Oleh
Kelompok 6 :
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
1. Emiten
1.1 Definisi
Emiten adalah pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
dalam Peraturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya. Emiten dapat berbentuk perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi,
atau kelompok yang terorganisasi. Emiten dapat menawarkan Efek berupa surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. Jenis Efek yang
lain adalah sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan cara penerbitannya sesuai
dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya, Emiten melakukan penawaran Efek
melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan sukuk.
Pihak yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK (d/h Bepepam & LK) untuk menawarkan
atau menjual Efek kepada masyarakat dan Pernyataan Pendaftaran tersebut telah efektif. Emiten
wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan Penawaran Umum dan
Perusahaan Publik wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sebagai Perusahaan Publik.
Atas Pernyataan Pendaftaran tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bapepam-LK)
memberikan pernyataan efektif yang menunjukkan kelengkapan atau dipenuhinya seluruh
prosedur dan persyaratan atas Pernyataan Pendaftaran yang diwajibkan dalam peraturan
perundangan yang berlaku. Pernyataan efektif tersebut bukan sebagai izin untuk melakukan
Penawaran Umum dan juga bukan berarti bahwa Otoritas Jasa Keuangan menyatakan informasi
yang diungkapkan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut adalah benar atau cukup.
Maka, dalam hal pernyataan pendaftaran yang dapat melakukan penawaran umum
hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada OJK untuk
menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah
efektif. (Pasal 70 UUPM No.8 tahun 1995)
Di dalam pasal 80 UU PM No.8 tahun 1995 menyatakan bahwa jika pernyataan
pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuat informasi yang tidak benar tentang fakta
material atau tidak memuat informasi tentang fakta material sesuai dengan ketentuan undang
undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya sehingga informasi dimaksud menyesatkan, maka:
a) Setiap pihak yang menandatangani Pernyataan Pendaftaran,
b) Direktur dan komisaris emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjadi efektif,
c) Penjamin pelaksana emisi efek, dan
d) Profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan
atas persetujuannya dimuat dalam Pernyataan pendaftaran.
Wajib bertanggungjawab, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atas kerugian yang
timbul akibat perbuatan dimaksud. Tuntutan ganti rugi terkait hal ini hanya dapat diajukan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Pernyataan Pendaftaran efektif.
Setiap Pihak yang menawarkan atau menjual Efek dengan menggunakan Prospektus atau
dengan cara lain, baik tertulis maupun lisan, yang memuat informasi yang tidak benar tentang
Fakta Material atau tidak memuat informasi tentang Fakta Material dan Pihak tersebut
mengetahui atau sepatutnya mengetahui mengenai hal tersebut wajib bertanggungjawab atas
kerugian yang timbul akibat perbuatan dimaksud. Pembeli Efek yang telah mengetahui bahwa
informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan sebelum melaksanakan pembelian Efek tersebut
tidak dapat mengajukan tuntutan ganti rugi terhadap kerugian yang timbul dari transaksi Efek
tersebut.
Dan setiap prospektus yang dikeluarkan dalam penawaran umum, dilarang memuat
keterangan yang tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat keterangan yang benar
tentang fakta material yang diperlukan agar prospektus tidak memberikan gambaran yang
menyesatkan. (Pasal 78 UU PM No.8 tahun 1995)
1.4 Pendaftaran dan Pencatatan Saham Go Public
Tahap selanjutnya, perusahaan yang sudah terdaftar atau disebut juga emiten dapat
mencatatkan sahamnya di bursa efek, sebagai kelanjutan dan kontrak pendahuluan yang telah
dilakukan sebelumnya. Setelah pencatatan saham-saham emiten di bursa efek, perdagangan
saham di pasar sekunder tersebut, dapat langsung ditransaksikan. Tetapi, selama belum
dicatatkan, saham ini belum dapat diperdagangkan di bursa. Pencatatan saham dapat dilakukan
pada satu bursa yang disebut dengan single listing maupun dua bursa yang disebut dengan dual
listing. Jika sisa saham yang dicatatkan di bursa secara sekaligus, cara ini disebut company
listing. Jika sisa saham yang dicatatkan secara sebagian-sebagian (partial), cara ini dengan
partial listing.
1.5 Laporan Keuangan Perusahaan Untuk Tahun Buku Terakhir di Audit Dengan Wajar
Tanpa Syarat
a. Saham yang dicatatkan minimal berjumlah 1.000.000 (satu juta) saham. b. Jumlah
pemegang saham, baik perorangan maupun lembaga minimal 200, dan pemegang saham
masing-masing memiliki minimal 1 (satu) satuan perdagangan.
c. Wajib mencatatkan seluruh saham yang telah disetor penuh, sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan tentang persentase pemilikan saham oleh pemodal asing. d. Perusahaan
telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya tiga tahun. e. Dalam dua tahun terakhir
mendapat laba operasi, tidak terdapat saldo kerugian pada posisi keuangan yang terakhir.
