Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat
terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan
termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek
dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi
yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita.
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional, memiliki
peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor
swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional demikian
pun di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam
pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual
dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan
perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau
organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan
yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah
perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya

1.2 Perumusan Masalah


a. Pengertian pasar modal
b. Jenis pasar modal
c. Pelaku dalam pasar modal
d. Instrumen pasar modal
e. Lembaga yang terkait dengan pasar modal
f. Fungsi pasar modal
g. Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar modal
h. Manfaat pasar modal

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar mahasiswa lebih memahami dan
mendalami pokok bahasan yang berjudul pasar modal khususnya tentang pengertian pasar
modal, Jenis pasar modal, Pelaku dalam pasar modal, Instrumen pasar modal, Lembaga yang
terkait dengan pasar modal, Fungsi pasar modal, Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka
menggalakkan pasar modal dan Manfaat pasar modal itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai
kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi
yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek.
Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal.
Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar
Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam UU
No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU tersebut, bursa
adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan
efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta
surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang,
yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan
asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah
pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan
instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan pasar
yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka
pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan efek atau saham perusahaan obligasi pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-sama
dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan
pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan
kini semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah
jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.

2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia


Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada
abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal
Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat
Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun
1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia
yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda
mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber
dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut
terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi
dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar
midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan
bernamaVerreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai
perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan
milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belanda. Bursa Batavia dihentikan
pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan
aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti
pada perang dunia kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan
melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak perseroan sebesar 10%-20%
selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain,
pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan perbankan
termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar modal antara lain
Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24
Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:
a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang sebelumnya
dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleh diterbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak
dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta.
Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 Jenis Pasar Modal


a. Pasar Perdana (Primary Market)
Adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu
yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di
pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di
pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis
fundamental perusahaan yang bersangkutan.
b. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa
penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi
diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi
sesuai dengan ekspetasi pasar, jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder
di dua tempat, yaitu:
1. Bursa Reguler,
yaitu bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES).
2. Bursa Paralel (Over the Counter),
yaitu suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk
pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-
efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh BAPEPAM.

2.4 Pelaku dalam Pasar Modal


Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:
a. Emiten
Adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa. Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah
tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain:
- Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan
bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi
- Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing
- Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada
pemegang saham baru
b. Investor
Adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan
emisi. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain:
- Memperoleh deviden. (Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga
yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden)
- Kepemilikan perusahaan. (Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar
pengusahaan (menguasai) perusahaan)
- Berdagang. (Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham
yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya)
c. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,
sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pasar modal.
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar modal adalah
sebagai berikut:
1. Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas
waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
2. Perantara perdagangan efek (broker/pialang). Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara
antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
broker antara lain meliputi:
- Memberikan informasi tentang emiten
- Melakukan penjualan efek kepada investor
- Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai pedagang dan perantara dalam jual beli efek.
d. Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga
yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
e. Wali amanat (trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali
amanat meliputi:
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran
f. Perusahaan surat berharga (securities company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan
perusahaan surat berharga antara lain:
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana
g. Perusahaan pengelola dana (investment company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor,
terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
h. Kantor administrasi efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
1. Membantu emiten dalam rangka emisi
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

2.5 Instrumen Pasar Modal


Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka
panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun).
a. Saham (stock)
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan
saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para
investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut,
maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Secara sederhana saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan.
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut:
1. Dividen
Adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham
dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham
tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak
mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa:
- dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam
jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
- dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham
sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya
pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas
perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per
saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal
tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
3. Manfaat nonfinansial
yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan. Di pasar sekunder atau dalam aktivitas
perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan
maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran
atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham
tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya
spesifik atas saham tersebut.

Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu:


1. Saham biasa (common stock)
2. Saham istimewa (preffered stock), adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa.
Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham
biasa.
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi
hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah
dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai:
1. Nilai nominal, adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut
2. Nilai efektif, adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan
di bursa
3. Nilai instrinsik, adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.
Pembedaan yang lain mengenai saham adalah:
1. Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai dengan nama yang
tercantum dalam saham tersebut.
2. Saham unjuk (bearer stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham tersebut. Saham
unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan dengan saham atas nama.
b. Obligasi (bonds)
Adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo
sebesar nilai nominalnya atau surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat
bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda dilihat dari sisi penerbit, yaitu:
1. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha
milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta
2. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
3. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-
proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
Pembedaan yang lain mengenai Obligasi adalah :
1. Obligasi atas nama (registered bonds) berarti yang berhak atas sejumlah nilai uang atas obligasi
tersebut adalah sesuai dengan nama yang tertera pada obligasi tersebut
2. Obligasi atas unjuk (bearer bonds) berarti pemegang obligasi dianggap sebagai pemilik atas hak
obligasi tersebut
Harga Obligasi:
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi
dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.

Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi
tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. At premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi
adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. At discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari
obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
c. Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai
media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan
sebagai media hutang, seperti option, warrant, dan right.
· Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi bukan
emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham (call option) dan
menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.
· Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah
ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa
berlakunya warrant tersebut.
· Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegangnya/pemodal (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan saham pada penerbitan
saham baru.

2.6 Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal


a. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal
adalah:
1. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat
umum.
2. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
a. Bursa efek
b. Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
c. Reksa dana
d. Perusahaan efek dan perorangan
3. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
b. Lembaga Penunjang Pasar Perdana
1. Penjamin Emisi Efek, tugasnya:
- Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar dan
jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
- Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas
administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek,
penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
- Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana
penunjang).
2. Akuntan Publik, tugasnya:
- Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatya.
- Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
ketentuan-ketentuan Bapepam.
- Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan
3. Konsultan Hukum
Tugasnya adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari sisi
hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha,
bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak
ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
4. Notaris
Bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran dasar dan
menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
5. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan
menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
6. Perusahaan Penilai
Diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya.
Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva
perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
c. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal lembaga
sebagai berikut:
1. Wali Amanat (Trustee), tugasnya:
- Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
- Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima
olehnya sebagai jaminan.
- Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
- Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang harus
dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
- Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
- Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.
- Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
- Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
2. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi
beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila
emiten tidak memenuhi kewajibannya.

3. Agen Pembayar (Paying Agent)


Bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali setahun dan
pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.
d. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Adalah lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa.
Lembaga penunjang terdiri dari:
1. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi untuk
menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
2. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di bursa
efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada investor.
3. Perusahaan Efek atau Perusahaan Sekuritas (securities company)
Perusahaan ini menjalankan satu atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter), peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.
4. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa
melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi,
emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.
5. Reksa Dana (Mutual Fund)
Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada umumnya
diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas
dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan
investor pada perusahaan reksa dana. Dalam arti lain, adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan
sebagai modal berinvestasi.

2.7 Fungsi Pasar Modal


Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu
ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan dananya lender
mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi
borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa
menunggu dana dari hasil operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan
dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil

2.8 Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Rangka Menggalakkan Pasar Modal


Pokok-pokok yang merupakan masalah untuk pembangunan pasar modal sebagai contoh di
indonesia dapat ditemukan sebagai berikut:
a. Tingkat bunga deposito yang tinggi sehingga masyarakat lebih tertarik mendepositokan uangnya
daripada menanamkannya dalam surat berharga di pasar modal.
b. Perusahaan di indonesia umumnya masih dikelola secara tertutup.
c. Kebijakan kredit relatif lebih menarik bagi perusahaan sebagai sumber pembiayaan daripada
menawarkan saham di pasar modal.
d. Syarat pemeriksaan akuntan publik untuk setiap laporan keuangan perusahaan selama ini banyak
tidak dipenuhi sehingga mempunyai pengaruh menyulitkan masyarakat untuk menilai suatu
perusahaan.
e. Keseganan perusahaan untuk menjual sahamnya pada masyarakat berhubung syarat- syarat
pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik masih harus diperiksa oleh pihak pajak.
f. Fasilitas-fasilitas yang diharapkan untuk beroperasinya pasar modal belum dapat dirasakan
sebagai daya tarik, yang mampu mendorong perusahaan untuk bersedia menawarkan sahamnya
melalui pasar modal.
g. Pihak perusahaan swasta masih belum tertarik menawarkan sahamnya.

2.9 Manfaat Pasar Modal


a. Bagi Emiten
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
b. Bagi investor
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin
pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang
mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan
alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk
melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat
risiko yang dapat diperhitungkan.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang
sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan
bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal
berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai
tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula
permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling
umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam menjalankan
fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. yang
terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga penunjang lainnya yang terlibat
langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
modal seperti saham, obligasi dan Surat Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka
panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang
baik diperlukan suatu lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar
modal tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek dan
Lembaga Swasta. Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana
lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower).dan
secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan pasar modal itu sendiri.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenaiPasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu masukan serta saran dari para pembaca sangat kami
harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai