Anda di halaman 1dari 21

Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 46

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PELANGGARAN PRINSIP


KETERBUKAAN INFORMASI OLEH EMITEN
Oleh
Ayu Widyastuti, Lastuti Abubakar, Kartikasari
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
e-mail: mme.ayuwidya@gmail.com, lastuti62abubakar@gmail.com, kartikasari@unpad.ac.id

Abstrak
Pasar modal, sebagai salah satu lembaga keuangan keberadaannya dalam perekonomian modern
merupakan suatu kebutuhan. Prinsip keterbukaan informasi merupakan salah satu prinsip yang berlaku
secara universal dalam Pasar Modal internasional, tujuan prinsip ini adalah memberikan kepastian dan
perlindungan bagi investor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan prinsip
keterbukaan informasi dalam penyajian laporan keuangan oleh Emiten apabila dikaitkan dengan
kewajiban melaksanakan keterbukaan informasi dan bagaimana perlindungan hukum terhadap investor
atas adanya kerugian sebagai akibat pelanggaran prinsip keterbukaan informasi oleh Emiten. Metode
pendekatan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif dengan menitikberatkan pada penggunaan data
sekunder berupa bahan pustaka dan peraturan perundang-undangan. Metode analisis data yang
digunakan adalah yuridis kualitatif. Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu penerapan
prinsip keterbukaan informasi. Terkait kerugian akibat pelanggaran prinsip keterbukaan informasi, OJK
akan menerbitkan POJK tentang disgorgement sebagai salah satu upaya perlindungan hukum bagi
investor. Instrumen tersebut merupakan suatu upaya yang memberikan perintah kepada Pihak yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan di bidang Pasar Modal termasuk pelanggaran prinsip
keterbukaan informasi untuk mengembalikan uang sejumlah keuntungan yang diperoleh secara
melawan hukum, sehingga Pihak tersebut dapat dicegah untuk menikmati hasil keuntungan ataupun
melakukan pelanggaran kembali.

Kata Kunci: Perlindungan Investor, Keterbukaan Informasi

PENDAHULUAN untuk kemudian digunakan atau ditanamkan


pada sektor produksi maupun investasi, selain
Tercapainya pembangunan sektor digunakan untuk aktivitas membeli barang dan
ekonomi nasional memiliki salah satu manfaat jasa-jasa sehingga aktivitas ekonomi dapat
yaitu tersedianya lebih banyak jasa yang tumbuh dan dapat meningkatkan standar
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan.2 Lebih lanjut, dengan kata lain
manusia.1 Sejalan dengan hal tersebut, diperlukan suatu sistem keuangan yang
diperlukan sistem keuangan yang merupakan berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan
suatu sarana penting dalam peradaban yang mampu menjadi penghubung bagi pihak
masyarakat modern. Tugas utamanya adalah yang kelebihan dana dengan pihak yang
menghimpun dana dari masyarakat dan kekurangan dana, serta memperlancar transaksi
menyalurkan dana tersebut kepada peminjam ekonomi.

1 2
Endang Mulyani, Ekonomi Thamrin Abdullah, Modul 1 Bank dan
Pembangunan, Yogyakarta: UNY Press, 2017, hlm. Lembaga Keuangan, Universitas Terbuka, 2014,
8. hlm. 1.
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 47

Merujuk pada ketentuan Pasal 1 angka memiliki kebutuhan untuk mencari modal
4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dengan memasuki pasar modal. Sementara itu,
tentang Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Jasa para investor atau pemodal memasuki pasar
Keuangan didefinisikan sebagai lembaga yang modal guna menginvestasikan dana yang
melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, dimilikinya.4
Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Seiring dengan proses globalisasi yang
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa berkembang dengan pesat terutama pada sektor
Keuangan Lainnya. Lembaga keuangan teknologi informasi dan jasa keuangan, sama
memiliki beberapa fungsi, salah satunya yaitu, halnya dengan negara maju, keberadaan pasar
menghimpun dana dari pihak yang berlebihan modal menjadi suatu kebutuhan bagi negara-
dana dan menyalurkan kepada pihak yang negara berkembang, Indonesia sebagai salah
membutuhkan dana. Fungsi lembaga keuangan satunya. Keberadaan pasar modal merupakan
yang demikian ini sering disebut dengan sarana bagi para pengusaha domestik maupun
“intermediation role”.3 luar negeri untuk dapat menambah modal dan
Berdasarkan pada Pasal 1 angka 1 sarana berinvestasi bagi investor yang dapat
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang dilakukan dengan membeli berbagai jenis efek
Perbankan dijelaskan bahwa Perbankan adalah untuk mendapat keuntungan dengan mudah,
segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, misalnya dengan membeli saham. Hal tersebut
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta tentunya sejalan dengan resiko bisnis yang
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan semakin kompleks sebagai konsekuensi dari
usahanya. Lebih lanjut, dalam Pasal 1 angka 2 proses globalisasi.
UU Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan Istilah pasar modal (capital market)
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dapat dijumpai dalam Pasal 1 angka 13 Undang-
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan Modal yang mendefinisikan pasar modal adalah
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Selain perbankan, pasar modal sebagai Publik yang berkaitan dengan efek yang
salah satu lembaga keuangan keberadaannya diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
dalam perekonomian modern merupakan suatu berkaitan dengan efek.
kebutuhan. Bagi negara-negara dengan kondisi Berkaitan dengan pasar modal,
perekonomian yang telah maju, keberadaan transparansi merupakan salah satu prinsip yang
pasar modal sebagaimana terwujud dalam berlaku secara universal dalam pasar modal
kelembagaan bursa efek memegang peranan internasional, yang mana hal tersebut sangat
penting seperti halnya bank. Pasar modal mutlak dilakukan oleh semua pihak.5
menjadi petunjuk dan wadah bagi terjadinya Transparansi dalam penelitian ini pada
interaksi di antara para usahawan dengan para dasarnya dapat disamakan dengan keterbukaan
investor melalui suatu kegiatan ekonomi. Para informasi. Merujuk pada ketentuan Pasal 1
usahawan yang diwakili oleh perusahaan angka 25 UU PM, keterbukaan informasi
3 4
Jamal Wiwoho, Peran Lembaga Hamud M. Balfaz, Hukum Pasar Modal
Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan di Indonesia, Jakarta: PT Tata Nusa, 2012, hlm. 1
5
Bank dalam Memberikan Distribusi Keadilan bagi M. Irsan Nasarudin, Indra Surya, Aspek
Masyarakat, Vol 43, No. 1, 2014, hlm. 89, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Kencana,
<https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article 2008, hlm. 225
/view/9028/7333>, diakses pada 19 Desember 2019.
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 48

didefinisikan sebagai pedoman umum yang pasar modal global, kepastian dan perlindungan
mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan hukum melalui penerapan prinsip keterbukaan
Pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini informasi yang merupakan standar
untuk menginformasikan kepada masyarakat internasional dalam pasar modal menjadi
dalam waktu yang tepat seluruh informasi bagian penting dari regulasi di Pasar Modal
material mengenai usahanya atau efeknya yang Indonesia.
dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal Berkaitan dengan regulasi dan
terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek kebijakan, dalam sektor jasa keuangan dikenal
tersebut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menurut
Pasar modal Indonesia merupakan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang OJK, bahwa
bagian dari pasar modal global, keikutsertaan OJK adalah lembaga independen yang akan
Otoritas Pasar Modal Indonesia dalam berbagai melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
lembaga internasional akan mempengaruhi sektor jasa keuangan yang meliputi pasar
regulasi dan kebijakan yang diberlakukan di modal, perbankan serta lembaga keuangan non
pasar modal Indonesia. Penerapan standar bank. Dengan demikian, tugas pengawasan atas
internasional dalam praktik pasar modal bank yang semula berada pada Bank Indonesia
Indonesia menjadi salah satu upaya untuk dan tugas pengawasan pasar modal berada serta
menarik investor global. Sistem perdagangan lembaga keuangan non bank yang semula
yang memberikan kepastian dan perlindungan berada pada Bapepam LK dialihkan kepada
hukum bagi investor menjadi urgen dalam OJK sebagai lembaga pengawas yang baru,8
pengembangan pasar modal.6 sehingga dapat diketahui bahwa kewenangan
Fakta tersebut tentunya menunjukkan untuk melakukan pengawasan, penegakan
bahwa kepatuhan terhadap standar internasional hukum dan perumusan kebijakan dalam pasar
menjadi relevan, mengingat di era global dan modal berada di tangan OJK. Tugas pengaturan
pemanfaatan teknologi informasi dalam dan pengawasan terhadap kegiatan jasa
transaksi bisnis dan perdagangan, pasar modal keuangan di sektor Pasar Modal dilakukan oleh
Indonesia berpeluang menjadi alternatif OJK sebagaimana diatur dalam Pasal 6 huruf b
investasi yang menarik bagi pemilik modal di UU OJK.
seluruh dunia. Terkait dengan hal tersebut, Pengawasan terhadap kegiatan jasa
sejatinya sejalan dengan sifat modal, yang akan keuangan di sektor Pasar Modal oleh OJK
mengalir ke tempat yang akan mendatangkan menjadi penting mengingat pelanggaran di
return (keuntungan) paling optimal, sepanjang bidang pasar modal termasuk ke dalam jenis
investor memperoleh perlindungan dan kejahatan yang unik, keunikan ini dapat dilihat
kepastian hukum atas investasinya.7 Mengingat baik dari jenis pelanggarannya, dari sisi
pasar modal Indonesia merupakan bagian dari pelakunya yang berpendidikan dan sangat rapi

6
Lastuti Abubakar dan Tri Handayani, di Pasar Modal, Justitia Jurnal Hukum Fakultas
Perlindungan Investor di Pasar Modal melalui Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya, Vol
Fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, 2, No 1, 2018, hlm 194,
Jurnal Rechtidee Fakultas Hukum Universitas <http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/Justitia/
Trunojoyo Madura, Vol 14, No. 1, Juni 2019, hlm. article/view/1715/1377> diakses pada 2 November
64,<https://journal.trunojoyo.ac.id/rechtidee/article/ 2019 Pukul 11.20 WIB
8
view/5369/pdf5>, diakses pada 11 November 2019, Inda Rahadiyan, Hukum Pasar Modal di
pukul 00.16 WIB. Indonesia Pengawasan Pasar Modal Pasca
7
Lastuti Abubakar dan Tri Handayani, Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan, Yogyakarta:
Perkembangan Regulasi Pranata Jaminan Saham UII Press, 2014.
Tanpa Warkat (Scripless) Sebagai Objek Transaksi
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 49

modus kerjanya. apabila dituangkan dalam berakhir 30 Juni 2019. Berdasarkan catatan
bentuk matrik. Akan terlihat bahwa pihak-pihak Bursa, hingga batas waktu penyampaian
yang sangat berpotensi menjadi pelaku adalah terdapat 684 emiten yang wajib menyampaikan
mereka yang menduduki posisi strategis dalam laporan keuangan dan 61 emiten tidak wajib
perusahaan (direksi, komisaris atau pejabat menyampaikan laporan keuangan. Dari 745
setingkat manager lainnya), para professional perusahaan tercatat, 673 emiten telah
seperti broker, penasihat investasi, akuntan, menyampaikan laporan keuangan.10
lawyer dan penilai, atau bahkan emiten atau Salah satu contoh praktik pelanggaran
perusahaan publik yang bersangkutan sendiri keterbukaan informasi dalam penyajian laporan
yang melakukan pelanggaran tersebut.9 keuangan yaitu terdapat dalam kasus PT Garuda
Dapat diketahui pula bahwa dalam Indonesia Tbk, diketahui terdapat kesalahan
pasar modal sangat mengedepankan dalam penyajian Laporan Keuangan Tahunan.
keterbukaan (disclosure) hal ini sesuai dengan Berdasarkan hal tersebut, OJK telah melakukan
amanat UU PM dan peraturan terkait. Terkait pemeriksaan terkait kasus penyajian LKT PT
dengan adanya pelanggaran terhadap prinsip Garuda Indonesia Tbk per 31 Desember 2018.
keterbukaan informasi yang kerap kali menjadi Selanjutnya OJK memberikan Perintah Tertulis
persoalan adalah para pihak yang kepada PT Garuda Indonesia Tbk untuk
bertanggungjawab untuk menerapkan prinsip memperbaiki dan menyajikan kembali LKT PT
keterbukaan informasi di pasar modal salah Garuda Indonesia Tbk per 31 Desember 2018
satunya Emiten justru kerap kali melakukan serta melakukan paparan publik atas perbaikan
pelanggaran prinsip tersebut misalnya dalam dan penyajian kembali LKT per 31 Desember
penyajian laporan keuangan berkala yang berisi 2018 dimaksud paling lambat 14 hari setelah
informasi atau fakta material tentang ditetapkannya surat sanksi, atas pelanggaran
perusahaan kemudian disajikan dengan tidak Pasal 69 UU PM.11
benar sehingga berpotensi menimbulkan Praktik lainnya yaitu, PT Hanson
kerugian bagi investor. Internasional Tbk yang berdasarkan
Mengenai adanya pelanggaran pemeriksaan OJK ditetapkan terbukti
keterbukaan informasi tersebut, terlihat dalam melakukan melakukan pelanggaran ketentuan
banyaknya emiten yang diberikan sanksi oleh Ketentuan Pasal 69 UUPM jo. huruf C angka 2
otoritas pasar modal, hingga Oktober 2019 huruf d angka 1) huruf b) Peraturan Nomor
diketahui bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) VIII.G.7 karena PT Hanson Internasional Tbk
memberi sanksi kepada 16 emiten. Sanksi tidak mengungkapkan Perjanjian Pengikatan
diberikan kepada emiten yang tidak memenuhi Jual Beli Kavling Siap Bangun.12
ketentuan penyampaian laporan keuangan yang

9 11
Jusuf Anwar, Seri Pasar Modal 2, Press Release OJK, Otoritas Jasa
Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Keuangan Berikan Sanksi Kasus PT Garuda
Indonesia, Bandung: Alumni, 2008, hlm. 27. Indonesia (Persero )TBK, 29 Juni 2019
10
Kurniasih Miftakhul Jannah, BEI Sanksi <https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-
16 Emiten yang Belum Serahkan laporan Keuangan, kegiatan/siaran-pers/Pages/Siaran-Pers--Otoritas-
OkeFinance, Jasa-Keuangan-Berikan-Sanksi-Kasus-Pt-Garuda-
<https://economy.okezone.com/read/2019/10/10/27 Indonesia-Persero-Tbk.aspx>, diakses pada 12
8/2115261/bei-sanksi-16-emiten-yang-belum- November 2019, pukul 11.11 WIB
12
serahkan-laporan-keuangan>, diunggah pada hari Press Release OJK, OJK Tetapkan Sanksi
Kamis 10 Oktober 2019, diakses pada 28 Oktober Administratif terhadap PT Hanson Internasional
2019, pukul 18.25 WIB Tbk, Benny Tjokrosaputro, Adnan Tabrani, dan
Sherly Jokom, 8 Agustus 2019,
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 50

Adapun berdasarkan latar belakang C. Metode Analisis Data


yang telah diuraikan di atas, maka dapat Metode analisis data yang digunakan
dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu: adalah yuridis kualitatif, yaitu dengan
1. Bagaimana pelaksanaan prinsip menganalisis data-data sekunder berdasarkan
keterbukaan informasi dalam penyajian norma, asas dan peraturan perundang-undangan
laporan keuangan oleh emiten apabila yang ada sebagai norma hukum positif dan hasil
dikaitkan dengan kewajiban studi lapangan yang kemudian dianalisis secara
melaksanakan keterbukaan informasi kualitatif.
berdasarkan hukum pasar modal?
2. Bagaimana perlindungan investor atas
adanya kerugian sebagai akibat HASIL PENELITIAN DAN
pelanggaran prinsip keterbukaan PEMBAHASAN
informasi dalam penyajian laporan
keuangan oleh emiten berdasarkan A. Pelaksanaan prinsip keterbukaan
hukum pasar modal? informasi dalam penyajian laporan
keuangan oleh Emiten dikaitkan dengan
METODE PENELITIAN kewajiban melaksanakan keterbukaan
informasi berdasarkan hukum pasar
A. Metode Pendekatan modal
Penelitian ini dilakukan menggunakan Keberadaan pasar modal dapat mendukung
metode pendekatan yuridis normatif. Metode pembangunan negara Republik Indonesia yang
yuridis normatif adalah metode penelitian sedang dalam tahap berkembang. Hal ini
hukum yang dilakukan dengan cara meneliti dikarenakan pasar modal memiliki peran
bahan pustaka atau data sekunder.13Penelitian strategis dalam pembangunan nasional
ini menggunakan metode pendekatan undang- sebagaimana tercantum dalam UU Pasar Modal
undang yang dilakukan dengan menelaah itu sendiri, yaitu sebagai salah satu sumber
semua regulasi yang berkaitan dengan isu dan pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana
permasalahan hukum yang sedang diteliti investasi bagi masyarakat.
dalam hal ini yaitu pelanggaran prinsip Sebagai alternatif investasi, pasar modal
keterbukaan informasi di pasar modal. berlandaskan pada salah satu prinsip umum
B. Spesifikasi Penelitian dalam berinvestasi yaitu kewajiban untuk
Pada penelitian ini, penulis menggunakan melaksanakan keterbukaan informasi, yang
spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif mana prinsip ini merupakan salah satu prinsip
analitis yang bertujuan untuk menggambarkan yang berlaku secara universal dalam pasar
dan menginterpretasikan peraturan perundang- modal internasional sehingga menjadi
undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori- kewajiban bagi semua pihak dalam aktivitas
teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum pasar modal untuk melakukannya, terutama
positif yang menyangkut permasalahan.14

13
<https://www.ojk.go.id/id/berita-dan- Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,
kegiatan/pengumuman/Pages/OJK-Tetapkan- Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan
Sanksi-Administratif-terhadap-PT-Hanson- Singkat, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015, hlm.
Internasional-Tbk,-Benny--Tjokrosaputro,-Adnan- 13
14
Tabrani,-dan-Sherly-Jok.aspx>, diakses pada 12 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi
November 2019, Pukul 11.26 WIB Penelitian Hukum dan Jurimetri, cetakan ke-4,
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hlm. 97-98.
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 51

bagi Emiten atau Perusahaan Terbuka yang keuangan telah diatur dalam ketentuan hukum
menjual efeknya kepada publik. pasar modal Indonesia.
Kewajiban melaksanakan prinsip Sebagaimana telah dikemukakan
keterbukaan informasi ini telah sebelumnya bahwa prinsip transparansi pada
diakomodasikan dan diatur secara tegas dalam dasarnya dapat disamakan dengan keterbukaan
peraturan perundang-undangan dalam bidang informasi. Pasal 1 angka 25 Undang–Undang
pasar modal di Indonesia, dan bersifat wajib Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
sehingga mengikat Emiten. Pelaksanaan prinsip memberikan definisi keterbukaan informasi
keterbukaan informasi bagi Perusahaan yaitu:
Terbuka atau Emiten merupakan salah satu “Pedoman umum yang mensyaratkan
wujud pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Emiten, Perusahaan Publik, dan pihak lain
yang Baik atau Good Corporate Governance yang tunduk pada undang-undang ini untuk
menginformasikan kepada masyarakat
(GCG) yang mana merupakan prinsip lainnya
dalam waktu yang tepat seluruh informasi
dalam pasar modal yang wajib dilaksanakan material mengenai usahanya atau efeknya
oleh Perusahaan Terbuka. Secara umum, terkait yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
dengan keterbukaan informasi yang merupakan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau
kewajiban bagi Emiten atau Perusahaan harga dari efek tersebut.”
Terbuka diatur dalam Pasal 1 ayat 1 POJK
Lebih lanjut, mengenai keterbukaan
Nomor 21/POJK.04/2015 Tentang Penerapan
informasi, tidak dapat dipisahkan pula dari apa
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang
yang dimaksud dengan informasi itu sendiri.
selanjutnya disebut Pedoman Tata Kelola berisi
Pasal 1 angka 7 UU PM mendefinisikan
bahwa pedoman tersebut dikeluarkan oleh OJK
mengenai informasi atau fakta material sebagai
guna mendorong penerapan praktik tata kelola
berikut:
sesuai dengan praktik internasional yang patut
“Informasi atau Fakta Material adalah
diteladani. Secara lebih lanjut, prinsip-prinsip
informasi atau fakta penting dan relevan
terkait praktik sebagaimana dimaksud mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta
terjabarkan secara lebih luas dalam Surat yang dapat mempengaruhi harga Efek pada
Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 Bursa Efek dan atau keputusan pemodal,
/SEOJK.04/2015 Tentang Pedoman Tata calon pemodal, atau Pihak lain yang
Kelola salah satunya adalah meningkatkan berkepentingan atas informasi atau fakta
tersebut.”
pelaksanaan keterbukaan informasi.
Keterbukaan informasi dilakukan melalui 3
Salah satu bentuk pelaksanaan prinsip
tahap, yaitu:
transparansi atau keterbukaan informasi yang
1) Keterbukaan pada saat melakukan
dapat dilakukan oleh Emiten dalam hal ini
penawaran umum (primary market level)
adalah dengan melakukan penyajian laporan
Keterbukaan ini didahului dengan
secara berkala. Berbicara mengenai
pengajuan Pernyataan Pendaftaran Emisi ke
pelaksanaan prinsip keterbukaan informasi
Bapepam (kini OJK) dengan menyertakan
dalam penyajian laporan keuangan oleh Emiten,
semua dokumen penting yang dipersyaratkan.15
tidak dapat dipisahkan dari kewajiban Emiten
Salah satu implementasi prinsip keterbukaan
dalam melaksanakan keterbukaan informasi.
informasi terjadi pada saat perusahaan (calon
Kewajiban melaksanakan prinsip keterbukaan
emiten) memasuki proses awal go public.
informasi khususnya dalam penyajian laporan

15
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya,
Op.cit, hlm. 229
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 52

Tahap ini sering disebut dengan tahap pra emisi. Prospektus dan Prospektus Ringkas dilarang
Tahap pra emisi adalah tahap atau periode memuat keterangan yang tidak benar tentang
dimana pernyataan pendaftaran yang fakta material atau tidak memuat keterangan
disampaikan oleh calon emiten belum efektif. yang benar tentang fakta material yang
Sebagaimana diketahui bahwa setiap calon diperlukan agar Prospektus tersebut tidak
emiten wajib menyampaikan pernyataan memberikan gambaran yang menyesatkan.
pendaftaran (registration statement) kepada Selanjutnya, di dalam Pasal 3 berisi bahwa
OJK.16 Dalam menyusun Prospektus dan Prospektus
Sebagai contoh dalam rangka pengajuan Ringkas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
Pernyataan Pendaftaran, Pasal 3 Peraturan OJK Emiten dapat melakukan penyesuaian atas
Nomor 7/POJK.04/2017 Tentang Dokumen pengungkapan Informasi atau Fakta Material
Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka tidak terbatas hanya pada Informasi atau Fakta
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Material yang telah diatur dalam Peraturan
Bersifat Utang, Dan/Atau Sukuk menyatakan Otoritas Jasa Keuangan ini.
bahwa Emiten harus menyampaikan dokumen Mengenai bentuk dan isi prospektus
setidaknya meliputi: penawaran efek bersifat utang terdapat dalam
a. Surat pengantar Pernyataan Pendaftaran Peraturan OJK Nomor 9 /POJK.04/2017
sesuai dengan format Surat Pengantar Tentang Bentuk Dan Isi Prospektus Dan
Pernyataan Pendaftaran Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
b. Prospektus Umum Efek Bersifat Utang. Terkait dengan isi
c. Propektus Ringkas POJK No. 9 ini mengatur hal yang serupa
d. Prospektus Awal (jika ada); dan dengan POJK no 8 tahun 2017 dengan sedikit
e. dokumen lain yang harus disampaikan perbedaan pada bagian isi dan bentuk
sebagai bagian dari Pernyataan prospektus yang tentunya terdapat perbedaan di
Pendaftaran. dalamnya.
Lebih lanjut mengenai bentuk dan isi
prospektus dan prospektus ringkas untuk 2) Keterbukaan setelah emiten mencatat
penawaran umum efek bersifat ekuitas diatur dan memperdagangkan efeknya di pasar
dalam Peraturan OJK Nomor 8 /POJK.04/2017 sekunder (secondary market level).
Tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Pada tahap ini emiten wajib menyampaikan
Prospektus Ringkas dalam Rangka Penawaran laporan keuangan secara berkala dan terus-
Umum Efek Bersifat Ekuitas, yang kemudian menerus (continuosly disclosure) kepada
secara singkat Pasal 2 POJK ini berisi bahwa Bapepam (kini OJK) dan Bursa.17 Mengenai
Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam kewajiban Emiten untuk menyampaikan
rangka Penawaran Umum Efek bersifat ekuitas laporan secara berkala dan terus-menerus
wajib memuat rincian Informasi atau Fakta (continuously disclosure) diatur dalam Pasal 86
Material mengenai Penawaran Umum dan ayat (1) UU PM yang dalam penjelasannya
informasi dan/atau keterangan yang dapat menyatakan:
mempengaruhi keputusan pemodal, yang “Oleh karena informasi mengenai Emiten atau
diketahui atau layak diketahui oleh Emiten. Perusahaan Publik mempunyai peranan yang
penting bagi pemodal, di samping untuk

16
Inda Rahadian, Pokok-Pokok Hukum Modal, Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Pasar Modal di Indonesia, Op.cit, hlm. 120, lihat Program Pasca Sarjana, 2001, hlm. 103-104.
17
dalam Bismar Nasution, Keterbukaan dalam Pasar M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya,
Op.cit, hlm. 229
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 53

efektivitas pengawasan oleh Bapepam (kini 13) Pembelian kembali atau pembayaran
OJK), kewajiban untuk menyampaikan dan efek bersifat utang dan/ atau sukuk
mengumumkan laporan bagi Emiten atau
Perusahaan Publik dimaksudkan juga agar 14) Pembelian atau penjualan aset yang
informasi mengenai jalannya usaha perusahaan sifatnya penting
tersebut selalu tersedia bagi masyarakat.” 15) Perselisihan tenaga kerja yang dapat
Informasi berkala tentang kegiatan usaha mengganggu operasional perusahaan
dan keadaan keuangan Emiten atau Perusahaan
16) Perkara hukum terhadap emiten atau
Publik diperlukan oleh pemodal sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi atas Efek. perusahaan publik dan/atau anggota
Oleh karena itu, Emiten atau Perusahaan Publik direksi dan anggota dewan komisaris
wajib menyampaikan laporan berkala untuk emiten atau perusahaan publik yang
setiap akhir periode tertentu kepada Bapepam berdampak material
(kini OJK) dan laporan tersebut terbuka untuk 17) Penggantian akuntan yang sedang diberi
umum. tugas mengaudit emiten atau perusahaan
Terkait dengan keterbukaan informasi oleh
publik
Emiten atau Perusahaan Publik, Pasal 6 POJK
18) Penggantian wali amanat
Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan
19) Penggantian biro administrasi efek
atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten
20) Perubahan tahun buku emiten atau
atau Perusahaan Publik memberikan cakupan
perusahaan publik
fakta atau informasi material yang meliputi:
21) Perubahan penggunaan mata uang
1) Penggabungan usaha, pemisahan
pelaporan dalam laporan keuangan
usaha, peleburan usaha, atau
22) Emiten atau perusahaan publik berada
pembentukan usaha patungan
dalam pengawasan khusus dari regulator
2) Pengajuan tawaran untuk pembelian
terkait yang dapat mempengaruhi
efek perusahaan lain
kelangsungan usaha emiten atau
3) Pembelian atau penjualan saham
perusahaan publik
perusahaan yang nilainya material
23) Pembatasan kegiatan usaha emiten atau
4) Pemecahan saham atau penggabungan
perusahaan publik oleh regulator terkait
saham
24) Perubahan atau tidak tercapainya
5) Pembagian dividen interim
proyeksi keuangan yang telah
6) Penghapusan pencatatan dan
dipublikasikan, secara material
pencatatan kembali saham di bursa efek
25) Adanya kejadian yang akan
7) Pendapatan berupa dividen yang luar
menyebabkan bertambahnya kewajiban
biasa sifatnya
keuangan atau menurunnya pendapatan
8) Perolehan atau kehilangan kontrak
emiten atau perusahaan publik secara
penting
material
9) Penemuan baru atau produk baru yang
26) Restrukturisasi utang
memberi nilai tambah bagi perusahaan
27) Penghentian atau penutupan sebagian
10) Penjualan tambahan efek kepada
atau seluruh segmen usaha
masyarakat atau secara terbatas yang
28) Dampak yang bersifat material terhadap
material jumlahnya
emiten atau perusahaan publik karena
11) Perubahan dalam pengendalian baik
kejadian yang bersifat memaksa;
langsung maupun tidak langsung
dan/atau
terhadap emiten atau perusahaan publik
29) Informasi atau fakta material lainnya.
12) Perubahan anggota direksi dan/atau
anggota dewan komisaris
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 54

Selain penyajian dan pengungkapan laporan Nomor 26/POJK.04/2017 Tentang


keuangan secara berkala oleh Emiten atau Keterbukaan Informasi bagi Emiten atau
Perusahaan Publik, pasca pendaftaran Perusahaan Publik yang Dimohonkan
penawaran umum oleh Emiten menjadi efektif, Pernyatan Pailit yang menyatakan Emiten
menurut Pasal 2 ayat (1) Peraturan OJK Nomor atau Perusahaan Publik yang gagal atau
30/POJK.04/2015 Tentang Laporan Realisasi tidak mampu menghindari kegagalan untuk
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, membayar kewajibannya terhadap pemberi
Emiten yang telah melakukan Penawaran pinjaman yang tidak terafiliasi wajib
Umum wajib menyampaikan Laporan Realisasi menyampaikan laporan mengenai hal
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan dan
kepada Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan Bursa Efek dimana Efek Emiten atau
seluruh dana hasil Penawaran Umum telah Perusahaan Publik tercatat, sesegera
direalisasikan. Ketentuan umum POJK tentang mungkin paling lambat 2 (dua) hari kerja
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil sejak Emiten atau Perusahaan Publik
Penawaran Umum ini mendefinisikan Laporan mengalami kegagalan atau mengetahui
Realisasi Penggunaan Dana yang selanjutnya ketidakmampuan menghindari kegagalan
disingkat LRPD, yaitu laporan realisasi dimaksud.
pengunaan dana hasil Penawaran Umum yang Berdasarkan ketiga tahap keterbukaan
disampaikan oleh Emiten yang Pernyataan informasi yang telah dikemukakan tersebut
Pendaftaran-nya telah efektif. dapat diketahui bahwa kewajiban untuk
3) Keterbukaan karena terjadi peristiwa melaksanakan prinsip keterbukaan khususnya
penting dan laporannya harus disampaikan dalam penyajian laporan keuangan secara
secara tepat waktu (timely disclosure).18 berkalamerupakan kewajiban bagi perusahaan
Terjadinya peristiwa penting menimbulkan yang pernyataan pendaftarannya telah
suatu kewajiban bagi Emiten untuk menyampaikan dinyatakan efektif oleh OJK atau dengan kata
laporannya secara tepat waktu. Beberapa contoh lain, perusahaan publik telah resmi melantai di
peristiwa penting tersebut, yaitu: bursa dan menjadi Perusahaan Terbuka atau
a) Mengenai informasi pemegang saham Emiten yang kemudian memperdagangkan
tertentu yang diatur dalam Pasal 2 efeknya kepada masyarakat.
Peraturan OJK Nomor 60/POJK.04/2015 Sejalan dengan hal tersebut, ketika suatu
Tentang Keterbukaan Informasi Pemegang perseroan telah menjadi Emiten karena telah
Saham Tertentu yang menyatakan: melakukan Initial Public Offering (IPO/ go
“Direktur atau Dewan Komisaris public)atau telah menjual sahamnya kepada
Perusahaan Terbuka wajib melaporkan masyarakat di lantai bursa mengakibatkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan atas perusahaan tersebut menjadi tunduk kepada
kepemilikan dan setiap perubahan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan
kepemilikannya atas saham Perusahaan Perundang-undangan terkait di bidang pasar
Terbuka paling lambat 10 (sepuluh) modal. Dapat diketahui pula bahwa semua
hari sejak terjadinya transaksi.” ketentuan peraturan di bidang pasar modal
b) Mengenai Emiten atau Perusahaan Publik menjunjung tinggi prinsip transparansi atau
yang dimohonkan pernyataan pailit keterbukaan informasi sebagaimana dianut
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 POJK dalam pasar modal global, sehingga dalam hal

18
Ibid.
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 55

ini merupakan konsekuensi bagi Perusahaan Publik hal ini sejalan dengan proses digitalisasi.
Terbuka atau Emiten untuk melaksanakan Laporan yang disampaikan Emiten atau
prinsip keterbukaan informasi ini. Perusahaan Publik melalui SPE wajib memuat
Mengenai kewajiban Emiten untuk informasi yang sama dengan informasi yang
menyampaikan laporan secara berkala dan dimuat dalam Laporan yang disimpan oleh
terus-menerus (continuously disclosure) diatur Emiten atau Perusahaan Publik.
dalam Pasal 86 ayat (1) UU PM. Bilamana terdapat perbedaan informasi
Laporan berkala yang disajikan oleh Emiten dalam laporan yang tersimpan dalam pangkalan
dapat mencakup fakta atau informasi material data OJK dengan informasi dalam laporan yang
apabila berisi informasi atau fakta penting dan disimpan oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau maka informasi yang digunakan sebagai acuan
fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek yaitu Laporan yang tersimpan dalam pangkalan
pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, data OJK.Emiten atau Perusahaan Publik hanya
calon pemodal, atau Pihak lain yang dapat menyampaikan Laporan secara elektronik
berkepentingan atas informasi atau fakta kepada OJK melalui SPE setelah mendapatkan
tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, Emiten hak akses penggunaan SPE dari OJK. Hak akses
atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan penggunaan SPE sebagaimana dimaksud
Informasi atau Fakta Material kepada OJK dan berupa identitas pengguna dan kata kunci dari
melakukan pengumuman Informasi atau Fakta OJK.
Material kepada masyarakat. Hal tersebut Sebagaimana telah dikemukakan bahwa
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) salah satu bentuk keterbukaan informasi yang
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31 dapat dilakukan oleh Emiten adalah dengan
/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Atas penyajian laporan keuangan. Ikatan Akuntansi
Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Indonesia (IAI) dalam Pedoman Standar
Atau Perusahaan Publik. Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 Tahun
Informasi material yang disajikan secara 2015 mendefinisikan bahwa laporan keuangan
berkala tentang kegiatan usaha dan keadaan adalah catatan informasi keuangan suatu
keuangan Emiten atau Perusahaan Publik perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
diperlukan oleh investor maupun calon investor dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
sebagai dasar analisa dan pengambilan perusahaan tersebut.
keputusan investasi atas efek. Oleh karena itu, Sehingga dengan demikian dapat diketahui
Emiten atau Perusahaan Publik wajib bahwa pelaporan keuangan menjadi penting,
menyampaikan laporan berkala untuk setiap hal ini sejalan dengan tujuan pelaporan
akhir periode tertentu kepada OJK dan laporan keuangan menurut Financial Accounting
tersebut bersifat terbuka serta dapat diaksesoleh Standards Board (FASB) yang mengemukakan
publik, misalnya melalui media elektronik. bahwa tujuan dari pelaporan keuangan adalah
Untuk meningkatkan efektivitas dan untuk menyediakan informasi yang:
efisiensi penyampaian laporan dan keterbukaan a. Berguna bagi mereka yang membuat
informasi oleh Emiten atau Perusahaan Publik keputusan investasi dan kredit.
kepada OJK, penyampaian laporan dilakukan b. Membantu dalam memperkirakan arus
melalui Sistem Pelaporan Elektronik kas di masa depan.
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) c. Mengidentifikasi sumber daya ekonomi
POJK Nomor 7/POJK.04/2018 tentang Sistem (aset), klaim atas sumber daya tersebut
Pelaporan Elektronik Emiten atau Perusahaan
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 56

(kewajiban) serta perubahan pada c. laporan perubahan ekuitas selama


sumber daya dan klaim tersebut. periode
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam aktivitas d. laporan arus kas selama periode
pasar modal, salah satu tujuan utama dari e. catatan atas laporan keuangan
pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan f. laporan posisi keuangan pada awal
informasi yang berguna bagi mereka yang periode komparatif yang disajikan saat
hendak membuat atau mengambil keputusan Emiten atau Perusahaan Publik
investasi dalam hal ini adalah investor dan calon menerapkan suatu kebijakan akuntansi
investor misalnya ketika hendak membeli atau secara retrospektif atau membuat
menjual saham yang dikehendakinya. Lebih penyajian kembali pos-pos laporan
lanjut, pentingnya penyajian laporan oleh keuangan atau ketika Emiten atau
Emiten dikarenakan laporan keuangan dapat Perusahaan Publik mereklasifikasi pos-
berisi fakta material atau informasi berkala pos dalam laporan keuangannya.
tentang kegiatan usaha dan keadaan keuangan Dapat diketahui pula bahwa dalam
Emiten atau Perusahaan Terbuka yang keterbukaan informasi yang dilakukan secara
diperlukan oleh investor maupun calon investor terus menerus selain dilakukan dengan
sebagai dasar analisa dan pengambilan penyajian laporan keuangan oleh Emiten yang
keputusan investasi atas Efek yang wajib dilakukan setiap kuartal atau setiap tiga
dikehendakinya. bulan dalam satu tahun, sebagai contoh yaitu
Sejalan dengan pentingnya pelaksanaan laporan Bulan Maret harus terbit pada akhir
prinsip keterbukaan informasi khususnya dalam April, dan seterusnya terdapat pula kewajiban
penyajian laporan keuangan oleh Emiten, Pasal penyampaian Laporan Tahunan Emiten
69 ayat (1) UU PM menyatakan bahwa laporan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK
keuangan yang disampaikan kepada Bapepam Nomor 29/POJK.04/2016 Tentang Laporan
(kini OJK) wajib disusun berdasarkan prinsip Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
akuntansi yang berlaku umum. Penjelasan Pasal Pasal 1 angka 1 Peraturan OJK Nomor
69 ayat (1) menyatakan bahwa prinsip 29/POJK.04/2016 Tentang Laporan Tahunan
akuntansi yang berlaku umum adalah Standar Emiten atau Perusahaan Publik mendefinisikan
Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Laporan Tahunan adalah laporan
Ikatan Akuntan Indonesia dan praktik akuntansi pertanggungjawaban Direksi dan Dewan
lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. Komisaris dalam melakukan pengurusan dan
Penyajian dan pengungkapan laporan pengawasan terhadap Emiten atau Perusahaan
keuangan Emiten atau Perusahaan Publik masih Publik dalam kurun waktu 1 (satu) tahun buku
berlaku dan diatur dalam Peraturan BAPEPAM kepada Rapat Umum Pemegang Saham yang
Nomor VIII.G.7 Tentang Penyajian dan disusun berdasarkan ketentuan dalam Peraturan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Otoritas Jasa Keuangan ini. Lebih lanjut, dalam
Perusahaan Publik. Laporan keuangan dalam Pasal 4 menyatakan bahwa laporan tahunan
Peraturan ini adalah sesuai dengan pengertian sedikitnya wajib memuat:
laporan keuangan yang termuat dalam Standar a. ikhtisar data keuangan penting
Akuntansi Keuangan dan terdiri dari: b. informasi saham (jika ada)
a. laporan posisi keuangan pada akhir c. laporan Direksi
periode d. laporan Dewan Komisaris
b. laporan laba rugi komprehensif selama e. profil Emiten atau Perusahaan Publik
periode f. analisis dan pembahasan manajemen
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 57

g. tata kelola Emiten atau Perusahaan Perusahaan Publik. Sehingga dengan demikian,
Publik dalam penyajian laporan keuangan tersebut
h. tanggung jawab sosial dan lingkungan juga wajib menggunakan prinsip akuntansi
Emiten atauPerusahaan Publik yang berlaku umum atau Standar Akuntansi
i. laporan keuangan tahunan yang telah Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
diaudit Indonesia dan praktik akuntansi lainnya yang
j. surat pernyataan anggotaDireksi dan lazim berlaku di Pasar Modal.
anggota Dewan Komisaris tentang Sebagaimana terdapat dalam kasus PT
tanggung jawab atas Laporan Tahunan Garuda Indonesia Tbk dinyatakan bahwa
Laporan Keuangan Tahunan merupakan Standar Akuntansi Keuangan memberikan
salah satu kewajiban bagi Direksi untuk pedoman bagi cara pengakuan dan saat
menyusunnya dan wajib ditelaah oleh Dewan pengakuan penghasilan bagi manajemen suatu
Komisaris sebagaimana diatur dalam Pasal perusahaan. Manajemen dapat memilih struktur
Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 transaksi bisnis yang akan dilakukannya dengan
Tentang Laporan Tahunan Emiten atau pihak lain untuk dapat memenuhi suatu Standar
Perusahaan Publik Sehubungan dengan hal Akuntansi Keuangan tertentu. Standar
tersebut, dapat diketahui bahwa Direksi PT Akuntansi Keuangan memungkinkan
Garuda Indonesia Tbk dan PT Hanson manajemen mengakui suatu penghasilan
Internasional Tbk memiliki kewajiban untuk sekaligus dalam suatu tahun, ataupun tersebar
menyusun LKT sebagaimana diatur dalam selama jangka waktu perjanjian transaksi,
Pasal 2 POJK Tentang Laporan Tahunan berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum
Emiten atau Perusahaan Publik, selain itu dalam perjanjian.
Dewan Komisaris memiliki kewajiban untuk Standar Akuntansi Keuangan juga
menelaah LKT yang telah disusun oleh Direksi mensyaratkan perusahaan mengakui
masing-masing Emiten tersebut. penghasilannya berbasis akrual, yaitu
Lebih lanjut, berdasarkan peraturan terkait penghasilan dapat diakui walaupun arus kas
dinyatakan bahwa Laporan Tahunan harus belum diterima sebagian atau seluruhnya oleh
dicetak dan dijilid serta harus dapat perusahaan. Basis ini berbeda dengan basis kas
diperbanyak dalam bentuk salinan dokumen yang mengakui penghasilan perusahaan hanya
cetak dan salinan dokumen elektronik yang apabila arus kas sudah diterima oleh
wajib memuat informasi yang sama dengan perusahaan. Dari perspektif ini, apa yang
informasi dalam Laporan Tahunan yang dilakukan manajemen mendapat legitimasi
disampaikan dalam bentuk dokumen cetak. teoretik-legal. Hal ini memberikan ruang bagi
Pasal 7 POJK Tentang Laporan Tahunan manajemen untuk melakukan praktik
Emiten atau Perusahaan Publik menyatakan manajemen laba (earnings management)
bahwa Emiten atau Perusahaan Publik wajib dengan cara mengakui penghasilan sekaligus
menyampaikan Laporan Tahunan kepada dalam satu tahun, atau mengakui penghasilan
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada secara tersebar dalam jangka waktu perjanjian.
akhir bulan keempat setelah tahun buku Keduanya dapat diambil demi memengaruhi
berakhir. jumlah total laba/rugi bersih yang akan diakui
Pada laporan tahunan tersebut juga terdapat perusahaan dalam tahundiakuinya penghasilan.
laporan keuangan tahunan yang wajib diaudit Hingga kuartal I-2019 belum ada kas masuk
oleh akuntan publik sebagai salah satu yang dibayarkan oleh Mahata Aero Teknologi.
komponen laporan tahunan Emiten atau Hal tersebut dapat terlihat dari tidak terdapat
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 58

penurunan nilai pada pos piutang usaha yang e. pencabutan izin usaha
terkait dengan kesepakatan tersebut. Dalam pos f. pembatalan persetujuan; dan
piutang lain-lain pada laporan keuangan tahun g. pembatalan pendaftaran.
2018, terdapat piutang atas Mahata Aero Sanksi administratif sebagaimana dimaksud
Teknologi sebesar US$ 233,13 juta. Sedangkan dalam poin b, c, d, e, f, dan g dapat dikenakan
piutang atas nama Sriwijaya tercatat US$ 30.8 dengan atau tanpa didahului pengenaan sanksi
juta. administratif berupa peringatan tertulis terlebih
Lebih lanjut, pada pos yang sama dalam dahulu. Sanksi administratif berupa denda dapat
laporan keuangan interim kuartal I-2019, masih dikenakan secara sendiri atau secara bersama-
tercatat nilai yang sama. Ini menandakan, baik sama dengan pengenaan sanksi administratif
PT Mahata Aero Teknologi atau pun Sriwijaya lainnya sebagaimana dimaksud dalam poin a, c,
belum membayarkan utang mereka kepada PT d, e, f, dan g.
Garuda Indonesia Tbk. Apabila dikaitkan dengan praktik
Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan pelanggaran sebagaimana telah dikemukakan
prinsip akuntansi yang berlaku umum pengenaan sanksi dan/atau Perintah Tertulis
sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan terhadap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
Indonesia atau praktik akuntansi lainnya yang Direksi dan/atau Dewan Komisaris, AP, dan
lazim berlaku di pasar modal atau pun tidak KAP oleh OJK diberikan sebagai langkah tegas
terdapat kesesuaian dengan ketentuan dalam OJK untuk menjaga kepercayaan masyarakat
penyajian laporan keuangan oleh Emiten, maka terhadap industri Pasar Modal Indonesia.
otoritas pasar modal memiliki wewenang untuk Terkait dengan adanya kesalahan dalam
dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan audit yang dilakukan oleh akuntan publik
menjatuhkan sanksi terkait dengan persoalan sebagaimana terdapat dalam kasus PT Garuda
tersebut. Indonesia Tbk, selain OJK yang melakukan
Kewajiban melaksanakan prinsip pemeriksaan dan menjatuhkan sanksi kepada
keterbukaan informasi khususnya dalam Emiten, Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
penyajian laporan keuangan dalam hal ini juga menjatuhkan sanksi kepada Akuntan
disertai dengan ancaman sanksi bagi emiten Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor
yang melanggar ketentuan terkait. Pasal 19 ayat Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto,
(1) POJK tentang Laporan Tahunan Emiten dan Fahmi, Bambang & Rekan (member BDO
Perusahaan Publik ini mengatur mengenai International), selaku auditor laporan keuangan
penjatuhan sanksi dengan tidak mengurangi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas
ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Anak Tahun Buku 2018.
Otoritas Jasa Keuangan berwenang Kementerian Keuangan melalui Pusat
mengenakan sanksi administratif terhadap Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK)
setiap pihak yang melanggar ketentuan mengenakan sanksi pembekuan izin selama 12
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, termasuk bulan terhadap AP Kasner Sirumapea, yang
pihak yang menyebabkan terjadinya sudah bergabung dengan BDO sejak 2012.
pelanggaran ketentuan tersebut, berupa: Manajemen Garuda Indonesia langsung
a. peringatan tertulis memberikan pernyataan tertulis. VP Corporate
b. denda (kewajiban untuk membayar Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan,
sejumlah uang tertentu) mengatakan hasil pemeriksaan Kementerian
c. pembatasan kegiatan usaha Keuangan dan OJK yang menyatakan laporan
d. pembekuan kegiatan usaha keuangan Garuda Indonesia, khususnya
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 59

pencatatan kerja sama inflight connectivity b. Memastikan perdagangan yang wajar,


dengan Mahata adalah hasil rekayasa menurut efisien dan transparan
perseroan tidak proporsional. c. Mengurangi resiko secara sistematis
Lebih lanjut menurut penulis, tiga garis
besar tujuan pengaturan sebagaimana
B. Perlindungan hukum investor atas dikemukakan tersebut adalah saling berkaitan
adanya kerugian sebagai akibat satu sama lain. Pengaturan di pasar modal tidak
pelanggaran prinsip keterbukaan lain dan tidak bukan adalah dalam rangka
informasi dalam penyajian laporan memberikan perlindungan kepada investor
keuangan oleh emiten dengan memastikan terciptanya perdagangan
Penggunaan informasi keuangan melalui yang teratur, wajar dan efisien yang kemudian
laporan keuangan sebagai hasil dari sebuah bertujuan untuk mengurangi resiko dalam
proses akuntansi dalam perusahaan merupakan investasi secara sistematis.
suatu hal yang penting dikarenakaninformasi Mengenai kewajiban melaksanakan prinsip
sangat bergunauntuk menganalisis keuntungan keterbukaan informasi pada umumnya dapat
investasi dalam jangka panjang. Melalui diketahui bahwa prinsip tersebut sebagai salah
analisis ini investor dapat menilai kemampuan satu upaya untuk melindungi investor. Akan
profitabilitas perusahaan, kualitas kinerja tetapi, pada praktiknya pihak yang
manajemen, serta prospek perusahaan di masa berkewajiban melaksanakan prinsip tersebut,
depan. salah satunya Emiten dalam hal ini justru
Melakukan analisis laporan keuangan seringkali melakukan pelanggran terhadap
berarti menggali lebih banyak informasi yang prinsip tersebut misalnya dalam penyajian
dikandung dalam suatu laporan keuangan laporan keuangan. Bentuk pelanggaran yang
mengenai keadaan suatu perusahaan, oleh kerapkali dilakukan oleh Perusahaan Terbuka
karena itu penyajian informasi keuangan atau Emiten biasanya berupa memberikan
melalui laporan keuangan berkala secara akurat informasi yang salah atau setengah benar
sangat penting bagi pihak investor dan calon berkaitan dengan kondisi perusahaan ataupun
investor sebagai dasar pertimbangan apakah informasi yang disampaikan tidak akurat dan
investasi yang akan dilakukan dapat tidak benar atau bahkan menyesatkan yang
menghasilkan suatu keuntungan selain hanya semata-mata ditujukan sebagai window
mengamati pergerakan saham ketika keadaan dressing hanya untuk menarik investor, yang
perekonomian tidak menentu.19 Dengan mana hal demikian juga dapat dikategorikan
demikian, penyajian laporan keuangan maupun sebagai kejahatan korporasi.
fakta material oleh Emiten haruslah sesuai Bentuk pelanggaran terhadap informasi
dengan ketentuan yang berlaku di bidang pasar yangdemikian tidak akan memberikan
modal Indonesia. gambaran atau penilaian yang memadai bagi
Merujuk pada tujuan pengaturan di Pasar investor untuk melakukan pembelian atau
Modal yang ditetapkan oleh IOSCO 2017 penjualan saham. Hal tersebut dikarenakan
terbagi menjadi tiga, yaitu: penyampaian informasi yang tidak lengkap
a. Perlindungan investor mengakibatkan informasi tersebut tidak dapat

19
Freni Fatmasari dkk, Penggunaan Informasi Konsumsi Sub Sektor Makanan dan Minuman di
Keuangan untukMemprediksi Keuntungan BEI Periode 2011-2012), Malang: Jurnal Riset
Investasi Bagi Investor di Pasar Modal (Studi Mahasiswa Akuntansi, Vol 4, No (1) 2016, hlm.
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Barang 2.
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 60

dijadikan pedoman bagi investor untuk pencabutan izin usaha, pembatalan persetujuan,
mengambil keputusan jual atau beli terhadap dan pembatalan pendaftaran.
suatu efek yang dihendakinya. Sebagaimana Selain kewenangan dalam menjatuhkan
telah dikemukakan oleh M. Irsan Nasarudin, sanksi administratif, OJK juga memiliki
sikap tidak menyampaikan informasi apapun kewenangan untuk melakukan tindakan
atas fakta material merupakan sikap yang tidak penyidikan dari segi pidana sebagaimana
informatif dari Emiten, karena Emiten menolak dimiliki Bapepam sebelumnya diatur pula
untuk memberikan penjelasan mengenai dalam Undang-undang Pasar Modal, salah
peristiwa material. satunya dalam Pasal 107 yang menyatakan:
Tindakan-tindakan tersebut menurut penulis “Setiap Pihak yang dengan sengaja
juga dapat dikategorikan sebagai pelanggaran bertujuan menipu atau merugikan Pihak lain
terhadap ketentuan di bidang pasar modal dan atau menyesatkan Bapepam (kini OJK),
menghilangkan, memusnahkan,
berpotensi menimbulkan kerugian bagi investor
menghapuskan, mengubah, mengaburkan,
yang menjadikan laporan keuangan berisi menyembunyikan, atau memalsukan catatan
informasi atau fakta material mengenai keadaan dari Pihak yang memperoleh izin,
Emiten tersebut sebagai pedoman dalam persetujuan, atau pendaftaran termasuk
pengambilan keputusan investasi untuk menjual Emiten dan Perusahaan Publik diancam
atau pun membeli efek yang dikehendakinya. dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
Telah diutarakan sebelumnya bahwa tujuan tahun dan denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”
pengaturan dalam pasar modal adalah untuk
Berdasarkan ketentuan tersebut apabila
memberikan perlindungan kepada investor,
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan
dengan demikian diperlukan peran otoritas
yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia Tbk
pasar modal dalam rangka menciptakan
atau PT Hanson International Tbk terbukti
perdagangan efek yang teratur, wajar dan
memenuhi unsur-unsur tindak pidana dalam
efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Otoritas
pasar modal misalnya dengan menyajikan
pasar modal sebagaimana dimaksud dalam hal
laporan keuangan yang menyesatkan dengan
ini yaitu Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek
sengaja bertujuan untuk menipu atau merugikan
Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory
pihak lain dalam hal ini investor dan atau OJK
Organization (SRO) yang memiliki
maka emiten tersebut dapat dikenakan sanksi
kewenangan sendiri untuk mengatur
pidana sebagaimana diatur dalam ketentuan
anggotanya. Kedua perangkat tersebut memiliki
Pasal 107 UU PM.
peran penting dalam pengawasan dan
Lebih lanjut, dalam hal investor merasa
efektivitas penegakan hukum dalam pasar
dirugikan akibat adanya pelanggaran ketentuan
modal Indonesia.
di bidang pasar modal, maka dapat mengajukan
Otoritas Jasa Keuangan memiliki kekuasaan
gugatan secara perdata sebagaimana diatur
untuk melakukan penegakan hukum terhadap
dalam ketentuan Pasal 111 UU PM yang
pelanggaran yang dilakukan oleh setiap pihak
berbunyi:
yang memperoleh izin, persetujuan, atau
“Setiap Pihak yang menderita kerugian
pendaftaran dari Bapepam (kini OJK) melalui
sebagai akibat dari pelanggaran atas
pengenaan sanksi administratif sebagaimana
Undang-undang ini dan atau peraturan
diatur dalam Pasal 102 UU PM yang meliputi :
pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi,
peringatan tertulis, denda (kewajiban untuk
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
membayar sejumlah uang tertentu), pembatasan
dengan Pihak lain yang memiliki tuntutan
kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha,
yang serupa, terhadap Pihak atau Pihak-
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 61

Pihak yang bertanggung jawab atas dalam Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
pelanggaran tersebut.” Nomor 36/POJK.04/2018 tentang Tata Cara
Terkait dengan tuntutan ganti rugi yang Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal.
dapat dilakukan oleh investor terhadap pihak Pemeriksaan dapat dilakukan dalam hal:
yang bertanggung jawab atas kerugian yang a. adanya laporan, pemberitahuan atau
ditimbulkan, dapat dilakukan dengan mediasi pengaduan dari pihak tentang adanya
atau arbitrase apabila terkait dengan perkara pelanggaran atas peraturan perundang-
perdata, penyelesaian sengketa dapat dilakukan undangan di sektor pasar modal
melalui BAPMI (Badan Arbitrase Pasar Modal b. dipenuhinya kewajiban yang harus
Indonesia). Tuntutan ganti rugi juga dapat dilakukan oleh pihakyang memperoleh
diajukan terhadap pihak yang menimbulkan perizinan, persetujuan, atau pendaftaran
kerugian untuk diselesaikan secara litigasi dari Otoritas Jasa Keuangan atau pihak
dengan mengajukan gugatan secara perdata ke lain yang dipersyaratkan untuk
Pengadilan Negeri dengan dasar gugatan menyampaikan laporan kepada Otoritas
Perbuatan Melawan Hukum sehubungan Jasa Keuangan
dengan adanya perbuatan melawan hukum Pemeriksa membuat laporan hasil
berupa pelanggaran ketentuan di bidang Pasar Pemeriksaan untuk digunakan sebagai dasar
Modal. Tuntutan dapat diajukan baik secara untuk membuktikan ada atau tidak adanya
sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap pelanggaran atas ketentuan peraturan
pihak atau pihak-pihak yang dinilai perundang-undangan di sektor pasar modal.21
menimbulkan kerugian tersebut. Sebagai Laporan hasil Pemeriksaan sebagaimana
contoh, misalnya dalam hal ini apabila terdapat dimaksud disampaikan kepada Kepala
pelanggaran prinsip keterbukaan informasi Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa
penyajian laporan keuangan oleh PT Garuda Keuangan.
Indonesia Tbk atau PT Hanson International Pasca pemeriksaan yang dilakukan oleh
Tbk, baik itu dengan menyajikan informasi OJK, apabila Perusahaan Terbuka atau Emiten
yang tidak benar atau tidak menyajikan melakukan pelanggaran dalam peraturan di
informasi, investor saham Emiten tersebut bidang pasar modal, baik pelanggaran
dapat mengajukan tuntutan ganti rugi atas administratif, pidana, atau pun perdata, maka
pelanggaran yang dilakukan oleh Emiten setiap anggota Direksi dan anggota Dewan
tersebut apabila merasa dirugikan dengan Komisaris bertanggungjawab atas pelanggaran
adanya informasi yang tidak benar atau atau kelalaian tersebut. Hal ini sebagaimana
menyesatkan tersebut. diatur dalam ketentuan Pasal 97 ayat (3) UU PT
Sebelum dilakukan penjatuhan sanksi, untuk setiap anggota Direksi bertanggung jawab
membuktikan ada atau tidaknya suatu penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan
pelanggaran atas peraturan perundang- apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
undangan di bidang pasar modal, maka menjalankan tugasnya. Kemudian, Pasal 114
dilakukanlah pemeriksaan.20 ayat (3) UU PT juga menyatakan bahwa setiap
Pemeriksaan dilakukan dengan serangkaian anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung
kegiatan mencari, mengumpulkan, dan jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan
mengolah data atau keterangan lain yang apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
dilakukan oleh pemeriksa sebagaimana diatur menjalankan tugasnya.

20 21
Wawancara dengan pegawai OJK, 6 Ibid.
April 2020
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 62

Terlihat dalam kasus sebagaimana telah kelalaiannya, kedua, direksi telah melakukan
dikemukakan OJK mengenakan sanksi pengurusan dengan itikad baik dan kehati-
administratif berupa denda masing-masing hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
sebesar Rp100 juta kepada seluruh anggota maksud dan tujuan perseroan. Ketiga, tidak
Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas mempunyai benturan kepentingan baik
pelanggaran Peraturan Bapepam Nomor langsung maupun tidak langsung atas tindakan
VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas pengurusan yang mengakibatkan kerugian, dan
Laporan Keuangan dan juga mengenakan keempat telah mengambil tindakan untuk
sanksi administratif berupa denda sebesar mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
Rp100 juta secara tanggung renteng kepada tersebut.22 Dengan demikian, apabila dapat
seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris membuktikan salah satu dari keempat hal
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang tersebut, Direksi dan Dewan Komisaris tidak
menandatangani Laporan Tahunan PT Garuda dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya,
Indonesia (Persero) Tbk periode tahun 2018 apabila Direksi dan Dewan Komisaris kedua
atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor Emiten sebagaimana telah dikemukakan dapat
29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan membuktikan bahwa kesalahan dalam
Emiten atau Perusahaan Publik. penyajian LKT bukanlah kesalahannya, maka
Tidak berbeda dengan PT Garuda Indonesia tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
Tbk, PT Hanson Internasional, atas pelanggaran perlu menerima sanksi ataupun dituntut di
terhadap ketentuan di bidang Pasar Modal pengadilan.
mengakibatkan Direksi dan Dewan Komisaris Berdasarkan kedua kasus tersebut secara
Emiten wajib bertanggung jawab atas kesalahan terperinci, dapat diketahui pula bahwa selain
tersebut dan menerima sanksi dari OJK. Dalam Direktur dan Komisaris yang
press release nya dinyatakan bahwa Adnan bertanggungjawab dan mendapatkan sanksi
Tabrani, selaku Direktur PT Hanson bilamana terdapat kesalahan dalam penyajian
Internasional Tbk per 31 Desember 2016, Laporan Keuangan Tahunan Emiten
bertanggung jawab atas kesalahan penyajian sebagaimana terdapat dalam kasus, begitupun
LKT PT Hanson Internasional Tbk per 31 dengan akuntan publik yang melakukan audit
Desember 2016. Selain itu, terhadapBenny dan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan
Tjokrosaputro selaku Direktur Utama Tahunan 2016 PT Hanson International Tbk
dikenakan sanksi administratif berupa denda dan LKT 2018 PT Garuda Indonesia Tbk juga
sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar memperoleh sanksi dari OJK. Bahkan dalam
rupiah), kemudian Adnan Tabrani selaku kasus PT Garuda Indonesia Tbk, kasus
Direktur dikenakan sanksi administratif berupa dijatuhkan pula oleh Kementerian Keuangan
denda sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta Republik Indonesia, mulai dari pembekuan izin
rupiah). STTD hingga pencabutan izin.
Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan Selain itu dalam rangka meningkatkan
atas kerugian perusahaan, apabila dapat perlindungan kepada investor dan efektivitas
membuktikan salah satu dari empat hal yang penegakan hukum di bidang Pasar Modal,
dikecualikan. Pertama, kerugian yang diperlukan adanya penguatan instrumen
ditimbulkan bukan karena kesalahan atau penegakan hukumy ang dapat menciptakan efek

22
Sut, UU PT 2007 Pertegas Tanggung 07/uupt-2007-pertegas-tanggung-jawab-direksi-
Jawab Direksi dan Komisaris, dan-komisaris/>, Selasa, 16 Oktober 2007, diakses
<https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol178 pada 23 Januari 2020
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 63

jera bagi pihak yang melakukan pelanggaran kewajiban keterbukaan informasi atas suatu
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar fakta material sebagaimana diatur dalam
Modal. Otoritas Jasa Keuangan akan POJK Nomor. 31/POJK.04/2015 tentang
membentuk sebuah instrumen penegakan Keterbukaan atas Informasi atau Fakta
hukum yang dilakukan melalui Disgorgement Material oleh Emiten atau Perusahaan
yang merupakan salah satu bentuk upaya nyata Publik, menyampaikan laporan tahunan
dalam rangka memberi perlindungan kepada sebagaimana diatur dalam POJK Nomor
investor dan bilamana investor merasa 29/POJK.04/2016 tentang Laporan
dirugikan, instrumen ini memberikan perintah Tahunan Emiten, laporan interim, ataupun
kepada Pihak yang melakukan pelanggaran laporan ketika terjadi peristiwa penting.
terhadap peraturan perundang-undangan di Apabila terdapat pelanggaran dalam
bidang Pasar Modal termasuk pelanggaran pelaksanaan prinsip tersebut, dapat
prinsip keterbukaan informasi untuk dijatuhkan sanksi administratif.
mengembalikan uang sejumlah keuntungan 2. Terkait dengan perlindungan hukum
yang diperoleh atau kerugian yang dihindari terhadap investor terdapat dua jenis
secara tidak sah atau melawan hukum, sehingga perlindungan hukum, yaitu perlindungan
Pihak tersebut dapat dicegah untuk menikmati hukum represif yang bersifat penghukuman
hasil keuntungan ataupun melakukan dan perlindungan hukum preventif yang
pelanggaran kembali. bersifat pencegahan. Sehubungan dengan
Dengan demikian, apabila POJK adanya kerugian yang dialami investor
disgorgement tersebut telah berlaku di masa sebagai akibat adanya pelanggaran di
mendatang dan terdapat investor yang merasa bidang Pasar Modal, maka investor dapat
dirugikan akibat adanya pelanggaran prinsip mengajukan tuntutan ganti rugi yang
keterbukaan informasi khususnya dalam terhadap pihak yang bertanggung jawab
penyajian laporan keuangan oleh Emiten, pasca atas kerugian yang ditimbulkan, dapat
diberlakukannya POJK disgorgement fund, dilakukan dengan mediasi atau arbitrase
investor dapat memperoleh ganti kerugian apabila terkait dengan perkara perdata,
sejumlahkerugian yang diakibatkan oleh penyelesaian sengketa dapat dilakukan
pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak yang melalui BAPMI (Badan Arbitrase Pasar
bertujuan memperoleh keuntungan secara tidak Modal Indonesia). Tuntutan ganti rugi juga
sah/melawan hukum, sehingga Pihak tersebut dapat diajukan terhadap pihak yang
misalnya Emiten dalam hal ini dapat dicegah menimbulkan kerugian untuk diselesaikan
untuk menikmati hasil keuntungan ataupun secara litigasi dengan mengajukan gugatan
melakukan pelanggaran kembali. secara perdata ke Pengadilan Negeri
dengan dasar gugatan Perbuatan Melawan
Hukum sehubungan dengan adanya
SIMPULAN perbuatan melawan hukum berupa
pelanggaran ketentuan di bidang Pasar
A. Kesimpulan Modal. Tuntutan ganti rugi sebagai salah
Berdasarkan hasil analisis, maka terhadap satu bentuk perlindungan hukum represif
identifikasi masalah yang telah dirumuskan, dalam hal investor merasa dirugikan.
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan prinsip keterbukaan informasi


dilakukan dengan cara menerapkan
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 64

B. Saran Inda Rahadiyan, 2017, Pokok-pokok Hukum


Berdasarkan uraian-uraian yang telah Pasar Modal di Indonesia, UII Press,
dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, Yogyakarta.
International Organization of Securities
penulis mengajukan saran sebagai masukan
Commissions, 2017, Methodology for
bagi pihak terkait: Assessing Implementation of the
1. Kementerian Keuangan perlu melakukan IOSCO Objectives and Principles of
pengawasan dan memperketat terhadap Securities Regulation.
pemberian izin praktik akuntan publik Jusuf Anwar, 2008, Seri Pasar Modal 2,
dan Kantor Akuntan Publik sehubungan Penegakan Hukum dan Pengawasan
dengan adanya kesalahan yang kerap kali Pasar Modal Indonesia, Alumni,
Bandung.
dilakukan oleh Akuntan Publik dalam
M. Irsan Nasarudin, Indra Surya, 2008,
penyajian dan pemeriksaan laporan Aspek Hukum Pasar Modal
keuangan oleh Emiten. Indonesia, Kencana, Jakarta.
2. OJK perlu melakukan pengawasan atau Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi
menciptakan sistem deteksi dini adanya Penelitian Hukum dan Jurimetri,
pelanggaran di Pasar Modal untuk cetakan ke-4, Jakarta: Ghalia
mencegah adanya pelanggaran di bidang Indonesia, 1990.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,
Pasar Modal. Selain itu diharapkan pula Penelitian Hukum Normatif: Suatu
OJK dapat memberikan sosialisasi Tinjauan Singkat, Jakarta: PT.
kepada masyarakat terutama investor Grafindo Persada, 2015.
bahwa dalam hal investor merasa Thamrin Abdullah, Modul 1 Bank dan
dirugikan akibat adanya pelanggaran di Lembaga Keuangan, Universitas
bidang Pasar Modal dapat mengajukan Terbuka, 2014.
tuntutan ganti kerugian terhadap pihak
yang diduga menimbulkan kerugian. B. Jurnal
Sosialisasi dapat dilakukan melalui sosial
media atau laman resmi OJK yang dapat Freni Fatmasari dkk, Penggunaan Informasi
diakses oleh masyarakat. Keuangan untuk Memprediksi
Keuntungan Investasi Bagi Investor
di Pasar Modal (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur Barang
DAFTAR PUSTAKA
Konsumsi Sub Sektor Makanan dan
Minuman di BEI Periode 2011-2012),
A. BUKU Malang: Jurnal Riset Mahasiswa
Endang Mulyani, 2017, Ekonomi Akuntansi, Vol 4, No (1) 2016,
Pembangunan, UNY Press, <http://ejournal.unikama.ac.id/index.
Yogyakarta. php/jrma/article/view/1214>
Hamud M. Balfaz, 2012, Hukum Pasar Jamal Wiwoho, Peran Lembaga Keuangan
Modal di Indonesia, PT Tata Nusa, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan
Jakarta. Bank dalam Memberikan Distribusi
Inda Rahadiyan, 2014, Hukum Pasar Modal Keadilan bagi Masyarakat, Vol 43,
di Indonesia Pengawasan Pasar No. 1, 2014,
Modal Pasca Terbentuknya Otoritas <https://ejournal.undip.ac.id/index.ph
Jasa Keuangan, UII Press, p/mmh/article/view/9028/7333>
Yogyakarta. Lastuti Abubakar dan Tri Handayani,
Perlindungan Investor di Pasar
Modal melalui Fungsi Penjaminan
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 65

Penyelesaian Transaksi Bursa, Jurnal Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor


Rechtidee Fakultas Hukum 46/POJK.04/2016 tentang Tata Cara
Universitas Trunojoyo Madura, Vol Pembuatan Peraturan oleh Bursa Efek
14, No. 1, Juni 2019, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
<https://journal.trunojoyo.ac.id/recht 7/POJK.04/2017 Tentang Dokumen
idee/article/view/5369/pdf5> Pernyataan Pendaftaran dalam
Lastuti Abubakar dan Tri Handayani, Rangka Penawaran Umum Efek
Perkembangan Regulasi Pranata Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang,
Jaminan Saham Tanpa Warkat Dan/Atau Sukuk
(Scripless) Sebagai Objek Transaksi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
di Pasar Modal, Justitia Jurnal 8/POJK.04/2017 Tentang Bentuk dan
Hukum Fakultas Hukum Universitas Isi Prospektus dan Prospektus
Muhammadiyah Surabaya, Vol 2, No Ringkas dalam Rangka Penawaran
1, 2018, Umum Efek Bersifat Ekuitas.
<http://journal.umsurabaya.ac.id/inde Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
x.php/Justitia/article/view/1715/1377 9/POJK.04/2017 Tentang Bentuk Dan
> Isi Prospektus Dan Prospektus
Tito Sofyan, Analisis Yuridis Sistem Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Pengawasan Terhadap Kejahatan Umum Efek Bersifat Utang
Pasar Modal, Fakultas Hukum Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Universitas Bengkulu, 2013, 26/POJK.04/2017 tentang
<https://www.online- Keterbukaan Informasi Bagi Emiten
journal.unja.ac.id/RR/article/downloa atau Perusahaan Publik yang
d/6044/4524> Dimohonkan Pernyataan Pailit
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
C. Peraturan Perundang-undangan 7/POJK.04/2018 tentang
Penyampaian Laporan Melalui
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Sistem Pelaporan Elektronik Emiten
Tentang Pasar Modal atau Perusahaan Publik
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas D. Sumber Lain
Peraturan BAPEPAM Nomor VIII.G.7
tentang Penyajian Dan Pengungkapan Kurniasih Miftakhul Jannah, BEI Sanksi 16
Laporan Keuangan Emiten Atau Emiten yang Belum Serahkan laporan
Perusahaan Publik Keuangan, Jakarta, kamis, 10 Oktober
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2019,
30/POJK.04/2015 tentang Laporan https://economy.okezone.com/read/2
Realisasi Penggunaan Dana Hasil 019/10/10/278/2115261/bei-sanksi-
Penawaran Umum. 16-emiten-yang-belum-serahkan-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31 laporan-keuangan
/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Press Release OJK, Otoritas Jasa Keuangan
atas Informasi atau Fakta Material Berikan Sanksi Kasus PT Garuda
oleh Emiten atau Perusahaan Publik Indonesia (Persero )TBK, 29 Juni
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2019
60/POJK.04/2015 tentang Press Release OJK, OJK Tetapkan Sanksi
Keterbukaan Informasi Pemegang Administratif terhadap PT Hanson
Saham Tertentu Internasional Tbk, Benny
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Tjokrosaputro, Adnan Tabrani, dan
29/POJK.04/2016 tentang Laporan Sherly Jokom, 8 Agustus 2019
Tahunan Emiten atau Perusahaan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa
Publik Keuangan Nomor…/POJK…/…
Perlindungan Hukum Investor (Ayu Widyastuti) Hlm 66

tentang Disgorgement dan


Disgorgement Fund di Bidang Pasar
Modal.
Sut, UU PT 2007 Pertegas Tanggung Jawab
Direksi dan Komisaris,
<https://www.hukumonline.com/beri
ta/baca/hol17807/uupt-2007-
pertegas-tanggung-jawab-direksi-
dan-komisaris/>, Selasa, 16 Oktober
2007.

Anda mungkin juga menyukai