Anda di halaman 1dari 20

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

DOSEN
DOSENPENGAMPU
PENGAMPU: :
Dra. Sri Lestari Hendrayati, M. Si
Dra. Sri Lestari Hendrayati, M. Si

AKUNTANSI 2021/2022
KELOMPOK 20:

 FAJAR HENAWAN 193030303227


 MIA AGUSTINA NATALIA PUTRI 193030303138
 KRISTINA SHINTA 193020303083
BAB 20: PASAR MODAL

Materi yang dibahas:


• Pengertian
FAJAR HENAWAN • Perkembangan pasar modal di indonesia
• Lembaga-lembaga yang terlibat di pasar modal

MIA AGUSTINA • Proses Penawaran Umum


NATALIA PUTRI • Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia

• Produk-Produk di Pasar Modal


KRISTINA SHINTA • Strategi Investasi di Pasar Modal
Pengertian

Pasar modal (capital market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka
panjang dan merupakan pasar yang konkret. Pasar modal dalam arti yang
sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat
efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas.
Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Dalam sejarah Pasar modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada Abad ke-19. Pada 14 Desember 1912, Amserdamse
Effectenbueurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Aktivitas yang
sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah dimulai sejak 1912
di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di
Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini.
Setahun setelah Pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya
pada 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia.
Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di
bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI
terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan
mengakibatkan banyak warga negara Belanda meninggalkan Indonesia.
Pada 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan.
Pada 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi pergembangan
pasar modal antara lain Pakto 27 1988 dan Pakdes 20 tahun 1988.
Pada 16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi. Kemudian,
pada 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Pada 1995, Bursa Pararel
Indonesia melakukan merger dengan BES dan pada 2007 dilakukan nya
penggabungan BES ke BEJ dan beralih nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lembaga-Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal

BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal


Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Bursa Modal adalah sebagai berikut.
a. Mengikuti perkembangan dan mengukur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
b. Melaksanakan pembinaan dann pengawasan terhadap lembaga-lembaga
berikut.
 Bursa Efek.
 Lembaga Kliring, pengawasan dan penyimpanan.
 Reksadana.
 Perusahaan efek dan perorangan.
c. Memberikan pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal.
Lembaga Penunjang Pasar Perdana
Lembaga penunjang pasar perdana merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa
dalam rangka pelaksanaan go public. Lembaga penunjang ini terdiri atas hal-hal
berikut.
 Penjamin Emisi Efek

 Akuntan Publik

 Konsultan Hukum

 Notaris

 Agen Penjual Perusahaan Penilai

Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, di samping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut.
 Wali Amanat (Trustee)

 Penanggung (Guarantor)

 Agen Pembayar (Paying Agent)


Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa
dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang ini terdiri atas
instansi-instansi berikut.
 Pedagang Efek

 Perantara Perdagangan Efek (Broker)

 Perusahaan Efek

 Biro Administrasi Efek

 Reksa Dana (Mutual Fund)


Proses Penawaran Umum (Go Public)

Penawaran umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh emiten


untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan pada tata
cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Go publik dapat menjadi strategi untuk
mendapatkan dana dalam jumlah besar. Dana tersebut dapat
digunakan untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur
permodalan, dan investasi.
Persiapan dalam rangka penawaran umum
1. Manajemen perusahaan menetapkan rencana
mencari dana melalui go public.
2. Rencana go pabrik tersebut diminta
persetujuan kepada para pemegang saham dan
perubahan Anggaran Dasar dalam RUPS.
3. Emiten mencari profesi penunjang dan
lembaga penunjang untuk membantu
menyiapkan kelengkapan dokumen.
4. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.
5. Kontrak pendahuluan dengan Bursa Efek
dimana efeknya akan dicatatkan.
6. Penandatanganan Perjanjian-perjanjian emisi.
7. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya
yang bersifat utang, Terlebih dahulu harus
memperoleh peringkat dari lembaga
pemeringkat efek.
8. Menyampaikan pernyataan pendaftaran
beserta dokumen-dokumennya kepada
BAPEPAM, sekaligus melakukan Expose
terbatas di BAPEPAM.
Tahapan Dalam Rangka Penawaran Umum

Proses penawaran umum saham dapat dikelompokan menjadi


empat tahapan yaitu :
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
c. Tahap Penawaran Saham
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Proses Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia

Proses pencatatan Efek di BEI, Dilakukan setelah pernyataan efektif


oleh Bapepam dan emiten bersama dengan penjamin emisi telah
melakukan penawaran umum maka dilakukan tindakan-tindakan
berikut.
a. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai
dengan ketentuan pencatatan efek di BEI.
b. BEI melakukanEvaluasi berdasarkan pada persyaratan pencatatan.
c. Jika memenuhi persyaratan pencatatan BEI memberikan surat
persetujuan pencatatan.
d. Emiten Membayar biaya pencatatan.
e. BEI mengumkan pencatatan efek tersebut di Bursa.
f. Efek Tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di Bursa.
Pengertian Beroperasi
 Perusahaan dianggap telah beroperasi apabila memenuhi salah satu pengertian berikut :

1. Telah memperoleh izin/persetujuan tetap dari BPKM.


2. Telah memperoleh izin operasional dari Departemen teknis.
3. Sejarah akuntansi telah mencatat laba/rugi operasional.
4. Secara ekonomi setelah memperoleh pendapata/ biaya yang berhubungan dengan
operasi pokok.

 Dalam dua Tahun buku terakhir memperoleh laba bersih dari kegiatan operasional.
 Memiliki minimal kekayaan (aset) Rp20 miliar, modal sendiri Rp7,5 miliar, dan modal
disetor senilai Rp2 miliar.
 Kapitalisasi Bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum sekurang-
kurangnya senilai Rp4 miliar.
 Anggota direksi dan Komisaris memiliki reputasi yang baik.
Kewajiban Pelaporan Emiten

Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di


Bursa maka emiten sebagai perusahaan publik, wajib
menyampaikan laporan secara rutin ataupun laporan lain Jika
ada kejadian penting kepada Bapepam dan BEI. Seluruh laporan
yang disampaikan oleh emiten kepada bursa yaitu laporan
adanya kejadian penting Secepatnya akan dipublikasikan oleh
bursa kepada masyarakat pemodal melalui pengumuman di
lantai bursa ataupun melalui papan informasi. Oleh karena itu
kewajiban pelaporan dimaksudkan untuk membantu penyebaran
informasi agar dapat sampai secara tepat waktu dan tepat guna
kepada pemodal.
Produk-Produk di Pasar Modal

 Reksa Dana
Adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai dengan
Undang-Undang Pasar modal No.8 Tahun 1995.
 Saham Biasa
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
kertas tersebut.
 Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya
disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa.
Karakteristik obligasi, misalnya saham preferen memberikan pilihan atas hak pembagian
dividen. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen.
Produk-Produk di Pasar Modal

 Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan
yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan
memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat diperdagangkan.
 Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya
obligasi atau saham.
 Right Issue
Right Issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Right
Issue juga dapat diperdagangkan.
Produk-Produk di Pasar Modal

 Stock Options
Stock options (opsi saham) adalah kontrak sederhana yang memperbolehkan
pemiliknya untuk menjual (put options) atau membeli (call options) sebuah stock
dengan harga yang sudah ditentukan sebelum stock tersebut kedaluwarsa.
Ada beberapa jenis stock options yang diperdagangkan yaitu :
a. Exchange Traded Stock Options atau Listed Options
b. Over-The-Counter (OTC) Stock Options
c. Exotic Options
d. Employee Stock Options (Opsi Saham Karyawan).
Strategi Investasi di Pasar Modal

Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di bursa efek
khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut :
a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio
b. Membeli di pasar perdana dan dijual setelah saham tersebut dicatatkan di bursa
c. Beli dan simpan
d. Membeli saham tidur
e. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain
f. Konsentrasi pada industri tertentu
g. Reksa dana (mutual fund)

Strategi investasi yang juga tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah
pertimbangan mengenai tujuan investasi, tingkat toleransi terhadao risiko, dan
jangka waktu investasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai