Anda di halaman 1dari 4

BAB III

ANALISIS

3.1. Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik

Dipasar modal sebenarnya yang diperdagangkan adalah kepercayaan. Kepercayaan


masyarakat pada nilai saham, benarnya laporan perusahaan, prospek keuntungan di masa
mendatang, kebijaksanaan pemerintah yang mendukung pasar modal, sampai kepada proses
jaminan bahwa hukum akan dipatuhi para pihak.1 Emiten memiliki kewajiban pelaporan sebagai
perusahaan terbuka untuk memberikan informasi yang cukup kepada pemegang saham dan
mendorong manajemen yang lebih berhati-hati dan bertindak profesional dalam setiap aksi
korporasi yang dilakukan, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Selain itu pula
emiten menerapkan prinsip transparansi sehingga dapat meminimalisir penyelewengan (fraud)
dengan adanya kontrol dari masyarakat. Kewajiban emiten setelah melakukan penawaran umum
perdana, yaitu: kewajiban pelaporan berkala atau laporan tahunan, kewajiban dalam rangka
pemenuhan tata kelola perusahaan kewajiban pelaporan insidentil, kewajiban dalam rangka
melakukan aksi korporasi.2

Dalam rangka meningkatkan kualitas keterbukaan informasi oleh Emiten atau Perusahaan
Publik dalam Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, maka perlu menyempurnakan
peraturan mengenai Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dengan menetapkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Mengenai Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik sendiri diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016. Berdasarkan peraturan tersebut Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik merupakan laporan pertanggungjawaban Direksi dan
Dewan Komisaris dalam melakukan pengurusan dan pengawasan terhadap Emiten atau Perusahan

1Ana Rokhmatussa’dyah, Suratman, Hukum Investasi & Pasar Modal, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 167.
2
Mulaiman D Hadad, Buku Saku Otoritas Jasa Keuangan, edisi kedua (Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, 2015) Hlm.
266. https://www.ojk.go.id/Files/box/BukuSakuOJK.pdf
Publik dalam kurun waktu 1 (satu) tahun buku kepada Rapat Umum Pemegang Saham yang
disusun berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.3

Berdasarkan peraturan tersebut Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan tersebut yang
sudah ditelaah oleh dewan komisaris4 dalam bentuk salinan dokumen cetak dan salinan dokumen
elektronik.5 Laporan Tahunan wajib paling sedikit memuat: a.ikhtisar data keuangan penting,b.
informasi saham (jika ada),c. laporan Direksi,d. laporan Dewan Komisaris, e. profil Emiten atau
Perusahaan Publik, f. analisis dan pembahasan manajemen,g. tata kelola Emiten atau Perusahaan
Publik,h. tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik,i. laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit, dan j. surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan.6 Laporan Tahunan wajib juga disajikan
dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing(paling sedikit berupa Bahasa Inggris).7

Laporan Tahunan tidak hanya menjadi laporan pertanggungjawaban Direksi dan Dewan
Komisaris dalam melakukan pengurusan dan pengawasan Emiten atau Perusahaan Publik kepada
RUPS, namun juga merupakan salah satu sumber informasi penting bagi investor atau pemegang
saham termasuk investor atau pemegang saham asing dalam pengambilan keputusan investasi dan
sarana pengawasan pemegang saham terhadap Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, Laporan
Tahunan juga merupakan salah satu sumber informasi bagi regulator dalam melakukan
pengawasan dalam upaya melindungi kepentingan investor atau pemegang saham.8 Dalam rangka
peningkatan penyajian Laporan Tahunan, untuk memberikan kemudahan bagi investor atau
pemegang saham asing dalam mengakses informasi dalam Laporan Tahunan, penyajian Laporan
Tahunan perlu disajikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dimana bahasa asing tersebut
paling sedikit adalah bahasa Inggris. Selain bermanfaat bagi investor atau pemegang saham, dan
regulator, Laporan Tahunan yang berkualitas pada akhirnya dapat menjadi sarana promosi bagi

3 Pasal 1 Angka 1, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
4 Pasal 2, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
5 Pasal 3 Ayat (2), POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
6 Pasal 4, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
7 Pasal 5 Ayat (1), POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
8 Penjelasan Umum Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten

atau Perusahaan Publik


Emiten atau Perusahaan Publik dalam meningkatkan daya saing Emiten atau Perusahaan Publik
dengan perusahaan-perusahaan di kawasan regional maupun internasional.

Emiten atau Perusahaan Publik haruslah menyampaikan Laporan Tahunan tersebut kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir
juga wajib menyampaikan laporan tersebut pada tanggal yang sama setelah telah bersedia terhadap
pemegang saham9 dan berlaku juga Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya tercatat
pada Bursa Efek di negara lain.10 Laporan Tahunan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan disampaikan dalam bentuk: dokumen cetak paling sedikit 2 (dua) eksemplar, 1 (satu) di
antaranya dalam bentuk asli dan salinan dokumen elektronik.11 Laporan Tahunan juga wajib
dimuat dalam Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik pada tanggal yang sama dengan
penyampaian Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Kebenaran isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik ini merupakan tanggung
jawab Direksi dan Dewan Komisaris12 dan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penyampaian Laporan Tahunan,13 yang harus
dibubuhkan pada surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang
tanggung jawab atas Laporan Tahunan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan.14 Maka
jika melanggar ketentuan-ketentuan mengenai Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
ini OJK dapat melakukan kewenanganya dengan memberikan Pengenaan sanksi sebagai langkah
tegas OJK untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri Pasar Modal Indonesia.

9 Pasal 7, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
10Pasal 9, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
11Pasal 10, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
12 Pasal 16, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
13 Pasal 17 Ayat (1), POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik
14 Pasal 18, POJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik

Anda mungkin juga menyukai