AKN 3B/P1
Kelompok 9
Moh. Fishal Abrori J3N119140
Risna RT Situmorang J3N219356
Sabella Putri Mainaya J3N119215
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Laporan Arus Kas Konsolidasi dan Neraca Lajur Konsolidasi” ini dapat tersusun
dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata
kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan, atas arahan Bapak....................... sebagai dosen pengajar.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu perlu untuk kami menerima segala saran dan kritik
yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca untuk pengembangan wawasan
dan ilmu pengetahuan
Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak lebih mudah dicapai melalui
kepemilikan saham daripada dengan cara merger atau konsolidasi, khususnya apabila dilihat dari
segi dana yang diperlukan. Melalui kepemilikan saham, hak kontrol terhadap perusahaan lain
dapat dilakukan secara bertahap. Akan tetapi kepemilikan saham yang dilakukan secara
bertahap, berarti bahwa hak kepemilikan saham perusahaan anak itu berubah-ubah. Hal ini
mengakibatkan timbulnya persoalan-persoalan khusus didalam penyusunan neraca konsolidasi.
Terlepas dari metode pencatatan yang dipakai, perubahan hak kepemilikan mengakibatkan pula
perubahan saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak. Perubahan dalam saldo
rekening investasi saham-saham perusahaan anak dalam hal ini tidak disebabkan oleh perubahan
“nilai investasi” seperti halnya pada metode equity. Tetapi perubahan itu disebabkan oleh
bertambah atau berkurangnya jumlah relatif (prosentage) kepemilikan saham dari jumlah saham-
saham perusahaan anak. Perubahan-perubahan semacam ini tidak saja disebabkan oleh
kepemilikan saham perusahaan anak yang dilakukan secara bertahap.
Disamping itu, Perusahaan juga memerlukan kas untuk menjalankan aktivitas bisnisnya,
misalnya untuk membeli persediaan, membeli peralatan, melunasi kewajiban, membagikan
deviden kepada investor, dan jenis pengeluaran kas lainnya. Kas dan setara kas merupakan aset
perusahaan yang paling lancar dan sangat mudah untuk diselewengkan serta mempunyai peran
penting dalam mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan di masa depan. Untuk itu
diperlukan suatu bentuk laporan yang relevan untuk melaporkan perubahan posisi kas
perusahaan tersebut. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan pokok disamping
neraca dan laporan laba rugi. Jadi, untuk pelaporan kepada pihak di luar perusahaan, laporan ini
wajib dibuat. Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan
menggunakan kas dan setara kas.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat
memberi informasi tentang perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk
likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam menghadapi keadaan dan peluang. Disamping itu, arus kas dapat memberikan informasi
tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas sehingga
memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
Menurut Horngren Charles (2000:69):
"Para pembaca laporan keuangan menginginkan informasi mengenai kegiatan perusahaan dalam
dua bidang utama, yaitu manajemen operasi dan manajemen keuangan. Manajemen operasi
(operating management) terutama berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dalam rangka
menghasilkan pendapatan dan beban. Manajemen keuangan (financial management) terutama
bersangkut paut dengan upaya memperoleh kas (kegiatan pendanaan) dan bagaimana
menggunakan kas itu (kegiatan investasi)"
Laporan arus kas dapat memberikan informasi bagi para pelaku ekonomi untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan. Laporan ini juga memberikan
gambaran bagi pelaku ekonomi untuk memaham hubungan antara laba bersih yang disajikan
dalam laporan laba rugi dengan arus kas bersih perusahaan yang digunakan/ diterima dari
aktivitas operasi dan kebijakan pimpinan perusahaan dalam pengalokasian kas pada kegiatan
investasi dan pendanaan.
1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya masalah dalam penulisan makalah ini, penulis tidak membahas
proses penyusunan laporan arus kas dan neraca lajur konsolidasi secara mendalam. Penulis juga
memfokuskan pembahas hanya mengenai laporan arus kas konsolidasi dan neraca lajur
konsolidasi perusahaan bukan laporan arus kas dan neraca lajur setiap cabang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah yang telah dituliskan diatas, maka bisa
diintisarikan rumusan masalah dari penulisan makalah ini yang nantinya menjadi pokok bahasan,
yaitu :
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), "Pengertian konsolidasi adalah tindak
meleburnya dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan serta mempunyai visi yang sama
atau disamakan"
Menurut Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 199: "Pengertian konsolidasi adalah tindak suatu
penggabungan dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru serta membubarkan bank
lama tanpa melakukan likuidasi itu terlebih dahulu"
"Pengertian konsolidasi adalah tindak penggabungan suatu usaha antara dua perusahaan atau
lebih, di mana kegiatan atau aktivitas untuk meneruskan kegiatan/aktivitas usaha gabungan itu
dibentuk secara khusus oleh sebuah perusahaan baru dan seluruh perusahaan yang sudah
bergabung untuk menghentikan kegiatan atau aktivitasnya secara besar-besaran"
Dalam sebuah perusahaan, adanya laporan keuangan menjadi salah satu hal yang terpenting
untuk bisa mengetahui bagaimana siklus keuangan dari perusahaan tersebut. Dengan membuat
sebuah catatan keuangan yang rapi, tenu akan mempermudah dalam melakukan analisis dan
evaluasi. Salah satu laporan keuangan yang terbilang pentingyaitu neraca lajur.
Keberadaan neraca yang satu ini akan memberikan gambar tentang keuangan yang ada,
meskipun neraca ini bukan menjadi salah satu jenis laporan, namun adanya neraca lajur ini akan
mempermudah dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.
untuk tujuan dari pembuatan neraca lajur tentu sangat dibutuhkan baik dari pihak manajemen
maupun perusahaan itu sendiri. Hal ini dikarenakan mampu untuk memperkirakan sebuah hal
yang mungkin bisa terjadi sehingga dapat digunakan untuk mengontrol keuangan dalam
perusahaan. Adapun beberapa tujuan dari adanya pembuatan neraca lajur, diantaranya;
1. Memudahkan Penyusunan Laporan Keuangan
2. Sarana Menggolongkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo
3. Meminimalisir Kesalahan
4. Memperkirakan Hal yang Mungkin Akan Terjadi
Terdapat beberapa fungsi dari neraca jenis lajur yang biasa digunakan untuk mencatat sebuah
laporan keuangan. dengan pemahaman yang tepat dari neraca itu sendiri akan menjadikan lebih
efektif dan juga efisien ketika membuat sebuah laporan keuangan. adapun beberapa fungsi dari
worksheet atau neraca lajur ini adalah;
1. Digunakan untuk Meringkas Data
2. Mengevaluasi Transaksi yang Ada
3. Sarana Menyusun Laporan
4. Prosedur Perusahaan yang Kredibel
5. Melihat Kegiatan Harian Perusahaan
Tujuan utama dari arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran
atau suatu satuan selama satu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar
mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan arus kas (cash flow
statement) dibuat setelah pembuatan neraca.
Laporan arus kas melaporkan pengiriman kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas
yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama satu
periode dalam satu format yang merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir. Laporan arus kas
dengan demikian membantu menunjukan bagaimana mungkin untuk melaporkan suatu rugi
bersih dan tetap mengadakan pengeluaran modal yang besar atau membayar deviden. Atau akan
menceritakan apakah perusahaan mengeluarkan atau menarik utang atau saham biasa atau
keduanya selama periode tersebut. Pelaporan kenaikan bersih dalam kas dipandang berguna pada
investor, kreditur dan pihak-pihak lain yang berkepentingan ingin mengetahui secara umum
dapat mengetahui apa yang Terjadi pada sumber daya perusahaan yang paling lancar yaitu kas.
Suatu laporan terhadap sumber-sumber dana yang utam dimasa lalu, menunjukan seberapa besar
pertumbuhan perusahaan yang dibelanjai dari dalam (intern) dan seberapa besar yang dibelanjai
dari luar (ekstern). Laporan arus kas berguna untuk memperkirakan apakah perusahaan telah
berkembang dengan terlalu cepat atau apakah mulai kehabisan sumber-sumber
pembelanjaan.Tujuan laporan arus kas menurut beberapa para ahli :
Rudianto (2012:194) menjelaskan bahwa secara umum, tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah
:
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang
berkaitan.
4. Menilai pengaruh posisi keuangan sutau perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan
kas dan nonkas selama suatu periode tertentu. Semua informasi yang berkaitan dengan aliran kas
masuk dan kas keluar perusahaan suatu periode itulah yang dijadikan alasan dibuatnya laporan
arus kas.
Menurut Arfan Ikhsan (2009:178) Laporan arus kas dibuat untuk
memenuhi beberapa tujuan berikut ini :
1. Untuk memperkirakan arus kas masa datang. Kas, dan laba akuntansi digunakan untuk
pembayaran tagihan. Dalam kebanyakan kasus, sumber dan penggunaan kas perusahaan tidaklah
secara dramatis dari tahun ke tahun. Karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat di terima
sebagai alat yang baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa
mendatang.
2. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Jika manager tidak membuat
keputusan investasi yang bijaksana, maka perusahaan akan menderita karenanya. Laporan arus
kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan sehingga memberikan informasi arus kas
kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manager.
Data dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan cara menentukan, mengumpulkan data,
mengklarifikasikan, menginterprestasikan, dan kemudian menganalisis serta membandingkan
dengan teori-teori, lalu mengambil suatu kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Cara menyusun neraca lajur konsolidasi
Neraca Konsolidasi adalah sebuah neraca yang menunjukkan kondisi keuangan gabungan
antara induk perusahaan dan anak perusahaan.
Pencatatan Investasi Pada Perusahaan Anak
Pemilikan saham-saham oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Di antara cara – cara yang paling sering dijumpai adalah pembelian
langsung (tunai), pertukaran dengan kekayaan (aktiva) lainnya atau pertukaran dengan surat
– surat berharga.
Dalam hal saham – saham diperoleh dengan jalan membeli secara tunai, investasi tersebut
dicatat sebesar harga perolehannya yaitu sebesar jumlah uang yang diperlukan (yang
dikeluarkan) untuk memperoleh saham-saham tersebut.
Contoh 1 : PT. X bertempat kedudukan di Yogjakarta, bermaksud untuk membuka sebuah
kantor cabangnya di Jakarta pada tanggal 1 Januari 2005. Untuk meksud tersebut PT. X telah
mengirim uang tunai dan barang dagangan masing – masing sebesar Rp. 100.000,- dan Rp.
400.000,-. Berikut ini Neraca PT. X dan Kantor Cabang Jakarta, sesaat setelah terjadinya
transaksi tersebut :
Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca
konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan anak perusahaan. Dengan
sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisa dan
prosedur yang sama seperti yang digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas untuk entitas
terpisah.
Laporan arus kas konsolidasi umumnya disusun setelah laporan laba rugi, laporan laba
ditahan, dan neraca konsolidasi. Laporan arus kas tidak dimasukkan dalam kertas kerja
konsolidasi tiga bagian tetapi disusun dengan menggunakan informasi yang ada di ketiga
laporan yang lain. Jika menggunakan pendekatan tidak langsung dalam penyusunan laporan
arus kas, dengan laba bersih sebagai titik awal, laba bersih konsolidasi harus disesuaikan
dengan semua item yang mempengaruhi laba bersih konsolidasi dan kas entitas konsolidasi
secara berbeda. Penyusunan laporan arus kas konsolidasi hanya memerlukan beberapa
penyesuaian (seperti penyusutan dan amortisasi dari penghapusan differensial pembelian)
selain yang digunakan dalam penyusunan laporan arus kas perusahaan individual.
laporan keuangan konsolidasi yang lain, semua transfer antara afiliasi harus dieliminasi
dalam penyusunan laporan arus kas konsolidasi. Walaupun penjualan dan pembelian aktiva
adalah sumber dan penggunaan kas dari masing-masing perusahaan, jika aktivitas tersebut
terjadi seluruhnya dalam entitas konsolidasi, maka kas dari aktivitas tersebut tidak dapat
dimasukkan dalam laporan arus kas. Keuntungan belum direalisasi dari transfer
antarperusahaan dieliminasi dalam penyusunan neraca dan laporan laba rugi, dan karena itu
tidak lagi diperlukan eliminasi keuntungan belum direalisasi dalam penyusunan laporan arus
kas.
terdapat kepemilikan minoritas, laba yang dialokasikan ke pemegang saham minoritas
diperlakukan sebagai penyesuaian untuk memperoleh jumlah kas yg dihasilkan dari aktivitas
operasi. laba yang dialokasikan ke kepemilikan minoritas dikurangi dalam penghitungan laba
bersih konsolidasi tetapi tidak mencerminkan arus kas keluar. Oleh karena itu, laba yang
dialokasikan ke kepemilikan minoritas ditambahkan kembali ke laba bersih konsolidasi
dalam laporan arus kas konsolidasi untuk mendapatkan arus kas dari aktivitas operasi.
dari dan pembayaran ke pemegang saham minoritas umumnya dimasukkan dalam laporan
arus kas konsolidasi sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Sebagai contoh, pembayaran
dividen ke pemegang saham minoritas umumnya dimasukkan bersama-sama dengan
pembayaran dividen ke pemegang saham induk perusahaan sebagai penggunaan kas.
Penjualan saham tambahan ke atau pembelian kembali saham dari pemegang saham
minoritas dianggap sebagai transaksi dengan nonafiliasi dan dilaporkan sebagai sumber dan
penggunaan kas.
Laporan arus kas (statement of cash flow) merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar yang
utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang
berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi,
mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya, dan
membayar dividen. Berbeda dengan neraca dan laporan laba rugi, laporan perubahan arus kas
tidak disusun berdasarkan suatu proses yang bermula dari bukti transaksi. Dasar penyusunan
laporan arus kas adalah neraca perbandingan dan laporan laba rugi.
PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.5), perusahaan harus melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini: (1) Metode langsung
atau (2) Metode tidak langsung.
Ikatan Akuntan Indonesia mempertimbangkan alasan untuk penggunaan kedua metode ini, dan
walaupun lebih menyukai kejelasan dari metode langsung. Namun Ikatan Akuntan Indonesia
akhirnya mengizinkan penggunaan kedua metode ini dalam penyajian laporan arus kas
perusahaan. Pilihan untuk menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung hanya
mempengaruhi bagian aktivitas operasi saja. Pada halaman berikut disajikan contoh laporan arus
kas perusahaan dengan metodlangsung dan metode tidak langsung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Saran
5.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/archive/plans?doc=283691640 – diakses pada 21/08/2021
https://www.slideshare.net/phatar_augrah/neraca-konsolidasi-akuntansi-keuangan-lanjutan-2 –
diakses pada 21/08/2021
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/akuntansi-ii/makalah-5b-
neraca-konsolidasi-terhadap-perubahan-hak-kepemilikan/14149488 – diakses pada 21/08/2021