2. PERUSAHAAN PUBLIK
Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya
oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Perusahaan Publik (public company) dapat juga diartikan sebagai suatu Perseroan yang
telah Go Publik atau telah melakukan Penawaran Umum atau telah melakukan penjualan saham
kepada masyarakat, walaupun jumlah kepemilikan saham Emiten setelah Penawaran Umum di
bawah 50%, bahkan ada Emiten yang melakukan penawaran umum saham hanya sebesar 10%
dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, atau dengan kata lain publik atau
masyarakat hanya memiliki porsi kepemilikan sebesar 10%.
Mengenai perbedaan antara Emiten dan Perusahaan Publik menurut Hammud M. Balfas,
SH, LL.M, yaitu emiten menjadi Emiten karena melakukan emisi atau mengeluarkan efek dalam
suatu penawaran umum dan perusahaan publik menjadi Perusahaan Publik bukanlah karena
secara sengaja melakukan penawaran efeknya kepada masyarakat dalam suatu penawaran umum.
Perusahaan menjadi Perusahaan Publik karena perusahaan memenuhi kriteria tertentu seperti
yang ditetapkan oleh UUPM.
Ketentuan besarnya modal disetor yang harus dipenuhin oleh Perusahaan efek diatur
oleh Menteri Keuangan, sedangakn Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang harus dipenuhi
oleh Perusahaan Efek diatur oleh OJK.
3.5 Perizinan
Perizinan perusahaan efek pada saat ini diatur oleh Peraturan OJK No.
20/POJK.04/2016 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek (PEE) dan Perantara Pedagang Efek (PPE) (yang disebut POJK
Perizinan), menggantikan peraturan sebelumnya yaitu Peraturan BAPEPAM No. V.A.1
tentang Perizinan Perusahaan Efek.
CONTOH KASUS
Buntut Kasus Jouska, BEI Periksa Perusahaan Sekuritas
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek
Indonesia (BEI), Laksono Widodo, mengatakan pihaknya masih memeriksa PT Phillip Sekuritas
Indonesia terkait kasus pengelolaan dana nasabah tanpa izin oleh PT Jouska Finansial Indonesia.
PT Philip Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin emisi saat penawaran umum
perdana atau IPO PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Sementara itu, seluruh klien
Jouska membuka rekening dana investor (RDI) di perusahaan sekuritas tersebut. Sebagaimana
diketahui, para klien Jouska merasa dirugikan oleh Jouska karena nilai investasi mereka turun
signifikan dan nyangkut di saham LUCK. Laksono menuturkan otoritas akan segera
mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap Phillip Sekuritas apakah terlibat dalam kasus Jouska.
Satuan Tugas Waspada Investasi pada akhir Juli lalu memutuskan untuk menghentikan
operasional PT Jouska Finansial Indonesia dan dua perusahaan mitranya yakni PT Mahesa
Strategis Indonesia dan PT Amarta Investa Indonesia. Mereka diduga telah bertindak sebagai
perusahaan penasehat keuangan, sekuritas dan manajer investasi tanpa izin. Dalam pemeriksaan,
Satgas menemukan kesimpulan bahwa PT Jouska Finansial Indonesia baru mendapatkan izin di
Online Single Submission (OSS) untuk kegiatan jasa pendidikan lainnya. Kemudian, dalam
kegiatannya Jouska telah berperan sebagai penasehat Investasi seperti yang diatur dalam
Undang-Undang Pasar Modal Nomor 1995 yaitu pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain
mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. PT Jouska juga
melakukan kerja sama dengan PT Mahesa Strategis Indonesia dan PT Amarta Investa Indonesia
dalam pengelolaan dana nasabah seperti kegiatan manajer investasi.
Sebelumnya, CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska), Aakar Abyasa Fidzuno,
berkomitmen mempertanggung jawabkan penyelesaian masalah atas kerugian portofolio
investasi saham yang dialami kliennya. Komitmen tersebut disampaikan melalui e-mail kepada
tiap klien yang dilayangkan sebagai surat permohonan maaf dan komitmen terbuka. Dalam surat
tersebut, Aakar memohon kebijaksanaan para klien untuk dapat memberi waktu selambat
lambatnya hingga tanggal 1 September 2020 untuk menyusun dan menyampaikan strategi terkait
pelunasan klaim ganti rugi yang diderita para klien.
Adapun sejak pertemuan dengan Satgas Waspada Investasi (SWI) pada Jumat,
(24/7/2020), proses dialog dengan para klien terus dilakukan dengan mengedepankan itikad baik
dari kedua belah pihak. Pengiriman surat kepada klien juga diinfokan kepada SWI dan Asosiasi
Perencana Keuangan Independen (IFPC - Independent Financial Planner Club).
Daftar Pustaka
TICMI. 2016. Hukum dan Etika: Emiten dan Perusahaan Publik. Jakarta: The Indonesia Capital
Market Institute
TICMI. 2016. Hukum dan Etika: Regulasi Terkait Perusahaan Efek. Jakarta: The Indonesia
Capital Market Institute
Idris, Muhammad. 2020. Buntut Kasus Jouska, BEI Periksa Perusahaan Sekuritas.Kompas.com.
Terdapat pada : https://money.kompas.com/read/2020/08/11/170232926/buntut-kasus
jouska-bei-periksa-perusahaan-sekuritas?page=all. Diakses pada tanggal 29 April 2021.