Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN LABA (EARNINGS MANAGEMENT)

DOSEN PENGAMPU :

EKA HARIYANI, SE., M.Ak.,Ak.,CA

OLEH KELOMPOK 10 :

TEGUH PRAYOGA 1902111343

BOBBY RADITIA PUTRA 1902124440

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
Manajemen Laba(Earning Management)” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Akuntansi Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Eka Hariyani, SE., M.Ak., Ak., CA
selaku Dosen pengampu mata kuliah Teori Akuntansi Keuangan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang penulis tekuni.Penulis menyadari, makalah yang penulis
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru,17 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 latar belakang............................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Manajemen laba (earnings management).…..……………………………3


2.2 Fungsi ManajemenLaba………………………………….……………..…3
2.3 Faktor Penyebab Munculnya Manajemen Laba ..................................... 4
2.4 Pola Manajemen Laba .............................................................................. 5
2.5Tujuan dan Motivasi Manajemen Laba .................................................... 6
2.6 Teknik Manajemen Laba……....……………………………….……….....8
BAB III.............................................................................................................. 10

PENUTUP ......................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10


3.2 SARAN …………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen laba bisa diartikan sebagai metode yang dipilih oleh pihak
manajemen dalam menyusun laporan keuangannya dimana usaha manajer untuk
meningkatkan atau menurunkan laba sesuai kebutuhan perusahaan, tetapi dalam
jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam
prakteknya, perusahaan menginginkan laba yang besar sehingga para investor
akan tertarik untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Tetapi tidak
semua perusahaan melaporkan tingkat laba sebenarnya sehingga para investor dan
pemegang saham tidak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya. Tindakan
ini dilakukan oleh pihak manajemen dalam memanipulasi laba perusahaan dikenal
dengan istilah manajemen laba. Copeland (1968) dalam Wiyadi et al. (2017).
mendefenisikan manajemen laba sebagai “Some Ability to Increase or Decrease
Reported Net Income At Will”, ini berarti bahwa manajemen laba mencakup
usaha manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba termasuk
perataan laba, sesuai dengan keinginan manajer tersebut. Tindakan manajemen
laba yang dilakukan oleh manajer terhadap informasi laba dapat merubah
kandungan informasi atas laba bersih suatu perusahaan melalui berbagai cara yang
akan memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap tindak lanjut para
pengguna informasi yang bersangkutan. Perilaku manipulasi oleh manajer dengan
melakukan manajemen laba berawal dari konflik keagenan, karena adanya
perbedaan kepentingan. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak
mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang
dibandingkan pemilik (pemegang saham). Hal tersebut mengakibatkan manajer
melakukan perubahan dan manipulasi laporan keuangan dimana akan
menguntungkan bagi pihak manajer dan informasi yang disampaikan kepada
pemilik perusahaan adalah informasi yang telah direkayasa. Adanya perubahan
informasi atas laba bersih suatu perusahaan melalui berbagai cara akan
memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap tindak lanjut para

1
pengguna informasi yang bersangkutan. Hal tersebut perlu diwaspadai oleh
pengguna laporan keuangan, karena informasi yang telah mengalami penambahan
ataupun pengurangan tersebut dapat menyesatkan keputusan yang akan diambil.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa definisi dari Manajemen Laba


2. Bagaimanakah fungsi manajemen laba
3. Bagaimana faktor penyebab munculnya manajemen laba
4. Bagaimana pola managemen laba
5. Bagaimana tujuan dan motivasi managemen laba
6. Bagaimana Teknik manajemen laba
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan mengenai definisi dari Manajemen Laba
2. Menjelaskan mengenai fungsi manajemen laba
3. Menjelaskan faktor penyebab munculnya manajemen laba
4. Menjelaskan pola managemen laba
5. Menjelaskan tujuan dan motivasi managemen laba
6. Menjelaskan Teknik manajemen laba

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen laba ( earnings management )


Manajemen laba (earnings management) adalah upaya manajer perusahaan
untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan
keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui
kinerja perusahaan. Istilah intervensi dipakai sebagai dasar sebagian pihak untuk
menilai manajemen laba sebagai kecurangan.Sementara pihak lain tetap
menganggap aktivitas rekayasa manajerial ini bukan sebagai
kecurangan.Alasannya, intervensi itu dilakukan manajer perusahaan dalam
kerangka standar akuntansi, yaitu masih menggunakan metode dan prosedur
akuntansi yang diterima dan diakui secara umum.Manajemen laba terjadi ketika
para manajer menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan
mengubah transaksi untuk mengubah laporan keuangan.Hal ini dapat
menyesatkan stakeholder yang ingin mengetahui kinerja ekonomi yang diperoleh
perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang menggunakan angka-
angka akuntansi yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

2.2 Fungsi Manajemen Laba


1. Memantau Laporan Laba Rugi
Fungsi yang pertama yaitu dapat memantau laporan laba rugi dalam sebuah
perusahaan.Untuk perusahaan yang baru memulai usahanya, ini sangat
penting untuk menghitung Break Even Point (BEP).Laporan laba rugi itu
sendiri ada yang mingguan, bulanan, tahunan, atau triwulan tergantung dari
kebijakan masing-masing perusahaan dalam menggunakan software
laporan keuangan perusahaan. Tapi, setiap akuntan bisa membuat laporan
laba rugi sesuai dengan permintaan dan kebutuhan dari manajemen
perusahaan.Oleh karena itu, manajemen laba bermanfaat untuk memantau
laporan laba rugi ini.Sehingga bisa memanfaatkan manajemen ini untuk
meminimalisir kerugian dan melakukan proyeksi laba.Maka dari itu,

3
keberadaan manajemen akuntansi yang satu ini sangat krusial karena
menyangkut laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dalam periode
waktu tertentu.
2 Menggabungkan Pemantauan Laporan Laba Rugi dan Pengeluaran Kas
Manajemen laba yang bekerja efektif dapat memberikan gambaran
bagaimana cara perusahaan untuk menghemat uang atau
pengeluarannya.Selain itu, manajemen ini juga berfungsi untuk
menghasilkan uang tunai serta menghindari perusahaan dari
kebangkrutan.Untuk mencapai hal tersebut, maka harus diatur dengan baik
dan efisien dalam penggunaan aplikasi akuntansi khususnya dalam hal
pemantauan pengeluaran.
Selanjutnya, manajemen akuntansi yang satu ini juga berfungsi dalam
membantu sebuah usaha untuk menghemat keuangan jika dikombinasikan
dengan laporan laba rugi.Khususnya bisa membantu keuangan perusahaan
ketika perusahaan sedang mengalami masa sulit.Dengan
mengkombinasikan dua strategi bisnis tersebut, maka akan tercipta
pengelolaan pendapatan usaha yang efisien dan efektif.
3 Tim Outsource untuk Manajemen Laba
Fungsi manajemen laba yaitu sebagai tim outsource.Dalam sebuah
organisasi atau perusahaan, pembuatan laporan laba rugi cenderung sulit
ketika banyak birokrasi dalam perusahaan tersebut.Selain itu, Anda akan
sulit melakukan proyeksi apabila terlibat dalam sebuah perusahaan.Oleh
karena itu, membangun mitra dengan tim akuntan dan pembukuan publik
adalah solusi yang tepat karena bisa menghasilkan strategi bisnis yang akan
menghasilkan banyak keuntungan.

2.3 Faktor Penyebab Munculnya Manajemen Laba


Ada tiga faktor yang bisa dikaitkan dengan munculnya praktik manajemen
laba yaitu:

1. Manajemen Akrual (Accruals Management)

4
Faktor ini biasanya berkaitan dengan segala aktivitas yang dapat
mempengaruhi arus kas dan juga keuntungan yang secara pribadi
merupakan wewenang dari para manajer (managers discretion).
2. Penerapan Suatu Kebijaksanaan Akuntansi yang Wajib
Faktor ini berkaitan dengan keputusan manajer untuk menerapkan suatu
kebijaksanaan akuntansi yang wajib diterapkan oleh perusahaan yaitu antara
menerapkannya lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya
sampai saat berlakunya kebijaksanaan tersebut.
3. Perubahan Aktiva Secara Sukarela
Faktor ini biasanya berkaitan dengan upaya manajer untuk mengganti atau
mengubah suatu metode akuntansi tertentu di antara sekian banyak metode
yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang ada
(Generally Accepted Accounting Principles).

2.4 Pola Manajemen Laba


Pada dasarnya, terdapat empat pola dasar dalam manajemen laba, yaitu
adalah:
1. Taking a Bath
Pada pola ini, manajemen harus menghapus beberapa aktiva dan
membebankan perkiraan biaya yang akan datang pada laporan saat
ini.Selain itu ia juga harus melakukan clear the desk atau menyembunyikan
bukti yang ada, sehingga laba yang dilaporkan di periode yang akan datang
meningkat.
2. Income Minimization
Pola ini dilakukan pada saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi. Gunanya
agar tidak mendapat perhatian secara politis.Tindakan yang dilakukan
berupa penghapusan pada barang modal dan aset tak berwujud, biaya iklan,
serta pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan.

5
3. Income Maximization
Tindakan ini dilakukan pada saat laba menurun. Selain untuk mendapatkan
bonus yang lebih besar, cara ini juga bisa melindungi perusahaan saat
melakukan pelanggaran perjanjian utang.Tindakan yang dilakukan
manajemen adalah dengan memanipulasi data akuntansi dalam laporan.
4 Income Smoothing
Bentuk ini mungkin yang paling menarik. Hal ini dilakukan dengan
meratakan laba yang dilaporkan untuk tujuan pelaporan eksternal, terutama
bagi investor karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang
relatif stabil.Itulah tadi beberapa hal mengenai manajemen laba yang sangat
menguntungkan, namun mungkin memiliki efek negatif.Diantaranya laporan
keuangan yang diberikan menjadi kurang relevan dan caranya terkesan
‘licik’ meskipun diperbolehkan.Terlepas dari itu, laporan keuangan selalu
menjadi hal penting dalam setiap perusahaan.
2.5 Tujuan dan Motivasi Manajemen Laba
Secara umum terdapat beberapa hal yang memotivasi individu atau badan
usaha melakukan tindakan manajemen laba yaitu :
1. Motivasi Bonus
Dalam sebuah perjanjian bisnis, pemegang saham akan memberikan
sejumlah insentif dan bonus sebagai feedback atau evaluasi atas kinerja
manajer dalam menjalankan operasional perusahaan. Insentif ini diberikan
dalam jumlah relatif tetap dan rutin.Sementara, bonus yang relatif lebih besar
nilainya hanya akan diberikan ketika kinerja manajer berada di area
pencapaian bonus yang telah ditetapkan oleh pemegang saham.Kinerja
manajer salah satunya diukur dari pencapaian laba usaha.Pengukuran kinerja
berdasarkan laba dan skema bonus tersebut memotivasi para manajer untuk
memberikan performa terbaiknya sehingga tidak menutup peluang mereka
melakukan tindakan manajemen laba agar dapat menampilkan kinerja yang
baik demi mendapatkan bonus yang maksimal.

6
2. Motivasi Utang
Selain melakukan kontrak bisnis dengan pemegang saham untuk
kepentingan ekspansi perusahaan, manajer seringkali melakukan beberapa
kontrak bisnis dengan pihak ketiga, dalam hal ini adalah kreditor.Agar
kreditor mau menginvestasikan dananya di perusahaan, tentunya manajer
harus menunjukkan performa yang baik dari perusahaannya.Untuk
memperoleh hasil maksimal, yaitu pinjaman dalam jumlah besar, perilaku
kreatif dari manajer untuk menampilkan performa yang baik dari laporan
keuangannya pun seringkali muncul.
3 Motivasi Pajak
Tindakan manajemen laba tidak hanya terjadi pada perusahaan go public dan
selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk kepentingan
perpajakan. Kepentingan ini didominasi oleh perusahaan yang belum go
public.Perusahaan yang belum go public cenderung melaporkan dan
menginginkan untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih rendah dari
nilai yang sebenarnya.Kecenderungan ini memotivasi manajer untuk
bertindak kreatif melakukan tindakan manajemen laba agar seolah-olah laba
fiskal yang dilaporkan memang lebih rendah tanpa melanggar aturan dan
kebijakan akuntansi perpajakan.
4 Motivasi Initial Public Offering (IPO)
Motivasi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang akan go public ataupun
sudah go public.Perusahaan yang akan go public akan melakukan penawaran
saham perdananya ke publik atau lebih dikenal dengan istilah Initial Public
Offering (IPO) untuk memperoleh tambahan modal usaha dari calon
investor.Begitupun dengan perusahaan yang sudah go public untuk
kelanjutan dan ekspansi usahanya.
5 Motivasi Pergantian Direksi
Praktik manajemen laba biasanya terjadi pada sekitar periode pergantian
direksi atau Chief Executive Officer (CEO).Menjelang berakhirnya masa
jabatan, direksi cenderung bertindak kreatif dengan memaksimalkan laba

7
agar performa kerjanya tetap terlihat baik pada tahun terakhir ia
menjabat.Motivasi utama yang mendorong hal tersebut adalah untuk
memperoleh bonus yang maksimal pada akhir masa jabatannya.
6 Motivasi Politis
Motivasi ini biasanya terjadi pada perusahaan besar yang bidang usahanya
banyak menyentuh masyarakat luas, seperti perusahaan-perusahaan strategis
semisal perminyakan, gas, listrik, dan air.Demi menjaga tetap mendapatkan
subsidi, perusahaan-perusahaan tersebut cenderung menjaga posisi
keuangannya dalam keadaan tertentu sehingga prestasi atau kinerjanya tidak
terlalu baik karena jika sudah baik, kemungkinan besar subsidi tidak lagi
diberikan.Dari penjelasan di atas terdapat beberapa motivasi yang
mendorong terjadinya manajemen laba, namun yang sejalan dengan
penelitian ini yaitu ditinjau dari motivasi perpajakan (taxation
motivations).Scott mengemukakan bahwa motivasi penghematan pajak
menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata.Namun demikian,
kewenangan pajak cenderung untuk memaksakan aturan akuntansi pajak
sendiri untuk menghitung pendapatan kena pajak.Seharusnya secara umum
perpajakan tidak mempunyai peran besar dalam keputusan manajemen
laba.Intinya manajer termotivasi melakukan manajemen laba untuk
menurunkan laba demi mengurangi beban pajak yang harus dibayar.

2.6 Teknik Manajemen Laba


1 Perubahan Metode Akuntansi
Manajemen mengubah metode akuntansi yang berbeda dengan metode
sebelumnya sehingga dapat menaikkan atau menurunkan angka
laba.Metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk
mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda, misalnya
mengubah metode depresiasi atau penyusutan aktiva tetap dari metode
jumlah angka tahun (sum of the year digit) ke metode depresiasi garis lurus
(straight line) dan mengubah periode depresiasi.

8
2 Memainkan Kebijakan Perkiraan Akuntansi
Manajemen memengaruhi laporan keuangan dengan cara memainkan
kebijakan perkiraan akuntansi.
Hal tersebut memberikan peluang bagi manajemen untuk melibatkan
subyektivitas dalam menyusun estimasi, misalnya:
• Kebijakan mengenai perkiraan jumlah piutang tidak tertagih.
• Kebijakan mengenai perkiraan biaya garansi.
• Kebijakan mengenai perkiraan terhadap proses pengadilan yang
belum terputuskan
3 Menggeser Periode Biaya atau Pendapatan
Manajemen menggeser periode biaya atau pendapatan atau sering disebut
manipulasi keputusan operasional, misalnya:
• Mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan
pengembangan sampai periode akuntansi berikutnya.
• Mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode
berikutnya.
• Kerjasama dengan vendor untuk mempercepat atau menunda
pengiriman tagihan sampai periode akuntansi berikutnya.
• Menjual investasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba.
• Mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan


eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba
merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan.

Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat


mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil
rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.Manajemen laba dilakukan
antara lain dengan menaikkan laba untuk mengesankan kinerja perusahaan yang
baik, meratakan laba dan atau menurunkan laba untuk menghindari tanggung jawab
– tanggung jawab tertentu.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini disadari masih banyak kekurangan dalam
pembuatan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk makalah ini dan diharapkan penulis selanjutnya dapat
menyempurnakan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

jurnal.id. (2018), “Manajemen Laba Sebagai Strategi dalam Akuntansi”, 25


Februari.
Mulyawan, A.N. (2021), “Earnings Management: Baik atau Buruk Bagi Pengguna
Laporan Keuangan?”, Binus University.

Fuentes, M.M.M. (2017), Management Laba

11

Anda mungkin juga menyukai