Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“PASAR MODAL”

Disusun oleh:
Eka Dewi Anjarwati
3.51.17.1.06

Politeknik Negeri Semarang


2019
A. Pengertian Pasar Modal
1. Sejarah singkat pasar modal Indonesia
Secara historis, pasar modaal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pada modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman
kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar
modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hidia Belanda untuk
kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal
telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan
pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia
ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang
menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal


pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pada modal
mengalami pertumuhan seiring dengan berbagai insentif dan
regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak
perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
1) 14 Desemer 1912: Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk
di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
2) 1914-1918: Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia
I.
3) 1925-1942: Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.
4) Awal tahun 1939: Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa
Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
5) 1942-1952: Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama
Perang Dunia II.
6) 1952: Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU
Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri
kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan
(Prof.DR. Sumitro Djojohadikusuma). Instrumen yang
diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).
7) 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda akan tetapi
Bursa Efek semakin tidak aktif.
8) 1956-1977: Perdagangan di Bursa Efek vakum.
9) 10 Agustus 1977: Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan
Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati
sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal
ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai
emiten pertama.
10) 1977-1987: Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah
emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih
memilih instrument perbankan dibandingkan instrumen Pasar
Modal.
11) 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987
(PAKDES87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan
untuk melakukan Penawaran Umum dan inverstor asing
menanamkan modal di Indonesia.
12) 1988-1990: Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar
Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas
bursa terlihat meningkat.
13) 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulau beroperassi
dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek
(PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan
dealer.
14) Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember
88 (PAKDES 88) yang meberikan kemudahan perusahaan
untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bag
pertumbuhan pasar modal
15) 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulau beroperasi
dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT
Bursa Efek Surbaya.
16) 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ.BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai
HUT BEJ.
17) 22 Mei 1995: Sistem Ptoasi erdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sisem computer JATS (Jakarta Autonted Trading
Sistems).
18) 10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan Undang-
Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-
Undang ini mulai diberlakukan di pasar modal Indonesia.
19) 1995: Bursa Pararel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya.
20) 2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading)
mulai di aplikasikan di pasar modal Indonesia.
21) 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak
jauh (remote trading)
22) 2007: Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan perubahan nama menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI).

2. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualberlikan,
baik surat utang (Obligasi), ekuiti (Saham), reksa dana, instrumen
derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan
prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti
saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen
derivatif seperti option, futures dan lain-lain.

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu


negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu pertama
sebaga sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan
untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja
dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham,
obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat
dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan
karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

Keberadaan Pasar Modal di Indonesia sangat strategis dan


mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1) Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara
optimal.
2) Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya diversifikasi.
3) Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
4) Penyebatan kepemilikan perusahaan sampai lapisan
masyarakat menengah.
5) Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme,
menciptakan iklim berusaha yang sehat.
6) Menciptakan lapangan kerja (profesi) yang menarik.
7) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek.
8) Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan
dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan,
likuiditas dan divertifikasi investasi.
9) Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan
akses kontrol sosial.
10) Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan,
mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
11) Sumber pembiayaan jangka panjang bagi emiten.
B. Jenis-jenis Pasar Modal
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga
macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder dan bursa paralel.
1. Pasar perdana
Pasar perdana adalah pasar dalam masa penawaran efek dan
perudahaan penjual efek (emiten) kepada masyarakat untuk
pertama kalinya. Dengan demikian, berarti kegiatan pasar modal
yang berkaitan dengan penawaran umum berlangsung di pasar
perdana atau pasar primer. Pasar perdana adalah penjualan
perdana efek oleh perusahaan yang menerbutkan efek sevelum
efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana efek
dijual dengan harga emisi sehingga perusahaan yang
menerbutkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan
tersebut.

Dengan demikian pasar perdana merupakan penjualan perdana


efek/sertifikat atau penjualan yang dilakukan sesaat sebelum
perdagangan di pasar sekunder. Pada saat ini efek/sertifikat
diperdagangkan dengan harga emisi dan bagi perusahaan yang
menerbitkan sahamnya di pasar ini, akan memperoleh dana
dengan menjual sekuritas seperti saham dan obligasi.

2. Pasar sekunder
Pasar sekunder adalah titik sentral kegiatan pasar modal karena
pada pasar sekunder terjadi aktivitas perdagangan yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek. Di pasar sekunder ini
penerbit efek disebut investor jual sedangkan pembeli efek diseut
pembeli. Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan
pada pasar perdana berakhir.
Pada umumnya pasar modal dibagi tiga bentuk kegiatan berikut.
1) Pasar reguler adalah sarana perdagangan efek untuk
transaksi yang dilakukan berdasarkan proses tawar-menawar
secara kesinambungan untuk efek dalam satuan perdagangan
efek.
2) Pasar negosiasi adalah sarana perdagangan efek untuk
transaksi yang dilakukan berdasarka tawar-menawar
individual antara anggota bursa jual dan anggota bursa beli.
3) Pasar tunai adalah sarana perdagangan efek untuk transaksi
yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban anggota
bursa yang gagal dalam penyelesaian transaksi efek,
berdasarkan prinsip pembayaran dan penyerahan seketika.

3. Bursa paralel
Bagi perusahaan yang menerbitkan efek yang akan menjual
efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel.
Bursa paralel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go
public memperjualbelikan efeknya jika dapat memenuhi syarat
yang ditentukan pada bursa efek.

Jadi bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek


yang teroganisir di luar bursa efek Indonesia, dengan bentuk
pasar sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE), diawasi dan dibina
oleh Bapepam.
C. Kelembagaan Pasar Modal
Di dalam pasar modal terdapat lembaga-lembaga yang menjalani
kegiatan-kegiatan pasar modal, yang antar lain seperti berikut ini.
1. Emiten
Emiten adalah yang melakukan penawaran umum. Sedangkan
penawaran umum yang dimaksud di sini adalah kegiatan
penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksanaanya.
2. Perusahaan publik
Perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki
sekurang-kurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000 atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
3. Bapepam
Badan pengawas pasar modal yang bertujuan mewujudkan
teciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
serta melindungi kepentingan pemodalnya dan masyarakat.
4. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek, pihak-pihak lain dengan tujuan
mempedagangkan efek di antara mereka. Pengertian in mencakup
pula sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli efek, meskipun sistem dan atau sarana tersebut tidak
mencakup siste dan atau sarana untuk memperdagangan efek.
5. Lembaga Kliring Penjaminan
Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa yaitu kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek
yaitu perantara pedagang efek yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem
dan atau sarana bursa efek menurut peraturan bursa efek, sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek mengenai jual
beli efek, pinja meminjam efek atau kontrak lain mengenai efek
atau harga efek. Saat ini, untuk di Indonesia dilakukan oleh PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Tujuan didirikannya LKP adalah menyediakan jasa kliring dan


penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan
efisien.
Dalam peraturan KPEI diatur antara lain mengenai ketentuan dan
persyaratan:
1) Menjadi anggota kliring KPEI
2) Dana jaminandan cadangan dana jaminan
3) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi tanpa
warkat
4) Pemenuhan serta kegagalan pemenuhan hak dan kewajiban
anggota
Pelaksanaan kegiatan KPEI yang berkaitan langsung dengan
fungsi dan kegiatan KSEI dalam penyelesaian transaksi bursa
tanpa warkat atau pemindahbukuan adalah kegiatan kliring
KPEI yang merupakan dasar penyelesaian transaksi bursa
melalui KSEI.
6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Lembaga penyimpanan dan penyelesaian adalah pihak yang
menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian,
perusahaan efek dan pihak lain.
7. Reksa dana
Reksa danan adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
8. Perusahaan efek
Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha
sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan atau
manajer investasi.
9. Wakil Perusahaan Efek
Wakil dari pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin
emisi efek, perantar pedagang efek atau manajer investasi.
10. Perantara Pedagang Efek
Perantara pedagang efek adalah pihak yang melakukan usaha jual
beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
11. Penjamin Emisi
Penjamin emisi efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk melakukan perdagangan umum bagi kepentingan
emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang
tidak terjual.
12. Penasihat Investasi
Penasihat Investasi adalah pihak yang memberi nasihat kepada
pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan
memperoleh imbalan jasa.
13. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio
investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
14. Investor atau Pemodal
Investor adalah pihak yang melakukan kegiatan investasi atau
menanamkan modalnya di pasar modal. Investor yang dikenal di
pasar modal. Investor yang dikenal di pasar modal terdiri atas
investor perorangan dan kelembagaan.
D. Instrumen Investasi di Pasar Modal
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti
saham, obligasi, waran, right, reksa dana dan berbagai instrumen
derivatif seperti option, futures dan lain-lain. Masyarakat dapat
menepatkan dana yang diilikinya sesuai dengan karakteristik
keuntungan dan risiko masing-masing instrument. Untuk lebih
memperjelas instrument investasi di pasar modal akan dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut.
1. Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan
yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu
pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrument investasi
yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.

Keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki


saham:
1) Deviden
Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan. Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan
dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal
ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama
yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode
dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak
mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan
dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang
saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa dividen
saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan
deviden sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki
seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian
dividen saham tersebut.
2) Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan
saham di pasar sekunder.

Saham memiliki resiko, antara lain:


1) Capital Loss
Merupakan kebalika dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi
dimana investor menjual saham dengan harga lebih rendah dari
harga beli.
2) Risiko Likuiditas
Perusahaan yang sahamnya dinyatakan bangkrut oleh
Pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini
hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir
setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil
penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa
tesebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang
saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan,
maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari
likuidasi tersebut.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah panjang yang
dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Nilai tukar
kupon adalah merupakan tingkata suku bunga atau imbal hasil dari
obligasi tersebut. Penerbit obligasi adalah si peminjam atau debitur,
sedangkan pemegang obligasi adalah pemberi pinjaman atau
kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus
dibayar oleh debitur kepada kreditur.

Sebagai suatu instrumen keuangan, obligasi bersifat dapat


diperdagangkan. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1) Pasar primer: tempat diperdagangkan obligasi saat mulai
diterbitkan.
2) Pasar sekunder: tempat diperdagangkan obligasi setelah
diterbitkan dan tercatat di BEI, perdagangan obligasi akan
dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan
dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya tidak ada
tempat perdagangan secara fisik.

3. Derivatif
Efek (surat berharga) derivatif merupakan Efek turunan dari Efek
“utama” baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turuan
dapat berarti turunan langsung dari efek “utama” maupun turunan
selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai
atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset
lain ini disebut sebagai underlying assets. Dalam pengertian yang
lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 atau
lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual
assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang
diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan
kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
4. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang
tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko
atas investasi mereka. Umumnya reksa dana diartikan sebagai
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selajutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.

Dilihat dari portofolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan


menjadi:
1) Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana jenis ini hanya meljukan investasi pada efek
bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
2) Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang.
3) Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
4) Reksa Dana Campuran
Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat
ekuitas dan efek bersifat utang.
E. Penawaran Umum (Go Public)
1. Definisi Go Public
Go public artinya perusahaan tersebut telah memutuskan untuk
menjual lsahamnya kepada publik dan siap untuk dinilau oleh
publik secara terbuka. Adapaun menurut Tandelilin, go public atau
penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan emiten
untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata
cara uang diatur undang-undang dan peratura pelaksanaanya.
Saat pertama sekali perusahaan go public sering disebut dengan
IPO (Initial Public Offering).

