1
1.2 Sejarah
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Bursa saham di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu BEJ ( Bursa Efek
Jakarta ) dan BES ( Bursa Efek Surabaya ). Yang kemudian akan digabung
menjadi Bursa Efek Indonesia atau disebut juga BEI.
2
BAB II
BURSA SAHAM INDONESIA
3
Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei 1995,
BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem
perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem
baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih
besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding
sistem perdagangan manual.
Mulai tahun 2002, BEJ mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh
atau lebih dikenal dengan istilah remote trading. Remote Trading dapat diartikan
sebagai sistem Perdagangan Jarak Jauh, dimana setiap order transaksi di kantor
broker (perusahaan Efek) langsung di kirim ke sistem perdagangan Bursa Efek,
tanpa perlu memasukkan order dari Lantai Bursa (trading floor). Dengan
demikian, order dapat dilakukan di kantor broker dimana saja sepanjang
terhubung dengan sistem perdagangan bursa.
4
2.2 Bursa Efek Surabaya
BES merupakan bursa efek swasta pertama di Indonesia, yang didirikan
pada tanggal 16 Juni 1989 berdasarkan SK Menteri Keuangan Nomor
645/KMK.010/1989, oleh Menteri Keuangan waktu itu JB Sumarlin. Pendirian
BES dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi wilayah Indonesia
bagian timur, dengan mengembangkan industri pasar modal di Surabaya dan Jawa
Timur. Pada tanggal 22 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock
Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek:
BES dan BEJ.
Pada tahun 2007 BES melakukan merger dengan melebur ke dalam Bursa
Efek Jakarta yang selanjutnya berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
Penggabungan ini menjadikan Indonesia hanya memilki satu pasar modal.
5
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa
hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated
Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang
digunakan sebelumnya. Sistem JATS ini sendiri direncanakan akan digantikan
sistem baru yang akan disediakan OMX.
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan
bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui
media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut
adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks
saham :
1. IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi
Indeks.
2. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa
tahapan seleksi.
4. Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham
didasarkan harga dasar.
5. Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada
kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan
Papan Pengembangan.
7. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.
6
7