Anda di halaman 1dari 7

I.

PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS

Kompleksitas lingkungan usaha timbul karena:

1. Perusahaan menjalankan usaha lintas negara;


2. Sistem hukum dan resiko yang berbeda-beda;
3. Sistem perpajakan yang berbeda;
4. Kompleksitas transaksi usaha dan instrumen keu yang sangat beragam.

 Perluasan Usaha
Sebagian besar perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya sebagai cara untuk
bertahan dan mendapatkan keuntungan.Pemilik dan manajer perusahaan memiliki
kepentingan untuk meningkatkan ukuran perusahaan.Ukuran perusahaan ini
menimbulkan skala ekonomis terkait dengan proses produksi maupun distribusi.Melalui
perluasan ke pasar baru atau melalui akuisisi perusahaan lain yang sudah ada di pasar
tersebut,perusahaan dapat mengembangkan potensi perolehan laba baru dan bagi industry
yang memiliki siklus usaha dapat meningkatkan laba melalui diversifikasi.
 Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha
Struktur organisasi yang kompleks dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan,seperti
meningkatkan profitabilitas atau mengurangi risiko.Sebagai contoh banyak perusahaan
membentuk anak perusahaan untuk melaksanakan aktivitas usaha tertentu.Anak
perusahaan adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain,yaitu induk
perusahaan,biasanya melalui kepemilikan mayoritas(kepentingan pengendali) saham
perusahaan.Karena anak perusahaan merupakan entitas legal terpisah,risiko induk
perusahaan terkait dengan aktivitas anak perusahaan dibatasi.Perusahaan sering
memindahkan piutangnya ke anak perusahaan atau entitas bertujuan khusus yang
kemudian menggunakan piutang tersebut sebagai jaminan untuk menerbitkan surat
utang(obligasi) ke perusahaan lain (sekuritisasi).Pihak eksternal dapat mempunyai
sebagian atau seluruh kepemilikan pada entitas tersebut,sehingga memungkinkan induk
perusahaan yang memindahkan piutang untuk membagi risiko sehubungan dengan
piutang tersebut.Dalam beberapa situasi,keuntungan pajak dapat diperoleh dengan
melakukan beberapa aktivitas melalui entitas terpisah.
 Struktur Organisasi,Akuisisi,dan Pertimbangan Etika
Dalam beberapa kasus,manajer menggunakan struktur organisasi yang kompleks untuk
untuk memanipulasi pelaporan keuntungan demi kepentingan pribadi.Banyak perusahaan
ternama,mengambil keuntungan dari celah atau kekurangan dalam aturan pelaporan
keuangan menggunakan anak perusahaan atau entitas lain untuk meminjam uang dalam
jumlah besar tanpa menyajikan laporan utang pada laporan posisi keuangannya.Beberapa
perusahaan telah mendirikan entitas bertujuan khusus untuk memanipulasi data.
Istilah “entitas bertujuan khusus”menjadi sangat terkenal belakangan ini karena adanya
kasus penyalahgunaan entitas tersebut oleh sejumlah perusahaan,seperti Enron.Entitas
bertujuan khusus-EBK(special-purpose entities-SPE) secara umum adalah sebuat alat
pendanaan yang bukan merupakan entitas operasi secara substansif dan biasanya
diciptakan untuk sebuah tujuan tertentu.EBK dapat berbentuk perseroan
terbatas,konsorsium (trust),maupun persekutuan.Sebagai catatan dalam aturan hukum di
Indonesia,bentuk usaha persekutuan hanya dapat dimiliki oleh sekumpulan
individu.Enron Corp,salah satu perusahaan Amerika Serikat terbesar di dunia sebelum
mengalami kebangkrutan di tahun 2001,telah mendirikan banyak EBK yang dimiliki
Enron tampaknya diciptakan dengan tujuan utama menyembunyikan nilai
utang,sementara lainnya digunakan untuk menciptakan transaksi keuangan fiktif atau
untuk mengubah pinjaman menjadi pendapatan.
Kompleksitas penggabungan informasi keuangan atas dua perusahaan yang sebelumnya
merupakan entitas yang independen,banyak isu yang muncul sehubungan dengan
perlakuan atas nilai dan biaya yang timbul dalam proses akuisisi.Isu ini menimbulkan
sejumlah estimasi,asumsi.dan penyesuaian yang secara signifikan memengaruhi
pelaporan keuangan dari perusahaann-perusahaan yang terlibat.Sementara penyesuaian
professional merupakan hal yang penting dalam keseluruhan pelaporan
keuangan,penyesuaian atas penyajian yang wajar dapat menjadi sesuatu yang sulit dalam
merger dan akuisisi.
II.PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Sejarahnya perusahaan melakukan ekspansi berdasarkan pertumbuhan internal melalui
pengembangan produk baru dan melakukan perluasan lini produk yang ada ke target pasar
baru.Namun pada dekade belakangan ini,banyak perusahaan memilih melakukan perluasan
dengan bergabung atau mengakuisisi perusahaan lain.Kedua pendekatan tersebut dapat
menimbulkan perubahan dalam struktur organisasi.
 Perluasan dari Dalam
Sejalan dengan perluasan dari dalam,perusahaan sering nenyadari adanya keuntungan
untuk menjalankan usahanya yang semakin berkembang melalui anak perusahaan baru
atau entitas lainnya seperti persekutuan,ventura bersama,atau entitas khusus.Pada
sebagian besar situasi,segmen yang dapat diidentifikasi dari aset perusahaan yang ada
ditransfer ke entitas baru,dan sebagai gantinya perusahaan yang mentransfer menerima
kepemilikan saham.
Terdapat berbagai alasan yang dapat memotivasi suatu perusahaan menciptkan anak
perusahaan atau entitas baru.Perusahaan yang terdiversifikaasi secara luas dapat
menempatkan operasi yang tidak berhubungan pada anak perusahaan yang terpisah untuk
memudahkan lini pengendalian dan memfasilitasi evaluasi hasil operasi.Dalam beberapa
kasus,entitas dapat dikhususkan dalam jenis aktiva tertentu atau melakukan aktivitas
operasinya di negara tertentu karena insentif pajak khusus.Hal yang harus diperhatikan
dalam beberapa industry adalah fakta bahwa entitas legal terpisah diperbolehkan untuk
beroperasi dalam lingkungan teregulasi tanpa mengenakan kendali regulasi pada seluruh
entitas.Juga dengan menciptakan entitas hukum terpisah,induk perusahaan dapat
melindungi dirinya dari pengenaan liabilitas legal atas seluruh aset perusahaan yang
mungkin timbul karena lini produk baru atau karena memasuki aktivitas bisnis dengan
risiko yang lebih tinggi.
Suatu perusahaan pun memiliki kemungkinan membentuk anak perusahaan baru atau
entitas lainnya,bukan untuk tujuan perluasan,namun untuk menghapus sebagian
operaasional usaha yang ada melalui penjualan langsung atau dengan memindahkan
kepemilikan kepada pemegang saham lainnya atau pihak lain.Dalam beberapa
kasus,perusahaan menggunakan pendekatan ini untuk menghapus segmen operasi yang
tidak lagi sesuai dengan misi keseluruhan perusahaan.Dalam kasus lain,pendekatan ini
digunakan untuk melepaskan segmen yang tidak menguntungkan atau untuk
mendapatkan persetujuan hukum atau persetujuan pemegang saham dari merger yang
diajukan dengan perusahaan lain.Spin-off terjadi ketika kepemilikan dari anak perusahaan
baru atau yang sudah ada didistribusikan ke pemegang saham induk tanpa melepaskan
kepemilikan sahamnya di induk perusahaan.Split-off terjadi jika saham anak perusahaan
ditukarkan dengan saham individu perusahaan yang mengakibatkan pengurangan saham
induk perusahaan yang mengakibatkan pengurangan saham induk perusahaan yang
beredar.Walaupun transfer kepemilikan ke satu atau lebih perusahaan yang tidak
berhubungan biasanya mengakibatkan timbulnya transaksi yang dikenai pajak,transfer
kepemilikan ke pemegang saham yang ada yang dirancang secara memadai umumnya
memenuhi kondisi pertukaran yang tidak dikenai pajak.
 Perluasan Melalui Kombinasi Bisnis
Suatu kombinasi bisnis terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung dalam suatu
pengendalian yang sama.Konsep pengendalian berhubungan dengan kemampuan untuk
mengarahkan kebijakan dan manajemen.Secara tradisional,pengendalian atas suatu
perusahaan diperoleh melalui kepemilikan mayoritas (kepentingan pengendali) atas
modal saham biasa.Namun keragaman penerapan perjanjian operasional dan finansial
yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir juga menimbulkan kemungkinan
perolehan pengendalian tanpa kepemilikan mayoritas (kepentingan pengendali) atau
dalam beberapa kasus, bahkan tanpa kepemilikan sama sekali.
Jenis kombinasi bisnis yang ditemui dalam lingkungan usaha saat ini dan isi perjanjian
kombinasi bisnis semakin beragam seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang
terlibat.Perusahaan membuat berbagai perjanjian formal dan informal yang dapat
mempunyai satu atau lebih karakteristik kombinasi bisnis.Sebagian besar perusahaan
menghindari pencatatan perjanjian informal dalam pembukuannya karena dapat
menyebabkan timbulnya kesulitan di kemudian hari.Faktanya beberapa jenis perjanjian
informal seperti perjanjian untuk mematok harga atau membagi konsumen
potensial,bersifat illegal.Perjanjian informal biasanya lebih diwajibkan dan lebih
mungkin untuk diakui di masing-masing pembukuan perusahaan yang terlibat.
1. Perjanjian Informal
Bentuk perjanjian informal dapat bermacam-macam.Suatu perjanjian yang sederhana
secara personal kadang dibutuhkan untuk membangun sebuah hubungan baik jangka
panjang dalam suatu usaha bersama.Pada kasus lain,perusahaan-perusahaan dengan
produk atau jasa yang saling melengkapi membangun hubungan kerja secara implisit.
Informalitas dan kebebasan yang membuat perjanjian informal berjalan juga menjadi
faktor kuat dalam proses penggabungan laporan keuangan dan membuatnya seolah-
olah menjadi bagian dari satu entitas tunggal.Faktor lainnya dalam perjanjian
informal adalah kontinuitas pemisahan kepemilikan dan kemudian untuk mengakhiri
perjanjian informal.Tanpa beberapa jenis penggabungan kepemilikan,inti dari
kombinasi bisnis umumnya tidak ada.
2. Perjanjian Formal
Kombinasi bisnis secara formal biasanya disertai dengan perjanjian secara
tertulis.Perjanjian ini menjelaskan persyaratan kombinasi bisnis,termasuk bentuk
perusahaan yang bergabung pertukaran,disposisi efek yang beredar,dan hak serta
liabilitas partisipan.Pelaksanaan perjanjian tersebut mengharuskan adanya pengakuan
pada pembukuan salah satu atau lebih perusahaan yang bergabung.
Dalam beberapa kasus,perjanjian formal sama secara substansi,namun berbeda
bentuk.Sebagai contoh,suatu perusahaan membuat perjanjian untuk melakukan sewa
(lease) seluruh aset perusahaan lain untuk periode yang lama hingga beberapa dekade
yang pengaruhnya adalah untuk memiliki perusahaan lain tersebut.Contoh yang
sama,suatu perjanjian operasional yang memberikan otoritas manajemen penuh
kepada suatu perusahaan terhadap operasi perusahaan lain selama periode waktu yang
lama juga dapat dianggap bertujuan melakukan kombinasi bisnis.Walaupun substansi
dari perjanjian tersebut adalah kombinasi bisnis,biasanya dari perspektif akuntansi
tidak dianggap sebagai kombinasi bisnis.
 Frekuensi Kombinasi Bisnis dan Entitas yang Kompleks
Hanya sedikit perusahaan besar yang berfungsi sebagai satu entitas legal dalam
lingkungan modern.Hampir semua perusahaan paling tidak mempunyai satu anak
perusahaan,dengan banyak perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai beratus-ratus
anak perusahaan.Dalam beberapa kasus anak perusahaan didirikan untuk melaksanakan
secara terpisah aktivitas operasi yang sudah ada mana sebelumya dikerjakan oleh induk
perusahaan.Anak perusahaan lain dapat diakuisisi melalui kombinasi bisnis.
III. Struktur Organisasi yang Kompleks

Selain struktur induk dan anak perusahaan yang telah menjadi struktur standar bagi
banyak perusahaan pada satu dekade ini,struktur lain yang lebih kompleks mulai dikenal
beberapa tahun terakhir.Saat ini,banyak perusahaan yang melakukan sebagian operasionalnya
melalui entitas selain anak perusahaan.Dengan struktur yang semakin tidak tradisional,struktur
organisasi yang inovatif memberi banyak tantangan terkait dengan pelaporan keuangan.

Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan

Ketika sebuah perusahaan mengembangkan atau mengubah struktur organisasinya baik


melalui pengambilalihan perusahaan lain atau melalui divisi internal,struktur baru tersebut harus
dievaluasi untuk menentukan prosedur pelaporan keuangan yang tepat.Berikut adalah beberapa
pendekatan yang bisa diterapkan tergantung keadaan.

1. Merger.Sebuah kombinasi bisnis dimana aset dan liabilitas dari perusahaan yang diambil
alih digabungkan dengan aset dan liabilitas perusahaan yang mengambil alih tanpa
menambah komponen organisasi.Jadi pelaporan keuangan dibuat berdasarkan struktur
organisasi yang lama,yaitu perusahaan yang mengambil alih.
2. Kepemilikan kendali/kepentingan pengendali.(controlling ownership) Suatu
kombinasi bisnis dimana perusahaan yang diambil alih tetap beroperasi sebagai entitas
legal yang terpisah dan sebagian besar saham biasanya dimiliki oleh perusahaan yang
mengambil alih.Bentuk ini akan menimbulkan hubungan induk dan anak
perusahaan.Standar akuntansi biasanya mengharuskan laporan keuangan dari induk dan
anak perusahaan dikonsolidasikan untuk pelaporan bertujuan umum sehinggan seakan-
akan merupakan suatu perusahaan tunggal.Perlakuan yang sama diterapkan jika anak
perusahaan tidak diperoleh dengan cara dibeli tetapi diciptakan.
3. Kepemilikan non-pengendali/kepentingan non-pengendali.(noncontrolling
ownership) Pembelian kepemilikan perusahaan lain kurang dari mayoritas (kurang dari
50%) tidak mengakibatkan timbulnya kombinasi bisnis atau situasi pengendalian.Hal
yang sama dapat terjadi ketika suatu perusahaan menciptakan entitas lain dan memiliki
hak kepemilikan kurang dari hak untuk mengendalikan atau membeli hak kepemilikan
kurang dari hak untuk mengendalikan si suatu persekutuan.Dalam laporan
keuangannya,investor seperti akan melaporkan hak kepemilikan pada investee sebagai
investasi dengan metode akuntansi tertentu sesuai dengan kondisi investasinya.
4. Kepentingan menguntungkan lainnya.(other beneficial interest)Suatu perusahaan dapat
memiliki kepentingan pada entitas lain walaupun tanpa ada kepemilikan langsung pada
entitas tersebut.Kepemilikan tersebut mungkin timbul karena adanya perjanjian yang
dibuat oleh entitas tersebut atau melalui perjanjian operasi atau keuangan.Ketika
kepemilikan timbul berdasarkan timbul berdasarkan faktor selain persentase
kepemilikan,peraturan pelaporan dapat menjadi kompleks dan tergantung pada
situasi.Secara umum,suatu perusahaan yang mampu membuat keputusan yang secara
signifikan memengaruhi hasil dari aktivitas entitas lain atau diharapkan mendapatkan
mayoritas dari laba dan rugi entitas tersebut dianggap sebagai penerima manfaat utama
(primary beneficiary) entitas tersebut.Biasanya laporan keuangan entitas akan
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan primary beneficiary.

Anda mungkin juga menyukai