Pasal 70 ayat (1) UU Pasar Modal menyebutkan “Yang dapat


melajukan Penawaran Umum hanyalah Emiten yang telah
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam-LK
untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan
pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif.”

Pasal 1 angka 19 UU Pasar Modal menyebutkan “Pernyataan


pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada
Bapepam-LK oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau
Perusahaan Publik.”

2. Keuntungan Go Public
Adapun keuntungan go public tersebut adalah;
1) Mampu meningkatkan likuiditas perusahaan
2) Memberi kesempatan melakukan diversifikasi
3) Memberi pengaruh pada nilai perusahaan
4) Memberi kesempatan kepada publik untuk dapat menilai
perusahaan secara lebih transparan
5) Perusahaan dapat melakukan penawaran efek di pasar
sekunder (bursa efek)
6) Perusahaan dapat mengadopso karyawan kunci dengan
menawarkan opsi
7) Beban kerugian perusahaan dapat ditanggung lebih banyak
pemegang saham

3. Kerugian Go Public
Adapun kerugian go public diantaranya sebagai berikut.
1) Hilangnya kepemilikan sejumlah saham lama terhadap
manajemen perusahaan
2) Proses penawaran umum memakan banyak waktu dan biaya
3) Bertambahnya kewajiban yang harus dipikul sebagai emiten
4) Perusahaan yang sudah jadi emiten atau perusahaan publik
wajib mengumumkan besarnya laba perusahaan dan cara
pembagian dividen
5) Efek yang diterbitkan atau dijual ada kemungkinan tidak terjual
semuanya

4. Tahapan Go Public
Proses penawaran umum atas saham dapat dikelompolan
menjadi empat tahap utama, yaitu
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
3) Tahap Penawaran Saham di Pasar Perdana
4) Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

a. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan tahapan awal dalam rangka
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses penawaran umum. Pada tahap ini perusahaan
yang akan menerbitkan saham terkebih dahulu
melakukan rapat umum pemegang saham untuk meminta
persetujuan para pemegang saham dalam rangka
penawaran umum saham. Setelah mendapat
persetujuan selanjutnya emiten melakukan penunjukan
penjamin emisi efek, lembaga penunjang pasar modal
dan profesi penunjang pasar modal.
b. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini calon perusahaan emiten menyampaikan
pernyataan pendaftaran kepada Bapepam-LK dengan
membawa dokumen-dokumen pendukung yang
dipersyaratkan. Bapepam-LK kemudian memeriksa
pernyataan pendaftaran beserta dokumen
pendukungnya. Jika semua persyaratan terpenuhi,
Bapepam-LK akan menyatakan pernyataan pendaftaran
tersebut telah efektif. Selanjutnya perusahaa emiten
dapat meneruskan langkah berikutnya yaitu melakukan
penawaran saham di pasar perdana.
c. Tahap Penawaran Saham di Pasar Perdana
Tahapan ini merupakan tahapan utama karena pada
waktu inilah emiten menawarkan saham kepada
masyarakat investor. Investor dapat membeli saham
tersebut melalui agen –agen penjual yang telah ditunjuk.
Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana,
saham tersebut kemudian dicatatakan di Bursa Efek
Indonesia. Setelah dicatatkan di BEI, saham tersebut
dapat diperdagangkan oleh para pelaku bursa sehingga
harganya tidak lagi dapat ditentukan oleh emiten dan
penjamin emisi efek.
Daftar Pustaka

Fahmi, Irham.2012.Pengantar Pasar Modal.Bandung:Alfabeta.

Hariyani, Iswi dan Serfianto Dibyo Purnomo.2010.Buku Pintar Hukum


Bisnis Pasar Modal.Jakarta:Visimedia.

Herlianto, Didit.2010.Seluk Beluk Investasi di Pasar Modal di Indonesia.


Yogyakarta:Gosyen Publishing.

Sutedi, Adrian.2013.Pasar Modal: Mengenal Nasabah sebagai


Pencegahan Pencucian Uang.Bandung:Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai