INVESTASI
NAMA : NUR CHOTTIMAH
NPM : 20311026
KELAS : AK-R31/20
Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar
yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal
dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek
diperdagangkan yang disebut bursa efek.
menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak
yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas.
Pasar modal juga diartikan sebagai suatu pasar keuangan untuk melakukan kegiatan investasi jangka panjang suatu
perusahaan yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk modal sendiri atau hutang yang berupa sekuritas atau lembar-
lembar saham atau obligasi. Menurut Suhartono dan Fadillah (2009) pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang diterbitknya serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 3
B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI
INDONESIA
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku
Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung
sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat
Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.Menjelang akhir era 50-
an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan
pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga
begara Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan
Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya aksi pengambil-alihan semua
perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul
dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek
Indonesia untuk memperdagangkan semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk semua efek
yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah perdagangan efek di Indonesia.Pada tahun 1977, bursa saham
kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan.
Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-20%
selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui
pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas
nilai saham/bukti penyertaan modal.
a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang sebelumya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT
BEJ ini mengakibatkan
NUR CHOTTIMAH_PASAR beralihnya
MODAL fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
DAN INVESTASI 5
C. MANFAAT PASAR MODAL
a. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada
meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi
pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko
b. Memberikan kesempatan pada investor dalam hal ini masyarakat untuk mendapatkan keuntungan.
c. Pasar modal memberikan peluang bagi perusahaan untuk pemenuhan keinginan para pemegang saham
dengan kebijakan dividen dan stabilitas harga sekuritas yang normal.
d. Pasar modal juga memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali surat berharga dan
saham lainnya.
e. Pasar modal memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk turut berpartisipasi dalam
perkembangan dan kemajuan perekonomian. Masyarakat umum juga mempunyai kesempatan untuk
mempertimbangkan alternatif cara mengelola uang mereka.
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 9
LANJUTAN
a. Pasar modal juga mengurangi biaya transaksi dan informasi surat berharga. Hal ini menjadi informasi
penting bagi investor, karena investor memerlukan informasi akurat dan dapat dipercaya untuk melakukan
investasi.
b. Memberikan kesempatan aktivitas bisnis dalam memperoleh dana dari pihak lain dalam rangka ekspansi
bisnis atau memperluas usaha.
c. Memberikan kesempatan para pemegang surat berharga untuk mendapatkan likuiditas dengan cara menjual
surat berharganya kepada orang atau pihak lain.
F. INSTRUMEN PASAR MODAL
a. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang
kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui
dana reksa ini nasihat investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa
dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan investasi yang menyebar pada
sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Adapun sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan, pertumbuhan, dan keseimbangan.
Keputusan untuk memilih saham yang memberikan dividen/bunga ada ditangan manajer investasi.
Manajer investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga yang diperolehnya
kepada pemodal. Jika prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga akan didistribusikan maka dalam
waktu tertentu pemodal akan mendapatkan dividen/bunga.
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 11
LANJUTAN
b. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham tidak
ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan sahma adalah
kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga
Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga. Sejalan dengan itu, risiko yang
ditanggung pemilik saham juga relatif paling tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena
pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit saham bangkrut. Secara normal,
artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak
menerima pembayaran dividen dan menderita capital loss.
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 12
LANJUTAN
c. Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya disamping
memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi
misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen
memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki
penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam
pembagian dividen, dan lain sebagainya.
Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh keistimewaan alat investasi ini, yaitu
memberikan penghasilan yang lebih pasti. Bahkan ada kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari
suku bunga deposito apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, dan pemegang
saham preferen memiliki keistimewaan mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.13
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI
LANJUTAN
d. Obligazi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan
penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut
memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki obligasi
sama persis dengan memiliki deposito berjangka.
Hanya saja obligasi dapat diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu
berupa bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga
memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan
harga pembelian. Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya
memperkirakan perkembangan suku bunga.
Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat diperjualbelikna. Selain itu
waran dapat ditukar dengan saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan
penghasilan ganda, terutama waran yang menyertai obligasi. Karena disamping akan mendapatkan bunga
obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham akan mendapatkan dividan dan capital gain.
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 15
LANJUTAN
f. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena
merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen
saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil
yang akan dikonsumsi di masa depan. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang
tinggi tentunya akan memberikan resiko yang tinggi pula. Tinggi rendahnya resiko suatu instrumen
terutama yang ada di pasar modal Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik suatu
negara serta kondisi perusahaan itu sendiri
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 17
G. INVESTASI
Investasi adalah aktifitas menanamkan sejumlah dana untuk dikembangkan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan di masa depan untuk memperoleh profit atau keuntungan. Investasi adalah salah
satu cara untuk melawan tingkat inflasi.
Pengertian lain menyebutkan bahwa Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil
yang akan dikonsumsi di masa depan. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang
tinggi tentunya akan memberikan resiko yang tinggi pula. Tinggi rendahnya resiko suatu instrumen
terutama yang ada di pasar modal Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik suatu
negara serta kondisi perusahaan itu sendiri
NUR CHOTTIMAH_PASAR MODAL DAN INVESTASI 18
H. TUJUAN INVESTASI
Tujuan investasi yang paling utama adalah memperoleh keuntungan dan mampu meningkatkan
kekayaan seseorang. Investasi adalah bentuk penanaman modal atau uang, bisa dikatakan cara
mengembangkan modal atau uang lebih cepat.
Tak hanya mampu memperoleh penghasilan yang menguntungkan, tetapi tujuan investasi pun
berperan mengontrol sebuah perusahaan dan menjaga hubungan antar perusahaan. Menurut para ahli,
tujuan investasi adalah mampu menghasilkan pendapatan positif dan/atau menjaga serta mampu
meningkatkan nilainya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan secara gamblang bahwa tujuan investasi
adalah memperoleh keuntungan. “Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan
atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.”
I. PROSES DAN LANGKAH INVESTASI
Pada dasarnya ada lima proses investasi, proses tersebut yaitu:
a. Penyusunan Tujuan Investasi
Tetapkan terlebih dahulu apa yang akan diinginkan untuk dicapai berkenaan dengan dana yang akan
diinvestasikan. Sebagai contoh, orang tua yang menginginkan anaknya agar dapat kuliah pada 10 tahun
yang akan datang, mungkin akan dihadapkan pada berbagai pilihan investasi untuk mewujudkan
keinginannya tersebut, yaitu apakah akan menanamkan dananya pada obligasi, asuransi, atau saham
preferen.
Sedangkan resiko investasi adalah kondisi dimana investor berpotensi mengalami kerugian dari
aktivitas investasi. Dengan kata lain, keuntungan atau imbal hasil yang diharapkan dari investasi tidak
sesuai. Dalam hal ini, risiko investasi berbanding lurus dengan imbal hasil investasi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT