Written by adminerco
I. Latar Belakang Keterbukaan Informasi di Pasar Modal.
Pasar Modal merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan
perekonomian suatu negara. salah satu ciri ciri negara industri maju maupun negara
industri baru adalah adanya pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dari angka Indeks Harga Saham gabungan (IHSG), kita bisa mengetahui perusahaan
perusahaan yang listing di Bursa Efek. IHSG juga dapat mencerminkan kondisi
perekonomian suatu negara. merosotnya IHSG secara tajam mengindikasikan sebuah
negara sedang mengalami krisis ekonomi.[1] salah satu dasar pertimbangan pendirian
pasar modal itu sendiri adalah:
II. Prinsip dan Pengertian Pengertian yang berkaitan dengan Keterbukaan Informasi.
Keterbukaan informasi merupakan salah satu karakteristik khusus yang dikenal dalam
bidang pasar modal. Undang Undang nomor 8 tahun 1995 mengamanatkan agar emiten
dan atau perusahaan publik senantiasa menjalankan prinsip keterbukaan, yang
diimplementasikan melalui penyampaian informasi atau fakta material terkait usaha atau
efeknya. Dalam perjalanannya emiten dan atau perusahaan publik pasti melakukan
bentuk bentuk aksi korporasi (Corporate Action), baik berupa pembagian deviden,
penerbitan saham bonus, dan lain sebagainya. Bapepam LK dan Bursa Efek telah
mengatur agar dalam menjalankan aksi korporasinya Emiten dan atau Perusahaan
Publik tetap memperhatikan prinsip keterbukaan guna mencegah adanya kerugian bagi
pemangku kepentingan (stakeholders).1[6]
Sebagaimana dijelaskan pada Ikhtisar Ketentuan Pasar Modal, pada halaman 1036,
Pengertian Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten,
perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang undang nomor 8 tahun
1995 tentang pasar modal untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu
yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap putusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek
tersebut. Sedangkan informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting
dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga
efek pda bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pembeli atau pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Dan mengenai perusahaan terbuka
sebagai mana dijelaskan dalam peraturan Bapepam LK nomor IX.H.1 tentang
pengambilalihan perusahaan terbuka, angka 1 huruf a. Adalah perusahaan publik atau
perusahaan yang telah melakukan penawaran umum saham atau efek bersifat ekuitas
lainnya.
1
yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, harus menyampaikan kepada
Bapepam LK dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin dengan
ketentuan paling lamabat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau
terdapatnya informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai
efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Selanjutnya informai atau fakta
material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga efek atau keputusan
investasi pemodal, antara lain hal hal sebagai berikut :
a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan
usaha patungan;
b. Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;
c. Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;
d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
e. Produk atau penemuan baru yang berarti;
f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen;
g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran Efek yang bersifat utang;
h. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material
jumlahnya;
i. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material;
j. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;
k. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direktur dan
komisaris perusahaan;
l. Pengajuan tawaran untuk pembelian Efek perusahaan lain;
m. Penggantian Akuntan yang mengaudit perusahaan;
n. Penggantian Wali Amanat;
o. Perubahan tahun fiskal perusahaan
2. Keterbukaan Informasi bagi pemegang saham tertentu, Diatur dalam peraturan
Bapepam LK No. X.M.1, yang pada pokoknya mengatur direktur atau komisaris
emiten atau perusahaan publik wajib melaporkan kepada Bapepam atas
kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya atas saham perusahaan tersebut
selambat lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak terjadinya transaksi. Dan
kewajiban tersebut juga berlaku bagi setiap pihak yang memiliki 5% (lima
perseratus) atau lebih saham yang disetor. Selanjutnya kedua laporan sebagaimana
disebutkan tersebut sekurang kurangnya meliputi :
a. Nama, tempat tinggal dan kewarganegaraan;
b. Jumlah saham yang dibeli atau dijual;
c. Harga pembelian dan penjualan persaham;
d. Tanggal transaksi; dan
e. Tujun transaksi.
Dan ketentuan tersebut harus tersedia diperusahaan dan dapat dilihat umum dan
dapat disalin di Bapepam.
3. Keterbukaan Informasi bagi emiten atau perusahan publik yang dimohonkan
pernyataan pailit, Diatur dalam peraturan Bapepam LK No. X.K.5, Emiten atau
Perusahaan Publik yang gagal atau tidak mampu menghindari kegagalan untuk
membayar kewajibannya terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi, maka
Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan mengenai hal tersebut
kepada Bapepam dan Bursa Efek dimana Efek Emiten atau Perusahaan Publik
tercatat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) sejak Emiten
atau Perusahaan Publik mengalami kegagalan atau mengetahui ketidakmampuan
menghindari kegagalan dimaksud. Kemudian laporan tersebut memuat antara lain
rincian mengenai pinjaman termasuk jumlah pokok dan bunga, jangka waktu
pinjaman, nama pemberi pinjaman, penggunaan pinjaman dan alasan kegagalan
atau ketidakmampuan menghindari kegagalan. Dan kewajiban administratif
lainnya.
4. Keterbukaan informasi mengenai biaya penawaran umum diatur dalam surat edaran
Bapepam LK No. SE -05/BL/2006, yang megatur tentang informasi biaya yang
dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam rangka penawaran umum
wajib diungkapkan dalam bab penggunaan dana yang diperoleh dari hasil
penawaran umum, baik pada prospektus maupun laporan realisasi penggunaan dana
hasil penawaran umum agar diungkapkan rincian masing masing biaya yang
dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan penawaran umum, baik dalam presentase
(%) tertentu dan atau nilai angka (denominasi mata uang), yang antara lain meliputi
beberapa biaya jasa yaitu, jasa pinjaman, jasa penyelenggaraan, jasa penjualan, jasa
profesi penunjang pasar modal, jasa lembaga penunjang pasar modal dan jasa
konsultasi keuangan. Dalam hal terjadi perbedaan informasi dalam prospektus
maupun prospektus ringkas dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan
realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum maka wajib ditambahkan
penjelasan penyebab perbedaan informasi tersebut.
[1] Iswi Hariyani, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Visimedia, Jakarta, 2010, hal 1
[2] PT. Dana Reksa (Persero), Informasi dan Data Pasar Modal, Jakarta, PT. Dana
Reksa.1987
[3] Bismar Nasution, Keterbukaan dalam Pasar Modal, Universitas Indonesia, Fakultas
Hukum Program Pascasarjana, 2001, hal 1
[4] M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta:
Kencana, 2004, hlm. 230.
[5] Bismar Nasution, Keterbukaan dalam Pasar Modal, Universitas Indonesia, Fakultas
Hukum Program Pascasarjana, 2001, hal 30
[6] Alexander Lay Dkk, Ikhtisar Ketentuan Pasar Modal, Jakarta, The Indonesia Netherlands
National Legal Reform Program (NLRP), 2010, hal 1033