Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI INTERNASIONAL

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

OLEH :

WIDYA LESTARI

17101155110048

AKUNTANSI 1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

2020
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengungkapan (disclosure) beserta tujuannya!
Jawab :

Pengungkapan adalah penyampaian informasi keuangan tentang suatu perusahaan di


dalam laporan keuangan biasanya laporan tahunan.

Tujuannya :

a) Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang


relevan atas hal-hal tersebut diluar pengukuran yang digunakan dalam laporan
keuangan .
b) Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang
bermanfaat.
c) Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai
resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak disukai.
d) Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna
laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun di antara
beberapa tahun.
e) Untuk memberikan informasi mengenai arus kas atau keluar dari masa depan.
f) Untuk membantu investor menilai pengembalian dari investasi mereka.
2. Terdapat dua jenis pengungkapan, yakni pengungkapan wajib (mandoraty disclosure)
dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), jelaskan kedua jenis pengungkapan
tersebut beserta contoh!
Jawab :
 Pengungkapan wajib (mandoraty disclosure) merupakan pengungkapan
minimun yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku.
Contoh : Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan
yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan
No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan No.
VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan. Peraturan tersebut diperkuat dengan
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/1995, yang selanjutnya diubah
melalui Keputusan Ketua Bapepem No. Kep-38/PM/1996 yang berlaku bagi
semua perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan
publik. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No.
SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap jenis industri.
 Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) merupakan pengungkapan butir-
butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh
peraturan yang berlaku.
Contoh : informasi lain atau informasi tambahan (telaahan keuangan yang
menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi
keuangan perusahaan, kondisi ketidakpastian, laporan mengenai lingkungan
hidup, laporan nilai tambah) adalah merupakan pengungkapan yang dianjurkan
(tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang
wajar dan relevan dengan kebutuhan pemakai. Luas pengungkapan mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perkembangan
ekonomi, sosial budaya suatu negara, teknologi informasi, kepemilikan
perusahaan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Adequate Disclosure (pengungkapan cukup), Fair
Disclosure (pengungkapan wajar) dan Full Disclosure (pengungkapan penuh)!
Jawab :
Adequate Disclosure (pengungkapan cukup) adalah pengungkapan minimum yang
dinyatakan oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat
diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
Fair Disclosure (pengungkapan wajar) adalah pengungkapan yang secara tidak
langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua
pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.
Full Disclosure (pengungkapan penuh) adalah penungkapan yang mengimplikasikan
penyajian dari seluruh informasi yang relevan.

4. Pengungkapan diatur dalam PSAK berapa? Dan IFRS berapa?

Jawab :

Pengungkapan diatur oleh :

PSAK 60 Revisi 2014

Adopsi IFRS Efektif 1 januari 2015

5. Jelaskan pengungkapan laporan keuangan yang diwajibkan oleh OJK bagi perusahaan go
public!

Jawab :

a) Emiten atau perusahaan public wajib menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan melalui SPE.
b) SPE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diakses melalui situs web dengan
alamat yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
c) Laporan sebagaiman yang dimaksud pada ayat (1) meliputi laporan yang
diwajibkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor modal
sebagai berikut:
 Peraturan mengenai rencana dan penyelenggaraan rapat umum pemegang
saham.
 Peraturan mengenai laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran
umum.
 Peraturan mengenai kewajiban ppenyampaian laporan keuangan berkala
emiten atau perusahaan public.
 Peraturan mengenai penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan go
public.
 Peraturan mengenai penggunaan jasa akuntan publik dan kantor akuntan
publik dalam kegiatan jasa keuangan.
 Peraturan mengenai penerapan keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa
keuangan, emiten dan perusahaan publik.
 Peraturan mengenai keterbukaan atas informasi atau fakta material oleh
emiten atau perusahaan go public.
 Peraturan mengenai transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi
tertentu.
 Peraturan mengenai transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama
 Peraturan mengenai kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham
perusahaan terbuka.
 Peraturan mengenai sekretaris perusahaan emiten atau perusahaan public.
 Peraturan mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit
audit internal.
 Peraturan mengenai Pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite
audit.
 Peraturan mengenai Komite nominasi dan remunerasi emiten atau perusahaan
public.
 Peraturan mengenai Direksi dan dewan komisaris emiten atau perusahaan
public.
 Penambahan modal perusahaan terbuka dengan memberikan hak memesan
efek terlebih dahulu.
 Peraturan mengenai Pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum
dan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih
dahulu oleh emiten dengan aset skala kecil atau emiten dengan aset skala
menengah.
 Peraturan mengenai Penambahan modal perusahaan terbuka tanpa
memberikan hak memesan efek terlebih dahulu.
 Peraturan mengenai Pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten
atau perusahaan public.
 Peraturan mengenai Saham bonus.
 Peraturan mengenai Pemeringkatan efek bersifat utang atau sukuk.
 Peraturan mengenai Keterbukaan informasi bagi emiten atau perusahaan
publik yang dimohonkan pernyataan valid.
 Peraturan mengenai Penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang
berwawasan lingkungan.
 Peraturan mengenai Laporan dan pengumuman emiten penerbit obligasi
daerah dan sukuk daerah
Laporan lain yang wajib disampaikan kepada otoritas jasa keuangan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Corporate Social Respnsibility (CSR) dan hubungan
antara CSR dengan investor!

Jawab :

CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki tanggung
jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang
berdampak pada lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.
Hubungan aantara CSR dengan Investor:

Bagi para investor di pasar modal, terutama mereka yang mempunyai horizon investasi
jangka panjang, laporan CSR dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk
menentukan keputusan investasi di saham. Laporan tersebut bermanfaat untuk
mengidentifikasi perusahaan yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap CSR.
Perusahaan yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap CSR akan diapresiasi oleh
masyarakat sehingga reputasi perusahaan akan meningkat. Reputasi yang baik akan lebih
memudahkan perusahaan menjalankan bisnisnya sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja keuangannya, yang kemudian tercermin di harga saham yang terus
meningkat. Sejumlah studi di dalam dan di luar negeri memang menemukan terdapat
hubungan positif antara tingkat pelaksanaan CSR dengan harga saham. Kecenderungan
investor untuk mempertimbangkan kegiatan CSR dalam keputusan investasi di saham
memang semakin marak, khususnya di negara-negara maju. Istilah yang digunakan
adalah ‘Socially Responsible Investing’, yaitu investor hanya melakukan investasi di
saham dari perusahaan yang melaksanakan CSR, termasuk di antaranya melakukan upaya
pelestarian lingkungan.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Global Reporting Initiative (GRI) serta indikator
yang diminta dalam pedoman GRI!

Jawab :

GRI adalah organisasi standar independen internasional yang membantu bisnis,


pemerintah dan organisasi lain memahami dan mengkomunikasikan dampaknya pada isu-
isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia dan korupsi.

Pedoman GRI :

metrik ESG merupakan Pelaporan keberlanjutan bertujuan untuk menstandarisasi dan


menghitung biaya dan manfaat lingkungan, sosial dan tata kelola yang diperoleh dari
kegiatan perusahaan pelapor. Beberapa contoh langkah-langkah pelaporan yang akan
digunakan adalah hasil kuantitatif dari emisi CO2, kondisi kerja dan pembayaran,
transparansi keuangan dan sejenisnya.

Untuk penilaian dampak sosial yang dibuat oleh organisasi pelapor, standar GRI dibuat
sesuai dengan praktik perburuhan internasional dan dampak lingkungan dengan
melakukan audit independen. ISO 14010, ISO 14011, ISO 14012 dan ISO 26000
menetapkan standar untuk menilai dampak lingkungan, sementara OHSAS 18001
menetapkan sistem manajemen risiko kesehatan dan keselamatan. Misalnya, delapan
konvensi inti ILO menguraikan kelompok atau populasi tertentu yang memerlukan
perhatian khusus: perempuan, anak-anak, pekerja migran dan keluarga mereka, orang-
orang yang termasuk minoritas nasional atau etnis, bahasa, dan agama, masyarakat adat,
dan penyandang cacat. Untuk menghindari " greenwashing " atau pelaporan yang
dipalsukan, lembaga keuangan dapat melakukan audit independen terhadap investee atau
mengadakan dialog dengan manajemen puncak perusahaan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai