuk ke praktik. Hal mi dapat dipahami, mengingat
bahwa masih terdapat kerancuan penerapan teori entitas (entity theory) dan teori induk
perusahaan (parent compnay theory) pada berbagai transaksi, sehingga tidak semua
teknik yang diterapkan konsisten secara konsepsional, walaupun mayoritas teknik yang
diterapkan berlandaskan pada teori induk perusahaan.
PSAK No.4 menganut azas pengendalian (control) dan bukannya
pemilikan(ownership), yaitu konsolidasi dilakukan bila terdapat pengendalian (control) --
kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional suatu perusahaan
untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Pengendalian
dianggap ada, bila dimiliki secara langsung atau tidak langsung, lebih dan 50% hak
suara dari suatu perusahaan. Pengendalian dianggap ada, walaupun pemilikan di
bawah 50%, bila dipenuhi salah satu syarat sebagai berikut:
• Mempunyai hak secara lebih dan 50% berdasarkan perjanjian dengan
investor lainnya.
• Mempunyai hak untuk mengendalikan berdasarkan anggaran dasar atau perjanj
jail. •Mampu menunjuk atau memberhentikan mayonitas pengurus perusahaan.
• Mampu menguasai suara mayonitas dalam rapat pengurus.
Konsolidasi tidak dilakukan apabila : (1) Pengendalian bersifat sementara,
karena pemilikan saham untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek, seperti
bila bank dengan debitur yang dikuasai; (2) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu
restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya
dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.
Konsolidasi tetap dilakukan walaupun bidang usaha
berbeda(nonhomogeneity), terdapat hak minonitas yang besar, atau anak perusahaan
berusaha di luar negeri. Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan harus
dilaporkan sesuai dengan PSAK No. 13 tentang Akuntansi Untuk Investasi (Prosediir
Ko,zsolidasi).
Konsolidasi dilakukan dengan menggabungkan laporan keuangan masing-masing
entitas dengan menjumlahkan unsur-unsur sejenis dari laporan keuangan masing-
masing entitas yang dikonsolidasikan. Untuk dapat menyajikan laporan keuangan
konsolidasian sebagai satu kesatuan ekonomi, maka dilakukan penyesuaian sebagai
berikut:
• Eliminasi akun antar perusahaan:
- Investasi dengan bagian hak induk perusahaan atas ekuitas.
- Hutang dengan piutang.
• Eliminasi transaksi antar perusahaan:
- Penjualan dengan pembelian.
- Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan.
• Penyesuaian sehubungan dengan saldo yang timbul dari akuisisi:
- Penyusutan nilai wajar aktiva neto
- Amortisasi goodwill.
. Eliminasi keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi antar
perusahaan tidak diatur caranya dalam PSAK No.4, sehingga umumnya mengacu
pada praktik. Dalam praktik, umumnya eliminasi dilakukan atas seluruh laba bila yang
menjual adalah induk perusahaan (downstream), tetapi hanya atas bagian laba
sesuai hak pemilikan induk di anak perusahaan yang menjual, bila penjualan dari anak
perusahaan ke induk perushaan (upstream) atau antar anak perusahaan (horisontal).
Praktik mi menunjukkan adanya ketidak-konsistenan penerapan teori, yaitu teori
entitas (entity theory) untuk penjualan induk ke anak, dan teori induk
perusahaan (parent company theiry) untuk penjualan anak perusahaan ke induk
perusahaan dan antar anak perusahaan. Eliminasi dilakukan dengan menggunakan
angka laba/rugi kotor, dan atas'transaksi yang dilakukansesudah tanggal akuisisi.
Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda
dengan kebijakan akuntansi induk perusahaan, maka dilakukan penyesuaian agar
kebijakan yang diterapkan adalah sama. Dalam hal tidak praktis untuk dihitung, fakta
tersebut harus diungkapkan beserta proporsi unsur tersebut terhadap unsur sejenis
dalam laporan keuangan konsolidasi.
Karena kegiatan konsolidasi memerlukan data yang cukup banyak, yang tidak
semuanya dapat diperoleh langsung dari laporan keuangan anak perusahaan, maka
biasanya oleh induk perusahaan dibuatkan suatu paket konsolidasi untuk diisi dan
dimasukkan oleh setiap anak perusahaan. Suatu paket konsolidasi selain memuat
rincian akun dalam laporan keuangan dalam format yang seragam, juga
mencantumkan jadwal konsolidasi yang harus ditaati, serta data yang diperlukan
untuk konsolidasi, misalnya:
• Daftar anak perusahaan yang saldo danjumlah transaksinya perlu dieliminasi.
• Daftar perusahaan afihiasi yang jumlah saldo dan transaksinya perlu diungkapkan.
• Penyesuaian kebijakan akuntansi yang akan digunakan dalam konsolidasi dan
daftar penyesuaian ke kebijakan tersebut.
• Data untuk eliminasi laba/rugi yang belum direalisasi
• konversi ke mata uang yang digunakan untuk konsolidasi.
Laporan keuangan dengan tanggal yang berbeda dapat juga digunakan,
sepajang tidak lebih dari tiga bulan dan diterapkan secara konsisten. Dalam hal
digunakan tanggal yang berbeda, harus dilakukan penyesuaian untuk pengaruh yang
material dari setiap peristiwa dan transaksi antar perusahaan antara kedua tanggal
tersebut.
Konsolidasi dimu!ai pada tanggal pengendalian secara efektif terjadi, demikian
juga dekonsolidasi dimulai pada tanggal pengendalian secara efektif hilang. Dalam
hal pengalihan/penjualan penyertaan, selisih antara saldo penyertaan dan salso aktiva
neto yang diidentifikasi pada saat pengalihan/penjualan diakui sebagai keuntungan
atau kerugian. Dalam informasi tambahan diungkapkan mengenai pengaruh dari akuisisi
atau pengalihan penyertaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha periode
berja!an danperiode sebelumnya.
Hak minoritas atas laba bersih disajikan sebagai pengurangan laba bersih
konsolidasian, sedangkan hak minoritas atas aktiva neto disajikan di antara
kewajiban dan ekuitas. Dalam hal pengendalian diperoleh tidak pada tanggal
neraca.Apabila tanggal pelaporan keuangan induk dan anak perusahaan yang
digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian tidak sama, maka anak
perusahaan biasanya menyusunkan laporan keuangan dengan tanggal yang sama
dengan induk perusahaan. Sedandainya mi tidak dilakukan, laporan keuangan dengan
tanggal yang berbeda dapat juga digunakan, sepanjang tidak lebih dari tiga bulan dan
diterapkan secara konsisten. dalam hal digunakan tanggal yang berbeda, harus
dilakukan penyesuaian untuk pengaruh yang material dari setiap peristiwa dan transaksi
antar perusahaan antara kedua tanggaltersebut.
Kerugian anak perusahaan yang melebihi bagian minoritas atas ekuitas anak
perusahaan harus dibebankan ke pemagang saham mayoritas, kecuali jika terdapat
kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian
tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila
kemudian anak perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut hams dialokasikan
terlebih dahulu untuk menutupi bagian yang ditanggung oleh pemegang saham
mayoritas. Seandainya terdapat sahampreferen kumulatif, maka hak pemegang
saham preferen harus dihitung terlebih dahulu sebelum ditentukan bagian pemegang
saham mayoritas
Penyaflan Laporan
PSAK No.4 mewajibkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian, jika
dipenuhi persyaratan konsolidasi. Induk perusahaan tidak boleh menyajikan tersendiri
laporan keuangannya (tanpa konsolidasi). Induk perusahaan dapat menyajikan laporan
keuangan (induk saja) tersndiri, bila untuk memberikan informasi tambahan bagi
pengguna laporan keuangan konsolidasian. Jadi, di sini diimplikasikan bahwa laporan
keuangan induk perusahaan tersebut disajikan dalam informasi tambahan, dan bukan
dalam bentuk satu kolom tersendiri di laporan keuangan utama. Dalam hal tidak
dilakukan konsolidasi, penyertaan pada anak perusahaan harus dipertanggung-
jawabkan dengan metode ekuitas.
Laporan keuangan konsolidasian dari suatu grup perusahaan yang kegiatannya
sangat terdiversifikasi disajikan dalam bentuk kelompok sesuai dengan bidangnya,
baik di neraca, laporan laba-rugi maupun laporan arus kas sesuai dengan karakteristik
utamanya, misalnya : kelompok jasa keuangan dan non jasa keuangan, agar laporan
tersebut tidak menyesatkan karena besaran-besaran yang ada pada tiap kelompok tidak
relevan untuk dijumlahkan secara langsung. Sebagai contoh: Pinjaman Yang Diberikan
pada kelompok usaha jasa keuangan bila digabungkan dengan Piutang Usaha pada
kelompok usaha non jasa keuangan akan menyulitkan analisis atas kedua kelompok
usaha tersebut.
Suatu perusahaan dapat dikatakan purchase jika penggabungan dua perusahaan atau
lebih menyangkut perubahan hak milik, artinya Net Asset dari perusahaan yang satu dibeli
oleh perusabaan lain, maka gabungan ini disebut Purchase.
Ciri-ciri Purchase:
1. Aktiva dan Liabilities (Net Asset) yang dibeli dicatat sebesar harga belinya atau harga
pokoknya oleh pembeli, sehingga jumlahnya tidak perlu sama dengan nilai yang dilaporkan
oleh penjual atau yang ada di neraca.
2. Jika harga beli lebih besar dari Net Asset perusahaan yang dibeli maka adaGoodwill.
Goodwill amortisasi selama periode manfaatnya, tidak lebih dari 40 tahun.
3. Saham yang diserahkan sebagai pengganti dicatat sebesar harga pasarnya.
Konsep akuntansi penggabungan usaha, yang terdapat pada PSAK No. 22, secara jelas
meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak dari
suatu perusahaan induk. Penggabungan usaha terjadi ketika satu perusahaan memperoleh
lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan lain, tetapi sekali hubungan induk anak
terbentuk, pembelian tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha.
Dengan kata lain, entitas terpisah hanya dapat bergabung satu kali. Peningkatan pengendalian
kepemilikan adalah sesederhana penambahan investasi.
Jika suatu perusahaan mempunyai sebagian besar saham atau lebih dari 50% saham
perusahaan lain maka disebut parent company (perusahaan induk). Sebaliknya perusahaan
yang dimiliki saham-sahamnya yang jumlahnya kurang dari 50% disebutsubsidiary
company (perusahaan anak). Perusahaan induk ini memegang kendali terhadap perusahaan
anak, sehingga disebut controlling interest, sedangkan perusahaan anak yang dikendalikan
dengan jumlah saham minoritas disebut minority interest.
Bila perusahaan memiliki sebagian besar dari saham-saham dari beberapa perusahaan,
maka disebut holding company. Holding company ini ada yang memiliki aktivitas usaha dan
ada pula yang sumber pendapatannya mengandalkan dari perusahaan yang dibelinya. Bila
pendapatan holding company tersebut hanya berasal dari beberapa perusahaan anaknya, maka
disebut pure holding company. Sedangkan bila pendapatan perusahaan holding
company disamping berasal dari perusahaan anak, juga berasal dari aktivitasnya sendiri,
maka disebut dengan operating holding company.
1. Entitas Pelaporan
Ketika terjadi hubungan induk dan anak, entitas tersebut berfungsi sebagai entitas
yang terpisah dan pencatatan akuntansinya pun dilaksanakan secara terpisah. Walaupun
secara hukum merupakan entitas yang terpisah, dalam kenyataannya hanya ada satu entitas
ekonomi karena semua sumber daya berada di bawah pengendalian manajemen tunggal, yaitu
direktur-direktur dan karyawan-karyawan dari perusahaan induk tersebut.
Suatu perusahaan yang memiliki lebih 50% saham berhak suara perusahaan lain
dalam mengendalikan perusahaan tersebut melalui kepemilikan sahamnya, dan hubungan
yang terjadi antara kedua perusahaan itu adalah hubungan induk anak. Pada saat hubungan
induk anak terjadi perusahaan-perusahaan tersebut saling berafiliasi.
Sedangkan untuk investasi ekuitas antara 20 sampai dengan 50% kepemilikan berhak
suara perusahaan-perusahaan lainnya disebut dengan asosiasi.
3. Kebijakan Konsolidasi
1. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham perusahaan anak dibeli dengan
tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek.
2. Perusahaan anak di batas oleh suatu retriksi jangka panjang, sehingga mempengaruhi secara
signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada perusahaan induk. Perusahaan
anak yang tidak dikonsolidasikan tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan
induk sebagaimana perusahaan anak lainnya.
Apabila laporan keuangan dan tanggal pelaporan yang berbeda digunakan untuk tujuan
konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh yang
material dari setiap peristiwa atau transaksi antar-perusahaan, yang terjadi antara tanggal
pelaporan yang berbeda tersebut dengan tanggal pelaporan-pelaporan keuangan konsolidasi.
Perusahaan Terpisah
Pilot Co. Pilot Co. Konsolidasi
Penjualan $ 9.523.500 $ 2.200.000 $ 11.723.500
Pendapatan investasi dari $ 379.000 $ - $ -
Sand Co.
Total Pendapatan $ 9.902.500 $ 2.200.000 $ 11.723.500
Kurang : Beban-beban
Operasi $ 4.000.000 $ 700.000 $ 4.790.000
Harga Pokok Penjualan $ 200.000 $ 80.000 $ 300.000
Beban Penyusutan $ 700.000 $ 360.000 $ 1.006.000
Bangunan $ - $ - $ 195.000
Beban Penyusutan $ 1.800.000 $ 120.000 $ 1.920.000
Peralatan $ 6.700.000 $ 1.260.000 $ 8.211.000
Amortisasi goodwill $ 3.202.500 $ 940.000 $ 3.512.500
Beban-beban lainnya
Total Beban Operasi $ 300.000 $ 140.000 $ 530.000
Laba Operasi $ 2.902.500 $ 800.000 $ 2.982.500
Pos bukan operasi
Beban bunga $ 80.000
Laba bersih
Total laba konsolidasi $ 2.902.500
Kurang : Pendapatan hak $ 4.300.000 $ 900.000 $ 4.300.000
minoritas $ 7.202.500 $ 1.700.000 $ 7.202.500
Laba bersih konsolidasi $ 1.500.000 $ 300.000 $ 1.500.000
Saldo laba 31 Desember $ 5.702.500 $ 1.40000 $ 5.702.500
20XX
Kurang : Dividen
Saldo Laba 31 Desember
20XY
Catatan :
1. Laporan konsolidasi tidak menunjukkan pendapatan investasi dari Sand Co. sebesar $
379.000 karena laporan laba rugi konsolidasi memasukkan rincian pendapatan ($ 2.200.000),
beban ($ 1.400.000), amortisasi bersih atas kelebihan ($341.000), dan pengurangan hak
minoritas ($ 80.000), yang mencerminkan pendapatan investasi.
2. Amortisasi bersih direfleksikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan:
Peningkatan harga pokok penjualan akibat persediaan yang dinilai terlalu rendah yang dijual
pada tahun 20XY sebesar $ 90.000
Peningkatan beban penyusutan bangunan akibat amortisasi kelebihan yang dialokasikan pada
bangunan sebesar $ 20.000
Penurunan beban penyusutan peralatan akibat amortisasi kelebihan yang dialokasikan pada
peralatan yang dinilai terlalu tinggi sebesar $ 54.000
Peningkatan beban bunga akibat pengalokasian pada wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi
yang dilunasi pada tahun 20XY sebesar $ 90.000
Penambahan kategori beban baru untuk amortisasi goodwill sebesar $ 195.000
3. Pada akhirnya, saldo laba terpisah Pilot Co. identik dengan saldo laba konsolidasi.
Bila perusahaan induk menjual barang dagangan kepada perusahaan anaknya, atau
sebaliknya, aka nada pembelian dan penjualan antar-perusahaan pada buku terpisah
perusahaan induk dan perusahaan anaknya. Saldo pembelian dan penjualan antar-perusahaan
adalah saldo-saldo yang harus dieliminasi dalam menyiapkan laporan laba rugi konsolidasi
karena saldo-saldo tidak mewakili pembelian dan penjualan pada pihak-pihak di luar entitas
terkonsolidasi.
Ketika dilakukan pembelian, maka ada akun-akun yang perlu dieliminasi antara
perusahaan anak dan induk, yaitu rekening investasi pada perusahaan induk dan rekening
ekuitas perlu dieliminasi, karena rekening tersebut merupakan rekening resiprokal, keduanya
mewakili aktiva bersih dari perusahaan anak, sedangkan rekening-rekening yang tidak
resiprokal harus digabungkan.
Misalnya pada tanggal 1 Januari 2008, Penn Corporation membeli 100% saham
Skelly Co. saat ini nilai buku dan nilai wajarnya $ 40.000, dengan rincian Modal Saham
sebesar $ 30.000 dan Laba Ditahan $ 10.000
Jurnal eliminasinya :
Modal Saham $ 30.000
Laba Ditahan $ 10.000
Goodwill $ 10.000
Investasi pada Skelly Co. $ 50.000
Penn Co. dan Perusahaan Anak
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
1 Januari 2008
Penyesuaian dan
Neraca
Akun Penn Co. Skelly Co. Eliminasi
Konsolidasi
Debet Kredit
Aktiva $ 10.000 $ 10.000 $ 20.000
Lancar $ 45.000 $ 15.000 $ 60.000
Aktiva Lain $ 60.000 $ 40.000 $ 100.000
Aktiva $ 50.000 $ - $ 50.000 $ -
Tetap
Investasi $ - $ - $ 10.000 $ 10.000
pada Skelly
Co.
Goodwill
Catatan :
Kolom eliminasi sumber angkanya berasal dari jurnal eliminasi di atas.
Goodwill diamortisasi selama umur manfaatnya.
Kas asalnya $ 20.000 berubah menjadi $ 10.000, karena yang $ 10.000 menjadigoodwill, dan
bila dijumlahkan tetap jumlahnya yaitu $ 20.000.
3. Bila Induk Memperoleh 90% Perusahaan Anak, Dengan Goodwill
Jurnal eliminasinya :
Modal Saham $ 30.000
Laba Ditahan $ 10.000
Goodwill $ 14.000
Investasi pada Skelly Co $ 50.000
Hak Minoritas $ 4.000
Penn Co. dan Perusahaan Anak
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
1 Januari 2008
Penyesuaian dan
Neraca
Akun Penn Co. Skelly Co. Eliminasi
Konsolidasi
Debet Kredit
Aktiva $ 10.000 $ 10.000 $ 20.000
Lancar $ 45.000 $ 15.000 $ 60.000
Aktiva $ 60.000 $ 40.000 $ 100.000
Lainnya $ 50.000 $ - $ 50.000 $ -
Aktiva
Tetap $ - $ - $ 14.000 $ 14.000
Investasi
pada
Skelly Co.
Goodwill
Total $ 165.000 $ 65.000 $ 194.000
Kewajiban $$$$ 45.000 $$$$ 25.000 $$$$ 70.000
Modal $ 100.000 $ - $ 100.000
Saham $ 20.000 $ - $ 20.000
Laba - 30.000 $ 30.000
Ditahan 10.000 $ 10.000
-
CS-Skelly $ 4.000 4.000
RE-Skelly
Hak
Minoritas
Total $ 165.000 $ 65.000 $ 54.000 $ 54.000 $ 194.000
Catatan :
Kolom eliminasi sumber angkanya berasal dari jurnal eliminasi di atas.
Goodwill diamortisasi selama umur manfaatnya.
Kas asalnya $ 20.000 berubah menjadi $ 10.000, karena yang $ 10.000 menjadigoodwill, dan
bila dijumlahkan tetap jumlahnya yaitu $ 20.000.
Hak minoritas, yaitu sisa saham yang masih dimiliki oleh perusahaan anak.
3.14 NERACA KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI
Jika perusahaan yang bergabung setelah beroperasi dan timbul transaksi antara
perusahaan anak dan perusahaan induk. Ada transaksi yang sifatnya resiprokal yang harus
dieliminasi antara perusahaan anak dan perusahaan induk, misalnya pengumuman pembagian
deviden. Pada saat diumumkan pembagian deviden (pencatatan menggunakan equity
method), maka akan muncul pada perusahaan induk Piutang Dividen, sedangkan pada
perusahaan anak Utang Dividen. Kedua rekening ini bila dibuat neraca konsolidasinya maka
harus dieliminasi.
Akun Penn Co. Skelly Co.
Kas $ 22.400 $ 15.000
Piutang Dividen $ 9.000 $ -
Aktiva Lainnya $ 41.000 $ 28.000
Aktiva Tetap $ 55.000 $ 37.000
Investasi pada Skelly Co. $ 57.600 $ -
90% $ 185.000 $ 80.000
Total Aktiva $ 30.000 $ 15.000
Utang Usaha $ - $ 10.000
Utang Dividen $ 20.000 $ 5.000
Utang Lainnya $ 100.000 $ 30.000
Modal Saham $ 35.000 $ 20.000
Laba Ditahan $ 185.000 $ 80.000
Total Kewajiban dan
Ekuitas
Asumsi:
1. Kepemilikan sebanyak 90% dengan harga $ 50.000, ketika itu jumlah ekuitas pemegang
saham = $ 40.000
2. Hutang usaha Skelly Co. pada Penn Co. $ 5.000
3. Goodwill diamortisasi selama 10 tahun
4. Selama tahun tersebut diperoleh laba $ 20.000 dan deviden dibagikan sebesar $ 10.000
Catatan : Goodwill muncul pada saat konsolidasi, sedangkan pada saat neraca masing-masing
tidak muncul.
Rumus menghitung Saldo Investasi (Equity Method):
Investasi awal $ 50.000
Presentase Pembagian Laba (90% x $ 20.000) $ 18.000
Presentase Pembagian Deviden (90% x $ 10.000) ($ 9.000)
Amortisasi per tahun ($ 14.000/10) ($ 1.400)
Saldo investasi akhir $ 57.600
Jurnal
1. Jurnal eliminasi:
Modal Saham $ 30.000
Laba Ditahan $ 20.000
Goodwill $ 12.600 ($ 14.000 - $ 1.400)
Investasi pada Skelly Co. $ 57.600
Hak Minoritas $ 5.000 (10% x $ 50.000)
Minority
Interest
Total $ 185.000 $ 80.000 $ 76.600 $ 76.600 $ 206.000
3.15 ALOKASI KELEBIHAN PADA AKTIVA BERSIH YANG DAPAT
DIIDENTIFIKASI DAN GOODWILL
Pada akuisisi dalam lingkup hubungan induk anak, diferensial biaya/nilai buku tidak
dicatat dalam buku perusahaan induk maupun perusahaan anak. Oleh karena itu, jumlah yang
muncul pada neraca konsolidasi perusahaan induk dan perusahaan anak dicatat melalui
prosedur kertas kerja yang menyesuaikan nilai buku perusahaan anak untuk merefleksikan
diferensial biaya/nilai buku untuk tujuan kertas kerja konsolidasi. Jumlah penyesuaian untuk
setiap akun aktiva dan kewajiban ditentukan dengan menggunakan pendekatan konsolidasi
satu-baris.
Penggabungan usaha secara pembelian yang dilaksanakan melalui akuisisi saham oleh
Pilot Co. dan Sand Co. Pada tanggal 31 Desember 2007 Pilot Co. membeli 90% Sand Co.
dengan harga $ 5.000.000 secara tunai, ditambah $ 100.000 saham biasa dari Pilot Co.
nominal $ 10 dan nilai pasar $ 5.000.000. Biaya tambahan untuk penggabungan usaha terdiri
dari biaya pendaftaran dan biaya penggabungan (investasi) masing-masing $ 100.000 dan $
200.000 tunai.
Alokasi
Kelebihan ((Nilai
Akun Nilai Wajar Nilai Buku Kepemilikan Wajar – Nilai
Buku) x
Kepemilikan(
Persediaan $ 600.000 $ 500.000 90% $ 90.000
Tanah $ 800.000 $ 600.000 90% $ 180.000
Bangunan $ 5.000.000 $ 4.000.000 90% $ 900.000
Peralatan $ 1.700.000 $ 2.000.000 90% $ ( 270.000)
Wesel $ 1.700.000 $ 1.400.000 90% $ 90.000
Bayar
Total Alokasi pada Aktiva Bersih Dapat Diidentifikasi $ 990.000
Sisa Dialokasikan pada Goodwill $ 3.900.000
Total kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh $ 4.890.000
Jurnal eliminasi untuk neraca konsolidasi, yang merupakan akun resiprokal dari Sand
Co.
2. Jurnal mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada tiap aktiva dan kewajiban
dan pada goodwill
Persediaan $ 90.000
Tanah $ 180.000
Bangunan-bersih $ 900.000
Goodwill $ 3.900.000
Wesel Bayar $ 90.000
Peralatan-Bersih $ 270.000
Kelebihan yang Belum Diamortisasi $ 4.890.000
Sand Co. dan Perusahaan Anak
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 20XX
Penyesuaian dan
Neraca
Akun Pilot Co. Sand Co. Eliminasi
Konsolidasi
Debet Kredit
Aktiva
Kas $ 1.300.000 $ 200.000 $ 1.500.000
Piutang-Bersih $ 700.000 $ 300.000 $ 1.000.000
Persediaan $ 900.000 $ $ 90.000 $ 1.490.000
Aktiva Lancar $ 600.000 $ 500.000 $ 1.000.000
Lainnya
Tanah $ 1.200.000 $ 400.000 $ 180.000 $ 1.980.000
Bangunan- $ 8.000.000 $ $ 900.000 $ 12.900.000
Bersih 600.000
Peralatan- $ 7.000.000 $ $ 270.000 $ 8.730.000
Bersih $ 10.200.000 $ 4.000.000 $ 10.200.000 $ -
Investasi pada
Sand Co. $ 3.900.000 $ 3.900.000
Goodwill 2.000.000 $ 4.890.000 $ 4.890.000 -
Kelebihan -
yang Belum
Diamortisasi
Kewajiban dan
Ekuitas
Utang Usaha $ 2.000.000 $ 700.000 $ 2.700.000
Wesel Bayar $ 3.700.000 $ $ 90.000 $ 5.010.000
Saham Biasa- $ 11.000.000 1.400.000 $ 11.000.000
Pilot Co. $ 8.900.000
Tambahan $ 8.900.000*
Modal Disetor- $ 4.300.000
Pilot Co. -
Laba Ditahan- $ 4.300.000 -
Pilot Co.
Saham Biasa- $ $ 4.000.000 -
Sand Co 4.000.000
Tambahan $ $ 1.000.000
Modal Disetor-
Sand Co. 1.000.000
Laba Ditahan- $ $ 900.000
Sand Co.
Hak Minoritas 900.000 $ 590.000 $ 590.000
Efek amortisasi kelebihan sebesar 4.890.000 pada neraca konsolidasi di atas didasarkan
pada asumsi berikut:
Amortisasi Kelebihan
Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual dalam tahun 20XY
Tanah yang dinilai terlalu rendah masih dimiliki oleh PT Sandang, tidak ada amortisasi
Bangunan yang dinilai terlalu rendah masa manfaat 45 tahun sejak 1 Januari 20XY
Peralatan yang dinilai terlalu tinggi masa manfaat 5 tahun sejak 1 Januari 20XY
Wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi ditarik tahun 20XY
Goodwill diamortisasi selama 20 tahun
Laba Bersih = Investasi awal + Pendapatan Investasi Sand Co. – Dividen yang Diterima dari Sand Co.
= $ 10.200.000 + $ 379.000 - $ 270.000 = $ 10.309.000
Catatan : Laba Ditahan naik dari $ 900.000 menjadi $ 1.400.000 (naik $ 500.000 dari Laba
Bersih Sand Co. $ 800.000 dikurangi Dividen yang Dibayar sebesar $ 300.000).
2. Mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada aktiva yang dapat diidentifikasi
dan goodwill
Tanah $ 180.000
Bangunan-bersih $ 880.000
Goodwill $ 3.705.000
Peralatan-Bersih $ 216.000
Kelebihan yang Belum Diamortisasi $ 4.549.000
3.16 ALOKASI HARGA BELI PADA TOTAL NILAI WAJAR PERUSAHAAN ANAK
Goodwill berdasarkan metode ini sama dengan goodwill yang dihitung berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku secara umum saat ini (PSAK atau GAAP di Amerika), yaitu
biaya $ 210.000 - (nilai wajar $ 290.000 x 60%) = $ 36.000, akan tetapi aktiva bersih yang
dimasukkan dalam neraca konsolidasi lebih rendah $ 20.000. Jumlah yang dimasukkan dalam
neraca konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah :
Kas $ 10.000
Piutang $ 60.000
Persediaan ($ 120.000 + ($ 30.000 x 60%)) $ 150.000
Aktiva Tetap Bersih ($ 280.000 + ($20.000 x 60%) $ 300.000
Goodwill $ 36.000
Total Aktiva $ 536.000
Utang $ 230.000
Aktiva Bersih $ 306.000
Jika entitas yang bergabung lainnya tidak dibubarkan dalam suatu penyatuan
kepemilikan, perusahaan penerbit mencatat saham yang diperoleh sebagai investasi pada nilai
buku perusahaan anak untuk aktiva bersih yang disatukan. Pada kasus ini, hubungan induk
anak dibentuk antara perusahaan penerbit (induk) dan perusahaan-perusahaan yang
bergabung lainnya (perusahaan anak), dan laporan keuangan konsolidasi diperlukan untuk
menggabungkan operasi entitas-entitas yang terpisah tersebut untuk pelaporan eksternal.
PT ABC PT XYZ
Modal Saham, nominal $ 10 $ 1.500.000 $ 500.000
Tambahan Modal Disetor $ 100.000 $ 200.000
Laba Ditahan $ 400.000 $ 300.000
$ 2.000.000 $ 1.000.000
Saham-saham yang tidak diperoleh oleh perusahaan induk pada penggabungan secara
penyatuan dipertanggungjawabkan sebagai hak minoritas.
Ilustrasi (berdasarkan data PT ABC dan PT XYZ di atas)
1. Jika PT ABC di atas menerbitkan 50.000 lembar saham untuk memperoleh 90% saham
berhak suara PT XYZ yang beredar, maka investasi dicatat
2. Jika PT ABC di atas menerbitkan 40.000 lembar saham untuk memperoleh 90% saham
berhak suara PT XYZ yang beredar, maka investasi dicatat
Investasi pada PT XYZ $ 900.000 ($ 1.000.000 x 90%)
Modal Saham PT ABC $ 400.000
Tambahan Modal Disetor $ 230.000
Laba Ditahan $ 270.000
($ 300.000 x 90%)
3. Akuisisi Hak Minoritas
Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit dalam PSAK No. 22, perusahaan-
perusahaan tidak diperkenankan menggunakan metode penyatuan untuk akuisisi saham yang
dimiliki oleh hak minoritas. Jika PT ABC memperoleh sisa saham yang beredar PT XYZ
setelah pelaksanaan penggabungan usaha, maka akuisisi tersebut tidak
dipertanggungjawabkan sebagai suatu penyatuan kepemilikan, bahkan jika transaksi tersebut
dilaksanakan melalui pertukaran saham.
Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca
konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan perusahaan anak. Dengan
sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisis dan
prosedur sama seperti digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas untuk entitas terpisah,
baik metode langsung maupun tidak langsung yang selama ini dipelajari.
Yang perlu mendapat perhatian adalah, pendapatan hak minoritas adalah peningkatan
arus kas dari aktivitas operasi karena pendapatan hak minoritas meningkatkan aktiva dan
kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama dengan laba bersih konsolidasi. Dividen hak
minoritas juga dikurangkan bersama-sama dengan dividen hak mayoritas dalam pelaporan
arus kas dari aktivitas pendanaan.
Jika perusahaan menggunakan metode tidak langsung, pendapatan dari ekuitas investi
meningkatkan pendapatan tanpa meningkatkan kas karena peningkatan tersebut direfleksikan
dalam akun investasi. Sebaliknya, dividen yang diterima dari ekuitas investi meningkatkan
kas tetapi tidak mempengaruhi pendapatan karena penurunan tersebut direfleksikan dalam
akun investasi. Jumlah bersih dari pos-pos ini (perubahan dalam akun investasi) dikurangkan
dari (atau ditambahkan pada) laba bersih dalam bagian “arus kas dari aktivitas operasi” pada
laporan arus kas. Kelebihan dividen yang diterima terhadap pendapatan ekuitas akan
dirtambahkan.
Jika pelaporan arus kas dari aktivitas operasi menggunakan metode langsung, dividen
yang diterima dari ekuitas investi dilaporkan secara langsung sebagai arus kas dari aktivitas
operasi tanpa adanya masalah seperti yang terdapat dalam penggunaan metode tidak
langsung.
Menurut PSAK No. 4, paragraph 28, pengungkapan berikut harus disajikan dalam
catatan atau laporan keuangan konsolidasi:
a) Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama anak
perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan persentase hak suara
(apabila berbeda dengan persentase, pemilikan);
b) Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana diatur pada
paragraph 20;
c) Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang menyebabkan induk
perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan meskipun hak suara
induk perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 50% atau kurang; dan
d) Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak perusahaan
terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Jumlah ekuitas pemegang saham yang tampak dalam neraca konsolidasi adalah
jumlah ekuitas pemegang saham dari perusahaan induk kecuali ekuitas hak minoritas, yang
mungkin dilaporkan sebagai bagian terpisah di dalam atau di luar ekuitas pemegang saham
yang dikonsolidasikan. Laba bersih konsolidasi adalah pengukuran pendapatan bagi para
pemegang saham perusahaan induk. Setiap pendapatan yang menjadi hak pemegang saham
minoritas adalah suatu pengurang dalam menentukan laba bersih konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca
konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan perusahaan anak. Dengan
sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisis dan
prosedur sama seperti digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas untuk entitas terpisah,
baik metode langsung maupun tidak langsung yang selama ini dipelajari.
4.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada
terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba
Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A and Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia, Buku Satu
Edisi Revisi. Salemba Empat: Jakarta.
Beams, Floyd A, John A. Brozovsky, dan Craig D. Shoulders. 2000. Akuntansi Lanjutan Edisi
Tujuh. Terjemahan oleh Kaharudin. 2002. Jakarta: PT Prehallindo.
Baker, Richard E. Valdean C. Lembke, dan Thomas E. King. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan
(Perspektif Indonesia). Terjemahan oleh Amir A. Yusuf, Sylvia Veronica, Etty R. Wulandari
dan Dwi Martani. 2013. Jakarta: Salemba empat
Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga.
Beams, Floyd A., Advanced Accounting, Fifth Edition, New Jersey, Prentice Hall-Inc.,
1992.
Boastman, James R., Charles H. Griffin, Don W. Vickrey dan Thomas H. Williams.,
Advanced Accounting, Seventh Edition, Richard D. Irwin Inc., 1994.
Daryono, Rusdi, Penerapan PSAK No.4, 15 dan 22 Dalam Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi, Makalah Konvensi Nasional Akuntansi III, Semarang,
September 1996.
Fischer, Paul M., William James taylor, dan J. Arthur Leer, Advanced Accounting, Third
Edition, South Western Publishing Co., Cincinnati Ohio, 1996.
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.4 “Laporan Keuangan Konsolidasi”, Ikatan
Akuntan Indonesia, 1994.
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (Akhmad Riduwan) 115
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.15 “Akuntansi Investasi Pada Perusahaan
Asosiasi”, Ikatan Akuntan Indonesia, 1994.
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.22 “Akuntansi Penggabungan Usaha”, Ikatan
Akuntan Indonesia, 1994.
Schroeder, Richard G., Myrthe Clork dan Levin D. McCullers, Accounting Theory, Text
and Readings, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1991
www.google.com